Lompat ke isi

The Last Legion: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Pranala Luar +Pranala luar)
Jules* (bicara | kontrib)
Reverted 1 edit by 37.26.83.177 (talk): Cross-wiki vandalism using open proxy (TwinkleGlobal)
Tag: Pembatalan
 
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 15: Baris 15:
|released = 6 April 2007
|released = 6 April 2007
|runtime = 102 menit
|runtime = 102 menit
|country = [[Italia]]<br />[[Britania Raya]]<br />[[Perancis]]<br />[[Slovakia]]
|country = [[Italia]]<br />[[Britania Raya]]<br />[[Prancis]]<br />[[Slowakia]]
|language = Inggris
|language = Inggris
|budget = $67 juta
|budget = $67 juta
Baris 68: Baris 68:
[[Kategori:Film Britania Raya tahun 2007]]
[[Kategori:Film Britania Raya tahun 2007]]
[[Kategori:Film Italia tahun 2007]]
[[Kategori:Film Italia tahun 2007]]
[[Kategori:Film Perancis tahun 2007]]
[[Kategori:Film Prancis tahun 2007]]
[[Kategori:Film berdasarkan novel]]
[[Kategori:Film yang berdasarkan pada novel]]
[[Kategori:Film perang]]
[[Kategori:Film perang]]

Revisi terkini sejak 24 Oktober 2022 19.47

The Last Legion
SutradaraDoug Lefler
ProduserDino De Laurentiis
Martha De Laurentiis
Raffaella De Laurentiis
Tarak Ben Ammar
Ditulis olehValerio Massimo Manfredi (novel)
Jez Butterworth
Tom Butterworth
Carlo Carlei
Peter Rader
PemeranColin Firth
Thomas Sangster
Ben Kingsley
Aishwarya Rai
Peter Mullan
Kevin McKidd
Penata musikPatrick Doyle
SinematograferMarco Pontecorvo
PenyuntingSimon Cozens
DistributorThe Weinstein Company
Tanggal rilis
6 April 2007
Durasi102 menit
NegaraItalia
Britania Raya
Prancis
Slowakia
BahasaInggris
Anggaran$67 juta
Pendapatan
kotor
$25,303,038 (seluruh dunia)

The Last Legion adalah film tahun 2007 yang disutradarai oleh Doug Lefler dan diproduseri oleh Dino De Laurentiis. Film ini didasarkan pada novel berjudul sama karangan Valerio Massimo Manfredi. Film ini dibintangi oleh Colin Firth, Ben Kingsley, dan Aishwarya Rai. Film ini ditayangkan perdanan di Abu Dhabi pada 6 April 2007.

Film ini terinspirasi peristiwa sejarah di Eropa pada abad kelima, khususnya keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat di bawah kaisar terakhirnya, Romulus Augustus. Lalu digabungkan dengan sejarah Britania Raya dan legenda Raja Arthur.

Romulus Augustus (Thomas Sangster) dinobatkan sebagai Caesar pada usia sangat muda. Pada malam harinya, kaum Goth menyerang Roma dan membunuh orang tuanya. Odoaker (Peter Mullan), pemimpin kaum Goth yang akhirnya menguasai Roma, awalnya ingin membunuh Romulus juga namun Ambrosinus (Ben Kingsley) berhasil meyakinkan Odoaker untuk mengampuni Romulus. Sebagai gantinya, Romulus dan Ambrosinus diasingkan ke Kapri dan dijaga oleh Wulfila (Kevin McKidd) dan anak buahnya.

Di Kapri, Romulus berhasil menemukan pedang Caesar. Dia dan Ambrosinus kemudian diselamatkan oleh Aurelius (Colin Firth) dan tiga prajurit Romawi yang tersisa, juga dibantu oleh seorang prajurit Kekaisaran Romawi Timur bernama Mira (Aishwarya Rai).

Mereka membawa Romulus ke pelabuhan dimaana utusan Kekaisaran Romawi Timur telah bersiap untuk mengungsikan Romulus ke Konstantinopel. Namun mereka kemudian kabur setelah mengetahu bahwa Kekaisaran Romawi Timur telah bersekutu dengan Odoaker.

Mereka akhirnya memutuskan untuk pergi ke Britania di mana terdapat Legiun Kesembilan (Legiun Naga) yang mungkin masih setia pada Caesar. Namun setelah mereka tiba di Britania, mereka menemukan bahwa Legiun tersebut telah bubar dan kini bermukim sebagai petani sementara Britania telah dikuasai oleh seorang raja bernama Vortgyn (Harry Van Gorkum) yang juga menginginkan pedang Caesar.

Aurelius bersama sedikit prajurit kemudian bertempur melawan pasukan Vortgyn di Tembok Hadrian. Pasukan Aurelius sudah akan kalah sebelum akhirnya Legiun Kesembilan tiba dan membantu melawan pasukan Vortgyn. Sementara itu Ambrosinus bertarung melawan Vortgyn dan berhasil membunuhnya dengan mendorongnya ke dalam sebuah pohon yang terbakar. Di medan pertempuran, Romulus membunuh Wulfila dengan pedang Caesar, membalaskan kematian kedua orang tuanya.

Romulus yang tidak menginginkan lagi peperangan kemudian melempar pedang Caesar yang akhirnya menancap pada sebuah batu. Bertahun-tahun kemudian pedang tersebut dikenal sebagai pedang Excalibur.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]