Tongkol jagung: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
MerlIwBot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: de:Maisspindel
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
 
(13 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Maïs coupe transversale épi.jpg|thumb|180px|Penampang melintang tongkol]]
[[Berkas:Maïs coupe transversale épi.jpg|jmpl|180px|Penampang melintang tongkol]]
[[Berkas:Ancient maize.png|thumb|100px|Tongkol jagung purba.]]
[[Berkas:Ancient maize.png|jmpl|100px|Tongkol jagung purba.]]
'''Tongkol''' pada [[jagung]] adalah bagian dalam organ betina tempat [[bulir]] duduk menempel. Istilah ini juga dipakai untuk menyebut seluruh bagian jagung betina ("buah jagung"). Tongkol terbungkus oleh [[kelobot]] (kulit "buah jagung").
'''Tongkol''' pada [[jagung]] adalah bagian dalam organ betina tempat [[bulir]] duduk menempel. Istilah ini juga dipakai untuk menyebut seluruh bagian jagung betina ("buah jagung"). Tongkol terbungkus oleh [[kelobot]] (kulit "buah jagung").


Secara [[morfologi tumbuhan|morfologi]], tongkol jagung adalah tangkai utama [[malai]] yang termodifikasi. Malai organ jantan pada jagung dapat memunculkan bulir pada kondisi tertentu.
Secara [[morfologi tumbuhan|morfologi]], tongkol jagung adalah tangkai utama [[malai]] yang termodifikasi. Malai organ jantan pada jagung dapat memunculkan bulir pada kondisi tertentu.


Tongkol jagung muda, disebut juga ''babycorn'', dapat dimakan dan dijadikan sayuran. Tongkol yang tua ringan namun kuat, dan menjadi sumber [[furfural]], sejenis [[monosakarida]] dengan lima atom [[karbon]].
Tongkol jagung muda, disebut juga ''babycorn'', dapat dimakan dan dijadikan sayuran. Tongkol yang tua ringan namun kuat, dan menjadi sumber [[furfural]], sejenis [[monosakarida]] dengan lima atom [[karbon]].


== Nilai guna ==
{{botani-stub}}
Di [[Indonesia]], telah ada [[inventasi]] bahwa tongkol jagung dapat dipakai sebagai pakan yang disediakan untuk [[sapi potong]]. Cukup bertahan untuk satu ekor sapi selama 333-500 hari dengan asumsi konsumsi antara 2-3 kg/ekor/hari. Keunggulannya, adalah dapat dipergunakan untuk menghadapi kurangnya pakan pada [[musim kemarau]], dan juga bermanfaat untuk [[sanitasi]] lingkungan. Hasil inventasinya telah dipatenkan.<ref>{{Aut|Rohaeni, Eni Siti; Subhan, Ahmad; Darmawan, Arief; Noor Amali}}. [http://bpatp.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/teknologi-pertanian/55-teknologi-inovatif-badan-litbang-pertanian/615-tongkol-jagung-fermentasi-untuk-sapi-potong Tongkol Jagung Fermentasi untuk Sapi Potong] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150621211245/http://bpatp.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/teknologi-pertanian/55-teknologi-inovatif-badan-litbang-pertanian/615-tongkol-jagung-fermentasi-untuk-sapi-potong |date=2015-06-21 }} ''BPATP - [[Kementerian Pertanian]]. Diakses pada 21 Juni 2015.</ref> Selain itu, telah ada [[susu jagung]] yang terbuat dari tongkol jagung ini. Disebutkan bahwa tongkol jagung ini tidak perlu pemanis karena rasa manisnya sudah ada. Yang unik, untuk membentuk susu jagung tersebut, ditambahkan [[tempe]] agar kelihatan menarik. Inovasi ini dikerjakan oleh beberapa mahasiswa Fakultas MIPA dari [[Universitas Negeri Yogyakarta]].<ref>{{cite news|url=http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/528289-di-tangan-mahasiswa-ini--limbah-tongkol-jagung-dibuat-susu|work=Viva.co.id|title=Di Tangan Mahasiswa Ini, Limbah Tongkol Jagung Dibuat Susu|author={{aut|Dewi, Siti Nuraisyah; Waskita, Daru}}|date=13 Agustus 2014|accessdate=21 Juni 2015}}</ref>


Nilai ekonomi lain menyebutkan bahwa jagung punya nilai yang tinggi di [[Jepang]]. Rupanya, dia dipakai untuk media tumbuh [[jamur]]. Dalam setahun, Jepang membutuhkan 3.600 ton tongkol jagung yang senilai dengan [[Rp]] 6,3 miliar. Karena itu pada tahun 2009, [[Kabupaten Purbalingga|Pemkab Purbalingga]] sepakat untuk bekerjasama dengan PT NYP Wood Work, dan [[Institut Pertanian Bogor]] (IPB).<ref>{{cite news|url=http://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/2009/02/13/84633/bonggol-jagung-diekspor-ke-jepang|work=[[Pikiran Rakyat]]|title=Bonggol Jagung Diekspor ke Jepang|date=13 Februari 2009|accessdate=21 Juni 2015|archive-date=2015-06-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20150621210959/http://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/2009/02/13/84633/bonggol-jagung-diekspor-ke-jepang|dead-url=yes}}</ref>
[[Kategori:Poaceae]]

[[Kategori:Sayuran]]
== Referensi ==
{{Reflist}}

{{botani-stub}}


[[de:Maisspindel]]
[[Kategori:Jagung]]
[[en:Corncob]]
[[Kategori:Sayur]]
[[es:Zea mays#La planta]]

Revisi terkini sejak 21 Juli 2021 01.08

Penampang melintang tongkol
Tongkol jagung purba.

Tongkol pada jagung adalah bagian dalam organ betina tempat bulir duduk menempel. Istilah ini juga dipakai untuk menyebut seluruh bagian jagung betina ("buah jagung"). Tongkol terbungkus oleh kelobot (kulit "buah jagung").

Secara morfologi, tongkol jagung adalah tangkai utama malai yang termodifikasi. Malai organ jantan pada jagung dapat memunculkan bulir pada kondisi tertentu.

Tongkol jagung muda, disebut juga babycorn, dapat dimakan dan dijadikan sayuran. Tongkol yang tua ringan namun kuat, dan menjadi sumber furfural, sejenis monosakarida dengan lima atom karbon.

Nilai guna[sunting | sunting sumber]

Di Indonesia, telah ada inventasi bahwa tongkol jagung dapat dipakai sebagai pakan yang disediakan untuk sapi potong. Cukup bertahan untuk satu ekor sapi selama 333-500 hari dengan asumsi konsumsi antara 2-3 kg/ekor/hari. Keunggulannya, adalah dapat dipergunakan untuk menghadapi kurangnya pakan pada musim kemarau, dan juga bermanfaat untuk sanitasi lingkungan. Hasil inventasinya telah dipatenkan.[1] Selain itu, telah ada susu jagung yang terbuat dari tongkol jagung ini. Disebutkan bahwa tongkol jagung ini tidak perlu pemanis karena rasa manisnya sudah ada. Yang unik, untuk membentuk susu jagung tersebut, ditambahkan tempe agar kelihatan menarik. Inovasi ini dikerjakan oleh beberapa mahasiswa Fakultas MIPA dari Universitas Negeri Yogyakarta.[2]

Nilai ekonomi lain menyebutkan bahwa jagung punya nilai yang tinggi di Jepang. Rupanya, dia dipakai untuk media tumbuh jamur. Dalam setahun, Jepang membutuhkan 3.600 ton tongkol jagung yang senilai dengan Rp 6,3 miliar. Karena itu pada tahun 2009, Pemkab Purbalingga sepakat untuk bekerjasama dengan PT NYP Wood Work, dan Institut Pertanian Bogor (IPB).[3]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Rohaeni, Eni Siti; Subhan, Ahmad; Darmawan, Arief; Noor Amali. Tongkol Jagung Fermentasi untuk Sapi Potong Diarsipkan 2015-06-21 di Wayback Machine. BPATP - Kementerian Pertanian. Diakses pada 21 Juni 2015.
  2. ^ Dewi, Siti Nuraisyah; Waskita, Daru (13 Agustus 2014). "Di Tangan Mahasiswa Ini, Limbah Tongkol Jagung Dibuat Susu". Viva.co.id. Diakses tanggal 21 Juni 2015. 
  3. ^ "Bonggol Jagung Diekspor ke Jepang". Pikiran Rakyat. 13 Februari 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-06-21. Diakses tanggal 21 Juni 2015.