Ancaman nonmiliter: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jggb
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler karakter berulang [ * ]
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(19 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Ancaman''' adalah setiap usaha dan kegiatfccan, baik dari dalam negeri maupun luar negegfdri, bb yang dinilai membahvvvcayakan kedaulatan negahgggra, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
'''Ancaman''' adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
'''Ancaman nonmiliter''' atau nirmiliter memiliki karakteristik yang berbeda dengan [[ancaman militer]], yaitu tidak bersifat fisihgfgmbgh[[ancaman militer]nbbhhh berdimensi [[ideologi]], [[pjggfg [[keselamatan umum]].
'''Ancaman nonmiliter''' atau nirmiliter memiliki karakteristik yang berbeda dengan [[ancaman militer]], yaitu tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat seperti [[ancaman militer]], karena ancaman ini berdimensi [[ideologi]], [[politik]], [[ekonomi]], [[sosial]] [[budaya]], [[teknologi]], [[informasi]] serta [[keselamatan umum]].


== Ancaman berdimensi ideologi ==
== Ancaman berdimensi ideologi ==
Baris 6: Baris 6:


== Ancaman berdimensi politik ==
== Ancaman berdimensi politik ==
[[Politik]] merupakan instrumen utama untuk menggerakkan [[perang]]. Ini membuktikan bahwa ancaman politik dapat menumbangkan suatu [[rezim]] pemerintahan bahkan dapat menghancurkan suatu negara. Masyarakat Internasional mengintervensi suatu negara melalui politik seperti [[Hak Asasi Manusia]] (HAM), [[demokratisasi]], penanganan [[lingkungan hidup]], dan penyeleggaraan [[pemerintahan]] yang bersih dan akuntabel.
[[Politik]] merupakan instrumen utama untuk menggerakkan [[perang]]. Ini membuktikan bahwa ancaman politik dapat menumbangkan suatu [[rezim]] pemerintahan bahkan dapat menghancurkan suatu negara. Masyarakat Internasional mengintervensi suatu negara melalui politik seperti [[Hak Asasi Manusia]] (HAM), [[demokratisasi]], penanganan [[lingkungan hidup]], dan penyeleggaraan [[pemerintahan]] yang bersih dan akuntabel


== Ancaman berdimensi ekonomi ==
== Ancaman berdimensi ekonomi ==
Baris 16: Baris 16:


== Ancaman berdimensi sosial budaya ==
== Ancaman berdimensi sosial budaya ==
Ancaman sosial budaya berupa isu-isu [[kemiskinan]], kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan yang menjadi dasar timbulnya [[konflik]] vertikal antara pemerintah pusat dan daerah, dan [[konflik]] horizontal yaitu [[suku]], [[agama]], [[ras]], dan antar [[golongan]] (SARA).
Ancaman sosial budaya berupa isu-isu [[kemiskinan]], kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan yang menjadi dasar timbulnya [[konflik]] vertikal antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dan [[konflik]] horizontal yaitu [[suku]], [[agama]], [[ras]], dan antar [[golongan]] (SARA).


Pada tahun [[1994]] saja, misalnya, 18 peperangan dari 23 peperangan yang terjadi di dunia diakibatkan oleh sentimen-sentimen budaya, agama dan etnis. Sementara itu, 75 persen dari pengungsi dunia yang mengalir ke berbagai negara lainnya didorong oleh alasan yang sama pula. Sementara itu, 8 dari 13 operasi pasukan perdamaian yang dijalankan [[PBB]] ditujukan untuk mengupayakan terciptanya perdamaian di berbagai konflik antar etnis di dunia.<ref>[http://www.unpar.ac.id/berita.php?cmd=view&id=06011815271951&PHPWEBMAILSESSID=8007f069f761ad883d0f46cb7e02b868 Unpar: Isu Keamanan Non-Tradisional dan Desain Baru Politik Luar Negeri Indonesia]</ref>
Pada tahun [[1994]] saja, misalnya, 18 peperangan dari 23 peperangan yang terjadi di dunia diakibatkan oleh sentimen-sentimen budaya, agama dan etnis. Sementara itu, 75 persen dari pengungsi dunia yang mengalir ke berbagai negara lainnya didorong oleh alasan yang sama pula. Sementara itu, 8 dari 13 operasi pasukan perdamaian yang dijalankan [[PBB]] ditujukan untuk mengupayakan terciptanya perdamaian di berbagai konflik antar etnis di dunia.<ref>[http://www.unpar.ac.id/berita.php?cmd=view&id=06011815271951&PHPWEBMAILSESSID=8007f069f761ad883d0f46cb7e02b868 Unpar: Isu Keamanan Non-Tradisional dan Desain Baru Politik Luar Negeri Indonesia]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>

Sikap Selektif yang seharusnya kita lakukan dalam Ancaman berdimensi Bidang Ekonomi dan Sosial Budaya :
- Hanya berbelanja online jika barang barang yang di inginkan tidak tersedia di Pasar Tradisional.
- Menjaga Pergaulan dalam Dunia Maya.
- Hanya menggunakan fasiitas Internet dan media sosial lainnya untuk hal - hal yang dapat menumbuhkan tali persaudaraan, meningkatkan Pengetahuan.
- Menggunakan fasisilitas media sosial sesuai keperluan.
- Hanya membuka membuka situs situs internet yang membantu dalam meningkatkan pengetahuan


== Ancaman berdimensi teknologi dan informasi ==
== Ancaman berdimensi teknologi dan informasi ==
Baris 36: Baris 43:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://www2.dephan.go.id/buku_putih/bukuputih.pdf Buku Putih Pertahanan Indonesia 2008]
* [http://www2.dephan.go.id/buku_putih/bukuputih.pdf Buku Putih Pertahanan Indonesia 2008] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101225111404/http://www.dephan.go.id/buku_putih/bukuputih.pdf |date=2010-12-25 }}
* [http://www.indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id=8084&Itemid=692 Dephan : Sosialisasikan produk strategi pertahanan negara]
* [http://www.indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id=8084&Itemid=692 Dephan : Sosialisasikan produk strategi pertahanan negara]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}


[[Kategori:Keamanan]]
[[Kategori:Keamanan]]

Revisi terkini sejak 24 Februari 2021 05.15

Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman nonmiliter atau nirmiliter memiliki karakteristik yang berbeda dengan ancaman militer, yaitu tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat seperti ancaman militer, karena ancaman ini berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, informasi serta keselamatan umum.

Ancaman berdimensi ideologi[sunting | sunting sumber]

Sistem politik internasional mengalami perubahan sejak Uni Soviet runtuh sehingga paham komunis tidak populer lagi, namun potensi ancaman berbasis ideologi masih tetap diperhitungkan. Ancaman berbasis ideologi dapat pula dalam bentuk penetrasi nilai-nilai kebebasan (liberalisme) sehingga dapat memicu proses disintegrasi bangsa.

Ancaman berdimensi politik[sunting | sunting sumber]

Politik merupakan instrumen utama untuk menggerakkan perang. Ini membuktikan bahwa ancaman politik dapat menumbangkan suatu rezim pemerintahan bahkan dapat menghancurkan suatu negara. Masyarakat Internasional mengintervensi suatu negara melalui politik seperti Hak Asasi Manusia (HAM), demokratisasi, penanganan lingkungan hidup, dan penyeleggaraan pemerintahan yang bersih dan akuntabel

Ancaman berdimensi ekonomi[sunting | sunting sumber]

Ekonomi merupakan salah satu penentu posisi tawar setiap negara dalam pergaulan internasional. Kondisi Ekonomi sangat menentukan dalam pertahanan negara. Ancaman berdimensi ekonomi terbagi menjadi internal dan eksternal.

Ancaman dari internal dapat berupa inflasi, pengangguran, infrastruktur yang tidak memadai, dan sistem ekonomi yang tidak jelas.

Ancaman dari eksternal dapat berbentuk kinerja ekonomi yang buruk, daya saing rendah, ketidaksiapan mengahadapi globalisasi dan tingkat ketergantungan terhadap pihak asing.

Ancaman berdimensi sosial budaya[sunting | sunting sumber]

Ancaman sosial budaya berupa isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan yang menjadi dasar timbulnya konflik vertikal antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dan konflik horizontal yaitu suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).

Pada tahun 1994 saja, misalnya, 18 peperangan dari 23 peperangan yang terjadi di dunia diakibatkan oleh sentimen-sentimen budaya, agama dan etnis. Sementara itu, 75 persen dari pengungsi dunia yang mengalir ke berbagai negara lainnya didorong oleh alasan yang sama pula. Sementara itu, 8 dari 13 operasi pasukan perdamaian yang dijalankan PBB ditujukan untuk mengupayakan terciptanya perdamaian di berbagai konflik antar etnis di dunia.[1]

Sikap Selektif yang seharusnya kita lakukan dalam Ancaman berdimensi Bidang Ekonomi dan Sosial Budaya : - Hanya berbelanja online jika barang barang yang di inginkan tidak tersedia di Pasar Tradisional. - Menjaga Pergaulan dalam Dunia Maya. - Hanya menggunakan fasiitas Internet dan media sosial lainnya untuk hal - hal yang dapat menumbuhkan tali persaudaraan, meningkatkan Pengetahuan. - Menggunakan fasisilitas media sosial sesuai keperluan. - Hanya membuka membuka situs situs internet yang membantu dalam meningkatkan pengetahuan

Ancaman berdimensi teknologi dan informasi[sunting | sunting sumber]

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat dan membawa manfaat yang besar bagi masyarakat tapi kejahatan mengikuti perkembangan tersebut seperti kejahatan siber dan kejahatan perbankan.

Ancaman berdimensi keselamatan umum[sunting | sunting sumber]

Ancaman bagi keselamatan umum dapat terjadi karena bencana alam, misalnya gempa bumi, meletusnya gunung, dan tsunami. Ancaman karena manusia, misalnya penggunaan obat-obatan dan bahan kimia, pembuangan limbah industri, kebakaran, kecelakaan transportasi.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]