Lompat ke isi

Media sosial

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Media sosial atau sering juga disebut sebagai sosial media adalah pelantar digital yang memfasilitasi penggunanya untuk saling berinteraksi atau membagikan konten berupa tulisan, foto, video,[1] dan merupakan pelantar digital yang menyediakan fasilitas untuk melakukan aktivitas sosial bagi setiap penggunanya.[butuh rujukan] Media sosial juga merupakan sebuah sarana untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara daring yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu.[2]

Media sosial adalah teknologi interaktif yang memfasilitasi penciptaan , berbagi , dan agregasi konten (seperti ide, minat, dan bentuk ekspresi lainnya) di antara komunitas dan jaringan virtual. Fitur umum meliputi:

  • Platform daring yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan berbagi konten dan berpartisipasi dalam jejaring sosial.
  • Konten yang dibuat pengguna —seperti postingan teks atau komentar, foto atau video digital , dan data yang dihasilkan melalui interaksi daring .
  • Profil khusus layanan yang dirancang dan dikelola oleh organisasi media sosial .
  • Media sosial membantu pengembangan jaringan sosial daring dengan menghubungkan profil pengguna dengan profil individu atau kelompok lain.

Istilah sosial dalam media sosial secara jelas menunjukkan bahwa platform ini dirancang untuk memfasilitasi interaksi dan aktivitas bersama di antara masing-masing pengguna. Media sosial telah merevolusi cara seseorang untuk berhubung dengan orang lain, dan memperluas jejaring sosial secara signifikan. Melalui aplikasi web atau perangkat seluler, pengguna dapat dengan mudah mengakses berbagai platform yang memungkinkan mereka berbagi informasi, ide, dan pengalaman dengan komunitas yang lebih luas.

Selain itu, media sosial juga menjadi wadah untuk berkolaborasi, b ak tiket bisnis kierdiskusi, dan menciptakan konten bersama. Fungsi media sosial sangat beragam, mulai dari mendokumentasikan momen berharga, belajar hal-baru, hingga membangun relasi sosial. Tidak hanya itu, media sosial juga menjadi alat yang efektif untuk mempromosikan individu, bisnis, produk, dan gagasan. Bahkan, kita dapat memanfaatkan media sosial untuk mengonsumsi, menyebarkan, atau berpartisipasi dalam diskusi mengenai berita terkini.

Saat ini, platform media sosial populer dengan lebih dari 100 juta pengguna terdaftar adalah Twitter, Facebook, WeChat , TikTok, Instagram , Pinterest , QZone , Weibo , VK , Tumblr , Baidu Tieba , Threads , dan LinkedIn . Selain itu, bergantung pada definisi dari media sosial itu sendiri, platform aplikasi obrolan lainnya yang terkadang disebut sebagai layanan media sosial yakni Telegram , WhatsApp , Signal , LINE dan Microsoft Teams.

Media sosial, sebagai fenomena sosial dan teknologi, telah mengalami evolusi yang signifikan sejak kemunculannya. Akar sejarah media sosial dapat ditelusuri kembali ke sistem komputer awal yang memungkinkan bentuk-bentuk dasar interaksi sosial online. Platform-platform seperti PLATO pada tahun 1960-an, dengan fitur-fitur seperti papan pesan dan ruang obrolan, telah meletakkan fondasi bagi perkembangan media sosial modern.

Dengan munculnya ARPANET pada tahun 1967, yang kemudian berkembang menjadi internet, komunikasi online menjadi semakin luas dan memungkinkan pertukaran ide secara global. Namun, revolusi sejati terjadi pada awal 1990-an dengan peluncuran World Wide Web. Integrasi HTML hypertext dengan internet memungkinkan terciptanya platform-platform seperti SixDegrees, yang sering dianggap sebagai situs jejaring sosial pertama. Platform ini memungkinkan pengguna untuk membuat profil online dan terhubung dengan teman-teman di dunia nyata.

Pergantian milenium pada tahun 2000an menandai era keemasan bagi media sosial. Platform-platform seperti Friendster, MySpace, dan yang paling ikonik, Facebook, meledak popularitasnya. Fitur-fitur yang semakin canggih dan kemudahan akses melalui perangkat seluler mendorong pertumbuhan pengguna secara eksponensial. Media sosial tidak hanya menjadi tempat untuk berbagi informasi, tetapi juga menjadi alat untuk bersosialisasi, berkolaborasi, dan berbisnis antar pengguna.

Seiring berjalannya waktu, lanskap media sosial terus berkembang. Munculnya platform-platform baru seperti Twitter, Instagram, dan TikTok telah memperkaya ekosistem media sosial dengan fitur-fitur yang lebih spesifik. Selain itu, integrasi dengan teknologi lain seperti kecerdasan buatan telah membuka peluang baru untuk personalisasi konten dan interaksi pengguna.

Media sosial merupakan sarana yang mendukung sebuah interaksi sosial dengan menggunakan teknologi berbasis internet atau web yang bisa mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif seperti menciptakan hubungan komunikasi antara seorang penulis dengan penggemarnya.[3][4][5]

Sejak awal diciptakan, media sosial diperuntukkan sebagai wadah bagi para penggunanya agar dapat dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan bertukar informasi dan ide di komunitas dan jejaring virtual.[6] Media sosial menjadikan pola perilaku masyarakat mengalami pergeseran baik budaya, etika dan norma yang ada, meliputi penduduk yang besar dengan berbagai kultur suku, ras dan agama yang beraneka ragam, serta memiliki banyak sekali potensi perubahan sosial.[7]

Selain itu, media sosial juga digunakan untuk mendokumentasikan kenangan, belajar tentang dan mengeksplorasi hal-hal, mengiklankan diri sendiri, dan menjalin persahabatan seiring dengan tumbuhnya ide-ide dari penciptaan blog, podcast, video, hingga berbagai situs game.[8]

Contoh media sosial yang populer digunakan dalam beberapa dekade adalah Facebook, Twitter, Instagram, Linkedin, Tiktok, WhatsApp, YouTube dan lain sebagainya.[9]

Penggunaan media sosial sangat besar dan berdampak pada dunia. Berdasarkan survei tahun 2021 mencatat bahwa pengguna media sosial di dunia telah mencapai 4,66 miliar jiwa.[10] Angka ini naik sebesar 290% dari tahun 2015 silam, di mana pengguna media sosial pada saat itu berkisar 1,55 miliyar pengguna.[11]

Berdasarkan jumlah pengguna, Facebook menempati posisi pertama sebagai media sosial paling populer, yakni mencapai 2,7 miliar pengguna di seluruh dunia.[12]

Menurut Pew Research Center, pengguna media sosial cenderung berusia lebih muda. Hampir 90% orang berusia antara 18 dan 29 tahun menggunakan setidaknya satu bentuk media sosial.[13]

Penggunaan media sosial di Amerika Serikat menunjukkan bahwa 72 persen orang dewasa menggunakan beberapa bentuk media sosial. Angka ini naik dari tahun 2005 setelah Facebook setahun diluncurkan, di mana pada saat itu pengguna sosial media hanya sekitar 5 persen dari jumlah keseluruhan penduduk.[14]

Di Indonesia, pengguna media sosial telah mencapai 190 juta pengguna, atau sekitar 70 persen dari jumlah penduduk.[15] Berdasarkan survei dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia, ada sekitar 129 juta penduduk Indonesia yang memiliki akun media sosial yang aktif dan rata-rata menghabiskan waktu 3,5 jam per hari untuk konsumsi internet melalui handphone.[16]

Sebuah studi dari tahun 2009 menunjukkan bahwa mungkin ada perbedaan individu yang menunjukkan berapa banyak pengguna media sosial sesuai ekstraversi dan keterbukaan dengan hubungan positif dengan media sosial, dan seberapa banyak orang yang tidak menggunakan media sosial akibat emosional dan hubungan negatif dengan media sosial.[17]

Studi terpisah dari tahun 2015 menemukan bahwa orang dengan orientasi perbandingan sosial yang lebih tinggi tampaknya menggunakan media sosial lebih banyak daripada orang dengan orientasi perbandingan sosial yang rendah. Data dari Common Sense Media menunjukkan bahwa anak-anak di bawah usia 13 tahun banyak yang telah menggunakan layanan jejaring sosial meskipun faktanya banyak situs media sosial memiliki kebijakan yang menyatakan bahwa seseorang harus berusia minimal 13 tahun atau lebih untuk bergabung.[18]

Pada tahun 2017, Common Sense Media kembali melakukan survei perwakilan terhadap orang tua dari anak-anak usia 0 hingga usia 8 tahun dan menemukan bahwa 4% anak-anak pada usia ini menggunakan situs media sosial seperti Instagram, Snapchat, hingga YouTube.[19] Sebuah survei yang berbeda dengan Common Sense juga melakukan sebuah penelitian pada tahun 2019 dan berhasil mensurvei anak-anak berusia 8–16 tahun dan menemukan bahwa sekitar 31% anak usia 8–12 tahun pernah menggunakan media sosial seperti Snapchat, Instagram, atau Facebook.[20]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Populix (2021-09-18). "Media Sosial Adalah: Contoh hingga Manfaatnya bagi Pebisnis". Populix. Diakses tanggal 2022-03-30. 
  2. ^ nimda (2012-02-29). "Apa itu Sosial Media". Universitas Pasundan Bandung. Diakses tanggal 2022-03-30. 
  3. ^ Schivinski, Bruno; Brzozowska-Woś, Magdalena; Stansbury, Ellena; Satel, Jason; Montag, Christian; Pontes, Halley M. (2020). "Exploring the Role of Social Media Use Motives, Psychological Well-Being, Self-Esteem, and Affect in Problematic Social Media Use". Frontiers in Psychology. 11: 3576. doi:10.3389/fpsyg.2020.617140alt=Dapat diakses gratis. ISSN 1664-1078. PMC 7772182alt=Dapat diakses gratis. PMID 33391137 Periksa nilai |pmid= (bantuan). 
  4. ^ Boyd, D. N., and Ellison, N. B. (2007). "Social network sites: definition, history, and scholarship". J. Comput. Commun. 13, 210–230. DOI:10.1111/j.1083-6101.2007.00393.x
  5. ^ Kietzmann, Jan H.; Kristopher Hermkens (2011). "Social media? Get serious! Understanding the functional building blocks of social media". Business Horizons (Submitted manuscript). 54 (3): 241–251. doi:10.1016/j.bushor.2011.01.005. 
  6. ^ "Kadis : Pentingnya Peran Media Sosial Dalam Penyebaran Informasi". Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat. 2020-05-20. Diakses tanggal 2022-03-30. 
  7. ^ Cahyono, Anang Sugeng (2016). "PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT DI INDONESIA". Publiciana (dalam bahasa Inggris). 9 (1): 140–157. ISSN 2502-7336. 
  8. ^ O'Keeffe, Gwenn Schurgin; Clarke-Pearson, Kathleen; Council on Communications and Media (2011-04-01). "The Impact of Social Media on Children, Adolescents, and Families". Pediatrics. 127 (4): 800–804. doi:10.1542/peds.2011-0054. ISSN 0031-4005. 
  9. ^ Tysara, Laudia (2021-12-30). Fahrudin, Nanang, ed. "Pengertian Media Sosial adalah Laman dalam Jaringan Sosial, Ini Fungsi dan Jenis-Jenisnya". Liputan6.com. Diakses tanggal 2022-03-30. 
  10. ^ Riadi, Yuni (2021-02-03). "Jumlah Pengguna Media Sosial di Dunia Mencapai 4,2 Miliar". Selular.ID. Diakses tanggal 2022-03-30. 
  11. ^ "Social Media Overview". Communications (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-01. 
  12. ^ Lidwina, Andrea. "Facebook, Media Sosial Paling Banyak Digunakan di Dunia". Katadata. Diakses tanggal 2022-03-30. 
  13. ^ "Social Media: Sharing Ideas and Thoughts". Investopedia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-01. 
  14. ^ "Sejarah, Evolusi, dan Pengertian Media Sosial". Kompas.com. Diakses tanggal 2022-03-30. 
  15. ^ Jemadu, Liberty (2022-02-23). "Jumlah Pengguna Media Sosial Indonesia Capai 191,4 Juta per 2022". Suara.com. Diakses tanggal 2022-03-30. 
  16. ^ "Pemerintah ingin media sosial dimanfaatkan untuk hal-hal yang baik". kominfo.go.id. Diakses tanggal 02 April 2022. 
  17. ^ Correa, Teresa; Hinsley, Amber Willard; de Zúñiga, Homero Gil (2010-03-01). "Who interacts on the Web?: The intersection of users' personality and social media use". Computers in Human Behavior (dalam bahasa Inggris). 26 (2): 247–253. doi:10.1016/j.chb.2009.09.003. ISSN 0747-5632. 
  18. ^ Jargon, Julie (2019-06-18). "How 13 Became the Internet's Age of Adulthood". Wall Street Journal (dalam bahasa Inggris). ISSN 0099-9660. Diakses tanggal 2022-05-25. 
  19. ^ "The Common Sense Census: Media Use by Kids Age Zero to Eight, 2017 | Common Sense Media". www.commonsensemedia.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-05-25. 
  20. ^ "The Common Sense Census: Media Use by Tweens and Teens, 2019 | Common Sense Media". www.commonsensemedia.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-05-25.