Jalur kereta api Labuan–Rangkasbitung
Jalur kereta api Labuan–Rangkasbitung | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Ikhtisar | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jenis | Jalur lintas cabang | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sistem | Jalur kereta api rel berat | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Status | Tidak beroperasi Dalam proses reaktivasi (Segmen Rangkasbitung–Pandeglang) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Terminus | Labuan Rangkasbitung | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Stasiun | 18 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Operasi | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Legalitas pembangunan | Wet 31 December 1902 Staatblad 1903 No. 17[1] | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Dibuka | 18 Juni 1906[1] | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ditutup | 1984 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pemilik | PT Kereta Api Indonesia (pemilik aset tanah dan stasiun) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Operator | Wilayah Penjagaan Aset I Jakarta | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Karakteristik lintas | Jalur lintas datar | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Data teknis | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Panjang lintas | 56,6 km (35,17 mi) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lebar sepur | 1.067 mm (3 ft 6 in) Lebar sepur Cape | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Elektrifikasi | Tidak | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kecepatan operasi | 60–90 km/h (37–56 mph) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Jalur kereta api Labuan–Rangkasbitung adalah jalur kereta api yang menghubungkan Stasiun Labuan dengan Stasiun Rangkasbitung, Banten, termasuk dalam Wilayah Penjagaan Aset I Jakarta. Lintas ini dibangun pada tahun 1908 dan ditutup sejak tahun 1984 karena kalah bersaing dengan moda transportasi massal lainnya. Lintas kereta api sepanjang 56 km ini memiliki percabangan ke arah Bayah dari Stasiun Saketi.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pembangunan lintas kereta api Labuan–Rangkasbetung (nama lama Rangkasbitung) dimulai setelah diterbitkannya Wet 31 December 1902 Staatblad 1903 No. 17. oleh pemerintah kolonial.[1] Lintas ini mulai dioperasikan pada pertengahan tahun 1906.[1] Dua puluh tahun kemudian, lintas ini cukup ramai dengan perjalanan kereta penumpang dan barang sebanyak 5 kali pergi pulang sehari. Dengan komposisi kereta penumpang kelas II, kelas III, dan kereta khusus untuk inlanders (warga pribumi). Kereta api pertama berangkat sekitar pukul 05.13 dari Labuan dan tiba sekitar pukul 07.51 pagi di Rangkasbitung. Kereta api terakhir berangkat dari Rangkasbitung sekitar pukul 4 petang dan tiba senja hari, 18.24 di Labuan.[2]
Stasiun paling sibuk di lintas ini, di luar Rangkasbitung, adalah Labuan yang melayani naik-turun penumpang sebanyak 53-136 ribu orang per tahun serta pengangkutan barang hingga sejumlah hampir 7 ribu ton per tahun, di antara tahun 1950-1953. Stasiun kedua tersibuk adalah Menes, yang melayani antara 44-89 ribu penumpang per tahun pada kurun waktu yang sama.[3] Kereta api di lintas ini pada masa lalu dimanfaatkan, salah satunya, untuk mengangkut ikan dari Labuan untuk dijual ke Jakarta, dan sebaliknya membawa garam dari Tanah Abang untuk pembuatan ikan asin di Labuan.[4]
Reaktivasi
[sunting | sunting sumber]Sejak beberapa tahun terakhir muncul wacana dan rencana untuk mengaktifkan kembali jalur kereta api ini.[5] Diharapkan bahwa proses reaktivasi jalur kereta api ini berlangsung lancar, dan dapat diselesaikan pada tahun 2017.[6] Lima stasiun pada jalur ini, yakni Pandeglang, Kadukacang, Saketi, Menes, dan Labuan, dipilih sebagai stasiun yang direncanakan untuk dihidupkan kembali.[7]
Terhitung sejak tanggal 25 Juli 2019, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) secara resmi memulai reaktivasi jalur untuk segmen I Rangkasbitung–Pandeglang.[8] Untuk memulai reaktivasi ini, Balai Teknik Perkeretaapian wilayah Jakarta dan Banten telah melakukan pendataan secara menyeluruh terhadap rumah penduduk di segmen ini. Diperkirkan sebanyak lebih dari 1.233 bangunan yang berada di atas jalur ini akan digusur karena terdampak proses reaktivasi.[9][10]
Namun pada Juli 2020, Dinas Perhubungan Provinsi Banten memberikan konfirmasi bahwa pembayaran kompensasi reaktivasi bagi warga yang tinggal di atas lahan milik PT KAI dan DJKA untuk reaktivasi tertunda karena koronavirus (COVID-19) yang masih merajalela di Indonesia dan Balai Teknik Perkeretaapian wilayah Jakarta dan Banten yang belum memberikan isyarat untuk memulai konstruksi.[11]
Pada 9 Maret 2022, Asisten Daerah I Bidang Pemerintahan Pemkab Lebak, Alkadri menyatakan, perwakilan Kementerian Perhubungan sudah datang ke Pemkab Lebak untuk menyosialisasikan reaktivasi jalur yang dilakukan di aula Kantor Kecamatan Rangkasbitung, Dijelaskannya, sebelum jalur tersebut diaktifkan kembali, maka pihak Kemenhub akan mengembangkan atau memperluas Stasiun Rangkasbitung terlebih dahulu.[12] Camat Rangkasbitung, Yadi Basari mengatakan, selain mensosialisasikan rencana reaktiviasi jalur rel Rangkasbitung-Labuan, pihak Kementrian Perhubungan menyampaikan pula rencana pembangunan jalur ganda Rangkasbitung–Serang, untuk melanjutkan pembangunan kereta rel listrik (KRL) dari Stasiun Tanah Abang yang rencananya diteruskan sampai terminus ke Stasiun Merak.
Jalur terhubung
[sunting | sunting sumber]Lintas aktif
[sunting | sunting sumber]- Merak–Tanah Abang–Kampung Bandan (lintas Merak–Tanah Abang)
Lintas nonaktif
[sunting | sunting sumber]Daftar stasiun
[sunting | sunting sumber]Nomor | Nama stasiun | Singkatan | Alamat | Letak | Ketinggian | Status | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Lintas 1 cabang Rangkasbitung–Labuan Segmen Labuan–Rangkasbitung |
Diresmikan pada tanggal 18 Juni 1906 oleh Staatsspoorwegen Westerlijnen Termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta | ||||||
0001 | Labuan (Pandeglang) | LBN | Labuan, Labuan, Pandeglang | km 56+209 | +12 m | Tidak beroperasi | |
0002 | Kalumpang | KAL | Rancateureup, Labuan, Pandeglang | km 53+676 | +19 m | Tidak beroperasi | |
0003 | Babakanlor | BBR | Babakanlor, Cikedal, Pandeglang | km 49+879 | +47 m | Tidak beroperasi | |
0004 | Menes | MNS | Menes, Menes, Pandeglang | km 44+572 | +83 m | Tidak beroperasi | |
0005 | Kananga | KNA | Kananga, Menes, Pandeglang | km 42+477 | +92 m | Tidak beroperasi | |
0006 | Sodong | SOG | Sindanghayu, Saketi, Pandeglang | km 39+644 | +101 m | Tidak beroperasi | |
0007 | Saketi | STI | Saketi, Saketi, Pandeglang | km 35+543 lintas Rangkasbitung–Labuan km 0+000 lintas Saketi–Bayah |
+108 m | Tidak beroperasi | |
0008 | Cikaduwen | CWN | Kadudampit, Saketi, Pandeglang | km 33+466 | +124 m | Tidak beroperasi | |
0009 | Cipeucang | CPG | Palanyar, Cipeucang, Pandeglang | km 31+928 | +135 m | Tidak beroperasi | |
0011 | Sekong | SE | Gunungcupu, Cimanuk, Pandeglang | km 28+477 | +158 m | Tidak beroperasi | |
0012 | Kadukacang | KDK | Rocek, Cimanuk, Pandeglang | km 26+429 | +158 m | Tidak beroperasi | |
0013 | Cimenyan | CMY | Palurahan, Kaduhejo, Pandeglang | km 23+350 | +159 m | Tidak beroperasi | |
0014 | Cibiuk | CBI | Sukaratu, Majasari, Pandeglang | km 21+222 | +158 m | Tidak beroperasi | |
0015 | Pandeglang | PDG | Kadomas, Pandeglang, Pandeglang | km 19+147 | +160 m | Tidak beroperasi | |
0016 | Pasirtangkil | PTK | Pasirtangkil, Warunggunung, Lebak | km 16+576 | +140 m | Tidak beroperasi | |
0017 | Cibuah | CBH | Cibuah, Warunggunung, Lebak | km 13+692 | +117 m | Tidak beroperasi | Berkas:Halte Cibuah 2022.jpeg |
0018 | Warunggunung | WRG | Warunggunung, Warunggunung, Lebak | km 8+885 | +82 m | Tidak beroperasi | |
0130 | Rangkasbitung | RK | Jalan Stasiun Rangkasbitung 1, Muara Ciujung Timur, Rangkasbitung, Lebak | km 79+694 lintas Angke–Tanah Abang–Rangkasbitung–Merak km 0+000 lintas Rangkasbitung–Labuan |
+22 m | Beroperasi | |
Keterangan:
Referensi:
|
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co.
- ^ Staatspoor- en Tramwegen. 1926. Officieele reisgids der spoor- en tramwegen en aansluitende automobieldiensten op Java en Madoera. Solo: N.V. Sie Dhian Ho, Boekhandel en drukkerijen. Uitgave van 1 Mei 1926. (Tabel 3 & 3a, hlm. 30-1.)
- ^ Djawatan Kereta Api, tt., DAFTAR C, 13a. Ichtisar Angkutan Penumpang jang berangkat dan Kiriman Biasa (dalam ton) jang dikirim dari tiap² setasiun² dan perhentian² D.K.A. di DJAWA dan MADURA semasa tahun² 1950-1951-1952 dan 1953 Eksplotasi BARAT. Hlm. 135.
- ^ Harian Republika: Jalan Rel Dukung Distribusi Barang dan Pariwisata di Banten, berita Jumat, 25 September 2015, 21:36 WIB (diakses 02/I/2016)
- ^ Banten Raya: Jalur Kereta Api Labuan-Rangkasbitung Direncanakan Aktif Kembali Diarsipkan 2018-03-11 di Wayback Machine., berita Jum'at, 25 April 2014, 12:39 WIB (diakses 02/I/2016)
- ^ Banten Raya: 2017, Jalur KA Rangkas-Labuan & Saketi-Bayah Difungsikan Diarsipkan 2018-03-11 di Wayback Machine., berita Selasa, 24 Februari 2015, 11:43 WIB (diakses 02/I/2016)
- ^ Bantensatu: Lima Titik Untuk Stasiun KA Rangkasbitung-Labuan Diarsipkan 2018-04-26 di Wayback Machine., berita Banten Raya — 23/11/2015 (diakses 02/I/2016)
- ^ Banten, Kabar. "Reaktivasi Jalur Kereta Api Diusulkan Jadi PSN". Diakses tanggal 2019-12-10.
- ^ "Reaktivasi KA Rangkasbitung-Labuan, 1.233 Bangunan Terdampak". Republika Online. 2019-10-27. Diakses tanggal 2019-12-10.
- ^ "Konstruksi Reaktivasi Rel KA Rangkasbitung-Labuan Dikerjakan Awal 2021". rri.co.id (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2019-12-10.
- ^ Anwar, K. "Pembayaran Kompensasi Reaktivasi Rangkasbitung-Labuan Ditunda". IDN Times. Diakses tanggal 2020-07-21.
- ^ "Stasiun Rangkasbitung Akan Diperluas Jelang Reaktivasi Jalur KA Rangkasbitung-Labuan". Banten Raya. Diakses tanggal 2022-03-10.
- ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023.
- ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
- ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa.
- ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia