Pandangan (Buddhisme): Perbedaan antara revisi
k typo |
k menguraikan 20 dari 4x5 |
||
Baris 5: | Baris 5: | ||
Dalam konteks [[Sutta Piṭaka]], ''diṭṭhi'' merujuk kepada pandangan secara umum, sedangkan dalam konteks [[Abhidhamma Piṭaka]], faktor-mental ''diṭṭhi'' secara spesifik merujuk kepada pandangan-salah (''micchā-diṭṭhi''), yaitu pandangan atau opini yang keliru (''vitathā diṭṭhi''), tidak berdasar, atau tidak sesuai dengan realitas.<ref>{{Cite book|last=Kheminda|first=Ashin|date=2019-09-01|url=https://books.google.co.id/books?id=2ZQXEAAAQBAJ&hl=id&source=gbs_navlinks_s|title=Manual Abhidhamma: Bab 2 Faktor-Faktor-Mental|publisher=Yayasan Dhammavihari|isbn=978-623-94342-7-4|language=id}}</ref> |
Dalam konteks [[Sutta Piṭaka]], ''diṭṭhi'' merujuk kepada pandangan secara umum, sedangkan dalam konteks [[Abhidhamma Piṭaka]], faktor-mental ''diṭṭhi'' secara spesifik merujuk kepada pandangan-salah (''micchā-diṭṭhi''), yaitu pandangan atau opini yang keliru (''vitathā diṭṭhi''), tidak berdasar, atau tidak sesuai dengan realitas.<ref>{{Cite book|last=Kheminda|first=Ashin|date=2019-09-01|url=https://books.google.co.id/books?id=2ZQXEAAAQBAJ&hl=id&source=gbs_navlinks_s|title=Manual Abhidhamma: Bab 2 Faktor-Faktor-Mental|publisher=Yayasan Dhammavihari|isbn=978-623-94342-7-4|language=id}}</ref> |
||
[[Tripitaka Pāli|Tipiṭaka Pāli]], pada Brahmajāla Sutta dan kitab komentarnya, menguraikan |
[[Tripitaka Pāli|Tipiṭaka Pāli]], pada Brahmajāla Sutta dan kitab komentarnya, menguraikan 62 jenis pandangan-salah. Kaum yang menganut setidaknya satu dari pandangan-salah (''micchā-diṭṭhi'') tersebut disebut sebagai kaum ''[[titthiya]]'' atau ''micchā''. Enam puluh dua pandangan salah:<ref>{{Citation|title=62 Pandangan Salah (1)|url=https://www.youtube.com/watch?v=BP0T6SOnELA&list=PLqSkvL_UjaS3ZSQekXLG2vPmnmnnh_WeQ|date=2020-03-25|accessdate=2024-05-22|last=Dhammavihari Buddhist Studies}}</ref><ref>{{Cite web|title=DhammaCitta|url=https://dhammacitta.org/|website=DhammaCitta|access-date=2024-05-19}}</ref><ref>{{Cite web|title=The 62 Wrong Views|url=https://studybuddhism.com/en/advanced-studies/abhidharma-tenet-systems/time-the-universe/the-62-wrong-views|website=studybuddhism.com|language=en|access-date=2024-05-19}}</ref> |
||
* '''18 pandangan spekulasi tentang masa lalu''' (''pubbantānudiṭṭhino''): |
* '''18 pandangan spekulasi tentang masa lalu''' (''pubbantānudiṭṭhino''): |
||
Baris 83: | Baris 83: | ||
Enam puluh dua pandangan-salah di atas bersumber dari pandangan tentang identitas diri (''sakkāyadiṭṭhi''), yang berjumlah dua puluh dari empat pandangan yang berlaku untuk setiap [[Khandha|agregat]] dalam lima agregat, yaitu: |
Enam puluh dua pandangan-salah di atas bersumber dari pandangan tentang identitas diri (''sakkāyadiṭṭhi''), yang berjumlah dua puluh dari empat pandangan yang berlaku untuk setiap [[Khandha|agregat]] dalam lima agregat, yaitu: |
||
* '''Agregat materi''' (''rūpa'') |
|||
⚫ | |||
# Menganggap 'diri' atau roh |
# Menganggap agregat materi sebagai 'diri' atau roh |
||
# Menganggap |
# Menganggap 'diri' atau roh yang memiliki agregat materi |
||
# Menganggap |
# Menganggap agregat materi berada di dalam 'diri' atau roh |
||
# Menganggap 'diri' atau roh berada di dalam agregat materi |
|||
* '''Agregat perasaan/sensasi''' (''vedanā'') |
|||
Kaum yang menganut setidaknya satu dari pandangan-salah (''micchā-diṭṭhi'') tersebut disebut sebagai kaum ''[[titthiya]]'' atau ''micchā''. |
|||
⚫ | |||
# Menganggap 'diri' atau roh yang memiliki agregat perasaan |
|||
# Menganggap agregat perasaan berada di dalam 'diri' atau roh |
|||
# Menganggap 'diri' atau roh berada di dalam agregat perasaan |
|||
* '''Agregat persepsi/pencerapan''' (''saññā'') |
|||
# Menganggap agregat persepsi sebagai 'diri' atau roh |
|||
# Menganggap 'diri' atau roh yang memiliki agregat persepsi |
|||
# Menganggap agregat persepsi berada di dalam 'diri' atau roh |
|||
# Menganggap 'diri' atau roh berada di dalam agregat persepsi |
|||
* '''Agregat bentukan mental''' (''saṅkhāra'') |
|||
# Menganggap agregat bentukan mental sebagai 'diri' atau roh |
|||
# Menganggap 'diri' atau roh yang memiliki agregat bentukan mental |
|||
# Menganggap agregat bentukan mental berada di dalam 'diri' atau roh |
|||
# Menganggap 'diri' atau roh berada di dalam agregat bentukan mental |
|||
* '''Agregat kesadaran''' (''viññāṇa'') |
|||
# Menganggap agregat kesadaran sebagai 'diri' atau roh |
|||
# Menganggap 'diri' atau roh yang memiliki agregat kesadaran |
|||
# Menganggap agregat kesadaran berada di dalam 'diri' atau roh |
|||
# Menganggap 'diri' atau roh berada di dalam agregat kesadaran |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
<references /> |
<references /> |
Revisi per 22 Mei 2024 17.56
Bagian dari seri tentang |
Buddhisme |
---|
Pandangan (Pali: diṭṭhi; Sanskerta: dṛṣṭi) adalah salah satu ajaran sentral dalam Buddhisme.[1] Dalam pemikiran Buddhis, suatu pandangan bukanlah kumpulan proposisi yang sederhana dan abstrak, melainkan suatu penafsiran pengalaman yang secara intens membentuk dan mempengaruhi pemikiran, perasaan, dan perbuatan.[2] Oleh karena itu, memiliki sikap mental yang tepat terhadap pandangan dianggap sebagai bagian integral dari jalan Buddhis, karena pandangan yang benar perlu dipraktikkan dan pandangan yang salah (micchā-diṭṭhi) perlu ditinggalkan, dan terkadang semua jenis pandangan dipandang sebagai penghalang menuju kecerahan.[3]
Dalam konteks Sutta Piṭaka, diṭṭhi merujuk kepada pandangan secara umum, sedangkan dalam konteks Abhidhamma Piṭaka, faktor-mental diṭṭhi secara spesifik merujuk kepada pandangan-salah (micchā-diṭṭhi), yaitu pandangan atau opini yang keliru (vitathā diṭṭhi), tidak berdasar, atau tidak sesuai dengan realitas.[4]
Tipiṭaka Pāli, pada Brahmajāla Sutta dan kitab komentarnya, menguraikan 62 jenis pandangan-salah. Kaum yang menganut setidaknya satu dari pandangan-salah (micchā-diṭṭhi) tersebut disebut sebagai kaum titthiya atau micchā. Enam puluh dua pandangan salah:[5][6][7]
- 18 pandangan spekulasi tentang masa lalu (pubbantānudiṭṭhino):
- 4 Ajaran Kekekalan atau Eternalisme (sassatavāda), yaitu ajaran yang meyakini eksistensi roh kekal dan kehidupan kekal:
- Berdasarkan ingatan kembali kehidupan lampau sampai 100.000 kehidupan lampau
- Berdasarkan ingatan kembali kehidupan lampau sampai 10 kappa dari mengerutnya dunia dan mengembangnya dunia
- Berdasarkan ingatan kembali kehidupan lampau sampai 40 kappa dari mengerutnya dunia dan mengembangnya dunia
- Berdasarkan penalaran
- 4 Ajaran Kekekalan Parsial atau Eternalisme Parsial (ekaccasassatavāda), yaitu ajaran yang seperti Ajaran Kekekalan/Eternalisme, tetapi juga meyakini eksistensi yang tidak kekal:
- Teisme, ajaran yang meyakini sosok pribadi dewa atau Tuhan Tertinggi
- Politeisme oleh makhluk dewa yang rusak karena kenikmatan indrawi
- Politeisme oleh makhluk dewa yang rusak karena pikiran
- Ajaran yang meyakini ketidakkekalan jasmani sekaligus kekekalan batin
- 4 Ajaran tentang Dunia Ini Luas Tidak-terbatas atau Terbatas (antānantavāda), yaitu ajaran yang melihat dunia sebagai terbatas atau tidak terbatas:
- Dunia adalah terbatas
- Dunia adalah tidak terbatas
- Dunia adalah terbatas dalam arah vertikal tetapi tidak terbatas dalam arah horizontal
- Dunia adalah bukan-terbatas dan bukan-tidak-terbatas
- 4 Ajaran Pengelakan (amarāvikkhepavāda), yaitu ajaran yang selalu memberikan jawaban yang tidak sesuai pertanyaan jika ditanya:
- Digenggam oleh orang yang takut membuat pernyataan salah
- Digenggam oleh orang yang takut melekat
- Digenggam oleh orang yang takut berpandangan berseberangan
- Digenggam oleh orang yang bodoh dan dungu
- 2 Ajaran Kemunculan-kebetulan (adhiccasamuppannavāda), yaitu ajaran bahwa segala sesuatu terjadi karena kebetulan:
- Berdasarkan ingatan munculnya persepsi setelah meninggal dari alam makhluk tanpa-persepsi
- Berdasarkan penalaran
- 4 Ajaran Kekekalan atau Eternalisme (sassatavāda), yaitu ajaran yang meyakini eksistensi roh kekal dan kehidupan kekal:
- 44 pandangan spekulasi tentang masa depan (aparantānudiṭṭhino):
- 16 Ajaran Persepsi Bertahan Setelah Mati (saññīvāda), yaitu ajaran yang meyakini eksistensi roh kekal setelah kematian, roh adalah persepsi, dan roh itu:
- Bermateri
- Tanpa-materi
- Bermateri dan tanpa-materi
- Bukan bermateri dan bukan-tanpa-materi
- Terbatas
- Tidak terbatas
- Terbatas dan tidak terbatas
- Bukan terbatas dan bukan-tidak-terbatas
- Persepsi yang seragam
- Persepsi yang beraneka ragam
- Persepsi yang terbatas
- Persepsi yang tidak terbatas
- Bahagia sepenuhnya
- Menderita sepenuhnya
- Bahagia dan menderita
- Bukan bahagia dan bukan-tidak-bahagia
- 8 Ajaran Non-persepsi Bertahan Setelah Mati (asaññīvāda), yaitu ajaran yang meyakini eksistensi roh kekal setelah kematian, roh adalah non-persepsi, dan roh itu:
- Bermateri
- Tanpa materi
- Bermateri dan tanpa materi
- Bukan bermateri dan bukan-tanpa-materi
- Terbatas
- Tidak terbatas
- Terbatas dan tidak terbatas
- Bukan terbatas dan bukan-tidak-terbatas
- 8 Ajaran Bukan-persepsi dan Bukan-non-persepsi Bertahan Setelah Mati (nevasaññīnāsaññīvāda), yaitu ajaran yang meyakini eksistensi roh kekal setelah kematian, roh adalah bukan-persepsi dan bukan-non-persepsi, dan roh itu:
- Bermateri
- Tanpa materi
- Bermateri dan tanpa materi
- Bukan bermateri dan bukan-tanpa-materi
- Terbatas
- Tidak terbatas
- Terbatas dan tidak terbatas
- Bukan terbatas dan bukan-tidak-terbatas
- 7 Ajaran Kemusnahan tentang Kehidupan Setelah Mati atau Nihilisme (ucchedavāda), yaitu ajaran yang meyakini bahwa setelah kehidupan saat ini berakhir, maka tidak akan ada lagi kehidupan selanjutnya:
- Kemusnahan dari roh yang tersusun atas empat elemen
- Kemusnahan dari dewa: roh yang berada pada lingkup indra
- Kemusnahan dari dewa: roh yang berada pada lingkup materi-halus
- Kemusnahan dari dari roh yang termasuk sebagai dasar ruang terbatas
- Kemusnahan dari roh yang termasuk sebagai dasar kekosongan
- Kemusnahan dari roh yang termasuk sebagai dasar bukan persepsi dan bukan-tanpa-persepsi
- 5 Ajaran Nibbāna-di-sini-dan-sekarang (diṭṭhadhammanibbānavāda), yaitu ajaran yang menyatakan bahwa Nibbāna adalah di-sini-dan-sekarang:
- Nibbāna di sini dan sekarang dalam kenikmatan lima indra
- Nibbāna di sini dan sekarang dalam keadaan jhāna pertama
- Nibbāna di sini dan sekarang dalam keadaan jhāna kedua
- Nibbāna di sini dan sekarang dalam keadaan jhāna ketiga
- Nibbāna di sini dan sekarang dalam keadaan jhāna keempat
- 16 Ajaran Persepsi Bertahan Setelah Mati (saññīvāda), yaitu ajaran yang meyakini eksistensi roh kekal setelah kematian, roh adalah persepsi, dan roh itu:
Enam puluh dua pandangan-salah di atas bersumber dari pandangan tentang identitas diri (sakkāyadiṭṭhi), yang berjumlah dua puluh dari empat pandangan yang berlaku untuk setiap agregat dalam lima agregat, yaitu:
- Agregat materi (rūpa)
- Menganggap agregat materi sebagai 'diri' atau roh
- Menganggap 'diri' atau roh yang memiliki agregat materi
- Menganggap agregat materi berada di dalam 'diri' atau roh
- Menganggap 'diri' atau roh berada di dalam agregat materi
- Agregat perasaan/sensasi (vedanā)
- Menganggap agregat perasaan sebagai 'diri' atau roh
- Menganggap 'diri' atau roh yang memiliki agregat perasaan
- Menganggap agregat perasaan berada di dalam 'diri' atau roh
- Menganggap 'diri' atau roh berada di dalam agregat perasaan
- Agregat persepsi/pencerapan (saññā)
- Menganggap agregat persepsi sebagai 'diri' atau roh
- Menganggap 'diri' atau roh yang memiliki agregat persepsi
- Menganggap agregat persepsi berada di dalam 'diri' atau roh
- Menganggap 'diri' atau roh berada di dalam agregat persepsi
- Agregat bentukan mental (saṅkhāra)
- Menganggap agregat bentukan mental sebagai 'diri' atau roh
- Menganggap 'diri' atau roh yang memiliki agregat bentukan mental
- Menganggap agregat bentukan mental berada di dalam 'diri' atau roh
- Menganggap 'diri' atau roh berada di dalam agregat bentukan mental
- Agregat kesadaran (viññāṇa)
- Menganggap agregat kesadaran sebagai 'diri' atau roh
- Menganggap 'diri' atau roh yang memiliki agregat kesadaran
- Menganggap agregat kesadaran berada di dalam 'diri' atau roh
- Menganggap 'diri' atau roh berada di dalam agregat kesadaran
Referensi
- ^ Fuller, Paul (2005). The notion of ditthi in Theravāda Buddhism: the point of view. RoutledgeCurzon critical studies in Buddhism. London: RoutledgeCurzon. hlm. 1. ISBN 978-0-415-34293-3.
- ^ Lusthaus, Dan (2002). Buddhist Phenomenology (PDF). Routledge. hlm. 242, n. 46.
- ^ Fuller, Paul (2005). The notion of ditthi in Theravāda Buddhism: the point of view. RoutledgeCurzon critical studies in Buddhism. London: RoutledgeCurzon. hlm. 1–2. ISBN 978-0-415-34293-3.
- ^ Kheminda, Ashin (2019-09-01). Manual Abhidhamma: Bab 2 Faktor-Faktor-Mental. Yayasan Dhammavihari. ISBN 978-623-94342-7-4.
- ^ Dhammavihari Buddhist Studies (2020-03-25), 62 Pandangan Salah (1), diakses tanggal 2024-05-22
- ^ "DhammaCitta". DhammaCitta. Diakses tanggal 2024-05-19.
- ^ "The 62 Wrong Views". studybuddhism.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-05-19.