Pemberontakan Yeosu–Suncheon
Pemberontakan Yeosu–Suncheon, dikenal juga sebagai Insiden Yeo-Sun (Yeo-Sun singkatan dari nama daerah Yeosu dan Suncheon), adalah pemberontakan yang dimulai pada Oktober 1948 dan sebagian besar berakhir pada bulan November pada tahun yang sama.Namun, kantong-kantong perlawanan berlangsung hingga tahun 1957, hampir 10 tahun kemudian.
Peristiwan ini sering disebut "insiden pemberontakan," tetapi digunakan sebagai kasus "insiden Yeosu dan Suncheon" atau "Yeosu, Suncheon 10.19" sejak tahun 1995 karena penduduk daerah tersebut mungkin telah keliru mengartikannya sebagai sasaran utama dari pemberontakan.[1]
Pemberontakan terjadi di Yeosu, Suncheon, dan berbagai kota sekitarnya di Provinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan. Meningkatnya sentimen anti-pemerintah terhadap rezim Syngman Rhee memicu pemberontakan ketika 2.000 tentara berhaluan kiri yang bermarkas di wilayah Yeo-Sun mengangkat senjata sebagai penentangan terhadap penanganan pemerintahan Rhee atas Pemberontakan Jeju, yang terjadi hanya beberapa bulan sebelumnya pada April.
Park Chung-hee, yang kelak akan menjadi presiden Korea Selatan, berpartisipasi dalam pemberontakan, meskipun dia diduga diberi pengampunan sebagai balasan karena membantu dalam perburuan tentara lain yang terlibat dalam pemberontakan.[2]
Latar belakang dan pemicu
[sunting | sunting sumber]Situasi politik di Korea
[sunting | sunting sumber]Setelah Kekaisaran Jepang menyerah kepada pasukan Sekutu pada 15 Agustus 1945, 35 tahun penjajahan Jepang di Korea akhirnya berakhir. Korea kemudian dibagi pada 38 derajat lintang utara, dengan Uni Soviet memperoleh perwalian di utara dan Amerika Serikat di sebelah selatan garis lintang utara tersebut. Pada September 1945, Letnan Jenderal John R. Hodge membentuk pemerintahan militer untuk mengelola wilayah selatan, yang termasuk Pulau Jeju dan daerah-daerah di Jeolla Selatan di sekitar Yeosu dan Suncheon. Pada Desember 1945 perwakilan Amerika Serikat bertemu dengan mereka dari Uni Soviet dan Britania Raya untuk menyusun perwalian bersama. Namun karena tidak tercapainya konsensus, Amerika Serikat membawa "pertanyaan Korea" kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pertimbangan lebih lanjut. Pada 14 November 1947, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengeluarkan Resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa 112, menyerukan pemilihan umum pada 10 Mei 1948 di bawah pengawasan UNTCOK.
Khawatir akan kehilangan pengaruh atas bagian utara Korea jika disetujui, Uni Soviet menolak resolusi PBB dan menolak akses UNTCOK ke Korea Utara. Namun, UNTCOK tetap melaksanakan pemilihan umum ini, meskipun di bagian selatan negara ini saja. Uni Soviet menanggapi pemilihan umum ini di selatan dengan pemilihan umumnya sendiri di utara pada 25 Agustus 1948.[3]
Lihat juga
[sunting | sunting sumber]- Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (Korea Selatan)
- Pemberontakan Jeju
- Komunisme di Korea
- Daftar pembantaian di Korea Selatan
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Yeosu and Suncheon incident". naver dictionary.
- ^ Cumings, Bruce (1981). The Origins of the Korean War, Liberation and the Emergence of Separate Regimes, 1945-1947. Princeton University Press. hlm. 266. ISBN 978-0691101132.
- ^ "Jeju uprising". Wikipedia (dalam bahasa Inggris). 2018-01-11.