Kekerasan dalam seni rupa
Kekerasan dalam seni rupa merujuk pada penggambaran kekerasan dalam seni budaya tinggi maupun seni populer seperti sinema dan teater. Ini telah menjadi subjek kontroversial dan perdebatan selama berabad-abad. Dalam seni Barat, penggambaran grafis Penderitaan Kristus telah lama diabadikan, begitu pula berbagai penggambaran peperangan oleh pelukis dan seniman grafis kemudian. Teater dan, pada zaman modern, sinema sering menampilkan pertempuran dan kejahatan kekerasan. Demikian pula, gambar dan deskripsi kekerasan secara historis telah menjadi fitur signifikan dalam literatur. Margaret Bruder, seorang profesor studi film di Universitas Indiana, menyatakan bahwa estetisasi kekerasan dalam film adalah penggambaran kekerasan secara "berlebihan secara gaya", "signifikan dan berkelanjutan". Kekerasan yang diestetisasi berbeda dari kekerasan yang tidak relevan karena digunakan sebagai elemen gaya, dan melalui "permainan gambar dan tanda" merujuk pada karya seni, konvensi genre, simbol budaya, atau konsep.
Bacaan tambahan
[sunting | sunting sumber]- Berkowitz, L. (ed) (1977; 1986): Advances in Experimental Social Psychology, Vols 10 & 19. New York: Academic Press
- Bersani, Leo and Ulysse Dutoit, The Forms of Violence: Narrative in Assyrian Art and Modern Culture (NY: Schocken Books, 1985)
- Black, Joel (1991) The Aesthetics of Murder. Baltimore: Johns Hopkins University Press.
- Feshbach, S. (1955): The Drive-Reducing Function of Fantasy Behaviour, Journal of Abnormal and Social Psychology 50: 3–11
- Feshbach, S & Singer, R. D. (1971): Television and Aggression: An Experimental Field Study. San Francisco: Jossey-Bass.
- Kelly, George. (1955) The Psychology of Personal Constructs. Vol. I, II. Norton, New York. (2nd printing: 1991, Routledge, London, New York)
- Peirce, Charles Sanders (1931–58): Collected Writings. (Edited by Charles Hartshorne, Paul Weiss, & Arthur W Burks). Cambridge, MA: Harvard University Press.