Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur
Tengah | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Daerah Khusus Ibukota Jakarta | ||||
Kota Administrasi | Jakarta Timur | ||||
Kecamatan | Kramat Jati | ||||
Kodepos | 13540 | ||||
Kode Kemendagri | 31.75.04.1002 | ||||
Kode BPS | 3172050003 | ||||
Luas | 2,03 km² [1] | ||||
Jumlah penduduk | 50.530 jiwa [2] | ||||
Kepadatan | 24.253,73 per km² [2] | ||||
|
Kelurahan Tengah memiliki kode pos 13540.
Kelurahan ini terletak di Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kelurahan ini memiliki penduduk sebesar 50.530 jiwa dan luas 2,03 km2.
Kelurahan ini berbatasan dengan Kelurahan Batu Ampar di sebelah utara dan barat, Kelurahan Gedong di sebelah selatan, Kelurahan Kramat Jati di sebelah timur laut dan kelurahan Rambutan di sebelah timur.
Kawasan kelurahan ini disebut juga sebagai Kampung Tengah.
Toponimi
Nama asli Kelurahan Tengah adalah Condet Kampung Tengah karena termasuk dari kawasan Condet yang terdiri dari tiga kelurahan, yaitu Kelurahan Balekambang, Kelurahan Batuampar dan Kelurahan Tengah.
Ada tiga versi mengenai toponimi atau asal usul nama kelurahan ini.
Pertama, dari Karang Tengah. Nama ini didasarkan oleh adanya sebuah karang besar di sebuah tanah yang dikelilingi sawah warga setempat. Karang itu cukup besar bentuknya dan berwarna putih kecoklatan. Letaknya diperkirakan di gardu listrik Komplek Paspampres kini. Pada sekitar tahun 70-an akhir, batu karang besar itu digali dan dipindahkan entah ke mana karena area sekitar karang itu berdiri akan dibangun komplek perwira Paspampres. Dalam proses pengangkatan batu karang tersebut, backhoe yang digunakan untuk mengangkatnya sempat patah dan diganti. Konon, menurut penduduk setempat batu karang itu dihuni oleh jin yang tak rela rumahnya dipindahkan. Setelah karang itu dipindahkan, warga setempat hanya mengingat kata tengahnya saja, sehingga kampung itu dinamakan Kampung Tengah.
Kedua, nama Kampung Tengah konon berasal dari kisah perjalanan seorang wali sakti yang berasal dari Cirebon. Wali ini (mungkin Sunan Gunung Jati) sering melakukan perjalanan dari Cirebon ke Banten dan sebaliknya untuk menyebarkan agama Islam. Suatu ketika dalam perjalanan dari Banten (tidak disebutkan dengan berkendaraan atau berjalan kaki) menuju Cirebon, wali ini membuka bekalnya yang berupa nasi timbel dibungkus daun pisang. Ternyata masih hangat. Lalu wali ini berucap, ah baru di tengah (perjalanan). Ucapan ini didengar seorang petani yang sedang menggarap sawah, maka dinamakanlah kampung tempat tinggalnya itu dengan nama Kampung Tengah.
Versi ke-tiga menyebutkan, nama Kampung Tengah berasal dari posisi kampung itu yang berada di tengah tengah antara Kampung Gedong dengan Condet Batuampar.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "KECAMATAN KRAMAT JATI". Archived from the original on 2012-04-20.
- ^ a b "Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Rumahtangga Provinsi DKI Jakarta Sampai Level Kelurahan (Hasil Sensus Penduduk 2000 dan 2010)". Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta. Diakses tanggal 31 Mei 2012 04:23:52.