Masjid Lautze 2
Masjid Lautze 2 | |
---|---|
Agama | |
Afiliasi | Islam Sunni |
Lokasi | |
Lokasi | Jalan Tamblong No 27, Kota Bandung, Indonesia |
Administrasi | Yayasan Haji Karim Oei |
Koordinat | 6°55′05.1″S 107°36′44.3″E / 6.918083°S 107.612306°E |
Arsitektur | |
Tipe | Masjid |
Rampung | Januari 1997 |
Kapasitas | 200 jamaah |
Masjid Lautze 2 adalah masjid yang terletak di Jalan Tamblong No 27, Kota Bandung, dikelola oleh Yayasan Haji Karim Oei (YHKO).[1]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Masjid Lautze 2 ini berada di area pertokoan, sehingga sekilas tidak tampak seperti masjid pada umumnya.[2] Didirikan oleh seorang muslim keturunan Tionghoa, H. Ali Karim (putra Abdul Karim Oei Tjeng Hien) pada bulan Januari tahun 1997.[1] Masjid ini adalah masjid tertua yang dibangun muslim Tionghoa yang bermukim di Kota Bandung.[1] Penamaan untuk Masjid Lautze ini diambil dari nama jalan di Jakarta tempat kantor pusat YHKO, yakni Jalan Lautze 87-89 Pasar Baru, Jakarta Pusat.[1] Awal berdirinya masjid ini adalah di Jakarta, sehingga Masjid Lautze yang berada di Bandung diberikan nama Masjid Lautze nomor 2 untuk membedakannya dengan yang ada di Jakarta.[1] Masjid Lautze juga menjadi pusat informasi Islam bagi warga Tionghoa, baik yang sudah menjadi Muslim ataupun yang sedang mempelajari Islam.[1]
Arsitektur
[sunting | sunting sumber]Masjid ini hanya memiliki ukuran 7 kali 6 meter dapat menampung 200 orang jamaah.[2] Dengan gaya corak budaya Tionghoa yang didominasi dengan warna merah serta hiasan lampu lampion dan ornamen khas Tiongkok.[2] Memiliki gambar kubah layaknya masjid serta tembok yang hampir seluruhnya berwarna merah.[1] Sempat mengalami renovasi oleh arsitek Institut Teknologi Bandung membuat masjid ini terlihat semakin menarik, warna merah mendominasi interior dan eksterior masjid yang dipadukan dengan beberapa ornamen, seperti lampu, tangga, dan partisi berukir khas ornamen-ornamen Tiongkok.[1]