Lompat ke isi

Aksara paku

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Kuneiform)
Aksara paku
Prasasti aksara paku dalam tiga bahasa yang dibuat oleh raja Xerxes pada Van Fortress di Turki, ditulis dalam Bahasa Persia Kuno, Akkadia, dan Elam
Jenis aksara
BahasaAkkadia, Eblaite, Elam, Hattic, Hittite, Hurria, Luwia, Sumeria, Urartia, Persia Kuno
Periode
kira-kira abad ke-31 SM sampai abad ke-1 M.
Arah penulisanKiri ke kanan
Aksara terkait
Silsilah
(Proto-tulisan)
  • Aksara paku
Aksara turunan
tidak ada;
mempengaruhi bentuk Abjad Ugarit
tampaknya mengilhami Aksara paku Persia Kuno
ISO 15924
ISO 15924Xsux, 020 Sunting ini di Wikidata, ​Aksara Paku, Sumero-Akkadian
Pengkodean Unicode
Nama Unicode
Cuneiform
U+12000 to U+123FF (Sumero-Akkadian Cuneiform)
U+12400 to U+1247F (Numbers)
 Artikel ini mengandung transkripsi fonetik dalam Alfabet Fonetik Internasional (IPA). Untuk bantuan dalam membaca simbol IPA, lihat Bantuan:IPA. Untuk penjelasan perbedaan [ ], / / dan  , Lihat IPA § Tanda kurung dan delimitasi transkripsi.

Aksara paku adalah salah satu jenis tulisan kuno berbentuk paku yang dituliskan di atas lempengan tanah liat.[1] Kata "aksara paku" merupakan terjemahan harfiah dari bahasa Latin, cuneus yang berarti 'baji' atau 'paku' dan forma yang berarti "bentuk".[1] Dengan demikian, aksara paku merupakan sebuah tulisan kuno yang menggunakan "huruf paku".[1][2] Tulisan ini tergolong sebagai tulisan yang rumit dan diduga hanya digunakan oleh orang-orang tertentu.[1] Aksara paku berkembang di daerah Sumer (nama kuno untuk Mesopotamia selatan yang sekarang berada di Irak selatan, dekat Teluk Persia).[1] Diduga, tulisan ini telah digunakan oleh orang-orang Sumer sekitar tiga ribu tahun sebelum Masehi, hampir sezaman dengan Hieroglif yang berkembang di Mesir.[1] Pada praktiknya yang paling awal, aksara paku diduga digunakan untuk pembukuan di istana atau kuil di daerah Sumer.[1] Selain itu, tulisan ini juga digunakan juga untuk aktivitas perdagangan.[1] Dari Sumer, aksara paku kemudian berkembang ke Akkad (daerah di sebelah utara Sumer).[1] Dari sinilah, aksara paku berkembang (dalam bahasa Akkad) dan digunakan secara luas di daerah Timur Tengah Kuno.[1]


Tulisan aksara paku mengalami perubahan besar selama periode lebih dari dua milennium. Gambar di bawah menunjukkan perkembangan tanda SAG "kepala" (Borger nr. 184, U+12295 𒊕).

Evolusi tanda aksara paku SAG "kepala", 3000–1000 SM
Evolusi tanda aksara paku SAG "kepala", 3000–1000 SM

Tahapan:

  1. menunjukkan pictogram sebagaimana ditulis sekitar tahun 3000 SM
  2. menunjukkan pictogram yang diputar sebagaimana ditulis sekitar tahun 2800 SM.
  3. menunjukkan glif yang dibuat abstrak dalam inkripsi monumental kuno, dari sekitar tahun 2600 SM
  4. merupakan tanda yang ditulis pada tanah liat, sezaman dengan tahapan 3
  5. digunakan pada milenium ke-3 SM
  6. merupakan Old Assyrian ductus dari permulaan milenium ke-2 SM, sebagaimana diadopsi oleh budaya Hitit
  7. merupakan tanda yang disederhanakan sebagaimana ditulis oleh para jurutulis Asyur pada awal milenium pertama, sampai punahnya tulisan ini.
Inskripsi Sumeria dengan gaya tulisan monumental kuno, sekitar abad ke-26 SM
Surat yang dikirim oleh imam besar Lu'enna kepada raja Lagash (kemungkinan Urukagina), menginformasikan bahwa putranya gugur dalam pertempuran, sekitar 2400 SM, diketemukan di Telloh (Girsu kuno).

Aksara paku Akkadia

[sunting | sunting sumber]

Tulisan aksara paku archaic atau kuno diadopsi oleh orang Akkadia sejak sekitar tahun 2500 SM, dan pada tahun 2000 SM telah berkembang menjadi aksara paku Asyur kuno, dengan banyak modifikasi pada ortografi Sumeria. Persamaan bahasa Semit pada banyak tanda menjadi berubah atau disingkat untuk membentuk nilai "fonetik" baru, karena hakikat suku kata tulisan ini, yang diperhalus oleh orang Sumeria, tidak intuitif bagi pemakai bahasa Semit.

Aksara paku Asyur

[sunting | sunting sumber]

Gaya penulisan "campuran" ini diteruskan sampai akhir masa kekaisaran Babilonia dan Asyur, meskipun ada periode-periode di mana "purism" menjadi mode dan ada kecenderungan untuk mengeja kata-kata dengan panjang, dengan preferensi pemakaian tanda-tanda menggunakan komplemen fonetik. Namun sampai saat itu silabari Babel masih merupakan campuran penulisan logografik dan fonemik.

Transliterasi

[sunting | sunting sumber]
Ekstrak dari Silinder Koresh (baris 15–21), memuat silsilah Koresh Agung dan catatan direbutnya Babylon pada tahun 539 SM.

Aksara paku mempunyai format khusus untuk alihaksarakan atau transliterasi. Karena tulisan ini berbentuk polyvalence, transliterasinya membutuhkan pilihan tertentu bagi para pakar transliterasi, yang harus memutuskan kasus-kasus setiap huruf di mana ada beberapa makna yang mungkin dimaksudkan oleh dokumen aslinya. Misalnya tanda DINGIR pada teks Hitit dapat melambangkan suku kata Hitit an atau merupakan bagian dari suatu frasa Akkadia, melambangkan suku kata il, dapat pula merupakan sebuah Sumerogram, melambangkan makna Sumeria asli, 'allah' atau suatu determinative bagi sesosok dewa. Dalam transliterasi, berbagai rendisi glif yang sama dipilih berdasarkan perannya pada konteks tersebut.

Suku kata

[sunting | sunting sumber]

Tabel berikut menunjukkan tanda-tanda yang dipakai untuk suku kata sederhana dalam bentuk CV atau VC. Sebagaimana dipakai untuk bahasa Sumeria, tulisan aksara paku pada prinsipnya mampu membedakan paling sedikit 16 konsonan, yang dialihaksarakan sebagai

b, d, g, g̃, ḫ, k, l, m, n, p, r, ř, s, š, t, z

serta empat kualitas vokal, a, e, i, u. Bahasa Akkadia tidak menggunakan huruf atau ř tetapi perlu untuk membedakan emphatic series, q, ṣ, ṭ, mengambil berbagai tanda Sumeria "superfluous" untuk maksud itu (misalnya qe=KIN, qu=KUM, qi=KIN, ṣa=ZA, ṣe=ZÍ, ṭur=DUR dsb.) Orang Hitit mengadopsi aksara paku Akkadia dan selanjutnya memperkenalkan tanda-tanda untuk glide w, misalnya wa=PI, wi5=GEŠTIN) serta suatu ligature I.A untuk ya.

-a -e -i -u
a 𒀀,

á 𒀉

e 𒂊,

é 𒂍

i 𒄿,

í=IÁ 𒐊

u 𒌋,

ú 𒌑,
ù 𒅇

b- ba 𒁀,

=PA 𒉺,
=EŠ 𒂠

be=BAD 𒁁,

=BI 𒁉,
=NI 𒉌

bi 𒁉,

=NE 𒉈,
=PI 𒉿

bu 𒁍,

=KASKAL 𒆜,
=PÙ 𒅤

d- da 𒁕,

=TA 𒋫

de=DI 𒁲,

,
=NE 𒉈

di 𒁲,

=TÍ 𒄭

du 𒁺,

=TU 𒌅,
=GAG 𒆕,
du4=TUM 𒌈

g- ga 𒂵,

𒂷

ge=GI 𒄀,

=KID 𒆤,
=DIŠ 𒁹

gi 𒄀,

=KID 𒆤,
=DIŠ 𒁹,
gi4 𒄄,
gi5=KI 𒆠

gu 𒄖,

𒄘,
=KA 𒅗,
gu4 𒄞,
gu5=KU 𒆪,
gu6=NAG 𒅘,
gu7 𒅥

ḫ- ḫa 𒄩,

ḫá=ḪI.A 𒄭𒀀,
ḫà=U 𒌋,
ḫa4=ḪI 𒄭

ḫe=ḪI 𒄭,

ḫé=GAN 𒃶

ḫi 𒄭,

ḫí=GAN 𒃶

ḫu 𒄷
k- ka 𒅗,

𒆍,
=GA 𒂵

ke=KI 𒆠,

=GI 𒄀

ki 𒆠,

=GI 𒄀

ku 𒆪,

=GU7 𒅥,
𒆬,
ku4 𒆭

l- la 𒆷,

=LAL 𒇲,
=NU 𒉡

le=LI 𒇷,

=NI 𒉌

li 𒇷,

=NI 𒉌

lu 𒇻,

𒇽

m- ma 𒈠,

𒈣

me 𒈨,

=MI 𒈪,
𒀞/𒅠

mi 𒈪,

=MUNUS 𒊩,
=ME 𒈨

mu 𒈬,

=SAR 𒊬

n- na 𒈾,

𒈿,
=AG 𒀝,
na4 ("NI.UD") 𒉌𒌓

ne 𒉈,

=NI 𒉌

ni 𒉌,

=IM 𒉎

nu 𒉡,

=NÁ 𒈿

p- pa 𒉺,

=BA 𒐀

pe=PI 𒉿,

=BI 𒁉

pi 𒉿,

=BI 𒁉,
=BAD 𒁁

pu=BU 𒁍,

=TÚL 𒇥,
𒅤

r- ra 𒊏,

=DU 𒁺

re=RI 𒊑,

=URU 𒌷

ri 𒊑,

=URU 𒌷

ru 𒊒,

=GAG 𒆕,
=AŠ 𒀸

s- sa 𒊓,

=DI 𒁲,
=ZA 𒍝,
sa4 ("ḪU.NÁ") 𒄷𒈾

se=SI 𒋛,

=ZI 𒍣

si 𒋛,

=ZI 𒍣

su 𒋢,

=ZU 𒍪,
=SUD 𒋤,
su4 𒋜

š- ša 𒊭,

šá=NÍG 𒐼,
šà 𒊮

še 𒊺,

šé,
šè 𒂠

ši=IGI 𒅆,

ší=SI 𒋛

šu 𒋗,

šú 𒋙,
šù=ŠÈ 𒂠,
šu4=U 𒌋

t- ta 𒋫,

=DA 𒁕

te 𒋼,

=TÍ 𒊹

ti 𒋾,

𒊹,
=DIM 𒁴,
ti4=DI 𒁲

tu 𒌅,

=UD 𒌓,
=DU 𒁺

z- za 𒍝,

=NA4 𒉌𒌓

ze=ZI 𒍣,

=ZÌ 𒍢

zi 𒍣,

𒍢,
𒍥

zu 𒍪,

=KA 𒅗

a- e- i- u-
a 𒀀,

á 𒀉

e 𒂊,

é 𒂍

i 𒄿,

í=IÁ 𒐊

u 𒌋,

ú 𒌑,
ù 𒅇

-b ab 𒀊,

áb 𒀖

eb=IB 𒅁,

éb=TUM 𒌈

ib 𒅁,

íb=TUM 𒌈

ub 𒌒,

úb=ŠÈ 𒂠

-d ad 𒀜,

ád 𒄉

ed𒀉 id𒀉,

íd=A.ENGUR 𒀀𒇉

ud 𒌓,

úd=ÁŠ 𒀾

-g ag 𒀝,

ág 𒉘

eg=IG 𒅅,

ég=E 𒂊

ig 𒅅,

íg=E 𒂊

ug 𒊌
-ḫ aḫ 𒄴,

áḫ=ŠEŠ 𒋀

eḫ=AḪ 𒄴 iḫ=AḪ 𒄴 uḫ=AḪ 𒄴,

úḫ 𒌔

-k ak=AG 𒀝 ek=IG 𒅅 ik=IG 𒅅 uk=UG 𒊌
-l al 𒀠,

ál=ALAM 𒀩

el 𒂖,

él=IL 𒅋

il 𒅋,

íl 𒅍

ul 𒌌,

úl=NU 𒉡

-m am 𒄠/𒂔,

ám=ÁG 𒉘

em=IM 𒅎 im 𒅎,

ím=KAŠ4 𒁽

um 𒌝,

úm=UD 𒌓

-n an 𒀭 en 𒂗,

én,
èn=LI 𒇷

in 𒅔,

in4=EN 𒂗,
in5=NIN 𒊩𒌆

un 𒌦,

ún=U 𒌋

-p ap=AB 𒀊 ep=IB,

ép=TUM 𒌈

ip=IB 𒅁,

íp=TUM 𒌈

up=UB 𒌒,

úp=ŠÈ 𒂠

-r ar 𒅈,

ár=UB 𒌒

er=IR 𒅕 ir 𒅕,

íp=A.IGI 𒀀𒅆

ur 𒌨,

úr 𒌫

-s as=AZ 𒊍 es=GIŠ 𒄑,

és=EŠ 𒂠

is=GIŠ 𒄑,

ís=EŠ 𒂠

us=UZ,

ús=UŠ 𒍑

𒀸,

áš 𒀾

𒌍/𒐁,

éš=ŠÈ 𒂠

𒅖,

íš=KASKAL 𒆜

𒍑,

úš𒍗=BAD 𒁁

-t at=AD 𒀜,

át=GÍR gunû 𒄉

et𒀉 it𒀉 ut=UD 𒌓,

út=ÁŠ 𒀾

-z az 𒊍 ez=GIŠ 𒄑,

éz=EŠ 𒂠

iz= GIŠ 𒄑,

íz=IŠ 𒅖

uz=ŠE&HU 𒊺𒄷

úz=UŠ 𒍑,
ùz 𒍚

Orang Sumeria menggunakan sistem bilangan berdasarkan angka 1, 10 dan 60. Cara menulis angka 70 adalah dengan menulis tanda angka 60 dan tanda angka 10 setelahnya. Cara penghitungan ini masih dipakai sampai sekarang untuk menghitung 60 detik per menit dan 60 menit per jam.[3]

Unicode (menurut versi 6.0) menetapkan tulisan "Sumero-Akkadian Cuneiform" pada kisaran:

U+12000–U+123FF (879 karakter) "Aksara paku"
U+12400–U+1247F (103 karakter) "Angka dan tanda baca Aksara paku"

Proposal terakhir untuk pengkodean Unicode tulisan ini diserahkan oleh dua pakar aksara paku yang bekerja sama dengan seorang penulis proposal Unicode yang berpengalaman pada bulan Juni 2004.[4] Inventori karakter dasar diturunkan dari daftar tanda Ur III yang dikompilasi oleh Cuneiform Digital Library Initiative pada UCLA berdasarkan inventori dari Miguel Civil, Rykle Borger (2003), dan Robert Englund. Daripada mengurutkan langsung menurut bentuk glif dan kekompleksannya, menurut penomoran katalog yang ada, urutan Unicode dari glif didasarkan pada urutan abjad Latin transliterasi Sumeria "terakhir" sebagai perkiraan praktis.

Daftar penemuan utama lempengan Aksara paku

[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah sejumlah penemuan terkenal kumpulan lempengan yang memuat tulisan Aksara paku

Lokasi Jumlah lempengan Penemuan pertama Bahasa
Abu Salabikh 500[5] 1963
Dūr-Katlimmu 500[6] 1879
Girsu 40,000-50,000[7] 1877
Mari, Syria 20,000-25,000[8] 1933 Akkadia
Perpustakaan Ashurbanipal 20,000-24,000[9] 1849 Akkadia
Nippur 60,000[9] 1851
Nuzi 10,000-20,000[10] 1896
Drehem 100,000[10] Sumeria
Sippar Tens of thousands[11] 1880 Neo-Babylonian
Ebla tablets ca5,000 1974 Sumerian dan Eblaite
Hattusa 30.000 1906 Hittite
Alalakh 300[12] 1937
Surat Amarna 382 1887 Akkadia
Ugarit Thousands 1929 Ugaritic
Assur 16.000 1898 Akkadia

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e f g h i j (Indonesia) David L. Baker, John J. Bimson. 2004. Mari Mengenal Arkeologi Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 47-51.
  2. ^ (Indonesia) W. S. Lasor, D. A. Hubbard, F. W. Bush. 2009. Pengantar Perjanjian Lama 1:Taurat dan Sejarah. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 80.
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Lo
  4. ^ http://std.dkuug.dk/jtc1/sc2/wg2/docs/n2786.pdf
  5. ^ Bertman 2005, hlm. 8.
  6. ^ Bertman 2005, hlm. 17.
  7. ^ Bertman 2005, hlm. 20.
  8. ^ Bertman 2005, hlm. 25.
  9. ^ a b Bertman 2005, hlm. 27.
  10. ^ a b Bertman 2005, hlm. 28.
  11. ^ Bertman 2005, hlm. 30.
  12. ^ Archival practices at Old Babylonian/Middle Bronze Age Alalakh (Level VII)
  • Adkins, Lesley, Empires of the Plain: Henry Rawlinson and the Lost Languages of Babylon, New York, St. Martin's Press (2003) ISBN 0-312-33002-2
  • Bertman, Stephen (2005), Handbook to Life in Ancient Mesopotamia, Oxford University Press, ISBN 9780195183641 
  • R. Borger, Assyrisch-Babylonische Zeichenliste, 2nd ed., Neukirchen-Vluyn (1981)
  • Borger, Rykle (2004). Dietrich, M. Loretz, O., ed. Mesopotamisches Zeichenlexikon. Alter Orient und Altes Testament. 305. Münster: Ugarit Verlag. ISBN 3-927120-82-0. 
  • Burnouf, E. (1836). "Mémoire sur deux Inscriptions Cunéiformes trouvées près d'Hamadan et qui font partie des papiers du Dr Schulz", Impr. Roy, Paris.
  • Daniels, Peter; Bright, William (1996). The World's Writing Systems. Oxford University Press. hlm. 146. ISBN 0-19-507993-0. 
  • A. Deimel (1922), Liste der archaischen Keilschriftzeichen ("LAK"), WVDOG 40, Berlin.
  • A. Deimel (1925–1950), Šumerisches Lexikon, Pontificum Institutum Biblicum.
  • F. Ellermeier, M. Studt, Sumerisches Glossar
  • A. Falkenstein, Archaische Texte aus Uruk, Berlin-Leipzig (1936)
  • E. Forrer, Die Keilschrift von Boghazköi, Leipzig (1922)
  • J. Friedrich, Hethitisches Keilschrift-Lesebuch, Heidelberg (1960)
  • Jean-Jacques Glassner, The Invention of Cuneiform, English translation, Johns Hopkins University Press (2003), ISBN 0-8018-7389-4.
  • Hayes, John L. (2000). A Manual of Sumerian Grammar and Texts. Aids and Research Tools in Ancient Near Eastern Studies. 5 (edisi ke-2d). Malibu: Undena Publications. ISBN 0-89003-197-5. 
  • Heeren (1815) "Ideen über die Politik, den Verkehr und den Handel der vornehmsten Volker der alten Welt", vol. i. pp. 563 seq., translated into English in 1833.
  • Kramer, Samuel Noah (1981). "Appendix B: The Origin of the Cuneiform Writing System". History Begins at Sumer: Thirty-Nine Firsts in Man's Recorded History (edisi ke-3d revised). Philadelphia: University of Pennsylvania Press. hlm. 381–383. ISBN 0-8122-7812-7. 
  • René Labat, Manuel d'epigraphie Akkadienne, Geuthner, Paris (1959); 6th ed., extended by Florence Malbran-Labat (1999), ISBN 2-7053-3583-8.
  • Lo, Lawrence (2007). "Sumerian". Diakses tanggal June 5, 2009. 
  • Lassen, Christian. "Die Altpersischen Keil-Inschriften von Persepolis"
  • Mittermayer, Catherine; Attinger, Pascal (2006). Altbabylonische Zeichenliste der Sumerisch-Literarischen Texte. Orbis Biblicus et Orientalis. Special Edition. Academic Press Fribourg. ISBN 978-3-7278-1551-5. 
  • O. Neugebauer, A. Sachs (eds.), Mathematical Cuneiform Texts, New Haven (1945).
  • Patri, Sylvain (2009). L’adaptation des consonnes hittites dans certaines langues du XIIIe siècle. Zeitschrift für Assyriologie und vorderasiatische Archäologie 99(1): 87–126.
  • Pritchard, James Cowles (1844). "Researches Into the Physical History of Mankind", 3rd Ed., Vol IV, Sherwood, Gilbert and Piper, London
  • Rawlinson, Henry (1847) "The Persian Cuneiform Inscription at Behistun, decyphered and translated; with a Memoir on Persian Cuneiform Inscriptions in general, and on that of Behistun in Particular", The Journal of the Royal Asiatic Society, Vol X.
  • Y. Rosengarten, Répertoire commenté des signes présargoniques sumériens de Lagash, Paris (1967)
  • Chr. Rüster, E. Neu, Hethitisches Zeichenlexikon (HZL), Wiesbaden (1989)
  • Sayce, Rev. A. H. (1908). "The Archaeology of the Cuneiform Inscriptions", Second Edition-revised, 1908, Society for Promoting Christian Knowledge, London, Brighton, New York; at pp 9–16 Not in copyright
  • Nikolaus Schneider, Die Keilschriftzeichen der Wirtschaftsurkunden von Ur III nebst ihren charakteristischsten Schreibvarianten, Keilschrift-Paläographie; Heft 2, Rom: Päpstliches Bibelinstitut (1935).
  • Wolfgang Schramm, Akkadische Logogramme, Goettinger Arbeitshefte zur Altorientalischen Literatur (GAAL) Heft 4, Goettingen (2003), ISBN 3-936297-01-0.
  • F. Thureau-Dangin, Recherches sur l'origine de l'écriture cunéiforme, Paris (1898).
  • Ronald Herbert Sack, Cuneiform Documents from the Chaldean and Persian Periods, (1994) ISBN 0-945636-67-9

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]