Lore Peore, Poso
Lore Peore | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Sulawesi Tengah | ||||
Kabupaten | Poso | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Jonli Pasangka[1] | ||||
Populasi | |||||
• Total | 3.305 jiwa jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 72.02.25 | ||||
Kode BPS | 7204043 | ||||
Luas | 374,8 km2; | ||||
Kepadatan | 9 jiwa/km² | ||||
Desa/kelurahan | 5 | ||||
|
Lore Peore adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Indonesia. Ibu kota kecamatan ini terletak di desa Watutau.[1]
Kecamatan Lore Peore dibentuk pada 22 Agustus 2007 sebagai hasil dari dikeluarkannya Peraturan Daerah Kabupaten Poso No. 4 Tahun 2007.[2]
Wilayah Lore Peore, bersama dengan beberapa kecamatan lain di sekelilingnya, menjadi salah satu daerah operasi TNI dan Polri, yang tergabung dalam Satuan Tugas Operasi Tinombala, untuk memburu kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur.[3]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Dari zaman batu hingga zaman megalitikum, masyarakat adat Pekurehua di Watutau telah hidup dan menetap secara turun temurun di wilayah Watutau. Hal tersebut ditandai dengan adanya bukti peninggalan purba diantaranya, guci yang terbuat dari tanah yang dijadikan peti mati yang dalam Bahasa Bada disebut dengan Kori Bengki.[4]
Wanua (wilayah) Watutau adalah perkampungan lama (Wanua Sae) yang sejak dahulu telah ditinggali dan dikembangkan oleh masyarakat komunitas adat. Pada permulaannya, sistem kehidupan mereka telah diatur dan dipimpin oleh Raja (Magao/Datu). Menurut informasi dari tetua adat Lembah Lore, bahwa Watutau merupakan bekas kedudukan kerajaan Raba didasarkan pada hasil penelitian para peneliti dari Universitas Gajah Mada dan juga dari Tiongkok.[4]
Geografi
[sunting | sunting sumber]Letak geografis
[sunting | sunting sumber]Lore Peore dikelilingi oleh Kecamatan Lore Utara, Lore Tengah, Lore Timur dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Sigi. Kecamatan Lore Peore terletak di kawasan konservasi Taman Nasional Lore Lindu dengan ketinggian rata-rata 1200 dpl yang menyebabkan udara di kawasan ini cukup sejuk.[1]
Batas administrasi Kecamatan Lore Peore adalah sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Lore Utara
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Lore Tengah
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Lore Timur
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Sigi
Luas
[sunting | sunting sumber]Kecamatan Lore Peore memiliki luas 327,87 km, dengan hampir 42,62 persen merupakan wilayah ibu kota kecamatan yaitu Watutau, sehingga Watutau merupakan desa dengan wilayah paling luas di kecamatan Lore Peore. Sedangkan wilayah terkecil yaitu desa Siliwanga, dengan hanya sekitar 6,97 km, sekitar 1,86 persen dari wilayah total kecamatan.[1]
Topografi
[sunting | sunting sumber]Elevasi
[sunting | sunting sumber]Berdasarkan elevasi, Kecamatan Lore Peore pada umumnya terdiri dari daratan (87,45%), perbukitan (2,95%), pegunungan (9,60%) dan terletak rata-rata pada ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut. Dengan letak wilayah dataran dan ketinggian di atas 1000 meter di atas permukaan laut.[1]
Iklim
[sunting | sunting sumber]Dengan letak wilayah dataran dan ketinggian di atas 1000 mdpl, wilayah Kecamatan Lore Peore mempunyai iklim yang sejuk dengan rata-rata curah hujan yang cukup tinggi yaitu 180 mm/tahun. Hampir seluruh desa di Kecamatan Lore Peore merupakan wilayah dari hutan lindung Taman Nasional Lore Lindu dengan sekitar kurang lebih 10 persen dari total luas wilayahnya.[1]
Kependudukan
[sunting | sunting sumber]Jumlah penduduk di kecamatan Lore Peore memiliki kecenderungan meningkat tiap tahunnya. Jumlah penduduk di Lore Peore berdasarkan data BPS Kabupaten Poso yang diperoleh dari kecamatan tercatat sebesar 3.305 jiwa dan 788 rumah tangga. Dari total penduduk Kecamatan Lore Peore tersebut terdapat 1.764 jiwa penduduk laki-laki dan 1.541 jiwa penduduk perempuan dengan rasio jenis kelamin sebesar 114.[1]
Desa Watutau mempunyai jumlah penduduk terbesar, yaitu sebesar 1.552 jiwa atau 46,96 persen dari total penduduk kecamatan Lore Peore. Urutan kedua adalah desa Talabosa dengan 536 jiwa atau 11,62 persen dengan kepadatan penduduk 9 jiwa/km2. Terbesar ketiga adalah desa Siliwanga dengan jumlah 494 jiwa atau mempunyai persentase sebesar 14,95 persen dengan kepadatan 8 jiwa/km2. Desa Betue sebesar 365 jiwa atau 11,04 persen dengan kepadatan 6,32 jiwa/km2. Sedangkan jumlah penduduk terendah adalah desa Wanga yaitu sebesar 358 jiwa atau hanya 10,83 persen dengan kepadatan penduduk 7 jiwa/km2.
Pemerintahan
[sunting | sunting sumber]Pembagian administratif
[sunting | sunting sumber]Secara administratif, wilayah kecamatan Lore Peore terdiri dari 5 desa yaitu Betue, Siliwanga, Talabosa, Wanga, dan Watutau. Wilayah Kecamatan Lore Peore terbagi menjadi 5 desa, 17 dusun dan 38 RT. Dan berdasarkan klasifikasi, hanya 1 desa tergolong desa swakarya yaitu desa Betue, sedangkan desa lainnya tergolong desa swasembada.[1]
Setiap desa memiliki organisasi pemerintahannya untuk mempermudah koordinasi antar daerah kepada penduduknya. Organisasi pemerintah di tingkat kecamatan di bagi hingga level RT sebagai organisasi terkecil dalam suatu daerah. Pembagian organisasi juga dibentuk dengan pertimbangan jumlah penduduk di daerah tersebut. Tercatat ada 16 dusun dan 38 RT di kecamatan Lore Peore. Dusun dan RT terbanyak yaitu terdapat di desa Watutau dengan jumlah 7 dusun dan 16 RT, hal tersebut terjadi di karenakan wilayah koordinasi di daerah tersebut cukup banyak dibandingkan desa lainnya di wilayah Lore Peore.[1]
Berikut merupakan pembagian administratif Kecamatan Lore Peore:
Organisasi kemasyarakatan
[sunting | sunting sumber]Organisasi kemasyarakatan di suatu daerah merupakan suatu hal yang penting sebagai sarana menjalin hubungan baik daerah tersebut dan sarana untuk bertukar pikiran. Di Kecamatan Lore Peore, semua desa memiliki organisasi kemasyarakatan seperti BPD, LMD dan PKK.[1]
Sosial
[sunting | sunting sumber]Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Di kecamatan Lore Peore sarana pendidikan relatif cukup memadai. Jumlah Sekolah Dasar di kecamatan Lore Peore sebanyak 5 unit sekolah, dengan setiap desa memiliki 1 unit sekolah. Sedangkan jumlah Sekolah Menengah Pertama/Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di kecamatan Lore Peore sebanyak 1 unit sekolah dan tidak memiliki Sekolah Menengah Atas.[1]
Kesehatan
[sunting | sunting sumber]Di kecamatan Lore Peore terdapat 1 puskesmas, 3 puskesmas pembantu, 11 bidan dan 4 dukun bayi. Sedangkan dalam upaya mengendalikan jumlah kelahiran, terdapat 4 klinik KB dengan jumlah pasangan usia subur sebanyak 686 pasangan.[1]
Agama
[sunting | sunting sumber]Mayoritas penduduk di kecamatan Lore Peore memeluk agama Protestan, setara dengan jumlah tempat ibadah Protestan seperti gereja. Jumlah fasilitas ibadah di kecamatan Lore Peore adalah masjid berjumlah 5 unit, mushala berjumlah 3 unit, 17 gereja, dan pura berjumlah 2 unit.[1]
Industri
[sunting | sunting sumber]Usaha ekonomi yang berkembang di Kecamatan Lore Peore adalah industri kerajinan rumah tangga, hal tersebut dipengaruhi oleh bahan baku lokal yang mudah diperoleh dan merupakan kebutuhan rumah tangga. Hingga tahun 2015, tercatat 1 perindustrian dengan skala atau golongan besar di kecamatan ini, khususnya didaerah Watutau. Perindustrian ini bergerak dalam bidang pertanian khususnya di sektor tanaman pangan karena kondisi kecamatan ini yang bagus untuk mengembangkan usaha pertanian.[1]
Pada 2012, warga Lore Peore menyerahkan lahannya seluas 110 hektar untuk menjadi lokasi pembangunan pabrik tapioka. Menurut Camat Lore Peore saat itu, lahan yang diserahkan warga itu terletak pada sebuah hamparan yang topografinya cukup datar dan terletak di dua desa bertetangga yakni Watutau, ibu kota Kecamatan Lore Peore seluas 80 hektar dan Desa Siliwanga 30 hektar.[5]
Kelistrikan
[sunting | sunting sumber]Fasilitas penerangan yang terdapat di kecamatan Lore Peore pada umumnya menggunakan listrik PLN, namun aliran listrik yang mampu di salurkan ke pelanggan di Lore Peore hanya 6 jam/hari. Jumlah pelanggannya setiap tahun memiliki kecenderungan untuk terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah rumah tangga yang ada di kecamatan Lore Peore. Pada tahun 2015 ini jumlah pelanggan yang menggunakan penerangan PLN mencapai 507 pelanggan sedangkan listrik non PLN sejumlah 97 pelanggan. Dari 5 desa yang ada di kecamatan Lore Peore, semuanya memiliki fasilitas penerangan listrik PLN.[1]
Transportasi
[sunting | sunting sumber]Sarana transportasi
[sunting | sunting sumber]Sarana transportasi di Kecamatan Lore Peore hanya dapat dilalui dengan jalur darat, sehingga angkutan yang tersedia berupa jalur darat. Jenis angkutan darat yang berada di Lore Peore ini berupa mobil barang, mobil umum dan sepeda motor. Pada tahun 2015, angkutan darat yang masih dominan di Kecamatan Lore Peore ini adalah sepeda motor.[1]
Perhubungan
[sunting | sunting sumber]Jumlah jembatan yang terdapat di kecamatan Lore Peore sebanyak 11 buah dengan panjang keseluruhan ± 248. Pada tahun 2015, terjadi penurunan jumlah jembatan beserta panjang keseluruhan dari jembatan, menurun dibandingkan tahun 2014.[1]
Keuangan
[sunting | sunting sumber]Lembaga keuangan di kecamatan Lore Peore hanya terdapat di ibu kota kecamatan sehingga untuk mengantisipasi kekurangan modal, desa-desa lain dan sarana produksi pertanian dalam pertanian harus ke ibu kota kecamatan. Lembaga keuangan yang terdapat di kecamatan Lore Peore yaitu 1 unit Koerasi Unit Desa (KUD). Pada realisasi penerimaan dan pengeluaran keuangan Kecamatan Lore Peore ini, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan secara agregat, dari rutin maupun dari swadaya. Ini membuktikan bahwa pembangunan di Kecamatan Lore Peore ini terus meningkat.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r "Kecamatan Lore Peore dalam Angka 2016" (PDF). BPS Kabupaten Poso. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-09-18. Diakses tanggal 2016-08-25.
- ^ "Perda Kab. Poso No. 4 Tahun 2007" (PDF). Kementerian Dalam Negeri. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-08-28. Diakses tanggal 2016-08-25.
- ^ "Ribuan Personel Tinombala disebut Buat Tenang Warga Napu, Poso". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2016-08-25.
- ^ a b "Wilayah Adat Wanua Pekurehua Boya Watutau". Badan Registrasi Wilayah Adat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-28. Diakses tanggal 2016-08-25.
- ^ "Masyarakat Lore Serahkan 100 Hektare Untuk Investor". Antara Sulsel. Diakses tanggal 2016-08-25.