Lompat ke isi

Wa (aksara Bali): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
ingetang bersyukur
Tag: Dikembalikan mengetik baris baru dengan huruf kecil VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
M. Adiputra (bicara | kontrib)
k Suntingan 36.83.156.186 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh ArdiPras95
Tag: Pengembalian
Baris 11: Baris 11:
| Unicode = 1B2F
| Unicode = 1B2F
}}
}}
'''Wa''' adalah salah satu ''[[aksara Bali#Aksara wianjana (konsonan)|aksara ardha swara]]'' (huruf [[semivokal]]) dalam sistem penulisan [[aksara Bali]] yang melambangkan bunyi {{IPA|/w/}}. Jika Wa dari aksara Bali disalin dengan [[huruf Latin]], maka akan ditulis "wa". Menurut dasar ucapannya, Wa termasuk ''warga aksara osthya'' ([[konsonan dwibibir|konsonan dwibibir (labial)]]). Menurut aturan sistem penulisan aksara Bali (demikian pula [[Dewanagari]]), Wa bukan huruf konsonan, tetapi [[semivokal]] ([[bahasa Sanskerta]]: ''antaḥstha'').
ingetang bersyukur


== Fonem ==
== Fonem ==

Revisi per 24 November 2021 10.00

Wa
Aksara Bali
Huruf LatinWa
IASTVa/Wa
Fonem[w], [ʋ]
UnicodeU+1B2F , U+
Warga aksaraosthya
Gantungan

Wa adalah salah satu aksara ardha swara (huruf semivokal) dalam sistem penulisan aksara Bali yang melambangkan bunyi /w/. Jika Wa dari aksara Bali disalin dengan huruf Latin, maka akan ditulis "wa". Menurut dasar ucapannya, Wa termasuk warga aksara osthya (konsonan dwibibir (labial)). Menurut aturan sistem penulisan aksara Bali (demikian pula Dewanagari), Wa bukan huruf konsonan, tetapi semivokal (bahasa Sanskerta: antaḥstha).

Fonem

Wa diucapkan seperti huruf "w" pada kata: "bawa" (bahasa Indonesia), widyā (bahasa Sanskerta), wayan (bahasa Bali), wed (bahasa Inggris). Bunyi /w/ tersebut dihasilkan dengan cara mengatupkan bibir atas dengan bibir bawah. Maka dari itu, Wa termasuk warga aksara osthya (konsonan dwibibir).

Penggunaan

Penggunaan aksara Wa sama dengan penggunaan Wa (Dewanagari: व) dalam abjad bahasa Sanskerta. Dalam sistem penulisan dengan aksara Bali, Wa digunakan pada kata-kata yang mengandung bunyi /ʋ/[1] atau /w/, baik dari bahasa Bali, maupun bahasa non-Bali. Selama Wa tidak dibubuhi oleh pangangge suara, maka Wa dibaca "wa" (lafal: /wə/ atau /wa/, tergantung kata).

Menurut kepercayaan umat Hindu di Bali, Wa merupakan salah satu dari Dasa aksara, atau "Sepuluh Aksara Suci". Wa yang ditulis dengan dibubuhi ulu candra merupakan aksara suci bagi Dewa Sangkara.

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ Lihat artikel IAST.

Sumber

  • Tinggen, I Nengah. 1993. Pedoman Perubahan Ejaan Bahasa Bali dengan Huruf Latin dan Huruf Bali. Singaraja: UD. Rikha.
  • Surada, I Made. 2007. Kamus Sanskerta-Indonesia. Surabaya: Penerbit Paramitha.