Bahasa Tambora: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 13: | Baris 13: | ||
'''Bahasa Tambora''' adalah sebuah [[Bahasa-bahasa Papua|bahasa Papua]] yang sudah punah. Kebanyakan penutur bahasa Tambora meninggal saat letusan [[gunung Tambora]] pada tahun 1815. |
'''Bahasa Tambora''' adalah sebuah [[Bahasa-bahasa Papua|bahasa Papua]] yang sudah punah. Kebanyakan penutur bahasa Tambora meninggal saat letusan [[gunung Tambora]] pada tahun 1815. |
||
[[Berkas:1815_tambora_explosion-2.png|thumb|Ledakan gunung Tambora 1815 yang menyebabkan penuturnya punah]] |
|||
==Kosakata== |
==Kosakata== |
Revisi per 16 Juni 2024 15.31
Bahasa Tambora | |||||
---|---|---|---|---|---|
Dituturkan di | Indonesia | ||||
Wilayah | Sumbawa | ||||
Kepunahan | Punah tahun 1815 | ||||
| |||||
Kode bahasa | |||||
ISO 639-3 | xxt | ||||
Glottolog | tamb1257 [1] | ||||
IETF | xxt | ||||
| |||||
Lokasi penuturan | |||||
Perkiraan persebaran penuturan bahasa ini. | |||||
Koordinat: 8°15′S 118°0′E / 8.250°S 118.000°E | |||||
Portal Bahasa | |||||
Bahasa Tambora adalah sebuah bahasa Papua yang sudah punah. Kebanyakan penutur bahasa Tambora meninggal saat letusan gunung Tambora pada tahun 1815.
Kosakata
Bahasa ini sempat didokumentasikan sebelum letusan, dan dipublikasikan di buku Raffles, Sejarah Pulau Jawa (1817, 1830).
Tambora | arti | Tambora | arti |
---|---|---|---|
seena (AN?) | 'satu' | maimpo | 'kaki' |
kálae (bahasa Bali: dua/kalih) | 'dua' | kiro | 'darah' |
nih | 'tiga' | kóngkong | 'siang' |
kude-in | 'empat' | tádung | 'malam' |
kutélin | 'lima' | kidjum | 'tidur' |
báta-in | 'enam' | sílam | 'mati' |
kúmba | 'tujuh' | si-yang (Z: Malay?) | 'putih' |
koného | 'delapan' | naido | 'hitam' |
láli | 'sembilan' | sámar | 'baik' |
saróne | 'sepuluh' | gonóre | 'buruk' |
sisaróne | '20' | maing'aing | 'api' |
simári | 'seratus' | naino (Z: Madura) | 'air' |
doh (Bima) | 'orang' | gónong (Z: Malay?) | 'tanah' |
sia-in (Z: Sangar) | 'pria' | ilah | 'batu' |
óna-yit | 'wanita' | kíwu | 'babi' |
homóri | 'ayah' | kilaíngkong | 'burung' |
yelai | 'ibu' | andik (Z: Javanese) | 'telur' |
kokóre | 'kepala' | karáyi | 'ikan' |
saing'óre | 'mata' | ingkong | 'matahari' |
saing kóme | 'hidung' | mang'ong | 'bulan' |
búlu (Malay) | 'rambut' | kingkong | 'bintang' |
sóntong | 'gigi' | mákan (Malay) | 'makan' |
sumóre | 'perut' | hok-hok (Z: German?) | 'duduk' |
taintu (Timor?) | 'tangan' | moríhoh (Sanskrit?) | 'Tuhan' |
Catatan kaki
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Tambora". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011.
- ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022.
Bacaan
- Stamford Raffles, 1817, 1830. History of Java, vol. 2, app. F, 198–199.
Lihat pula