Lompat ke isi

Sapi potong

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sapi potong jantan muda dari biakan Blonde d'Aquitaine

Sapi potong adalah jenis sapi yang diternakkan untuk dimanfaatkan dagingnya (berbeda dengan sapi perah yang dimanfaatkan susunya). Biasanya terdapat tiga tahapan utama dalam produksi daging sapi, yaitu tahap pengasuhan, penggembalaan dan pemberian pakan. Sapi potong yang masih berumur di bawah 1 tahun menghasilkan Daging sapi muda yang memiliki kualitas berbeda dengan daging sapi biasa. Selain dimanfaatkan dagingnya, sapi potong juga menghasilkan kulit dan bahan-bahan shampo juga kosmetik.

Sapi madura

[sunting | sunting sumber]

Sapi madura merupakan sapi lokal di Kabupaten Bulungan. Nafsu makannya lebih rendah dibandingkan dengan sapi bali, sapi limousin dan sapi simmental.[1]

Sapi limousin

[sunting | sunting sumber]

Sapi limousin merupakan salah satu jenis sapi eropa. Domestikasi sapi limousin diadakan dan dikembangkan di Prancis Tengah khususnya di bagian selatan dan barat.[2]

Pemanfaatan produk

[sunting | sunting sumber]

Semua produk sapi bermanfaat bagi kepentingan manusia. Sapi potong yang dipelihara dengan baik akan menghasilkan organ tubuh, daging, susu dan kotoran sebagai produknya. Organ tubuh sapi yang meliputi bagian kulit, tulang dan tanduk dapat digunakan untuk membuat produk-produk lainnya. Kulitnya dijadikan bahan baku pembuatan tas, sepatu, ikat pinggan, topi, dan jaket. Tulangnya dijadikan sebagai bahan perekat pada lem, atauoyn dijadijan tepung tulang dan barang kerajinan. Tanduknya dijadikan sebagai barang kerajinan seperti sisir dan hiasan dinding.[3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Bahri, S., Subandriyo, dan Mathius, I. W., ed. (2020). Akselerasi Peningkatan Produktivitas Sapi Potong dan Kerbau Melalui Teknologi Inovatif Mendukung UPSUS SIWAB (PDF). Jakarta: IAARD Press. hlm. 217. ISBN 978-602-344-298-0.  [pranala nonaktif permanen]
  2. ^ Hasnudi, dkk. (2019). Latifa Auliah, Nur, ed. Pengelolaan Ternak Sapi Potong. Medan Deli: CV. Anugrah Pangeran Jaya. hlm. 16. ISBN 978-623-904-104-5. 
  3. ^ Prabowo, A., dkk. (2008). Teknologi Budidaya Sapi Potong (PDF). Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. ISBN 978-979-1415-30-9. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]