Lompat ke isi

Kabupaten Indragiri Hilir

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Kerajaan Keritang)
Kabupaten Indragiri Hilir
Transkripsi bahasa daerah
 • Abjad Jawiاندراڬيري هيلير
Tradisi manongkah yang dilakukan di Pantai Bidari, Indragiri Hilir
Tradisi manongkah yang dilakukan di Pantai Bidari, Indragiri Hilir
Lambang resmi Kabupaten Indragiri Hilir
Julukan: 
Seribu Parit
Peta
Peta
Kabupaten Indragiri Hilir di Sumatra
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hilir
Peta
Kabupaten Indragiri Hilir di Indonesia
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hilir (Indonesia)
Koordinat: 0°18′56″S 103°09′29″E / 0.3156°S 103.1581°E / -0.3156; 103.1581
Negara Indonesia
ProvinsiRiau
Tanggal berdiri20 November 1965
Dasar hukumUU No. 6 Tahun 1965
Ibu kotaTembilahan
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 20
  • Kelurahan: 39
  • Desa: 197
Pemerintahan
 • BupatiErisman Yahya (Pj.)
 • Wakil Bupatilowong
 • Sekretaris DaerahEry Putra (Pj.)
Luas
 • Total12.614,78 km2 (4,870,59 sq mi)
Populasi
 (30 Juni 2024)[1]
 • Total705.041
 • Kepadatan56/km2 (140/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 98,03% Islam
  • 0,60% Buddha
  • 0,01% Lainnya[1]
 • BahasaBahasa Indonesia, Melayu, Jawa, Banjar, Bugis
 • IPMKenaikan 69,64 (2023)
sedang[2]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
1403 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon+62 768
Pelat kendaraanBM
Kode Kemendagri14.04 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 1.015.712.393.000.-
Situs webwww.inhilkab.go.id


Kabupaten Indragiri Hilir adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di provinsi Riau, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di kecamatan Tembilahan. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri pada pertengahan tahun 2024, jumlah penduduk Indragiri Hilir sebanyak 705.041 jiwa.[1] Kabupaten ini berbatasan dengan provinsi Jambi, tepatnya kabupaten Tanjung Jabung Barat, dan provinsi Kepulauan Riau, yakni kabupaten Lingga.[3]

Masyarakat Indragiri Hilir memohon kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur Riau, agar Indragiri Hilir dimekarkan menjadi kabupaten Daerah Tingkat II yang berdiri sendiri (otonom). Setelah melalui penelitian, baik oleh Gubernur maupun Departemen Dalam Negeri, maka pemekaran diawali dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau (Provinsi Riau) tanggal 27 April 1965 nomor 052/5/1965 sebagai Daerah Persiapan Kabupaten Indragiri Hilir.

Pada tanggal 14 Juni 1965, diterbitkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1965 yang secara resmi membentuk Kabupaten Indragiri Hilir sebagai daerah tingkat II. Undang-undang ini juga dimasukkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 49.[4] Pelaksanaan pemerintahan Kabupaten Indragiri Hilir dimulai sejak tanggal 20 November 1965.


Geografis

[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Indragiri Hilir terletak di sebelah timur Provinsi Riau atau pada bagian pesisir timur Pulau Sumatra. Secara resmi, kabupaten ini terbentuk pada tanggal 14 Juni 1965 sesuai dengan tanggal ditandatanganinya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1965. Oleh karena letak posisi Kabupaten Indragiri Hilir di pesisir timur Pulau Sumatera, kabupaten ini dapat dikategorikan sebagai daerah dataran rendah hingga pesisir pantai. Panjang garis pantai Kabupaten Indragiri Hilir adalah 339,5 km dan luas perairan laut meliputi 6.318 km² atau sekitar 54,43 % dari luas wilayah. Kabupaten Indragiri Hilir yang merupakan bagian wilayah Provinsi Riau, memiliki luas wilayah 1.367.551 Ha, dengan jumlah pulau-pulau kecil sebanyak 25 pulau. Secara geografis terletak pada posisi 0°36' Lintang Utara – 1°07' Lintang Selatan dan 104°10'–102°32' Bujur Timur.[5]

Batas Wilayah

[sunting | sunting sumber]

Batas wilayah Kabupaten Indragiri Hilir antara lain meliputi:

Utara Kabupaten Pelalawan
Timur Provinsi Kepulauan Riau
Selatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi
Barat Kabupaten Indragiri Hulu

Topografi

[sunting | sunting sumber]

Sebagian besar wilayah Kabupaten Indragiri Hilir merupakan dataran rendah, yaitu daerah endapan sungai, daerah rawa dengan tanah gambut (peat), dan daerah hutan payau (mangrove). Selain itu, wilayahnya juga terdiri atas pulau-pulau besar dan kecil. Wilayah Kabupaten Indragiri Hilir rata-rata memiliki ketinggian 0–3 Meter di atas permukaan laut. Daerah yang landai ini sebagian besar terletak di dekat pantai atau sungai. Sedangkan sebagian kecilnya 6,69 % berupa daerah berbukit-bukit dengan ketinggian rata-rata 6–35 meter dari permukaan laut yang terdapat di bagian selatan Sungai Reteh, Kecamatan Keritang. Daerah ini termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT).

Secara fisiografis, wilayah Kabupaten Indragiri Hilir terbelah-belah oleh beberapa sungai, terusan, sehingga membentuk gugusan pulau-pulau. Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui bahwa kemiringan lereng wilayah Kabupaten Indragiri Hilir di dominasi oleh kemiringan 0–2%, seluas 1.298.763 Ha (94,97%), kemiringan 3–5% seluas 9.710 Ha (0,71%), kemiringan 16–40% seluas 21.197 Ha (1,55 %) dan kemiringan di atas 40% seluas 37.744 Ha (2,76%). Sedangkan khusus kondisi topografi untuk Kawasan Kuala Enok didominasi oleh lahan dengan kemiringan 0–8%.[5]

Seperti wilayah lain di Pulau Sumatera, khususnya Provinsi Riau, wilayah kabupaten Indragiri Hilir beriklim hutan hujan tropis (Af) dengan curah hujan yang cenderung tinggi hampir di sepanjang tahun. Suhu udara di wilayah ini cenderung konstan antara 23°–34 °C dengan tingkat kelembapan relatif yang cenderung tinggi antara 70%–90%.

Data iklim Indragiri Hilir, Riau, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 29.8
(85.6)
30.5
(86.9)
31
(88)
31.1
(88)
31.2
(88.2)
31.1
(88)
30.8
(87.4)
31.1
(88)
31.3
(88.3)
31.1
(88)
30.3
(86.5)
29.9
(85.8)
30.77
(87.39)
Rata-rata harian °C (°F) 26.4
(79.5)
26.9
(80.4)
27.2
(81)
27.4
(81.3)
27.7
(81.9)
27.5
(81.5)
27.2
(81)
27.4
(81.3)
27.6
(81.7)
27.3
(81.1)
26.8
(80.2)
26.5
(79.7)
27.16
(80.88)
Rata-rata terendah °C (°F) 23
(73)
23.2
(73.8)
23.4
(74.1)
23.8
(74.8)
24.1
(75.4)
23.9
(75)
23.6
(74.5)
23.7
(74.7)
23.9
(75)
23.5
(74.3)
23.3
(73.9)
23.1
(73.6)
23.54
(74.34)
Presipitasi mm (inci) 216
(8.5)
129
(5.08)
195
(7.68)
169
(6.65)
162
(6.38)
102
(4.02)
107
(4.21)
125
(4.92)
137
(5.39)
171
(6.73)
209
(8.23)
210
(8.27)
1.932
(76,06)
Rata-rata hari hujan 20 11 18 16 15 9 9 10 12 17 18 19 174
% kelembapan 89 81 86 91 85 80 78 79 81 87 91 90 84.8
Rata-rata sinar matahari harian 6.8 7.7 7.3 6.8 7.5 8.1 8.4 8.2 8.0 7.5 6.7 6.9 7.49
Sumber #1: BMKG[6]
Sumber #2: Climate-Data.org[7]

Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]

Pada pemilihan umum bupati Indragiri Hilir 2018, pasangan Muhammad Wardan dan Syamsuddin Uti, menjadi pemenang. Wardan dan Syamsuddin menjadi bupati dan wakil bupati Indragiri Hilir sejak 22 November 2018 hingga 22 November 2023. Saat ini, penjabat bupati diberikan kepada Herman, setelah dilantik penjabat gubernur Riau, Edy Natar Nasution, pada 23 November 2023 di Gedung Balai Serindit Kota Pekanbaru.[8] Pada 10 Agustus 2024 Pj Gubernur Riau S. F. Hariyanto melantik Erisman Yahya sebagai Penjabat Bupati Indragiri Hilir, di Gedung Balai Serindit Kota Pekanbaru.[9]

No Bupati Mulai Jabatan Akhir Jabatan Wakil Bupati
(-)
Penjabat Bupati Indragiri Hilir
Erisman Yahya (Pj) [10] 10 Agustus 2024 Petahana Lowong

Dewan Perwakilan

[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Indragiri Hilir dalam dua periode terakhir.[11][12]

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019 2019-2024 2024-2029
PKB 8 Penurunan 6 Kenaikan 7
Gerindra 3 Kenaikan 5 Kenaikan 6
PDI-P 6 Steady 6 Penurunan 5
Golkar 8 Kenaikan 9 Penurunan 6
NasDem 3 Steady 3 Kenaikan 5
Berkarya (baru) 1
PKS 2 Kenaikan 3 Penurunan 2
PPP 5 Steady 5 Kenaikan 6
PAN 2 Penurunan 1 Steady 1
Hanura 1 Penurunan 0 Steady 0
Demokrat 5 Penurunan 4 Kenaikan 6
PBB 2 Steady 2 Penurunan 0
Perindo (baru) 1
Jumlah Anggota 45 Steady 45 Steady 45
Jumlah Partai 11 Steady 11 Steady 11


Kecamatan

[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Indragiri Hilir memiliki 20 kecamatan, 39 kelurahan dan 197 desa. Luas wilayahnya mencapai 12.614,78 km² dan jumlah penduduk 616.347 jiwa (2017) dengan sebaran 49 jiwa/km².[13][14]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Indragiri Hilir, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
14.04.11 Batang Tuaka 1 12 Desa
Kelurahan
14.04.18 Concong 1 5 Desa
Kelurahan
14.04.02 Enok 4 10 Desa
Kelurahan
14.04.12 Gaung 1 15 Desa
Kelurahan
14.04.06 Gaung Anak Serka 3 9 Desa
Kelurahan
14.04.08 Kateman 3 8 Desa
Kelurahan
14.04.19 Kempas 2 10 Desa
Kelurahan
14.04.14 Kemuning 1 11 Desa
Kelurahan
14.04.09 Keritang 1 16 Desa
Kelurahan
14.04.03 Kuala Indragiri 1 7 Desa
Kelurahan
14.04.07 Mandah 1 16 Desa
Kelurahan
14.04.15 Pelangiran 1 15 Desa
Kelurahan
14.04.17 Pulau Burung 14 Desa
14.04.01 Reteh 3 11 Desa
Kelurahan
14.04.20 Sungai Batang 1 7 Desa
Kelurahan
14.04.10 Tanah Merah 1 9 Desa
Kelurahan
14.04.16 Teluk Belengkong 13 Desa
14.04.04 Tembilahan 8 Kelurahan
14.04.13 Tembilahan Hulu 2 4 Desa
Kelurahan
14.04.05 Tempuling 4 5 Desa
Kelurahan
TOTAL 39 197

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

kabupaten ini memiliki lembaga pendidikan tinggi diantaranya Sekolah Tinggi Agama Islam Auliaurrasyidin Tembilahan, Universitas Islam Indragiri, STIT Ar Risalah Sungai Guntung Kateman dan Akbid Puri Husada Tembilahan.

Pertanian

[sunting | sunting sumber]

Dengan potensi sumber daya alam yang berlimpah dan letak geografis yang sangat strategis, Indragiri Hilir terus memacu diri mengembangkan kawasannya menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi Riau dan pusat pertumbuhan kebudayaan ekonomi Riau dan Pusat kebudayaan Melayu di Asia Tenggara.

Sebagai Kabupaten tumbuh dan berkembang pada gerbang selatan provinsi Riau yang bersebelah dan menjadi hinderland Malaysia dan Singapura, serta selangkah dari pusat pertumbuhan Batam dan Bintan, masuknya investor. Potensi sumber daya alam Indragiri Hilir harus dikelola industri-industri hilir yang bermanfaat bagi daerah dan masyarakat. Untuk itu pemerintah Kabupaten harus memprioritaskan pembangunan infrastruktur guna memudahkan hadirnya para investor lokal, regional bahkan internasional.

Pemerintah Indragiri Hilir akan memberikan pelayanan terbaik yang diperlukan oleh calon penanam modal itu. Salah satu diantaranya adalah memberikan pelayanan terpadu satu pintu yang di kenal sebagai One Door Service. Dengan One Door Service calon investor akan mendapat pelayanan memuaskan, sejak dari informasi peluang bisnis. Sebagai daerah yang kaya akan sumber daya alam serta menyimpan berbagai potensi ekonomi, Indragiri Hilir menjanjikan banyak kemungkinan pada masa depan. Didukung letak geografis yang strategis serta ditunjang tersedianya berbagai infrastruktur dan kebijakan pemerintah yang positif daerah ini merupakan lahan investasi yang layak diperhitungkan dalam era ekonomi global.

Untuk menunjang percepatan pertumbuhan ekonomi dan mempermudah investasi, pemerintah daerah telah membangun berbagai infrastruktur terutama yang berkaitan dengan sektor pertanian.

Potensi lahan basah (pasang surut) untuk persawahan di Kabupaten Indragiri Hilir seluas ± 57.642 ha, yang belum dimanfaatkan seluas ± 23.965 ha dan yang sudah dimanfaatkan seluas ± 33.677 ha. Dengan produksi padi 127.369,48 GKG. Untuk potensi pengembangan lahan kering seluas ± 169.000 ha, yang belum dimanfaatkan seluas ± 84.648 ha dan yang telah dimanfaatkan

seluas ± 74.136 ha, dipergunakan untuk pengembangan palawija dengan luas areal ± 13.476 ha, dengan produksi 1.448 ton dan buah-buahan dengan luas ± 1.247 ha, dengan produksi 27.958,04 ton, sayur-sayuran dengan luas ± 1.247 ha, dengan produksi 1.448 ton dan buah-buahan dengan luas ± 5.320,80 ha, dengan produksi 82.105,38 ton.

Perkebunan

[sunting | sunting sumber]

Kebun Kelapa identik dengan Indragiri Hilir dan Indragiri Hilir adalah sentra kebun kelapa paling luas di Indonesia, menjadi hamparan kebun kelapa dunia. Di sini pohon-pohon kelapa tumbuh dengan suburnya dari lahan-lahan yang semula hutan rawa-rawa.

Sebagai negara pemilik kebun kelapa terluas di dunia, Indonesia mempunyai perkebunan seluas 3,7 juta hektare yang tersebar di kepulauan kelapa. Wilayah Kateman atau yang lebih di kenal dengan sebagai Sungai Guntung adalah Kecamatan yang memiliki kebun kelapa paling luas disana. Kebun-kebun ini adalah milik PT. Pulau Sambu, sebuah perusahaan agrobisnis yang memiliki kebun sekaligus pabrik minyak kelapa di Indragiri Hilir.

Kebun kelapa di sana dikelola secara profesional. Hamparan kebun itu bukan hanya subur, produktif dan dihandalkan, tetapi juga indah mengasyikan. Kebun Kelapa Guntung sudah menjadi objek wisata atau agrowisata yang luar biasa. Dan inilah kebun kelapa raksasa dan daya tarik wisata yang tiada tara. Kabarnya disekitar pantai akan dibuat badan jalan, sepanjang tepi kanal dan tanggul akan dapat dilalui kendaraan.

yang kedua adalah perkebunan kelapa sawit, indonesia merupakan penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia sebagian besar kelapa sawit indonesia berasal dari perkebunan di indragiri hilir, karena semakin murahnya harga kelapa (biasa) di indragiri hilir petani kelapa di inhil banyak yang beralih menjadi petani kelapa sawit hasilnya inhil sekarang menjadi daerah yang terkenal dengan kelapasa sawitnya

Panjang kanal disambung-sambung akan mencapai 32.000 kilometer Luar biasa! itulah potret sekilas Negeri Sejuta Kelapa di Negeri Seribu Parit ini.

Selain kelapa sebagai hasil bumi kabupaten ini, kelapas sawit juga menjadi sumber daya alam terdapat banyak di barat kabupaten ini seperti di kecamatan tempuling, enok, kempas jaya dan teluk kiambang salag satu desa penghasil sawit terbesar di kabupaten ini.

Peternakan

[sunting | sunting sumber]

Potensi lahan yang dapat dikembangkan untuk usaha ternak pada sub sektor peternakan seluas ± 225.863 ha, dengan daya tampung ± 902.452 ekor dipergunakan untuk ternak besar (sapi). Adapun jumlah ternak besar saat ini ± 11.678 ekor dan ternak kecil (kambing dan domba) ± 30.862 ekor, sedangkan untuk kebutuhan daging di Kabupaten Indragiri Hilir ± 2.995.744 ton dan kebutuhan telur ± 1.671.054 kg.

Yang mampu dihasilkan usaha peternakan untuk daging ± 45% dan untuk telur ± 35.31%, maka peluang potensi pengembangan pasar lokal untuk daging dan telur sangat cukup terbuka.

Perikanan

[sunting | sunting sumber]

Program kerjapembangunan perikanan di Kabupaten Indragiri Hilir telah mengacu pada 4 (empat)usaha pokok, yaitu intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi dan rehabilitasi,serta terus meningkatkan peranan perusahaan swasta dalam dunia perikanan dalam rangka pemerataan dan peningkatan pendapatan nelayan/petani ikan melalui peningkatan produksi dan produktivitas usaha, memenuhi kebutuhan konsumen ikan dalam negeri, penyediaan bahan baku industri dan peningkatan ekspor. Disamping itu sekaligus dapat diarahkan untuk pemerataan kesempatan berusaha serta penyerapan tenaga kerja dengan tetap menjaga sumber daya dan lingkungan hidup perairan.

Mengacu kepada tujuanpembangunan perikanan Riau dengan memperhatikan kondisi dan potensi perikanan didaerah ini, maka program kerja pembangunan perikanan Indragiri Hilir dirumuskan sebagai berikut:

  1. Peningkatan produksi dan produktivitas nelayan serta pengembangan usaha budidaya pertambakan dalam rangka peningkatan pendapatan.
  2. Peningkatan institusi pemasaran dan pemerataan distribusi perikanan untuk mempermudah suplai ikan bagi masyarakat yang bermukim di pedalaman.
  3. Peningkatan ekspor sekaligus menekan impor komoditas perikanan.
  4. Pemanfataan seefesien mungkin serta pemeliharaan kelestarian sumber daya dan lingkungan perairan.
  5. Meningkatkan peranan sub sektor perikanan dalam kegiatan dan pembangunan pedesaan terutama dalam hal menciptakan peluang bekerja dan berusaha.

Evaluasi pelaksanaan tugas sub sektor perikanan Indragiri Hilir disusun berdasarkan realisasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan Indragiri Hilir serta kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh nelayan/petani ikan di daerah ini sehingga akan tergambarpencapaian sasaran target berdasarkan yang telah diprogramkan.

Luas lahan potensial untuk usaha pengembangan budidaya air payau (tambak) sekitar 13.000 hektare, sedangkan untuk budidaya air tawar (kolam) sekitar 1.657 Ha. Jumlah penduduk yang berusaha di bidang perikanan baik secara langsung maupun tidak langsung/sambilan.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 14 Agustus 2024. 
  2. ^ "Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023". www.bps.go.id. Diakses tanggal 8 Januari 2024. 
  3. ^ "Kabupaten Indragiri Ilir Dalam Angka 2020". www.inhilkab.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-17. Diakses tanggal 17 Juni 2020. 
  4. ^ Adnan, I. M., dan Hamim, S. (2014). Rohman, Minan Nuri, ed. Menuju Pemekaran Kabupaten Indragiri Hilir Visioner: Prospek dan Tantangan (PDF). Kulon: Trussmedia Grafika. hlm. 57. ISBN 978-602-0992-36-5. 
  5. ^ a b "Profil Kabupaten Indragiri Hilir" (PDF). Kementerian PU. Diakses tanggal 19 Maret 2022. [pranala nonaktif permanen]
  6. ^ "Curah Hujan Kabupaten Indragiri Hilir – ZOM 23" (PDF). BMKG. hlm. 56. Diakses tanggal 19 Maret 2022. 
  7. ^ "Tembilahan Kota, Indragiri Hilir, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 19 Maret 2022. 
  8. ^ Faizin, Eko (23 November 2023). "Jabat Pj Bupati Indragiri Hilir, Herman Diminta Cekatan Lanjutkan Pembangunan". riau.suara.com. Diakses tanggal 5 Desember 2023. 
  9. ^ Femmy, Yofani (2024-08-10). "Erisman Yahya Dilantik sebagai Pj Bupati Inhil". Radio Republik Indonesia. Diakses tanggal 2024-10-26. 
  10. ^ Raden, Heru (2024-08-10). "Pj Gubri Lantik Erisman Yahya Jadi Pj Bupati Inhil". Media Center Riau. Diakses tanggal 2024-10-26. 
  11. ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Indragiri Hilir Periode 2014-2019
  12. ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Indragiri Hilir 2019-2024
  13. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  14. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]