Sāvaka: Perbedaan antara revisi
kTidak ada ringkasan suntingan |
k tanda baca |
||
Baris 2: | Baris 2: | ||
'''Sāvaka''' ([[bahasa Pali|Pali]]) atau '''Śrāvaka''' ([[bahasa Sanskerta|Sanskerta]]) dapat diartikan sebagai "pendengar", tetapi kata tersebut sering pula diartikan sebagai "pengikut" atau "murid". Istilah sering digunakan dalam pelbagai kitab suci [[Buddhisme|agama Buddha]]. Selain itu, istilah ini juga digunakan dalam ajaran [[Jainisme]]. |
'''Sāvaka''' ([[bahasa Pali|Pali]]) atau '''Śrāvaka''' ([[bahasa Sanskerta|Sanskerta]]) dapat diartikan sebagai "pendengar", tetapi kata tersebut sering pula diartikan sebagai "pengikut" atau "murid". Istilah sering digunakan dalam pelbagai kitab suci [[Buddhisme|agama Buddha]]. Selain itu, istilah ini juga digunakan dalam ajaran [[Jainisme]]. |
||
Pada [[Buddhisme awal|masa awal Buddhisme]], istilah ''Sāvaka'' digunakan untuk merujuk [[Sepuluh siswa utama Buddha|orang]] yang |
Pada [[Buddhisme awal|masa awal Buddhisme]], istilah ''Sāvaka'' digunakan untuk merujuk [[Sepuluh siswa utama Buddha|orang]] yang: |
||
* menerima [[Siddharta Gautama|sang Buddha]] sebagai guru dan pembimbing, |
* menerima [[Siddharta Gautama|sang Buddha]] sebagai guru dan pembimbing, |
||
* menerima [[Dharma|dhamma]] atau ajaran [[Siddharta Gautama|sang Buddha]], termasuk memahami [[Empat Kebenaran Mulia]], menyucikan diri dari [[Tiga Corak Umum|Tilakkhana]], dan berusaha menggapai [[Nirwana|Nibbana]], |
* menerima [[Dharma|dhamma]] atau ajaran [[Siddharta Gautama|sang Buddha]], termasuk memahami [[Empat Kebenaran Mulia]], menyucikan diri dari [[Tiga Corak Umum|Tilakkhana]], dan berusaha menggapai [[Nirwana|Nibbana]], |
||
Baris 9: | Baris 9: | ||
Dalam beberapa ''Nikaya'', istilah ''Sāvaka'' juga digunakan untuk menyebut orang-orang yang menjadi pengikut atau murid dari seorang guru selain [[Siddharta Gautama|sang Buddha]].{{sfn|Hecker|2012|p=xvii}} |
Dalam beberapa ''Nikaya'', istilah ''Sāvaka'' juga digunakan untuk menyebut orang-orang yang menjadi pengikut atau murid dari seorang guru selain [[Siddharta Gautama|sang Buddha]].{{sfn|Hecker|2012|p=xvii}} |
||
Pada aliran [[Theravada]], istilah ''Sāvaka'' digunakan untuk merujuk seseorang yang mengikuti tradisi awal [[Sangha]]. Dalam [[kanon Pali]], istilah ini tidak terbatas hanya pada individu yang berada dalam [[Sangha]], tetapi juga umat awam. Istilah ini dapat digunakan untuk merujuk{{sfn|Hecker|2012|p=xvi-xvii}} |
Pada aliran [[Theravada]], istilah ''Sāvaka'' digunakan untuk merujuk seseorang yang mengikuti tradisi awal [[Sangha]]. Dalam [[kanon Pali]], istilah ini tidak terbatas hanya pada individu yang berada dalam [[Sangha]], tetapi juga umat awam. Istilah ini dapat digunakan untuk merujuk:{{sfn|Hecker|2012|p=xvi-xvii}} |
||
* para [[Biksu|bhikkhu]] |
* para [[Biksu|bhikkhu]] |
||
* para [[Biksuni|Bhikkhuni]] |
* para [[Biksuni|Bhikkhuni]] |
Revisi per 22 Mei 2024 17.25
Bagian dari seri tentang |
Buddhisme |
---|
Sāvaka (Pali) atau Śrāvaka (Sanskerta) dapat diartikan sebagai "pendengar", tetapi kata tersebut sering pula diartikan sebagai "pengikut" atau "murid". Istilah sering digunakan dalam pelbagai kitab suci agama Buddha. Selain itu, istilah ini juga digunakan dalam ajaran Jainisme.
Pada masa awal Buddhisme, istilah Sāvaka digunakan untuk merujuk orang yang:
- menerima sang Buddha sebagai guru dan pembimbing,
- menerima dhamma atau ajaran sang Buddha, termasuk memahami Empat Kebenaran Mulia, menyucikan diri dari Tilakkhana, dan berusaha menggapai Nibbana,
- menerima aturan berperilaku seperti Pancasila untuk umat awam dan Pāṭimokkha untuk para bhikkhu.[1]
Dalam beberapa Nikaya, istilah Sāvaka juga digunakan untuk menyebut orang-orang yang menjadi pengikut atau murid dari seorang guru selain sang Buddha.[2]
Pada aliran Theravada, istilah Sāvaka digunakan untuk merujuk seseorang yang mengikuti tradisi awal Sangha. Dalam kanon Pali, istilah ini tidak terbatas hanya pada individu yang berada dalam Sangha, tetapi juga umat awam. Istilah ini dapat digunakan untuk merujuk:[3]
Dalam kitab suci agama Buddha dipaparkan bahwa terdapat empat jenis Sāvaka berdasarkan pencapaian spiritualnya, yakni:[4][5][6]
- Aggasāvaka, contohnya adalah Sariputta dan Mahamoggallana
- Etadaggasāvaka, para sāvaka yang diakui karena sifat mereka yang luar biasa baik dan bijaksana
- Mahāsāvaka, contohnya adalah Mahakassapa, Ānanda, Anurudha[7]
- Pakatisāvaka, para sāvaka pada umumnya yang mengikuti ajaran sang Buddha, tetapi masih belum terbebas dari siklus kelahiran kembali.
Lihat pula
Referensi
- ^ Hecker 2003, hlm. xvi.
- ^ Hecker 2012, hlm. xvii.
- ^ Hecker 2012, hlm. xvi-xvii.
- ^ Acharya (2002), pp. 100-101. (On-line, see the "Glossary" entry for āriya.[1].)
- ^ Webu & Bischoff (1995)
- ^ Hecker 2012, hlm. xxi-xxiii.
- ^ Hecker 2012, hlm. passim.