Kecanduan: Perbedaan antara revisi
Rescuing 1 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
|||
(16 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Kecanduan''' atau '''ketagihan''' adalah saat [[tubuh]] atau [[pikiran]] kita dengan |
'''Kecanduan''' atau '''ketagihan''' adalah saat [[tubuh]] atau [[pikiran]] kita dengan buruknya menginginkan atau memerlukan sesuatu agar bekerja dengan baik. Kita disebut ''pecandu'' bila kita memiliki ketergantungan fisik dan [[ketergantungan psikologis]] terhadap zat psikoaktif, contohnya [[alkoholisme|alkohol]], [[tembakau]], [[heroin]], [[kafeina]], nikotin. Zat psikoaktif ini akan melintasi [[sawar darah otak]] setelah dicerna, sehingga mengubah kondisi kimia di otak secara sementara. |
||
Kecanduan juga bisa dipandang sebagai keterlibatan terus-menerus dengan sebuah zat atau aktivitas meskipun hal-hal tersebut mengakibatkan konsekuensi negatif. Kenikmatan dan kepuasanlah yang pada awalnya dicari, |
Kecanduan juga bisa dipandang sebagai keterlibatan terus-menerus dengan sebuah zat atau aktivitas meskipun hal-hal tersebut mengakibatkan konsekuensi negatif. Kenikmatan dan kepuasanlah yang pada awalnya dicari, tetapi perlu keterlibatan selama beberapa waktu dengan zat atau aktivitas itu agar seseorang merasa normal.<ref name="MorrisseyJenm2008">{{cite book|author1=Jean Morrissey|author2=Jenm|author3=Brian Keogh|coauthors=Louise Doyle|title=Psychiatric Mental Health Nursing|url=http://books.google.com/books?id=aBL8LwAACAAJ|year=2008|publisher=Dekker|isbn=9780717144594|page=289}}</ref> |
||
Saat kecanduan sesuatu, seseorang bisa sakit jika mereka tak mendapatkan sesuatu yang membuat mereka kecanduan, |
Saat kecanduan sesuatu, seseorang bisa sakit jika mereka tak mendapatkan sesuatu yang membuat mereka kecanduan, tetapi kelebihan sesuatu itu bisa menyebabkan kesehatan mereka menurun. Beberapa orang yang merupakan pecandu ingin pergi ke [[dokter]] atau [[rumah sakit]] untuk menyembuhkan kecanduannya, agar mereka tak lama kecanduan (ingin atau perlu) akan obat-obatan. |
||
Para pakar psikologi dan awam sekarang ini memaksudkan kecanduan sebagai ketergantungan psikologis yang abnormal pada beberapa hal berikut ini misalnya [[judi]], [[makanan]], [[seks]], [[pornografi]], [[komputer]], [[internet]], [[kerja]], [[olahraga]], idola, TV atau video non-pornografi tertentu, obsesi spiritual, [[melukai diri]], dan [[belanja]].<ref>{{cite journal |
Para pakar psikologi dan awam sekarang ini memaksudkan kecanduan sebagai ketergantungan psikologis yang abnormal pada beberapa hal berikut ini misalnya [[judi]], [[makanan]], [[seks]], [[pornografi]], [[komputer]], [[internet]], [[kerja]], [[olahraga]], idola, TV atau video non-pornografi tertentu, obsesi spiritual, [[melukai diri]], dan [[belanja]].<ref>{{cite journal| last = Taylor| first = C.Z.| authorlink = | coauthors = | title = Religious Addiction: Obsession with Spirituality| journal = Pastoral Psychology| volume = 50| issue = 4| pages = 291–315| publisher = Springer Netherlands| location = | month = March| year = 2002| url = http://www.springerlink.com/content/9ner79ge7kntx3hp/| doi = 10.1023/A:1014074130084| id = | accessdate = 2008-03-24}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{cite encyclopedia | url = http://www.infoplease.com/ce6/sci/A0815204.html | title = Depression| encyclopedia = The Columbia Electronic Encyclopedia| volume = | pages = | publisher = Columbia University Press| year = 2007| id = | accessdate = 2008-03-24}}</ref><ref>{{cite web | last = Nowack| first = W.J.| authorlink = | coauthors = | title = Psychiatric Disorders Associated With Epilepsy| work = eMedicine Specialities| publisher = WebMD| date = 2006-08-29| url = http://www.emedicine.com/neuro/topic604.htm| doi = | accessdate = 2008-03-24}}</ref><ref>{{cite web| last = Beck| first = D.A.| authorlink = | coauthors = | title = Psychiatric Disorders due to General Medical Conditions| work = | publisher = Department of Psychiatry, University of Missouri-Columbia| year = 2007| url = http://www.umcpsychiatry.com/medstudents/Psychiatryic%20Disorder%20Due%20to%20General%20Medical%20Conditions-Outline.pdf| format = PDF| doi = | accessdate = 2008-03-24| archiveurl = https://web.archive.org/web/20080414121814/http://www.umcpsychiatry.com/medstudents/Psychiatryic+Disorder+Due+to+General+Medical+Conditions-Outline.pdf| archivedate = 2008-04-14| dead-url = yes}}</ref> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
⚫ | |||
[[Kategori:Kecanduan| ]] |
[[Kategori:Kecanduan| ]] |
||
⚫ | |||
[[Kategori:Motivasi]] |
[[Kategori:Motivasi]] |
||
[[Kategori:Masalah tak terpecahkan dalam neurosains]] |
[[Kategori:Masalah tak terpecahkan dalam neurosains]] |
Revisi terkini sejak 24 Februari 2021 07.08
Kecanduan atau ketagihan adalah saat tubuh atau pikiran kita dengan buruknya menginginkan atau memerlukan sesuatu agar bekerja dengan baik. Kita disebut pecandu bila kita memiliki ketergantungan fisik dan ketergantungan psikologis terhadap zat psikoaktif, contohnya alkohol, tembakau, heroin, kafeina, nikotin. Zat psikoaktif ini akan melintasi sawar darah otak setelah dicerna, sehingga mengubah kondisi kimia di otak secara sementara.
Kecanduan juga bisa dipandang sebagai keterlibatan terus-menerus dengan sebuah zat atau aktivitas meskipun hal-hal tersebut mengakibatkan konsekuensi negatif. Kenikmatan dan kepuasanlah yang pada awalnya dicari, tetapi perlu keterlibatan selama beberapa waktu dengan zat atau aktivitas itu agar seseorang merasa normal.[1]
Saat kecanduan sesuatu, seseorang bisa sakit jika mereka tak mendapatkan sesuatu yang membuat mereka kecanduan, tetapi kelebihan sesuatu itu bisa menyebabkan kesehatan mereka menurun. Beberapa orang yang merupakan pecandu ingin pergi ke dokter atau rumah sakit untuk menyembuhkan kecanduannya, agar mereka tak lama kecanduan (ingin atau perlu) akan obat-obatan.
Para pakar psikologi dan awam sekarang ini memaksudkan kecanduan sebagai ketergantungan psikologis yang abnormal pada beberapa hal berikut ini misalnya judi, makanan, seks, pornografi, komputer, internet, kerja, olahraga, idola, TV atau video non-pornografi tertentu, obsesi spiritual, melukai diri, dan belanja.[2][3][4][5]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Jean Morrissey; Jenm; Brian Keogh (2008). Psychiatric Mental Health Nursing. Dekker. hlm. 289. ISBN 9780717144594.
- ^ Taylor, C.Z. (2002). "Religious Addiction: Obsession with Spirituality". Pastoral Psychology. Springer Netherlands. 50 (4): 291–315. doi:10.1023/A:1014074130084. Diakses tanggal 2008-03-24. [pranala nonaktif permanen]
- ^ "Depression". The Columbia Electronic Encyclopedia. Columbia University Press. 2007. Diakses tanggal 2008-03-24.
- ^ Nowack, W.J. (2006-08-29). "Psychiatric Disorders Associated With Epilepsy". eMedicine Specialities. WebMD. Diakses tanggal 2008-03-24.
- ^ Beck, D.A. (2007). "Psychiatric Disorders due to General Medical Conditions" (PDF). Department of Psychiatry, University of Missouri-Columbia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2008-04-14. Diakses tanggal 2008-03-24.