Lompat ke isi

Maleakhi 4

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Maleakhi 4:6)
Maleakhi 4
Seluruh Kitab Maleakhi pada Codex Gigas, yang dibuat sekitar abad ke-13.
KitabKitab Maleakhi
KategoriNabi-nabi Kecil
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
39
pasal 3

Maleakhi 4 (disingkat Mal 4) adalah pasal keempat (dan terakhir) Kitab Maleakhi dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Memuat Firman Allah yang disampaikan dengan perantaraan Maleakhi.[1] Pasal ini berisi ucapan Ilahi (perkataan-perkataan Allah) yang diterima dan disampaikan oleh Maleakhi mengenai "Hari TUHAN".[2]

Naskah sumber utama

[sunting | sunting sumber]
Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang.[6]

Hari Tuhan berarti keselamatan dan pembebasan untuk semua yang mengasihi dan hidup bagi Dia. Di dalam kerajaan-Nya kemuliaan dan kebenaran Allah akan bersinar bagaikan matahari, serta membawa kepada umat-Nya yang setia kebaikan, berkat, keselamatan, dan kesembuhan yang tertinggi. Segala sesuatu akan dibetulkan, dan umat Allah akan berlompat-lompat karena sukacita bagaikan "anak lembu yang lepas kandang".

Ingatlah kepada Taurat yang telah Kuperintahkan kepada Musa, hamba-Ku, di gunung Horeb untuk disampaikan kepada seluruh Israel, yakni ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum.[7]

Maleakhi memberitahukan umat Allah bahwa untuk selamat pada hari Tuhan, mereka harus taat pada hukum-Nya. Iman kepada Allah selalu mencakup sikap ketaatan dari hati kepada-Nya. Orang percaya di dalam Kristus masih dituntut untuk menaati tuntutan-tuntutan moral dari hukum Perjanjian Lama dan juga perintah-perintah Kristus (lihat Mat 5:17).[8]

Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.[9]

Maleakhi menubuatkan bahwa Elia akan datang dan melayani sebelum hari Tuhan tiba; Perjanjian Baru mengungkapkan bahwa nubuat ini mengacu kepada Yohanes Pembaptis (Matius 11:7–14), yang "dalam roh dan kuasa Elia" (lihat Lukas 1:17), mempersiapkan jalan bagi Mesias. Sejumlah orang juga percaya bahwa Elia akan datang kembali selama masa kesengsaraan dan akan menjadi salah satu dari dua saksi yang disebutkan dalam Kitab Wahyu (lihat Wahyu 11:3).[8]

Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.[10]
  • Kata "bumi" diterjemahkan dari kata Ibrani הארץ (hā-’ā-rets) yang dapat diartikan "tanah" (khususnya, tanah Israel). Jadi kalau Israel tidak bertobat dengan kedatangan hari Tuhan (Yesus Kristus), maka tanah itu akan "dipukul hingga musnah", sesuatu yang menurut sejumlah pakar terjadi pada tahun 70 M dengan kehancuran Bait Suci di Yerusalem dan pada tahun 132 M ketika orang Yahudi diusir ke luar dari tanah Palestina.
  • Frasa "sehingga musnah" diterjemahkan dari kata Ibrani חרם (ḥê-rem) yang dapat diartikan "terkutuk; haram". Jadi, "tanah" itu akan "dipukul dengan kutukan".
  • Pelayanan masa depan dari nabi yang akan datang dilukiskan sebagai membereskan hubungan keluarga dengan Allah dan sesama anggotanya; Yohanes Pembaptis berkhotbah demikian (lihat Lukas 1:17).
  • 1) Tidak akan ada berkat dari Allah atau hidup berlimpah dalam Roh jikalau umat Allah tidak menjadikan kekuasaan, kasih, dan kesetiaan keluarga prioritas mutlak di dalam gereja. Kemurnian dan kebenaran rumah tangga harus dipertahankan atau; tidak jemaat kita akan gagal.
  • 2) Orang yang paling bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas ini ialah ayah di dalam keluarga. Seorang ayah harus mengasihi anak-anaknya dengan mendoakan mereka (lihat Yohanes 17:1), meluangkan waktu untuk bersama-sama dengan mereka, menjelaskan cara-cara fasik dunia ini, dan dengan tekun mengajarkan Firman Allah dan standar-standar kebenaran-Nya kepada mereka.
  • 3) Para gembala juga harus menjadikan sasaran pelayanan Yohanes Pembaptis ini tujuan pelayanan mereka sendiri, demikian mempersiapkan gereja untuk kedatangan Tuhan (lihat Lukas 1:17).[8]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  3. ^ a b Dead sea scrolls - Malachi
  4. ^ VanderKam, James C. & Flint, Peter (2002). The Meaning of the Dead Sea Scrolls. New York: HarperSanFrancisco. hlm. 28. 
  5. ^ Timothy A. J. Jull; Douglas J. Donahue; Magen Broshi; Emanuel Tov (1995). "Radiocarbon Dating of Scrolls and Linen Fragments from the Judean Desert". Radiocarbon. 37 (1): 14. Diakses tanggal 26 November 2014. 
  6. ^ Maleakhi 4:2
  7. ^ Maleakhi 4:4
  8. ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  9. ^ Maleakhi 4:5
  10. ^ Maleakhi 4:6

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]