Michael von Faulhaber
Kardinal Michael von Faulhaber (31 Maret 1869 – 12 Juni 1952). Michael Kardinal von Faulhaber menjabat sebagai Uskup gereja Katolik di Keuskupan München dan Freising selama 35 tahun sejak tahun 1917 hingga kematiannya pada tahun 1952. Pada tahun 1921 ia menjadi Kardinal, dengan gelar Uskup Kardinal dari Santa Anastasia, dan kematiannya adalah kematian Kardinal terakhir yang diangkat oleh Paus Benediktus XV. Ia ditahbiskan oleh Paus Benedictus XVI sebagai seoran pastor di München pada tahun 1951. Michael von Faulhaber bertugas sebagai pastor yang melayani jemaat di Würzburg sejak tahun 1892 hingga tahun 1910 waktu ia diangkat sebagai Uskup di Speyer selama 6 tahun.
Ia masih memiliki keluarga yang masih hidup di pantai timur Amerika di negara bagian Minnesota dan di negara bagian Texas.
Kardinal Faulhaber merupakan seorang tokoh kunci dalam pendekatan gereja Katolik terhadap Nazi Jerman. Pada tanggal 1 April 1933 pemboikotan terhadap bisnis bangsa Yahudi mulai dilakukan dan seminggu kemudian bangsa Yahudi dilarang bekerja pada kantor pemerintah Jerman oleh Nazi. Pada pertemuan tanggal 24 April 1933 dengan dewan kementerian Bavaria, Perdana Menteri melaporkan bahwa Kardinal Faulhaber telah mengeluarkan perintah kepada para imam untuk mendukung rezim baru yang dipercaya oleh Kardinal Faulhaber.[1]
Kardinal Faulhaber juga melibatkan Kardinal Pacelli dalam melakukan negosiasi dengan Reichskonkordat yang ditanda tangani pada tanggal 20 Juli 1933 dan diratifikasi pada bulan september 1933.[2]
Friedlaender mengatakan dalam bukunya [3] bahwa dalam suatu surat yang ditujukan kepada Eugenio Maria Giuseppe Giovanni Pacelli, sekretaris Vatikan ( yang kelak menjadi Paus Pius XII), Kardinal Faulhaber menuliskan sebagai berikut: " Kami para Uskup selalu mendapatkan pertanyaan bahwa mengapa Gereja Katolik sering kali dalam sejarahnya, tidak melakukan campur tangan guna membela kaum Yahudi. Ini adalah suatu yang tidak mungkin dilakukan pada saat ini sebab perjuangan melawan Yahudi pada saat yang sama akan menjadi perjuangan melawan Katolik, dan juga disebabkan karena kaum Yahudi dapat membantu diri mereka sendiri seperti pada pemboikotan yang mendadak terhenti.
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Lewy, Guenter (2000). The Catholic Church and Nazi Germany. New York: Da Capo Press. ISBN 0-306-80931-1. hal.41. Amazon Books. Retrieved May 8, 2005.
- ^ Lewy, Guenter (2000). The Catholic Church and Nazi Germany. New York: Da Capo Press. ISBN 0-306-80931-1. hal.72, 73, 101-104. Amazon Books. Retrieved May 8, 2005.
- ^ Friedlaender, Saul. (1997). "Consenting Elites, Threatened Elites." Chapter 2 in Nazi Germany and the Jews, Vol I - The Years of Persecution 1933-1939. New York. History-of-the-Holocaust.org. Retrieved May 8, 2005.