Pergerakan Demokratisasi Gwangju
Pergerakan Demokratisasi Gwangju adalah sebuah peristiwa pergerakan demokrasi yang terjadi di Gwangju, Korea Selatan pada tahun 1980. Pada saat presiden Park Chung-hee terbunuh pada tahun 1979, Jenderal Chun Doo-hwan dan Roh Tae-woo mengambil alih kursi kekuasaan mengakibatkan kekecewaan rakyat Korea Selatan yang menginginkan transisi yang demokratis. Pada tanggal 18 Mei 1980, penduduk kota Gwangju (Provinsi Jeolla Selatan) turun ke jalan untuk melakukan demonstrasi. Tentara bersenjata melakukan aksi brutal bahkan melepas beberapa kali tembakan untuk meredam pendemonstrasi yang awalnya melakukan aksi damai. Walau pendemonstrasi yang tak bersenjata ditekan secara brutal, mereka tetap melakukan upaya protes. Warga Gwangju berusaha mendirikan pertahanan dan bernegosiasi damai namun ditolak pasukan pemerintah. Banyak korban dari kelompok demonstran tewas dalam peristiwa ini. Media menjadi kunci utama dalam peristiwa ini, sebab itulah para pejuang hebat dari kota Gwangju ini berusaha melindungi kantor media yang berada di Gwangju. Bukan hanya media yang bekerja keras, para supir taksi juga membantu mengantarkan korban ke rumah sakit. Walaupun usaha mereka gagal, berkat peristiwa inilah, ketika peristiwa yang menewaskan Park Jong Cheol[1], warga Korea semakin mengetahui bahwa presiden Korea Selatan saat itu adalah Diktator yang sangat kejam. Mereka berusaha sekuat tenaga menggulingkan rezim Cheon Duhwan yang sangat kejam, dan akhirnya Korea Selatan bisa mencapai negara yang lebih baik dan Demokrasi.