Paus Anakletus
Santo Paus Anakletus | |
---|---|
Uskup Roma | |
Gereja | Gereja Katolik |
Awal masa kepausan | ca AD 79 |
Akhir masa kepausan | ca AD 92 |
Pendahulu | Linus |
Penerus | Klemens I |
Informasi pribadi | |
Lahir | ca AD 25 Roma, Kekaisaran Romawi |
Meninggal | 26 April 92 Roma, Kekaisaran Romawi | (umur 66–67)
Orang kudus | |
Hari heringatan | 26 April 13 Juli (tambahan dalam Kalender Tridentina) |
Venerasi | Gereja Katolik Gereja Ortodoks Timur |
Santo Paus Anakletus (sering juga disebut sebagai Paus Kletus) adalah Paus Gereja Katolik ketiga yang memimpin sekitar tahun 80 M hingga sekitar tahun 92 M, setelah Paus Linus dan sebelum Paus Klemens I. Tidak banyak yang diketahui secara pasti tentang kehidupan Paus Anakletus, tetapi ia dihormati sebagai salah satu Paus awal yang memiliki peran penting dalam pembentukan dan perkembangan awal Gereja Katolik.
Kehidupan Awal
[sunting | sunting sumber]Tidak ada informasi yang pasti mengenai kehidupan awal Paus Anakletus, termasuk tempat dan tanggal lahirnya. Namanya, "Anakletus," berasal dari bahasa Yunani "Anacletos," yang berarti "dipanggil" atau "terpilih." Beberapa sumber lain menyebutnya dengan nama "Kletus," yang juga mungkin varian dari nama yang sama. Sumber-sumber historis yang merujuk pada dirinya dalam daftar Paus awal seringkali menggunakan kedua nama ini secara bergantian.
Tradisi Kristen menganggap Paus Anakletus sebagai seorang martir, meskipun tidak ada bukti sejarah yang kuat yang mendukung klaim ini. Banyak informasi mengenai Paus Anakletus yang berasal dari tulisan-tulisan abad ke-2 dan ke-3, tetapi sebagian besar bersifat tradisional dan tidak dapat diverifikasi secara historis.
Kepemimpinan sebagai Paus
[sunting | sunting sumber]Paus Anakletus menggantikan Paus Linus sekitar tahun 80 M di tengah-tengah periode penganiayaan Kristen oleh Kekaisaran Romawi. Pada masa pemerintahannya, Gereja masih dalam tahap awal perkembangannya, dan Paus Anakletus memainkan peran penting dalam memperkuat organisasi gereja dan hierarki kepemimpinan.
Beberapa sumber menyatakan bahwa Paus Anakletus membangun atau memperluas pemakaman bagi umat Kristen di Roma. Dia diyakini telah mendirikan sebuah tempat pemakaman bagi para martir, terutama bagi umat Kristen yang meninggal karena penganiayaan. Ia mungkin juga mulai menyusun aturan-aturan untuk organisasi dan tata kelola komunitas Kristen di Roma.
Menurut catatan tradisional, Anakletus ditahbiskan sebagai uskup oleh Santo Petrus sendiri, dan hal ini memperkuat otoritasnya sebagai pemimpin Gereja di Roma. Meskipun demikian, karena tidak banyak catatan sejarah yang tersisa dari masa kepemimpinannya, rincian spesifik tentang kebijakan atau tindakan yang diambilnya selama menjadi Paus tidak diketahui secara luas.
Karya dan Warisan
[sunting | sunting sumber]Salah satu kontribusi penting dari Paus Anakletus adalah perannya dalam menetapkan struktur kepemimpinan Gereja yang lebih formal. Ia melanjutkan pekerjaan pendahulunya dalam membangun hierarki yang lebih jelas di antara para uskup, imam, dan diakon. Hal ini penting bagi stabilitas dan pertumbuhan Gereja selama masa-masa sulit akibat penganiayaan.
Paus Anakletus sering disebut sebagai orang yang menetapkan peraturan untuk pemilihan uskup, meskipun banyak dari peraturan-peraturan tersebut mungkin baru sepenuhnya terbentuk di kemudian hari. Tidak ada tulisan asli yang diketahui berasal dari Paus Anakletus, sehingga warisan intelektualnya terutama didasarkan pada tradisi lisan dan penulis-penulis Kristen yang muncul setelah zamannya.
Sebagian besar dari apa yang diketahui tentang Paus Anakletus berasal dari "Liber Pontificalis," sebuah dokumen yang menguraikan daftar Paus dan pencapaian mereka. Meskipun dokumen ini ditulis beberapa abad setelah kematiannya, dokumen ini memberikan pandangan penting tentang kehidupan para Paus awal, termasuk Anakletus.
Kematian dan Penghormatan
[sunting | sunting sumber]Paus Anakletus meninggal sekitar tahun 92 M. Tanggal pasti kematiannya tidak diketahui secara pasti, tetapi tradisi menyebutkan bahwa ia dimakamkan di dekat makam Santo Petrus di Vatikan. Beberapa sumber menempatkan dia sebagai martir, meskipun tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa ia dibunuh karena keyakinan Kristennya. Ini berbeda dengan Paus-paus lainnya di era penganiayaan, seperti Santo Petrus atau Santo Klemens I, yang memiliki catatan martir yang lebih jelas.
Anakletus dihormati sebagai salah satu Paus awal Gereja Katolik dan diperingati sebagai santo dalam kalender liturgi Katolik pada tanggal 26 April. Nama Paus Anakletus sering muncul dalam daftar Paus yang dihormati dalam liturgi Gereja, dan meskipun perannya dalam sejarah sering kali kurang terperinci dibandingkan dengan Paus lainnya, ia tetap diingat sebagai salah satu fondasi kepemimpinan spiritual dalam sejarah Kristen.
Perselisihan Mengenai Nama
[sunting | sunting sumber]Ada beberapa perdebatan di antara para sejarawan tentang apakah Paus Anakletus dan Paus Kletus adalah dua orang yang berbeda atau sebenarnya orang yang sama. Dalam beberapa daftar Paus awal, nama Anakletus dan Kletus muncul secara terpisah, yang menunjukkan bahwa mungkin ada dua Paus dengan nama serupa. Namun, sebagian besar tradisi menganggap bahwa ini adalah orang yang sama dan bahwa penggunaan kedua nama tersebut terjadi karena variasi linguistik dalam penulisan dan penafsiran.
Dalam daftar Paus yang digunakan oleh Gereja Katolik saat ini, Anakletus dan Kletus sering dianggap sebagai nama yang merujuk kepada Paus yang sama. Namun, dalam beberapa dokumen resmi, seperti kanon Misa Latin, keduanya disebutkan secara terpisah.
Pengaruh dalam Gereja Modern
[sunting | sunting sumber]Meskipun masa kepausan Paus Anakletus berlangsung hampir dua ribu tahun yang lalu, kontribusinya terhadap perkembangan organisasi Gereja tetap diingat. Dia meletakkan dasar bagi struktur gereja yang lebih sistematis dan hierarkis, yang membantu Gereja Katolik bertahan melalui masa-masa penganiayaan.
Dalam Gereja Katolik, Paus Anakletus dihormati sebagai salah satu martir awal, dan penghormatan terhadap dirinya berlanjut dalam liturgi dan devosi gereja. Gereja yang ia pimpin masih dalam tahap pembentukan, tetapi pengaruhnya terhadap stabilitas dan penyebaran iman Kristen di Roma dianggap penting dalam sejarah Kristen.
Lihat Pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- "Liber Pontificalis," terjemahan oleh Raymond Davis (1992).
- Eusebius dari Kaisarea, "Sejarah Gereja."
- The Catholic Encyclopedia (1913), artikel "Pope Cletus."
Didahului oleh: Linus |
Paus 79—88 |
Diteruskan oleh: Klemens I |