Lompat ke isi

Mitos Bumi datar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Mitos bumi datar)
Pahatan Flammarion yang menggambarkan Bumi datar berasal dari L'atmosphère: météorologie populaire (hal. 163) karya Flammarion tahun 1888

Mitos Bumi datar adalah kesalahpahaman masa kini yang mengira bahwa masyarakat Abad Pertengahan di Eropa menganggap Bumi itu datar, bukan bulat.[1][2]

Pada Abad Pertengahan awal, hampir semua ilmuwan menegaskan bahwa pandangan Bumi bulat pertama kali dikemukakan oleh bangsa Yunani Kuno. Sejak abad ke-14, hampir semua kalangan terpelajar tidak meyakini Bumi datar, meski digambarkan dengan sangat rinci di berbagai karya seni, misalnya bagian luar lukisan triptik The Garden of Earthly Delights karya Hieronymus Bosch yang menampilkan Bumi berbentuk cakram melayang di dalam bola transparan.[3]

Menurut Stephen Jay Gould, "tidak pernah ada zaman 'kegelapan Bumi bulat' di kalangan terpelajar (meskipun masyarakat awam zaman dulu maupun sekarang punya bayangan sendiri soal planet kita). Pengetahuan bangsa Yunani tentang kebulatan Bumi tidak pernah sirna. Semua ilmuwan ternama Abad Pertengahan mengakui kebulatan Bumi sebagai fakta kosmologi yang tidak terbantahkan."[4] Sejarawan sains David Lindberg dan Ronald Numbers mengungkapkan bahwa "nyaris tidak ada ilmuwan Kristen Abad Pertengahan yang tidak mengakui kebulatan [Bumi] dan mengetahui diameter rata-ratanya".[5]

Sejarawan Jeffrey Burton Russell mengatakan bahwa mitos Bumi datar berkembang antara tahun 1870 dan 1920. Itu pun didorong oleh latar ideologi yang dipicu oleh perdebatan tentang evolusi dalam biologi. Russell mengklaim, "walaupun ada satu dua pengecualian, tidak satupun orang terpelajar sepanjang sejarah peradaban Barat sejak abad ke-3 Sebelum Masehi sampai sekarang yang percaya Bumi itu datar", dan menyalahkan John William Draper, Andrew Dickson White, dan Washington Irving sebagai tokoh-tokoh yang memopulerkan mitos Bumi datar.[2][6][7]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Russell 1991, hlm. 3.
  2. ^ a b Russell 1997.
  3. ^ Gombrich 1969, hlm. 162–170.
  4. ^ Gould 1997.
  5. ^ Lindberg & Numbers 1986, hlm. 338–354.
  6. ^ Russell 1991.
  7. ^ Russell 1993.

Referensi

[sunting | sunting sumber]