Bendungan Kalola
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Agustus 2023) |
Bendungan Kalola | |
---|---|
Lokasi | Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan |
Koordinat | 3°53′04″S 120°04′38″E / 3.884444°S 120.077139°E |
Kegunaan | Irigasi |
Status | Digunakan |
Mulai dibangun | 1992 |
Mulai dioperasikan | 1995 |
Biaya konstruksi | Rp 35,863 milyar |
Pemilik | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat |
Kontraktor | Waskita Karya |
Perancang | Nippon Koei, Indah Karya, Dacrea, Necon Cipta Jasa, dan Wijaya Karya |
Bendungan dan saluran pelimpah | |
Tipe bendungan | Urugan |
Tinggi | 33,8 meter |
Panjang | 255 meter |
Lebar puncak | 8 m |
Volume bendungan | 400.000 m3 |
Ketinggian di puncak | 45,3 mdpl |
Membendung | Sungai Kalola |
Jumlah pelimpah | 1 |
Tipe pelimpah | Ogee tanpa pintu |
Kapasitas pelimpah | 900 m3 / detik |
Waduk | |
Nama | Waduk Kalola |
Kapasitas normal | 70.000.000 m3 |
Kapasitas aktif | 57.800.000 m3 |
Kapasitas nonaktif | 12.200.000 m3 |
Luas tangkapan | 122 km2 |
Luas genangan | 1.330 hektar[1] |
Bendungan Kalola adalah sebuah bendungan yang terletak di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Indonesia. Bendungan ini dibangun pada alur Sungai Kalola di Desa Sogi, Kecamatan Maniangpajo. Waduk ini memiliki luas total genangan sebesar 1.300 hektar, di mana 1.000 hektar berada di wilayah Kabupaten Wajo dan 300 hektar lainnya di Kabupaten Sidenreng Rappang. Tingkat sedimentasi di waduk ini telah mencapai 0,6 juta meter kubik per tahun, atau sekitar 5 milimeter per tahun, yang jauh melebihi angka yang direncanakan, yaitu sebesar 0,25 juta meter kubik per tahun atau 2 milimeter per tahun.[2]
Pembangunan
[sunting | sunting sumber]Pembangunan Bendungan ini dimulai pada tahun 1992 dan dapat diselesaikan tahun 1995. Pembangunan bendungan ini dikerjakan oleh Waskita Karya dan menghabiskan anggaran sebesar lebih dari Rp 35 miliar.
Fungsi
[sunting | sunting sumber]Bendungan ini terutama difungsikan mengairi lahan pertanian seluas sekitar 2.565 hektar di Kabupaten Wajo. Selain itu, waduk yang terbentuk akibat dibangunnya bendungan ini juga difungsikan sebagai sarana budidaya perikanan air tawar, sarana olahraga air, sarana rekreasi, dsb. Bendungan ini juga difungsikan sebagai pengendali banjir dan penyedia air baku sebesar 14,29 liter per detik.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum (1995). Bendungan Besar Di Indonesia (PDF). Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum. hlm. 304.
- ^ Mutiara, Indra; Iqbal, Muhammad Taufik (2020-11-30). "PEMODELAN HIDROLIKA TRANSPOR SEDIMEN PADA AREA MEANDERING SUNGAI LAGADING". Seminar Nasional Hasil Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) (dalam bahasa Inggris). 5: 76–81.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Waduk Kalola Diarsipkan 2015-01-11 di Wayback Machine.