Lompat ke isi

Tin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k →‎top: tanpa takson -> klad + clean up
 
Baris 11: Baris 11:
| image_caption = Daun dan buah tin
| image_caption = Daun dan buah tin
| regnum = [[Plantae]]
| regnum = [[Plantae]]
| unranked_subregnum = [[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]]
{{kladtb|[[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]]}}
| unranked_divisio = [[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]
{{kladtb|[[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]}}
| unranked_classis = [[Eudikotil]]
{{kladtb|[[Eudikotil]]}}
| unranked_ordo = [[Rosid]]
{{kladtb|[[Rosid]]}}
| ordo = [[Rosales]]
| ordo = [[Rosales]]
| familia = [[Moraceae]]
| familia = [[Moraceae]]

Revisi terkini sejak 29 Juni 2024 12.41

Tin
Daun dan buah tin
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Eudikotil
Klad: Rosid
Ordo:
Famili:
Genus:
Subgenus:
Ficus
Spesies:
F. carica
Nama binomial
Ficus carica

Tin atau Ara[1] (Ficus carica L.) adalah sejenis tumbuhan penghasil buah-buahan yang dapat dimakan dan berasal dari Asia Barat. Buahnya bernama sama. Nama "Tin" diambil dari bahasa Arab, juga dikenal dengan nama "Ara" (buah ara / pohon ara) sedangkan dalam bahasa Inggris disebut fig (common fig; "pohon ara umum"), sebenarnya masih termasuk kerabat pohon beringin dari dari genus yang sama, yaitu Ficus.

Tumbuh di daerah Asia Barat, mulai dari pantai Balkan hingga Afganistan. Sekarang dibudidayakan pula di Australia, Cile, Argentina, serta Amerika Serikat.

Habitus berupa pohon, besar dan dapat tumbuh hingga 10m dengan batang lunak berwarna abu-abu. Daunnya cukup besar dan berlekuk dalam, 3 atau 5 cuping.

Bunga tin tidak tampak karena terlindung oleh dasar bunga yang menutup sehingga dikira buah. Penyerbukan dilakukan oleh sejenis tawon khusus, sama seperti serangga yang menyerbuki jenis-jenis Ficus lainnya.

Yang disebut buah sebetulnya adalah dasar bunga yang membentuk bulatan. Tipe ini khas untuk semua anggota suku ara-araan (Moraceae). Buahnya berukuran panjang tiga hingga 5 cm, berwarna hijau. Beberapa kultivar berubah warna menjadi ungu jika masak. Getah yang dikeluarkan pohon ini dapat mengiritasi kulit.

Buah tin yang dijadikan teh telah sejak lama digunakan sebagai obat di Tiongkok, karena efeknya sangat baik untuk mengobati diare, wasir dan penyakit lainnya. Kandungan polisakarida dan senyawa fenol pada tanaman ini terbukti menunjukkan aktivitas antioksidan dan anti diabetes.[2]

Pemanfaatan

[sunting | sunting sumber]
Buah tin yang belum ranum

Buah tin dapat dimakan segar, dikeringkan, atau dibuat selai. Buah yang dipetik harus segera dimanfaatkan karena tidak dapat disimpan lama (mudah rusak). Di Bengali buah tin diolah sebagai sayuran.

Kaitan dengan literatur

[sunting | sunting sumber]

Yahudi/Kristen

[sunting | sunting sumber]

Pohon ara merupakan pohon ketiga yang disebutkan di Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, setelah "pohon kehidupan" dan "pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat".[3] Adam dan Hawa menyemat daun pohon ara dan membuat cawat untuk menutupi tubuh mereka setelah mereka tahu, bahwa mereka telanjang.[4]

Buah ara juga termasuk daftar makanan yang ditemukan dalam Tanah Perjanjian menurut Taurat (Ulangan 8). Yesus Kristus mengutuk sebuah pohon ara karena tidak menghasilkan buah (Markus 11:12–14).

Pohon tin adalah salah satu dari dua pohon yang disebut manfaatnya baik dalam Islam. Di Al Qur'an, salah satu surat disebut dengan nama ini (QS Surah At-Tin ayat 1) karena Allah bersumpah atas nama buah/tumbuhan ini.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]