Shulgi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
JohnThorne (bicara | kontrib) |
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
||
| (Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
| Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Weight Shulgi Louvre AO22187.jpg| |
[[Berkas:Weight Shulgi Louvre AO22187.jpg|jmpl|ka|150px|Setengah [[Mina (satuan)|mina]] yang mengandung nama Raja Shulgi]] |
||
'''Shulgi''' (sebelumnya dibaca '''Dungi''') dari [[Ur]] adalah raja kedua [[Ur]] pada masa "[[Renaisans Sumeria]]". Ia berkuasa selama 48 tahun, dari tahun 2029 SM hingga 1982 SM ([[kronologi pendek]]). Ia menyelesaikan pembangunan [[Zigurat Agung Ur]]. |
'''Shulgi''' (sebelumnya dibaca '''Dungi''') dari [[Ur]] adalah raja kedua [[Ur]] pada masa "[[Renaisans Sumeria]]". Ia berkuasa selama 48 tahun, dari tahun 2029 SM hingga 1982 SM ([[kronologi pendek]]). Ia menyelesaikan pembangunan [[Zigurat Agung Ur]]. |
||
| Baris 6: | Baris 6: | ||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
* [http://www.zenithonline.de/wirtschaft/hintergruende/?article=360&cHash=170b581bc6 Shulgi's axe sold illegally in Germany] dari German Middle East magazine zenith |
* [http://www.zenithonline.de/wirtschaft/hintergruende/?article=360&cHash=170b581bc6 Shulgi's axe sold illegally in Germany]{{Pranala mati|date=April 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} dari German Middle East magazine zenith |
||
{{Penguasa Sumer terkemuka}} |
{{Penguasa Sumer terkemuka}} |
||
Revisi terkini sejak 19 April 2021 11.12
Shulgi (sebelumnya dibaca Dungi) dari Ur adalah raja kedua Ur pada masa "Renaisans Sumeria". Ia berkuasa selama 48 tahun, dari tahun 2029 SM hingga 1982 SM (kronologi pendek). Ia menyelesaikan pembangunan Zigurat Agung Ur.
Pembacaan "Shulgi" dan "Dungi" sama-sama digunakan sebelum abad ke-20. Namun, seiring berjalannya waktu, konsensus para ahli memilih "Shulgi" sebagai pelafalan yang lebih tepat.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Shulgi's axe sold illegally in Germany[pranala nonaktif permanen] dari German Middle East magazine zenith