Lompat ke isi

Bumi datar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Angayubagia (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
Baris 1: Baris 1:
{{Short description|Konsepsi arkais tentang bentuk bumi}}
[[Berkas:Flammarion.jpg|jmpl|ka|[[Ukiran Flammarion]] (1888) yang menggambarkan seorang penjelajah yang sampai ke ujung [[Bumi]] datar, dan menyembulkan kepalanya ke luar kubah langit.]]
{{About|model kosmologis yang tidak terbukti|kepercayaan modern bahwa Bumi itu datar|Kepercayaan Bumi datar modern|kesalahpahaman historis bahwa orang-orang pada Abad Pertengahan percaya bahwa Bumi itu datar|Mitos Bumi datar|kegunaan lain}}
[[File:Orlando-Ferguson-flat-earth-map edit.jpg|thumb|Peta Bumi Datar digambar oleh [[Orlando Ferguson]] pada tahun 1893. Peta tersebut berisi beberapa referensi ke bagian-bagian Alkitab serta berbagai dugaan sanggahan terhadap "Teori Globe".]]
'''Bumi datar''' adalah konsepsi kuno dan tidak terbukti secara ilmiah mengenai [[bentuk Bumi]] sebagai [[Bidang (geometri)|bidang]] atau [[Cakram (matematika)|cakram]]. Banyak kebudayaan kuno yang menganut [[kosmografi]] Bumi datar, termasuk [[kosmologi Timur Dekat Kuno]]. Model ini telah mengalami [[kepercayaan Bumi datar modern|kebangkitan terkini]] sebagai [[teori konspirasi]].<ref>{{cite web |last1=Dunning |first1=Brian |title=The Flat Earth Theory |url=https://skeptoid.com/episodes/4338 |website=Skeptoid |access-date=17 June 2023}}</ref>


Gagasan tentang [[Bumi bulat]] muncul dalam [[filsafat Yunani kuno]] bersama [[Pythagoras]] (abad ke-6 SM). Namun, sebagian besar filsuf [[Filsafat Pra-Socrates|pra-Socrates]] (abad ke-6 hingga ke-5 SM) masih mempertahankan model Bumi datar. Pada awal abad ke-4 SM, [[Plato]] menulis tentang Bumi bulat. Sekitar tahun 330 SM, mantan muridnya [[Aristoteles]] telah memberikan [[bukti empiris]] yang kuat tentang Bumi bulat. Pengetahuan tentang bentuk global bumi secara bertahap mulai menyebar melampaui [[Periode Helenistik|Dunia Helenistik]].<ref name=Stuttgart>{{Cite web |date=n.d. |title=Romanische Literaturen I |url=https://www.ilw.uni-stuttgart.de/abteilungen/romanische-literaturen-i-galloromanistik/ |access-date=April 4, 2022 |website=Institut für Literaturwissenschaft |publisher=Universität Stuttgart |language=de}}</ref><ref name=Ragep>{{Cite journal |last=Ragep |first=F. Jamil |year=2009 |title=Astronomy |url=https://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopaedia-of-islam-3/astronomy-COM_22652?s.num=0&s.f.s2_parent=s.f.book.encyclopaedia-of-islam-3&s.q=Astronomy |journal=Encyclopaedia of Islam, THREE |doi=10.1163/1573-3912_ei3_COM_22652 |url-access=registration |access-date=30 July 2022}}</ref><ref name=Glick>{{Cite book |last1=Glick |first1=Thomas F. |url=https://www.worldcat.org/oclc/61228669 |title=Medieval science, technology, and medicine : an encyclopedia |last2=Livesey |first2=Steven J. |last3=Wallis |first3=Faith |publisher=New York: [[Routledge]] |year=2005 |isbn=0-415-96930-1 |series=Routledge encyclopedias of the Middle Ages, 11. |location=New York |oclc=61228669 |access-date=April 4, 2022}}</ref><ref name=HuaiNanTzu>{{Cite journal |last=Cullen |first=C. |date=February 1976 |title=A Chinese Eratosthenes of the Flat Earth: A Study of a Fragment of Cosmology in ''Huai Nan Tzu'' <small>淮南子</small> |url=https://www.cambridge.org/core/journals/bulletin-of-the-school-of-oriental-and-african-studies/article/abs/chinese-eratosthenes-of-the-flat-earth-a-study-of-a-fragment-of-cosmology-in-huai-nan-tzu/42DB4C927104714A18409D224DC7D704 |journal=[[Bulletin of the School of Oriental and African Studies]] |publisher=[[Cambridge University Press]] |publication-date=24 December 2009 |volume=39 |issue=1 |pages=106–127 |doi=10.1017/s0041977x00052137 |issn=0041-977X |url-access=limited |access-date=April 4, 2022 |s2cid=171017315}}</ref> Pada periode awal Gereja Kristen, pandangan bola dianut secara luas, dengan beberapa pengecualian. Sebaliknya, para sarjana Tiongkok kuno secara konsisten menggambarkan Bumi sebagai datar, dan persepsi ini tetap tidak berubah sampai mereka bertemu dengan misionaris Yesuit pada abad ke-17.<ref name="Cullen"/> Para cendekiawan Muslim tradisionalis berpendapat bahwa bumi itu datar, namun sejak abad ke-9, para cendekiawan Muslim cenderung percaya bahwa bumi itu bulat.<ref name="Ash-Shareef"/><ref name=":0"/>
Model '''Bumi datar''' adalah sebuah konsepsi arkais dari bentuk [[Bumi]] sebagai [[Bidang (geometri)|bidang]] atau [[cakram]]. Banyak dari kebudayaan kuno menganut [[kosmografi]] bumi datar, yang meliputi [[Yunani kuno|Yunani]] sampai [[Yunani Klasik|zaman klasik]], peradaban [[Zaman Perunggu]] dan [[Zaman Besi]] dari [[Timur Dekat Kuno|Timur Dekat]] sampai [[periode Helenistik]], [[India Zaman Besi|India]] sampai [[zaman Gupta]] (awal abad-abad Masehi), dan [[Tiongkok]] sampai abad ke-17. Paradigma tersebut juga biasanya dipegang dalam budaya-budaya orang asli [[benua Amerika]], dan pernyataan bahwa Bumi datar dikubahi oleh [[cakrawala]] dalam bentuk mangkuk adalah hal umum dalam masyarakat pra-saintifik.<ref>''"Their cosmography as far as we know anything about it was practically of one type up til the time of the white man's arrival upon the scene. That of the Borneo Dayaks may furnish us with some idea of it. 'They consider the Earth to be a flat surface, whilst the heavens are a dome, a kind of glass shade which covers the Earth and comes in contact with it at the horizon.'"'' Lucien Levy-Bruhl, ''Primitive Mentality'' (repr. Boston: Beacon, 1966) 353;
''"The usual primitive conception of the world's form ... [is] flat and round below and surmounted above by a solid firmament in the shape of an inverted bowl."'' H. B. Alexander, ''[[The Mythology of All Races]]'' 10: North American (repr. New York: Cooper Square, 1964) 249.</ref>


Merupakan mitos sejarah bahwa orang-orang Eropa abad pertengahan pada umumnya mengira bumi itu datar.<ref name="Inventing Flat Earth" /> [[Mitos Bumi datar|Mitos ini]] diciptakan pada abad ke-17 oleh [[Protestan]] untuk menentang ajaran [[Katolik]].<ref>{{Cite web |url=http://www.patheos.com/resources/additional-resources/2010/05/science-versus-christianity |title=Science Versus Christianity? |author=Dr. James Hannam |date=May 18, 2010 |website=Patheos |archive-url=https://web.archive.org/web/20231202174945/http://www.patheos.com/resources/additional-resources/2010/05/science-versus-christianity |archive-date=2023-12-02 |quote=The myth that people in the Middle Ages thought the earth is flat appears to date from the 17th century as part of the campaign by Protestants against Catholic teaching.}}</ref> Baru-baru ini, teori bumi datar mengalami peningkatan popularitas di kalangan [[masyarakat Bumi datar modern]], dan individu tidak terafiliasi yang menggunakan [[media sosial]].<ref name="Ambrose" /><ref name="Dure" /> Meskipun [[Fakta#Dalam sains|fakta ilmiah]] dan [[Bukti empiris mengenai bentuk Bumi bulat|dampak nyata dari bentuk bulat Bumi]], [[Ilmu semu|ilmu semu]]<ref>{{cite web |last=Foster |first=Craig |date=August 21, 2018 |title=Do People Really Think Earth Might Be Flat? |url=https://blogs.scientificamerican.com/observations/do-people-really-think-earth-might-be-flat/ |access-date=February 8, 2024 }}</ref> tentang [[Teori konspirasi|teori konspirasi]] Bumi datar masih ada. Dalam studi tahun 2018 yang dilaporkan oleh ''Scientific American'', hanya 82% dari responden berusia 18 hingga 24 tahun yang setuju dengan pernyataan "Saya selalu percaya dunia ini bulat". Namun, keyakinan kuat terhadap Bumi datar jarang terjadi, hanya kurang dari 2% yang diterima di semua kelompok umur.<ref name="Foster">{{Cite web |author1=Craig A. Foster |author2=Glenn Branch |date=August 21, 2018 |title=Do People Really Think Earth Might Be Flat? |url=https://blogs.scientificamerican.com/observations/do-people-really-think-earth-might-be-flat/ |website=Scientific American}}</ref>
Gagasan [[Bumi bulat]] dikemukakan oleh seorang [[filsuf Yunani]] yaitu [[Pythagoras]]<ref name="dicks">{{cite book|last=Dicks|first=D.R.|title=Early Greek Astronomy to Aristotle|url=https://archive.org/details/earlygreekastron0000dick|pages=[https://archive.org/details/earlygreekastron0000dick/page/72 72]-198|date=1970|isbn=9780801405617}}</ref><ref>[[Walter Burkert]], (1 June 1972), Lore and Science in Ancient Pythagoreanism, Cambridge, Massachusetts: Harvard University Press, ISBN 978-0-674-53918-1, 1972, hlm. 306.</ref> (abad ke-6 SM), meskipun kebanyakan [[filsafat Pre-Sokratik|masyarakat pra-Sokratik]] (abad ke 6 – 5 SM) meyakini model Bumi datar. [[Aristoteles]] memberikan bukti bentuk bulat Bumi pada sekitar 330 SM. Pengetahuan Bumi bulat secara bertahap mulai menyebar pada [[periode Helenistik|dunia Helenistik]] sejak saat itu.<ref>''Continuation of Greek concept into Roman and medieval Christian thought'': Reinhard Krüger: ''[http://www.uni-stuttgart.de/lettres/krueger/forschungsvorhaben_erdkugeltheorie_biblio.html Materialien und Dokumente zur mittelalterlichen Erdkugeltheorie von der Spätantike bis zur Kolumbusfahrt (1492)]''</ref><ref>Direct adoption of the Greek concept by Islam: Ragep, F. Jamil: "Astronomy", in: Krämer, Gudrun (ed.) et al.: ''Encyclopaedia of Islam'', THREE, Brill 2010, without page numbers</ref><ref>Direct adoption by India: [[David Pingree|D. Pingree]]: "History of Mathematical Astronomy in India", ''Dictionary of Scientific Biography'', Vol. 15 (1978), pp. 533−633 (554f.); Glick, Thomas F., Livesey, Steven John, Wallis, Faith (eds.): "Medieval Science, Technology, and Medicine: An Encyclopedia", Routledge, New York 2005, ISBN 0-415-96930-1, p. 463</ref><ref>Adoption by China via European science: Jean-Claude Martzloff, [http://coaca.ihns.ac.cn/documents/shuli/Space.pdf "Space and Time in Chinese Texts of Astronomy and of Mathematical Astronomy in the Seventeenth and Eighteenth Centuries"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131202223438/http://coaca.ihns.ac.cn/documents/shuli/Space.pdf |date=2013-12-02 }}, ''Chinese Science'' 11 (1993-94): 66-92 (69) and Christopher Cullen, "A Chinese Eratosthenes of the Flat Earth: A Study of a Fragment of Cosmology in Huai Nan tzu 淮 南 子", ''Bulletin of the School of Oriental and African Studies'', Vol. 39, No. 1 (1976), pp. 106-127 (107)</ref>
{{TOC limit|4}}

Teori-teori Bumi datar modern, seperti hal-hal yang diutarakan oleh [[Flat Earth Society|perhimpunan Bumi datar modern]], umumnya dicap [[pseudosains]].<ref>{{cite web|url=http://www.columbia.edu/cu/21stC/issue-3.4/macdougall.html|title=Strange enthusiasms: a brief history of American pseudoscience|first=Robert|last=MacDougall|accessdate=July 5, 2016|publisher=[[Columbia University]]}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi terkini sejak 25 Juni 2024 02.50

Peta Bumi Datar digambar oleh Orlando Ferguson pada tahun 1893. Peta tersebut berisi beberapa referensi ke bagian-bagian Alkitab serta berbagai dugaan sanggahan terhadap "Teori Globe".

Bumi datar adalah konsepsi kuno dan tidak terbukti secara ilmiah mengenai bentuk Bumi sebagai bidang atau cakram. Banyak kebudayaan kuno yang menganut kosmografi Bumi datar, termasuk kosmologi Timur Dekat Kuno. Model ini telah mengalami kebangkitan terkini sebagai teori konspirasi.[1]

Gagasan tentang Bumi bulat muncul dalam filsafat Yunani kuno bersama Pythagoras (abad ke-6 SM). Namun, sebagian besar filsuf pra-Socrates (abad ke-6 hingga ke-5 SM) masih mempertahankan model Bumi datar. Pada awal abad ke-4 SM, Plato menulis tentang Bumi bulat. Sekitar tahun 330 SM, mantan muridnya Aristoteles telah memberikan bukti empiris yang kuat tentang Bumi bulat. Pengetahuan tentang bentuk global bumi secara bertahap mulai menyebar melampaui Dunia Helenistik.[2][3][4][5] Pada periode awal Gereja Kristen, pandangan bola dianut secara luas, dengan beberapa pengecualian. Sebaliknya, para sarjana Tiongkok kuno secara konsisten menggambarkan Bumi sebagai datar, dan persepsi ini tetap tidak berubah sampai mereka bertemu dengan misionaris Yesuit pada abad ke-17.[6] Para cendekiawan Muslim tradisionalis berpendapat bahwa bumi itu datar, namun sejak abad ke-9, para cendekiawan Muslim cenderung percaya bahwa bumi itu bulat.[7][8]

Merupakan mitos sejarah bahwa orang-orang Eropa abad pertengahan pada umumnya mengira bumi itu datar.[9] Mitos ini diciptakan pada abad ke-17 oleh Protestan untuk menentang ajaran Katolik.[10] Baru-baru ini, teori bumi datar mengalami peningkatan popularitas di kalangan masyarakat Bumi datar modern, dan individu tidak terafiliasi yang menggunakan media sosial.[11][12] Meskipun fakta ilmiah dan dampak nyata dari bentuk bulat Bumi, ilmu semu[13] tentang teori konspirasi Bumi datar masih ada. Dalam studi tahun 2018 yang dilaporkan oleh Scientific American, hanya 82% dari responden berusia 18 hingga 24 tahun yang setuju dengan pernyataan "Saya selalu percaya dunia ini bulat". Namun, keyakinan kuat terhadap Bumi datar jarang terjadi, hanya kurang dari 2% yang diterima di semua kelompok umur.[14]

Referensi

  1. ^ Dunning, Brian. "The Flat Earth Theory". Skeptoid. Diakses tanggal 17 June 2023. 
  2. ^ "Romanische Literaturen I". Institut für Literaturwissenschaft (dalam bahasa Jerman). Universität Stuttgart. n.d. Diakses tanggal April 4, 2022. 
  3. ^ Ragep, F. Jamil (2009). "Astronomy"Perlu mendaftar (gratis). Encyclopaedia of Islam, THREE. doi:10.1163/1573-3912_ei3_COM_22652. Diakses tanggal 30 July 2022. 
  4. ^ Glick, Thomas F.; Livesey, Steven J.; Wallis, Faith (2005). Medieval science, technology, and medicine : an encyclopedia. Routledge encyclopedias of the Middle Ages, 11. New York: New York: Routledge. ISBN 0-415-96930-1. OCLC 61228669. Diakses tanggal April 4, 2022. 
  5. ^ Cullen, C. (February 1976). "A Chinese Eratosthenes of the Flat Earth: A Study of a Fragment of Cosmology in Huai Nan Tzu 淮南子"Akses gratis dibatasi (uji coba), biasanya perlu berlangganan. Bulletin of the School of Oriental and African Studies. Cambridge University Press (dipublikasikan tanggal 24 December 2009). 39 (1): 106–127. doi:10.1017/s0041977x00052137. ISSN 0041-977X. Diakses tanggal April 4, 2022. 
  6. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Cullen
  7. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Ash-Shareef
  8. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :0
  9. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Inventing Flat Earth
  10. ^ Dr. James Hannam (May 18, 2010). "Science Versus Christianity?". Patheos. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-12-02. The myth that people in the Middle Ages thought the earth is flat appears to date from the 17th century as part of the campaign by Protestants against Catholic teaching. 
  11. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Ambrose
  12. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Dure
  13. ^ Foster, Craig (August 21, 2018). "Do People Really Think Earth Might Be Flat?". Diakses tanggal February 8, 2024. 
  14. ^ Craig A. Foster; Glenn Branch (August 21, 2018). "Do People Really Think Earth Might Be Flat?". Scientific American. 

Bacaan tambahan

Pranala luar