Lompat ke isi

Sistem kabel Jawa-Sumatra-Kalimantan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
JASUKA
Jenis kabelSerat optik
Mulai dibangun2009
Selesai dibangun2011
Kapasitas maksimum10 gbit/s, ditambah menjadi 40 gbit/s
PembangunNokia Siemens Network
Titik pendaratanJakarta, Indonesia
Port Hedland, Western Australia
JangkauanJawa-Sumatra-Kalimantan
PemilikTelekomunikasi Indonesia (Telkom)

Sistem kabel Jawa-Sumatra-Kalimantan (Jasuka) adalah kabel komunikasi bawah laut sepanjang 354 kilometer yang terbentang sepanjang daerah Jawa, Sumatra, dan Kalimantan.[1] Jasuka dimiliki oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom).[1] Pembangunan kabel Jasuka merupakan bagian dari visi Telkom untuk membangun Nusantara Super Highway, yaitu peningkatan jangkauan telekomunikasi hingga 90% wilayah di Indonesia pada tahun 2015.[1]

Dalam pengerjaannya, Telkom bekerjasama dengan perusahaan infrastruktur telekomunikasi, Nokia Siemens Network, dengan kontrak yang diresmikan pada tahun 2009.[2] Alasan Telkom menggandeng mitra kerja Siemens Network adalah perusahaan tersebut menggunakan teknologi Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM).[2] Teknologi tersebut memiliki jaringan optikal hiT 7300 yang dipercaya menghemat biaya dengan mengadopsi teknik no dispersion compensation (DCM-Free) pada jaringan serat optik.[2] Selain itu, kontrak kerjasama yang dimiliki Telkom dengan Siemens mencakup survei, instalasi, komisioning, dan integrasi peralatan DWDM ke Telkom.[2]

Sebelumnya, kabel ini memiliki kapasitas bawaan sebesar 10 gigabit per detik, lalu pada tahun 2011 mendapatkan peningkatan sebesar 40 gigabit per detik (40G).[1] Dengan demikian, kabel Jasuka ditaksir merupakan kabel laut 40G terpanjang di dunia.[1]

Kasus kerusakan kabel Jasuka

[sunting | sunting sumber]

Pada Maret 2013, kabel Jasuka terputus akibat tertimpa jangkar kapal.[3] Ruas kabel yang terputus itu di antaranya adalah ruas Jakarta-Tanjung Pandan, Batam-Pontianak dan ruas Batam-Bangka.[3] Akibat dari putusnya ruas kabel itu adalah gangguan komunikasi yang tidak hanya dialami oleh Telkom, tapi juga Smartfren. Namun akhirnya kerusakan diperbaiki hingga tuntas pada tanggal 26 Maret 2013.[3]

Pada 19 September 2021, ruas Batam-Pontianak pada sistem kabel ini mengalami gangguan. Gangguan terjadi pada jam 17.33 WIB dan diidentifikasi berasal dari titik sekitar 1,5 kilometer lepas pantai Batam pada kedalaman 20 meter bawah permukaan laut.[4] Gangguan ini berdampak pada penurunan kualitas layanan Telkom Group, terutama IndiHome dan Telkomsel, baik fixed broadband maupun mobile broadband di beberapa wilayah Indonesia.[5] Gangguan ini dirasakan di Jawa Timur, Nusa Tenggara, Pulau Natuna, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Sekalipun akses Internet terdampak oleh gangguan, layanan telepon dan pesan singkat masih dapat diakses seperti biasa.[6] Menanggapi hal ini, Telkom langsung melakukan rerouting trafik sebagai alternatif jalur komunikasi menuju Batam, sehingga akses Internet dapat dipulihkan sebelum tengah malam.[5] Diperkirakan perbaikan kabel laut yang terganggu akan berlangsung sekitar sebulan. Terbuka kemungkinan adanya sistem yang diutamakan seperti kebutuhan konferensi video bagi masyarakat yang bekerja dari rumah dan belajar dari rumah.[7] Pada dini hari 20 September, akses Internet dilaporkan kembali normal.[4] Walaupun begitu, kendala akses Internet masih dilaporkan kembali terjadi, sampai dinyatakan normal kembali pada 22 September.[8]

  1. ^ a b c d e (Inggris) Optical Keyhole. "Telkom of Indonesia upgrades 354 km JaSuka submarine cable to 40G using NSN Liquid Net architecture". 
  2. ^ a b c d (Inggris) Telkom Solution. "PT Telkom Upgrade Jaringan Kabel bawah Laut". 
  3. ^ a b c "Internet Smartfren Putus Telkom Speedy Juga". Kompas. 26/03/2013. 
  4. ^ a b "Hore! Layanan IndiHome-Telkomsel Sudah Berangsur Normal". Detik. 20 September 2021. Diakses tanggal 20 September 2021. 
  5. ^ a b Haryanto, Agus Tri (19 September 2021). "IndiHome Down, Telkom: Ada Gangguan di Kabel Laut Jasuka". Detik. Diakses tanggal 19 September 2021. 
  6. ^ "Layanan Internet Telkomsel Gangguan, Ini Penyebabnya". Detik. 19 September 2021. Diakses tanggal 19 September 2021. 
  7. ^ Ramadhanny, Fitraya (22 September 2021). "Perbaikan Kabel Laut Jasuka Butuh Waktu Sebulan, Telkom Siapkan Strategi". Detik. Diakses tanggal 22 September 2021. 
  8. ^ Ramadhanny, Fitraya (22 September 2021). "Internet Telkomsel Berangsur Pulih di Jawa Timur-Papua". Detik. Diakses tanggal 22 September 2021.