Lompat ke isi

Abodah Zarah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
k -tl
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:

{{Lindungi}}
'''Abodah Zarah''' ([[bahasa Indonesia]]: ''penyembahan berhala'') adalah sebuah [[traktat]] di [[Talmud]], pada bagian [[Nezikin]] (peraturan ganti rugi/kriminal). Isi dari traktat ini berpusat pada prinsip interaksi orang-orang Yahudi di antara ''Gentile'' (kaum kafir menurut Yahudi). Traktat ini dianggap salah satu bagian paling kontroversial di Talmud, terutama bagi sarjana Kristen. Para sarjana tersebut mengkritisi sudut pandang dalam traktat yang menggambarkan orang Kristen sebagai penyembah berhala dan umat tak bermoral.
'''Abodah Zarah''' ([[bahasa Indonesia]]: ''penyembahan berhala'') adalah sebuah [[traktat]] di [[Talmud]], pada bagian [[Nezikin]] (peraturan ganti rugi/kriminal). Isi dari traktat ini berpusat pada prinsip interaksi orang-orang Yahudi di antara ''Gentile'' (kaum kafir menurut Yahudi). Traktat ini dianggap salah satu bagian paling kontroversial di Talmud, terutama bagi sarjana Kristen. Para sarjana tersebut mengkritisi sudut pandang dalam traktat yang menggambarkan orang Kristen sebagai penyembah berhala dan umat tak bermoral.


Baris 6: Baris 6:
[[Avrohom Yeshaya Karelitz]] dan [[David Berger]], dua tokoh rabbi, beranggapan bahwa Abodah Zarah sebenarnya berisi tentang perilaku yang mengarah kepada umat Kristiani.<ref>[http://www.ccjr.us/dialogika-resources/documents-and-statements/analysis/286-dabru-emet-berger "Dabru Emet - Some Reservations"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130620141539/http://www.ccjr.us/dialogika-resources/documents-and-statements/analysis/286-dabru-emet-berger |date=2013-06-20 }} by David Berger (2002).</ref> Semisal, pernyataan menyertakan nama Yesus Kristus dalam sumpah, yang secara tidak langsung menyandingkan dewa asing terhadap Tuhan Pencipta alam semesta. Hal ini berkaitan dengan '''[[Kitab Keluaran|Keluaran]] [[Keluaran 20|20]]:2-5''', '''[[Kitab Keluaran|Keluaran]] [[Keluaran 34|34]]:11-27''' '''[[Kitab Ulangan|Ulangan]] [[Ulangan 5|5]]:6-9''' ([[Sepuluh Perintah Allah]]) tentang larangan menyembah ilah / dewa asing maupun pendirian patung [[kayu]] [[salib]] dalam ibadah.<ref>{{Alkitab|Ulangan 28:64}}, {{Alkitab|Ulangan 29:17-21}}, {{Alkitab|Ulangan 27:14-15}}, {{Alkitab|Ulangan 4:15-19}}, {{Alkitab|Ulangan 4:23-28}}, {{Alkitab|Matius 7:21-23}}</ref>
[[Avrohom Yeshaya Karelitz]] dan [[David Berger]], dua tokoh rabbi, beranggapan bahwa Abodah Zarah sebenarnya berisi tentang perilaku yang mengarah kepada umat Kristiani.<ref>[http://www.ccjr.us/dialogika-resources/documents-and-statements/analysis/286-dabru-emet-berger "Dabru Emet - Some Reservations"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130620141539/http://www.ccjr.us/dialogika-resources/documents-and-statements/analysis/286-dabru-emet-berger |date=2013-06-20 }} by David Berger (2002).</ref> Semisal, pernyataan menyertakan nama Yesus Kristus dalam sumpah, yang secara tidak langsung menyandingkan dewa asing terhadap Tuhan Pencipta alam semesta. Hal ini berkaitan dengan '''[[Kitab Keluaran|Keluaran]] [[Keluaran 20|20]]:2-5''', '''[[Kitab Keluaran|Keluaran]] [[Keluaran 34|34]]:11-27''' '''[[Kitab Ulangan|Ulangan]] [[Ulangan 5|5]]:6-9''' ([[Sepuluh Perintah Allah]]) tentang larangan menyembah ilah / dewa asing maupun pendirian patung [[kayu]] [[salib]] dalam ibadah.<ref>{{Alkitab|Ulangan 28:64}}, {{Alkitab|Ulangan 29:17-21}}, {{Alkitab|Ulangan 27:14-15}}, {{Alkitab|Ulangan 4:15-19}}, {{Alkitab|Ulangan 4:23-28}}, {{Alkitab|Matius 7:21-23}}</ref>


Selain Abodah Zarah, beberapa kitab Yahudi lain memuat ajaran tentang serangan rasial terhadap [[Romawi]] ([[Edom]]) dan umat non-Yahudi, yakni kitab [[Zohar]], [[Iora Dea]] dan [[Choschen Hammischpat]]. Apabila ajarab di kitab-kitab tersebut dipahami dan diterapkan oleh "pihak Yahudi yang salah" maka dapat menimbulkan sikap [[rasisme]] dan [[radikalisme]] terhadap orang asing maupun penganut agama lain di wilayah yang dikuasai Yahudi.<ref>[http://radioislam.org/islam/english/toread/talmudi.htm Judaism's holiest book UNMASKED]</ref>
Selain Abodah Zarah, beberapa kitab Yahudi lain memuat ajaran tentang serangan rasial terhadap [[Romawi]] ([[Edom]]) dan umat non-Yahudi, yakni kitab [[Zohar]], [[Iora Dea]] dan [[Choschen Hammischpat]]. Apabila ajarab di kitab-kitab tersebut dipahami dan diterapkan oleh "pihak Yahudi yang salah" maka dapat menimbulkan sikap [[rasisme]] dan [[radikalisme]] terhadap orang asing maupun penganut agama lain di wilayah yang dikuasai Yahudi.<ref>{{Cite web |url=http://radioislam.org/islam/english/toread/talmudi.htm |title=Judaism's holiest book UNMASKED |access-date=2016-02-05 |archive-date=2016-03-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160328030351/http://radioislam.org/islam/english/toread/talmudi.htm |dead-url=yes }}</ref>


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
Baris 16: Baris 16:
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://jewishencyclopedia.com/articles/348-abodah-zarah Abodah Zarah] (''Jewish Encyclopedia'')
* [http://jewishencyclopedia.com/articles/348-abodah-zarah Abodah Zarah] (''Jewish Encyclopedia'')
* [http://radioislam.org/islam/english/toread/talmudi.htm Berbagai kontroversi lain tentang Pandang Yahudi terhadap Goyyim dan Kristen, Rev. I. B. Pranaitis]
* [http://radioislam.org/islam/english/toread/talmudi.htm Berbagai kontroversi lain tentang Pandang Yahudi terhadap Goyyim dan Kristen, Rev. I. B. Pranaitis] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160328030351/http://radioislam.org/islam/english/toread/talmudi.htm |date=2016-03-28 }}


[[Kategori:Talmud]]
[[Kategori:Talmud]]

Revisi terkini sejak 21 September 2022 11.40

Abodah Zarah (bahasa Indonesia: penyembahan berhala) adalah sebuah traktat di Talmud, pada bagian Nezikin (peraturan ganti rugi/kriminal). Isi dari traktat ini berpusat pada prinsip interaksi orang-orang Yahudi di antara Gentile (kaum kafir menurut Yahudi). Traktat ini dianggap salah satu bagian paling kontroversial di Talmud, terutama bagi sarjana Kristen. Para sarjana tersebut mengkritisi sudut pandang dalam traktat yang menggambarkan orang Kristen sebagai penyembah berhala dan umat tak bermoral.

Sejak Abad Pertengahan, banyak tulisan bahkan hampir keseluruhan isi traktat ini dihapus atau dihilangkan dari Talmud berbagai edisi di Eropa. Bahkan traktat Abodah Zarah pada Talmud Babilonia yang masih beredar merupakan hasil penyensoran ketat, dan sebagian besar isi kontroversial mengenai para penyembah berhala tidak dimuat.

Avrohom Yeshaya Karelitz dan David Berger, dua tokoh rabbi, beranggapan bahwa Abodah Zarah sebenarnya berisi tentang perilaku yang mengarah kepada umat Kristiani.[1] Semisal, pernyataan menyertakan nama Yesus Kristus dalam sumpah, yang secara tidak langsung menyandingkan dewa asing terhadap Tuhan Pencipta alam semesta. Hal ini berkaitan dengan Keluaran 20:2-5, Keluaran 34:11-27 Ulangan 5:6-9 (Sepuluh Perintah Allah) tentang larangan menyembah ilah / dewa asing maupun pendirian patung kayu salib dalam ibadah.[2]

Selain Abodah Zarah, beberapa kitab Yahudi lain memuat ajaran tentang serangan rasial terhadap Romawi (Edom) dan umat non-Yahudi, yakni kitab Zohar, Iora Dea dan Choschen Hammischpat. Apabila ajarab di kitab-kitab tersebut dipahami dan diterapkan oleh "pihak Yahudi yang salah" maka dapat menimbulkan sikap rasisme dan radikalisme terhadap orang asing maupun penganut agama lain di wilayah yang dikuasai Yahudi.[3]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]