Skadron Udara 1
Skadron Udara 1/Elang Khatulistiwa Lanud Supadio | |
---|---|
Dibentuk | 29 April 1950 |
Negara | Indonesia |
Cabang | TNI Angkatan Udara |
Tipe unit | Komando Tempur |
Bagian dari | Wing Udara 7 |
Markas | Lanud Supadio, Kubu Raya |
Moto | Akasa Waskita Dwi Matra Vidya |
Ulang tahun | 29 April |
Situs web | www.tni-au.mil.id |
Skadron Udara 1/Elang Khatulistiwa adalah sebuah Skadron udara dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara, yang berbasis di Pangkalan TNI Angkatan Udara Supadio, Kabupaten Kubu Raya. Saat ini skadron ini dilengkapi dengan pesawat tempur jenis Hawk Mk-109/209, seperti halnya Skadron Udara 12 yang berbasis di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.[1]
Mengingat usia pesawat tempur Hawk 109/209 yang akan memasuki masa pensiun, sebagai pesawat interim sebelum pesawat tempur Dassault Rafale datang pada awal tahun 2026, dalam waktu dekat skadron ini akan diisi oleh pesawat Dassault Mirage 2000.[2]
Tugas Pokok
[sunting | sunting sumber]Berdasarkan Keputusan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor Kep/06/III/1999 tanggal 6 Maret 1999 tentang pokok-pokok Organisasi dan prosedur.[3]
- Sesuai Kep. Kasau di atas Skadron Udara adalah satuan pelaksana Operasional Wing yang berkedudukan langsung di bawah Dan Wing. Namun karena di Pangkalan Udara Supadio belum ada Wing Udara, maka kedudukan Skadron Udara 1 berada langsung di bawah Danlanud.
- Tugas Pokok Skadron Udara 1 adalah menyiapkan dan melaksanakan pembinaan dan pengoperasian unsur-unsur udara sesuai fungsinya (pesawat dan awak pesawat) yang berada dalam satuannya.
Motto
[sunting | sunting sumber]Arti Lambang
[sunting | sunting sumber]Sejarah
[sunting | sunting sumber]Skadron Udara 1 dibentuk pada tanggal 29 April 1950, dengan pesawat B-25 Mitchell yang berkedudukan di Lanud Cililitan. Selain pesawat B-25, Skadron Udara 1 pernah diperkuat TU-2 Tupolev yang dibeli dari Uni Soviet pada periode 1958/1959 dan pesawat B-26 Invader pada tahun 1959. Pada tahun 1958, kedudukannya dipindahkan ke Lanud Abdulrachman Saleh, Malang.
Skadron Udara 1 secara resmi dibekukan pada tanggal 29 Juli 1977. Namun pada tanggal 18 Desember 1990 diaktifkan kembali dengan alutsistanya OV-10 F Bronco dan tetap berkedudukan di Lanud Abdulrachman Saleh, Malang.
Selanjutnya pada tahun 1999, Skadron Udara 1 diperkuat dengan pesawat Hawk Mk-209 batch 2 pada tanggal 30 Juli 1999. Skadron Udara 1 resmi pindah dari Lanud Abdulrachman Saleh ke Lanud Supadio, Pontianak, di bawah Koopsau I. Pada tanggal 5 April 2000, Skadron Udara 1 diresmikan pengoperasiannya oleh Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Marsekal TNI Hanafie Asnan. Karena keberadaannya di Bumi Khatulistiwa, maka oleh seluruh warga Kalimantan Barat, Skadron Udara 1 diberi nama kehormatan “ELANG KHATULISTIWA”.
Pengaktifan Kembali Skadron Udara 1
[sunting | sunting sumber]Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Madya TNI Siboen meresmikan pengaktifan Skadron Udara 1 melalui upacara militer di Pangkalan Udara Lanud Abdulrachman Saleh, Malang. Dengan peresmian tersebut, diserahkan pula pesawat tempur taktis OV-10 Bronco sebagai alutsista Skadron Udara 1. Pengaktifan kembali skadron Udara 1 ini berdasarkan Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Nomor: Kep/2/XII/1990. Pada peresmian tersebut, diserahkan pula Tunggul Skadron Udara 1 “Akasa Waskita Dwi Matra Vidya” kepada Letkol Pnb Wresniwiro sebagai Komandan Skadron Udara 1 yang baru.
Skadron Udara 1 dibentuk pada tahun 1950 dengan alutsistanya Pesawat Pembom B-25 Mitchel, Pesawat P-51 Mustang, Pesawat C-47 Dakota, Pesawat PBY-5 Catalina yang berhome base di Pangkalan Udara Cililitan (sekarang Lanud Halim P). Tahun 1958 Skadron Udara 1 pindah ke Lanud Abdulrachman Saleh, Malang. Tahun 1977 berdasarkan Keputusan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor : Kep/37/VII/1977 tanggal 23 Juli 1977 Skadron Udara 1 secara resmi dibekukan. Setelah diaktifkan kembali pada tahun 1990 di Lanud Abdulrachman Saleh, lalu skadron ini pindah ke Lanud Supadio Pontianak Kalimantan Barat dengan kekuatan Pesawatnya Hawk Mk-100/200.[4]
Komandan
[sunting | sunting sumber]- Letkol Pnb Wresniwiro (1990-1992)⭐⭐⭐
- Letkol Pnb Rio Mendung (1992-1994)⭐⭐⭐
- Letkol Pnb B.S. Dandel (1994-1996)⭐
- Letkol Pnb Sunarwondo (1996-1998)⭐⭐
- Letkol Pnb Teddy Kustari (1998-2000)
- Letkol Pnb Yadi Indrayadi Sutanandika, M.S.S.(2000-2003)⭐⭐
- Letkol Pnb Imran Baidirus (2003-2004)⭐⭐⭐
- Letkol Pnb Kustono (2004-2006)⭐⭐
- Letkol Pnb Minggit Tribowo (2006-2007)⭐⭐
- Letkol Pnb Nurtantio Affan, S.E., M.H., M.Han. (2008-2009)
- Letkol Pnb Tjahya Elang Migdiawan (2009-2011)⭐
- Letkol Pnb Deni Hasoloan Simanjuntak (2011-2012)⭐⭐
- Letkol Pnb Radar Soeharsono (2012-2014)
- Letkol Pnb Sidik Setiyono, S.E. (2014-2015)
- Letkol Pnb Bagus Hariyadi Brotokusumo (2015-2016)
- Letkol Pnb Agung Indrajaya (2016-2018)
- Letkol Pnb Supriyanto (2018-2019)
- Letkol Pnb I Gusti Ngurah Adi Brata (2019-2020)
- Letkol Pnb M. Amry Taufanny, S.E., M.MS. (2020-2022)
- Letkol Pnb Dominikus Leonard Dumatubun, S.A.P. (2022-2023)[5]
- Letkol Pnb Mohammad Syaifudin, M.M.S. (2023-sekarang)
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Skadron Udara 1" Diarsipkan 2014-12-09 di Wayback Machine. website lanud-supadio.mil.id
- ^ "Kementerian Pertahanan Republik Indonesia". www.kemhan.go.id. Diakses tanggal 2023-06-16.
- ^ ""Profil Skadron Udara 1"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-12-09. Diakses tanggal 2014-12-04.
- ^ ""Perkembangan skadron TNI Angkatan Udara"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-05. Diakses tanggal 2015-07-04.
- ^ "Letkol Pnb Dominikus Leonard Dumatubun Resmi Jabat Danskadron I Wing 7"