Lompat ke isi

Duta besar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Favian hanif (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Favian hanif (bicara | kontrib)
 
Baris 7: Baris 7:
Sejak zaman kerajaan terdahulu, setiap [[kerajaan]] akan menempatkan duta besarnya di kerajaan lain untuk menjalin kerja sama serta berperan sebagai perwakilan atau penghubung kerajaan. Contohnya pada [[Abad ke-11 hingga 20|abad ke-14]], [[Majapahit|Kerajaan Majapahit]] telah menempatkan duta besarnya ("[[Pati (kota)|Pati]]") di [[Kesultanan Kutai Kertanegara ing Martapura]] sebagai bentuk kerja sama dan persahabatan antar kerajaan.<ref>{{Cite news|last=Dzulfaroh|first=Ahmad Naufal|date=27-08-2019|title=Sejarah Kutai Kartanegara, dari Kerajaan Tertua di Indonesia hingga Tunduk pada Belanda|url=https://www.kompas.com/tren/read/2019/08/27/181850565/sejarah-kutai-kartanegara-dari-kerajaan-tertua-di-indonesia-hingga-tunduk?page=all|work=[[Kompas.com]]|editor-last=Hardiyanto|editor-first=Sari}}</ref>
Sejak zaman kerajaan terdahulu, setiap [[kerajaan]] akan menempatkan duta besarnya di kerajaan lain untuk menjalin kerja sama serta berperan sebagai perwakilan atau penghubung kerajaan. Contohnya pada [[Abad ke-11 hingga 20|abad ke-14]], [[Majapahit|Kerajaan Majapahit]] telah menempatkan duta besarnya ("[[Pati (kota)|Pati]]") di [[Kesultanan Kutai Kertanegara ing Martapura]] sebagai bentuk kerja sama dan persahabatan antar kerajaan.<ref>{{Cite news|last=Dzulfaroh|first=Ahmad Naufal|date=27-08-2019|title=Sejarah Kutai Kartanegara, dari Kerajaan Tertua di Indonesia hingga Tunduk pada Belanda|url=https://www.kompas.com/tren/read/2019/08/27/181850565/sejarah-kutai-kartanegara-dari-kerajaan-tertua-di-indonesia-hingga-tunduk?page=all|work=[[Kompas.com]]|editor-last=Hardiyanto|editor-first=Sari}}</ref>


== Tujuan ==
== Status ==
Badan pemerintahan asing di mana seorang Duta Besar itu akan ditugaskan, harus menyetujui individu tersebut untuk memasuki wilayah negara mereka. Dalam beberapa kasus, badan pemerintahan tempat suatu duta besar bekerja dapat menarik atau membalikkan persetujuannya dengan menjadikan duta besar tersebut sebagai ''[[persona non grata]]'', yaitu orang yang dilarang memasuki wilayah negara yang melayangkan ''persona non grata'' tersebut. Deklarasi ''persona non grata'' semacam ini biasanya akan mengakibatkan negara pengirim duta besar tersebut dipanggil pulang ke negara asalnya. Sesuai dengan [[Kongres Wina|Kongres Wina 1815]] dan [[Konvensi Wina 1961]] yang mengatur tentang Hubungan Diplomatik, duta besar dan staf kedutaan memiliki kekebalan diplomatik dan keamanan pribadi selama penugasan mereka di luar negeri tempat mereka ditugaskan.
Badan pemerintahan asing di mana seorang Duta Besar itu akan ditugaskan, harus menyetujui individu tersebut untuk memasuki wilayah negara mereka. Dalam beberapa kasus, badan pemerintahan tempat suatu duta besar bekerja dapat menarik atau membalikkan persetujuannya dengan menjadikan duta besar tersebut sebagai ''[[persona non grata]]'', yaitu orang yang dilarang memasuki wilayah negara yang melayangkan ''persona non grata'' tersebut. Deklarasi ''persona non grata'' semacam ini biasanya akan mengakibatkan negara pengirim duta besar tersebut dipanggil pulang ke negara asalnya. Sesuai dengan [[Kongres Wina|Kongres Wina 1815]] dan [[Konvensi Wina 1961]] yang mengatur tentang Hubungan Diplomatik, duta besar dan staf kedutaan memiliki kekebalan diplomatik dan keamanan pribadi selama penugasan mereka di luar negeri tempat mereka ditugaskan.



Revisi terkini sejak 27 April 2024 03.50

Duta besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Kim menghadap dan menyerahkan Surat Kepercayaan Diplomatik kepada Presiden Joko Widodo saat baru menjabat sebagai Duta Besar di Indonesia

Duta besar (disingkat Dubes) atau secara resmi disebut Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh adalah pejabat diplomatik yang ditugaskan ke pemerintahan asing berdaulat, atau ke sebuah organisasi internasional, untuk bekerja sebagai pejabat mewakili negerinya. Secara definitif, seorang Dubes adalah utusan resmi, terutama diplomat berpangkat tinggi yang mewakili suatu negara dan ditugaskan untuk mewakili pemerintahan negaranya ke negara berdaulat lain atau organisasi internasional untuk melaksanakan misi kerja sama negara.[1]

Dalam penggunaan sehari-harinya, duta besar dapat digunakan sebagai pejabat setingkat menteri yang ditempatkan di negara asing. Pejabat diplomatik yang melakukan tugas antara dua negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik dikenal sebagai konsul jenderal. Negara tuan rumah biasanya memberikan kuasa kepada seorang duta besar untuk menguasai daerah tertentu yang disebut sebagai kedutaan besar, yang wilayahnya, staff-nya, dan bahkan kendaraan miliknya biasanya diberikan Kekebalan diplomatik.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Sejak zaman kerajaan terdahulu, setiap kerajaan akan menempatkan duta besarnya di kerajaan lain untuk menjalin kerja sama serta berperan sebagai perwakilan atau penghubung kerajaan. Contohnya pada abad ke-14, Kerajaan Majapahit telah menempatkan duta besarnya ("Pati") di Kesultanan Kutai Kertanegara ing Martapura sebagai bentuk kerja sama dan persahabatan antar kerajaan.[2]

Status[sunting | sunting sumber]

Badan pemerintahan asing di mana seorang Duta Besar itu akan ditugaskan, harus menyetujui individu tersebut untuk memasuki wilayah negara mereka. Dalam beberapa kasus, badan pemerintahan tempat suatu duta besar bekerja dapat menarik atau membalikkan persetujuannya dengan menjadikan duta besar tersebut sebagai persona non grata, yaitu orang yang dilarang memasuki wilayah negara yang melayangkan persona non grata tersebut. Deklarasi persona non grata semacam ini biasanya akan mengakibatkan negara pengirim duta besar tersebut dipanggil pulang ke negara asalnya. Sesuai dengan Kongres Wina 1815 dan Konvensi Wina 1961 yang mengatur tentang Hubungan Diplomatik, duta besar dan staf kedutaan memiliki kekebalan diplomatik dan keamanan pribadi selama penugasan mereka di luar negeri tempat mereka ditugaskan.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "ambassador". merriam-webster.com. 
  2. ^ Dzulfaroh, Ahmad Naufal (27-08-2019). Hardiyanto, Sari, ed. "Sejarah Kutai Kartanegara, dari Kerajaan Tertua di Indonesia hingga Tunduk pada Belanda". Kompas.com.