Kubro Siswo
Kubro Siswo adalah tarian dari Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.[1] Tari ini berlatar belakang penyebaran agama Islam di Pulau Jawa dan perjuangan melawan penjajahan. Kubro artinya besar dan Siswo artinya murid, mempunyai arti murid-murid yang memiliki pengabdian besar terhadap Tuhan. Tarian ini ditampilkan pada malam hari secara massal dengan durasi kurang lebih 5 jam. Kesenian ini diiringi dengan lagu qasidah yang liriknya diganti dengan pesan-pesan dakwah dalam Bahasa Jawa dengan harapan mampu meluaskan penyebaran Agama Islam. Musik pengiringnya antara lain: Kendang, Bende, Drum, Bedhug, Ketiplak, dan Markis.
Gerakan dan dandanan tarian Kubro Siswo bercirikan prajurit yang sedang berjuang melawan penjajah, sehingga tarian ini berirama energik dan penuh semangat. Tarian ini biasanya menyuguhkan atraksi-atraksi menakutkan seperti; mengupas kelapa dengan gigi, berjalan diatas pecahan kaca atau duri, dan bermain bola api. Tari bernafaskan spiritual ini biasanya mengundang "roh" yang masuk ke tubuh penari, sehingga menyebabkan penari kesurupan. Di akhir acara, pawang akan memaksa para pemain melepaskan "roh" dari tubuh penari. Ketika penari sudah sadarkan kembali maka acara selesai.
Lirik Lagu
[sunting | sunting sumber]- Kito poro menungso
- Kito poro menungso ayo podho ngaji
- Islam ingkang sempurno pepadhanging bumi
- Ayo konco-ayo konco ojo podho lali
- Lali mundhak ciloko mlebu jeroning geni
- Yoiku aran neroko bebendhuning gusti[2]
Terjemahan
- Kita para manusia
- Kita para manusia ayo mengaji
- Islam yang sempurna menerangi bumi
- Ayo teman-ayo teman jangan lupa
- Lupa membuatmu celaka yang membuatmu masuk ke dalam api
- Yaitu neraka tempat pembalasan Tuhan
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Raiz, Iqrok Jordan; Bisri, Moh. Hasan (2018). "Bentuk Pertunjukan Tari Kubro Siswo Arjuno Mudho Desa Growong Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang". Jurnal Seni Tari. 7 (1): 81. ISSN 2503-2585.
- ^ Pujiyati, Ning (2012), "Pesan–Pesan Dakwah dalam Syair Kubrosiswo", eprints.walisongo.ac.id, hlm. 70