Lamtoro gung
Lamtoro gung
| |
---|---|
Leucaena leucocephala subsp. glabrata | |
Taksonomi | |
Superkerajaan | Eukaryota |
Kerajaan | Plantae |
Divisi | Tracheophytes |
Ordo | Fabales |
Famili | Fabaceae |
Tribus | Mimoseae |
Genus | Leucaena |
Spesies | Leucaena leucocephala |
Subspesies | Leucaena leucocephala subsp. glabrata Zárate, 1987 |
Tata nama | |
Basionim | Leucaena glabrata (en) |
Lamtoro gung[1] (Leucaena leucocephala subsp. glabrata) (bahasa Inggris: Giant leucanea) adalah subspesies dari tumbuhan lamtoro; lamtoro yang besar, biasa digunakan sebagai pupuk hijau, pelindung tanaman kopi, cokelat, vanili, dan sebagainya, daunnya untuk makanan ternak dan kayunya untuk kayu bakar dan bahan bangunan.[1][2] Tumbuhan ini memiliki ukuran sedang yang tumbuh cepat, penting untuk agroforestri, sedangkan lamtoro umum adalah semak belukar kecil yang dianggap sebagai gulma invasif.[3]
Deskripsi
[sunting | sunting sumber]Lamtoro gung dapat ditanam sebagai pohon berkayu hingga ~ 20 m tingginya atau dipelihara sebagai legum makanan ternak lebat dengan panen berulang dedaunannya beberapa kali setahun. Lamtoro gung yang ditanam untuk pakan ternak dapat menghasilkan hijauan bahan kering hingga 34 Mg ha − 1 tahun − 1. Hasil hijauan yang tinggi bersama-sama dengan kandungan protein yang tinggi menjadikan leucaena legum pakan ternak yang ideal untuk daerah tropis dan subtropis di dunia. Meskipun mimosin yang ada di dedaunan leucaena memiliki toksisitas, seharusnya tidak menjadi perhatian besar karena hewan ternak ruminansia tidak mengalami efek racun dari mimosin. Mimosin yang ada di dedaunan lamtoro gung juga dapat dihilangkan dengan mudah dan murah melalui pemrosesan sederhana.[3]
Kultivar lamtoro gung umumnya bebas dari penyakit dan sangat toleran terhadap kekeringan. Meskipun infestasi oleh hama psyllids mungkin menjadi masalah, sejumlah kultivar lamtoro gung yang resisten terhadap psyllid telah dikembangkan melalui hibridisasi antarspesies.[3]
Manfaat
[sunting | sunting sumber]Kayu lamtoro gung dapat digunakan untuk produksi kayu, bubur kertas, atau biofuel. Dedaunan dan kayu lamtoro gung dapat berfungsi sebagai bahan baku untuk pengembangan industri baru untuk produksi phytochemical seperti mimosin, tanin dan antosianin, produk kayu, dan pakan ternak protein tinggi untuk hewan ternak di masa depan.[3] Pohon Lamtoro ini bisa menjadi sumber kayu bakar, peneduh bagi tanaman lain dan pencegah erosi.[4]
Lamtoro diketahui juga dapat digunakan sebagai bahan baku obat-obatan. Beberapa literatur menyebutkan, Lamtoro bisa mengobati kencing manis, cacing, bengkak radang ginjal, bisul, patah tulang, abses paru, luka terpukul, insomnia dan meningkatkan gairah seks.[4]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b (Indonesia) Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Republik Indonesia "Arti kata lamtoro gung pada Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan". Diakses tanggal 2019-10-8.
- ^ "Arti kata lamtoro ? gung - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online". kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2019-10-08.
- ^ a b c d Bageel, Ahmed; Honda, Michael D. H.; Carrillo, James T.; Borthakur, Dulal (2019-04-30). "Giant leucaena (Leucaena leucocephala subsp. glabrata): a versatile tree-legume for sustainable agroforestry". Agroforestry Systems (dalam bahasa Inggris). doi:10.1007/s10457-019-00392-6. ISSN 1572-9680.
- ^ a b "Lamtoro Gung Miliki Banyak Manfaat". Cendana News. 2019-04-30. Diakses tanggal 2019-10-08.