Musik trot: Perbedaan antara revisi
k bot Menambah: de:Trot |
k Suntingan GoglepinkNew (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Cun Cun Tag: Pengembalian |
||
(21 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 12: | Baris 12: | ||
|fusiongenres = |
|fusiongenres = |
||
}} |
}} |
||
'''''Trot''''' ([[bahasa Korea]]: {{lang|ko|트로트}}, ''teuroteu'') atau '''''ppongjjak''''' ('''''ppongtchak''''') adalah salah satu genre [[musik pop]] [[Korea Selatan]]. Genre musik ini disebut ''trot'' karena memiliki tempo 2/4 dan 3/4 yang diambil dari musik [[fox trot]] untuk pengiring [[dansa ballroom]].<ref name=robinson /> Trot berkembang |
'''''Trot''''' ([[bahasa Korea]]: {{lang|ko|트로트}}, ''teuroteu'') atau '''''ppongjjak''''' ('''''ppongtchak''''') adalah salah satu genre [[musik pop]] [[Korea Selatan]]. Genre musik ini disebut ''trot'' karena memiliki tempo 2/4 dan 3/4 yang diambil dari musik [[fox trot]] untuk pengiring [[dansa ballroom]].<ref name=robinson /> Trot berkembang pada masa [[penjajahan Jepang atas Korea]], dan memiliki kemiripan dengan musik [[enka]] atau [[kayokyoku]] asal [[Jepang]].<ref name=paper /> Sebelumnya, musik ini dikenal sebagai ''yuhaengga'', dan populer dengan sebutan ''trot'' atau ''ppongjjak'' setelah dibentuknya negara [[Korea Selatan]].<ref>{{cite book|first=Howard|last=Keith|title=Perspectives on Korean Music: Creating Korean music : tradition, innovation and the discourse of identity|publisher=Ashgate Publishing|year=2006|pages=104|isbn=0-0754-6572-99}}</ref> |
||
Lirik lagu trot umumnya tentang kesedihan atau penderitaan (''han'', {{lang|ko|한}}, 恨) yang diakibatkan perpisahan atau kemalangan. Di antara tema-tema lain yang populer adalah cinta antara pria dan wanita, cinta terhadap keluarga, serta pemandangan alam. |
Lirik lagu trot umumnya tentang kesedihan atau penderitaan (''han'', {{lang|ko|한}}, 恨) yang diakibatkan perpisahan atau kemalangan. Di antara tema-tema lain yang populer adalah cinta antara pria dan wanita, cinta terhadap keluarga, serta pemandangan alam. |
||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
Semasa penjajahan Jepang atas Korea, lagu pop Korea yang disebut yuhaengga berkembang sebagai campuran musik rakyat Korea dan musik pop Jepang berirama ''torotto'' ([[foxtrot]]). Lagu-lagu ''yuhaengga'' memakai [[tangga nada]] dan teknik bernyanyi tradisional Korea, namun dinyanyikan dengan tempo 2/4 dan 3/4 yang merupakan ciri khas foxtrot asal Barat.<ref name=robinson>{{cite book |
Semasa penjajahan Jepang atas Korea, lagu pop Korea yang disebut yuhaengga berkembang sebagai campuran musik rakyat Korea dan musik pop Jepang berirama ''torotto'' ([[foxtrot]]). Lagu-lagu ''yuhaengga'' memakai [[tangga nada]] dan teknik bernyanyi tradisional Korea, namun dinyanyikan dengan tempo 2/4 dan 3/4 yang merupakan ciri khas foxtrot asal Barat.<ref name=robinson>{{cite book|first=Michael E.|last=Robinson|editor-last=Minichiello|editor-first=Sharon|title=Japan's competing modernities: issues in culture and democracy, 1900-1930|publisher=University of Hawaii Press|year=1998|pages=371-372|chapter=Broadcasting in Korea, 1924-1937: Colonial Modernity and Cultural Hegemony|isbn=0-8248-2080-0}}</ref> Sejak pertengahan tahun 1920-an, industri rekaman Korea sudah memiliki pasar tersendiri untuk lagu-lagu berirama trot. Puncak kepopuleran trot terjadi pada awal tahun 1930-an setelah radio-radio makin sering memutar lagu berirama trot. Kepopulerannya juga didorong makin meluasnya kepemilikan [[fonograf]] dan meningkatnya angka penjualan [[piringan hitam]]. Pada pertengahan tahun 1930-an, kepopuleran musik pop di radio menimbulkan kontroversi di Korea. Kalangan menengah mengeluh bahwa musik pop tidak sesuai untuk ruang keluarga, dan hanya pantas dimainkan di bar-bar.<ref name=robinson /> |
||
Pada masa penjajahan Jepang, kaum terpelajar di Korea menyukai musik trot, dan memandangnya sebagai musik yang tren dan bergaya.<ref name=paper>{{cite web | title="Korean Ppongjjak: Authenticity and the Politics of Representation" (paper abstract) | url=http://www.akmr.org/nwsltr15.htm | work= | publisher= | date= | accessdate=2009-06-02}}</ref> Namun pada tahun 1960-an, trot dikritik sebagai musik yang vulgar. Sebagian dari lagu-lagu trot bahkan secara terang-terangan merupakan imitasi dari lagu-lagu Jepang. Pemerintah Korea Selatan akhirnya mengeluarkan pelarangan atas lagu-lagu trot.<ref name=paper /> Trot kembali menarik perhatian masyarakat Korea setelah terjadi "Debat Ppongjjak" di kalangan intelektual Korea pada tahun 1980-an. Mereka mulai menyebut trot sebagai lagu asli Korea atau "lagu pop tradisional".<ref name=paper /> |
Pada masa penjajahan Jepang, kaum terpelajar di Korea menyukai musik trot, dan memandangnya sebagai musik yang tren dan bergaya.<ref name=paper>{{cite web | title="Korean Ppongjjak: Authenticity and the Politics of Representation" (paper abstract) | url=http://www.akmr.org/nwsltr15.htm | work= | publisher= | date= | accessdate=2009-06-02}}</ref> Namun pada tahun 1960-an, trot dikritik sebagai musik yang vulgar. Sebagian dari lagu-lagu trot bahkan secara terang-terangan merupakan imitasi dari lagu-lagu Jepang. Pemerintah Korea Selatan akhirnya mengeluarkan pelarangan atas lagu-lagu trot.<ref name=paper /> Trot kembali menarik perhatian masyarakat Korea setelah terjadi "Debat Ppongjjak" di kalangan intelektual Korea pada tahun 1980-an. Mereka mulai menyebut trot sebagai lagu asli Korea atau "lagu pop tradisional".<ref name=paper /> |
||
Walaupun umum diperdengarkan di tempat-tempat umum Korea Selatan, trot umumnya hanya digemari pendengar musik berusia lanjut. Di antara penyanyi trot legendaris terdapat bintang-bintang pop seperti [[Patti Kim]], [[Cho Yong Pil]], [[Shim Soo Bong]], [[Na Hoon-A]], dan [[Lee Mi Ja]]. Generasi muda Korea mulai menggemari trot setelah [[Jang Yoon-jeong]] menjadi populer pada tahun 2004 dengan lagu "Eomeona!"<ref>{{cite news |
Walaupun umum diperdengarkan di tempat-tempat umum Korea Selatan, trot umumnya hanya digemari pendengar musik berusia lanjut. Di antara penyanyi trot legendaris terdapat bintang-bintang pop seperti [[Patti Kim]], [[Cho Yong Pil]], [[Shim Soo Bong]], [[Na Hoon-A]], dan [[Lee Mi Ja]]. Generasi muda Korea mulai menggemari trot setelah [[Jang Yoon-jeong]] menjadi populer pada tahun 2004 dengan lagu "Eomeona!"<ref>{{cite news|first=Yong-sung|last=Lee|title=Young trot music stars bridge generation gap|work=The Korea Herald|url=http://www.koreaherald.co.kr|date=2007-03-16|accessdate=2009-06-01}}</ref> Sebelum beralih menjadi penyanyi berirama trot, Jang adalah penyanyi pop yang memenangi Festival Lagu Riverside 1999 dengan lagu berirama latin, "You Inside Me". |
||
Kesuksesan Yoon-jeong diikuti penyanyi-penyanyi muda seperti [[Park Hyun-Bin]], kelompok [[LPG (grup musik)|LPG]], dan unit dari [[boy band]] [[Super Junior]] yang diberi nama [[Super Junior T]]. Seo-hyun dari [[Girls' Generation]] bekerja sama dengan penyanyi trot [[Joo Hyun-mi]] merilis singel digital berjudul "Jjarajajja" ({{lang|ko|짜라자짜}}). Penyanyi lainnya seperti Daesung dari [[Big Bang (grup musik)|Big Bang]], [[Kim Sung-soo]] dari grup pop [[Cool (grup musik)|Cool]], [[Sung Jin-woo]], dan [[Kim Jong Kook]] juga mengeluarkan singel berisi lagu berirama trot. Film komedi ''[[Highway Star]]'' diproduksi pada tahun 2007 dengan bintang [[Cha Tae-hyun]]. Ceritanya tentang calon penyanyi [[rock]] yang beralih sebagai penyanyi trot. Film tersebut merupakan pembuatan ulang dari film Jepang tahun 1997, ''[[Sharam-Q no Enka no Hanamichi]]'' yang menceritakan penyanyi rock yang beralih menjadi penyanyi enka. |
Kesuksesan Yoon-jeong diikuti penyanyi-penyanyi muda seperti [[Park Hyun-Bin]], kelompok [[LPG (grup musik)|LPG]], dan unit dari [[boy band]] [[Super Junior]] yang diberi nama [[Super Junior T]]. Seo-hyun dari [[Girls' Generation]] bekerja sama dengan penyanyi trot [[Joo Hyun-mi]] merilis singel digital berjudul "Jjarajajja" ({{lang|ko|짜라자짜}}). Penyanyi lainnya seperti Daesung dari [[Big Bang (grup musik)|Big Bang]], [[Kim Sung-soo]] dari grup pop [[Cool (grup musik)|Cool]], [[Sung Jin-woo]], dan [[Kim Jong Kook]] juga mengeluarkan singel berisi lagu berirama trot. Film komedi ''[[Highway Star]]'' diproduksi pada tahun 2007 dengan bintang [[Cha Tae-hyun]]. Ceritanya tentang calon penyanyi [[rock]] yang beralih sebagai penyanyi trot. Film tersebut merupakan pembuatan ulang dari film Jepang tahun 1997, ''[[Sharam-Q no Enka no Hanamichi]]'' yang menceritakan penyanyi rock yang beralih menjadi penyanyi enka. |
||
Baris 28: | Baris 28: | ||
* [[Lee Aerisoo]] (李愛利秀, {{lang|ko|이애리수}}) |
* [[Lee Aerisoo]] (李愛利秀, {{lang|ko|이애리수}}) |
||
* [[Chae Kyu-yop]] (蔡奎燁, {{lang|ko|채규엽}}) |
* [[Chae Kyu-yop]] (蔡奎燁, {{lang|ko|채규엽}}) |
||
* [[Lee Nan |
* [[Lee Nan-young]] (李蘭影, {{lang|ko|이난영}}) |
||
* [[Ko Bok- |
* [[Ko Bok-soo]] (高福壽, {{lang|ko|고복수}}) |
||
* [[Lee Hwa- |
* [[Lee Hwa-ja]] (李花子, {{lang|ko|이화자}}) |
||
* [[Nam In- |
* [[Nam In-soo]] (南仁樹, {{lang|ko|남인수}}) |
||
* [[Hwang |
* [[Hwang Geum-shim]] (黄琴心, {{lang|ko|황금심}}) |
||
* [[Chang Sae-Jung]] (張世貞, {{lang|ko|장세정}}) |
* [[Chang Sae-Jung]] (張世貞, {{lang|ko|장세정}}) |
||
* [[Kim |
* [[Kim Jung-goo]] (金貞九, {{lang|ko|김정구}}) |
||
* [[Baek Nyeon- |
* [[Baek Nyeon-seol]] (白年雪, {{lang|ko|백년설}}) |
||
* [[Jin Bang- |
* [[Jin Bang-nam]] (秦芳男, {{lang|ko|진방남}}) |
||
* [[Hyon In]] (玄仁, {{lang|ko|현인}}) |
* [[Hyon In]] (玄仁, {{lang|ko|현인}}) |
||
* [[Lee Mi |
* [[Lee Mi-ja]] (李美子, {{lang|ko|이미자}}) |
||
* [[Nam Jin]] (南珍, {{lang|ko|남진}}) |
* [[Nam Jin]] (南珍, {{lang|ko|남진}}) |
||
* [[Tae Jin |
* [[Tae Jin-ah]] |
||
* [[Na Hoon-a]] |
* [[Na Hoon-a]] |
||
* [[Kim |
* [[Kim Su-hee]] |
||
* [[Cho Yong |
* [[Cho Yong-pil]] |
||
* [[Patti Kim]] |
* [[Patti Kim]] |
||
* [[Shim Soo |
* [[Shim Soo-bong]] |
||
* [[Kim |
* [[Kim Yonja]] |
||
* [[Jang Yoon-jeong]] |
* [[Jang Yoon-jeong]] |
||
* [[LPG (grup musik)|LPG]] |
* [[LPG (grup musik)|LPG]] |
||
* [[Kang Dae-sung]] |
|||
* [[Hong Jin-young]] |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
Baris 54: | Baris 56: | ||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
* {{en}} [http://english.chosun.com/w21data/html/news/200702/200702160020.html Why Young Singers Love Korea's Oldest Pop Genre] |
* {{en}} [http://english.chosun.com/w21data/html/news/200702/200702160020.html Why Young Singers Love Korea's Oldest Pop Genre] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080114064843/http://english.chosun.com/w21data/html/news/200702/200702160020.html |date=2008-01-14 }} |
||
[[Kategori:Musik di Korea]] |
[[Kategori:Musik di Korea]] |
||
[[Kategori:Genre musik]] |
[[Kategori:Genre musik]] |
||
[[de:Trot]] |
|||
[[en:Trot (music)]] |
|||
[[it:Trot]] |
|||
[[ja:トロット]] |
|||
[[ko:트로트]] |
|||
[[ro:Trot (gen muzical)]] |
|||
[[zh:韓國演歌]] |
Revisi terkini sejak 25 Agustus 2022 07.37
Trot | |
---|---|
Sumber aliran | foxtrot enka |
Sumber kebudayaan | awal abad ke-20, Korea |
Alat musik yang biasa digunakan | gitar listrik, gitar bass, drum, kibor, vokal |
Trot (bahasa Korea: 트로트, teuroteu) atau ppongjjak (ppongtchak) adalah salah satu genre musik pop Korea Selatan. Genre musik ini disebut trot karena memiliki tempo 2/4 dan 3/4 yang diambil dari musik fox trot untuk pengiring dansa ballroom.[1] Trot berkembang pada masa penjajahan Jepang atas Korea, dan memiliki kemiripan dengan musik enka atau kayokyoku asal Jepang.[2] Sebelumnya, musik ini dikenal sebagai yuhaengga, dan populer dengan sebutan trot atau ppongjjak setelah dibentuknya negara Korea Selatan.[3]
Lirik lagu trot umumnya tentang kesedihan atau penderitaan (han, 한, 恨) yang diakibatkan perpisahan atau kemalangan. Di antara tema-tema lain yang populer adalah cinta antara pria dan wanita, cinta terhadap keluarga, serta pemandangan alam.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Semasa penjajahan Jepang atas Korea, lagu pop Korea yang disebut yuhaengga berkembang sebagai campuran musik rakyat Korea dan musik pop Jepang berirama torotto (foxtrot). Lagu-lagu yuhaengga memakai tangga nada dan teknik bernyanyi tradisional Korea, namun dinyanyikan dengan tempo 2/4 dan 3/4 yang merupakan ciri khas foxtrot asal Barat.[1] Sejak pertengahan tahun 1920-an, industri rekaman Korea sudah memiliki pasar tersendiri untuk lagu-lagu berirama trot. Puncak kepopuleran trot terjadi pada awal tahun 1930-an setelah radio-radio makin sering memutar lagu berirama trot. Kepopulerannya juga didorong makin meluasnya kepemilikan fonograf dan meningkatnya angka penjualan piringan hitam. Pada pertengahan tahun 1930-an, kepopuleran musik pop di radio menimbulkan kontroversi di Korea. Kalangan menengah mengeluh bahwa musik pop tidak sesuai untuk ruang keluarga, dan hanya pantas dimainkan di bar-bar.[1]
Pada masa penjajahan Jepang, kaum terpelajar di Korea menyukai musik trot, dan memandangnya sebagai musik yang tren dan bergaya.[2] Namun pada tahun 1960-an, trot dikritik sebagai musik yang vulgar. Sebagian dari lagu-lagu trot bahkan secara terang-terangan merupakan imitasi dari lagu-lagu Jepang. Pemerintah Korea Selatan akhirnya mengeluarkan pelarangan atas lagu-lagu trot.[2] Trot kembali menarik perhatian masyarakat Korea setelah terjadi "Debat Ppongjjak" di kalangan intelektual Korea pada tahun 1980-an. Mereka mulai menyebut trot sebagai lagu asli Korea atau "lagu pop tradisional".[2]
Walaupun umum diperdengarkan di tempat-tempat umum Korea Selatan, trot umumnya hanya digemari pendengar musik berusia lanjut. Di antara penyanyi trot legendaris terdapat bintang-bintang pop seperti Patti Kim, Cho Yong Pil, Shim Soo Bong, Na Hoon-A, dan Lee Mi Ja. Generasi muda Korea mulai menggemari trot setelah Jang Yoon-jeong menjadi populer pada tahun 2004 dengan lagu "Eomeona!"[4] Sebelum beralih menjadi penyanyi berirama trot, Jang adalah penyanyi pop yang memenangi Festival Lagu Riverside 1999 dengan lagu berirama latin, "You Inside Me".
Kesuksesan Yoon-jeong diikuti penyanyi-penyanyi muda seperti Park Hyun-Bin, kelompok LPG, dan unit dari boy band Super Junior yang diberi nama Super Junior T. Seo-hyun dari Girls' Generation bekerja sama dengan penyanyi trot Joo Hyun-mi merilis singel digital berjudul "Jjarajajja" (짜라자짜). Penyanyi lainnya seperti Daesung dari Big Bang, Kim Sung-soo dari grup pop Cool, Sung Jin-woo, dan Kim Jong Kook juga mengeluarkan singel berisi lagu berirama trot. Film komedi Highway Star diproduksi pada tahun 2007 dengan bintang Cha Tae-hyun. Ceritanya tentang calon penyanyi rock yang beralih sebagai penyanyi trot. Film tersebut merupakan pembuatan ulang dari film Jepang tahun 1997, Sharam-Q no Enka no Hanamichi yang menceritakan penyanyi rock yang beralih menjadi penyanyi enka.
Daftar penyanyi trot
[sunting | sunting sumber]- Lee Aerisoo (李愛利秀, 이애리수)
- Chae Kyu-yop (蔡奎燁, 채규엽)
- Lee Nan-young (李蘭影, 이난영)
- Ko Bok-soo (高福壽, 고복수)
- Lee Hwa-ja (李花子, 이화자)
- Nam In-soo (南仁樹, 남인수)
- Hwang Geum-shim (黄琴心, 황금심)
- Chang Sae-Jung (張世貞, 장세정)
- Kim Jung-goo (金貞九, 김정구)
- Baek Nyeon-seol (白年雪, 백년설)
- Jin Bang-nam (秦芳男, 진방남)
- Hyon In (玄仁, 현인)
- Lee Mi-ja (李美子, 이미자)
- Nam Jin (南珍, 남진)
- Tae Jin-ah
- Na Hoon-a
- Kim Su-hee
- Cho Yong-pil
- Patti Kim
- Shim Soo-bong
- Kim Yonja
- Jang Yoon-jeong
- LPG
- Kang Dae-sung
- Hong Jin-young
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c Robinson, Michael E. (1998). "Broadcasting in Korea, 1924-1937: Colonial Modernity and Cultural Hegemony". Dalam Minichiello, Sharon. Japan's competing modernities: issues in culture and democracy, 1900-1930. University of Hawaii Press. hlm. 371–372. ISBN 0-8248-2080-0.
- ^ a b c d ""Korean Ppongjjak: Authenticity and the Politics of Representation" (paper abstract)". Diakses tanggal 2009-06-02.
- ^ Keith, Howard (2006). Perspectives on Korean Music: Creating Korean music : tradition, innovation and the discourse of identity. Ashgate Publishing. hlm. 104. ISBN 0-0754-6572-99 Periksa nilai: length
|isbn=
(bantuan). - ^ Lee, Yong-sung (2007-03-16). "Young trot music stars bridge generation gap". The Korea Herald. Diakses tanggal 2009-06-01.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Inggris) Why Young Singers Love Korea's Oldest Pop Genre Diarsipkan 2008-01-14 di Wayback Machine.