Lompat ke isi

Mustika Sakti: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k Referensi: clean up
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 5: Baris 5:
|director = Bachroem Halilintar
|director = Bachroem Halilintar
|producer = Tien Ali
|producer = Tien Ali
|writer = [[Bastian Tito|Bastian Tito, BA.]]
|writer = Bastian Tito
|screenplay = H. Alim Bachtiar
|screenplay = H. Alim Bachtiar
|based on = Kutukan Empu Bharata
|based on = Kutukan Empu Bharata
Baris 14: Baris 14:
|studio =
|studio =
|distributor = PT. Cancer Mas Film
|distributor = PT. Cancer Mas Film
|released = 1989
|released = {{Film date|1989}}
|runtime = 85 menit
|runtime = 85 menit
|country = {{negara|Indonesia}}
|country = Indonesia
|language = Bahasa Indonesia
|language = Bahasa Indonesia
|preceded by = [[Satria Kapak Tutur Sepuh]]
|preceded by = [[Satria Kapak Tutur Sepuh]]
Baris 97: Baris 97:
{{reflist}}
{{reflist}}


[[Kategori:Film Indonesia tahun 1989]]
[[Kategori:Film laga]]
[[Kategori:Film laga]]
[[Kategori:Film Indonesia]]
[[Kategori:Film Indonesia tahun 1989]]
[[Kategori:Film Wiro Sableng]]
[[Kategori:Film Wiro Sableng]]
[[Kategori:Film yang didasarkan dari novel]]
[[Kategori:Film yang berdasarkan pada novel]]


{{film-indo-stub}}

Revisi terkini sejak 25 November 2022 17.26

Mustika Sakti
SutradaraBachroem Halilintar
ProduserTien Ali
Ditulis olehBastian Tito
SkenarioH. Alim Bachtiar
Berdasarkan
Kutukan Empu Bharata
PemeranWieke Widowati
Arthur Tobing
Tony Hidayat
Penata musikBuche Cheking
PenyuntingDjuki Paimin
DistributorPT. Cancer Mas Film
Tanggal rilis
  • 1989 (1989)
Durasi85 menit
NegaraIndonesia
BahasaBahasa Indonesia

Mustika Sakti adalah sebuah film aksi laga Indonesia yang merupakan film serial ke-5 dari novel Wiro Sableng, dan dirilis pada tahun 1989.[1]

Saat terbunuh oleh keris buatannya sendiri yang ditempanya selama tujuh tahun, Empu Bharata (BZ Kadaryono) mengeluarkan kutukan pada pembunuhnya, Untung Pararean (Arthur Tobing), muridnya sendiri. Sepanjang hidupnya Untung akan sengsara dan terbunuh oleh keris buatannya sendiri juga. Pada awalnya Untung hidup bahagia, mendapat istri cantik, Sri Kemuning (Wieke Widowati), keponakan raja, karena menyelamatkannya dari gangguan perampok. Untung jadi panglima. Kemudian kutukan mulai berjalan. Istrinya serong. Akibatnya, Untung sakit-sakitan nyaris gila. Untung ada seorang kyai yang tiba-tiba datang dan menolongnya. Entah bagaimana, istri dan anaknya berada di tempat kakak Empu Barata, Pendekar Muka Bopeng (Nizar Zulmi), yang sempat merusak wajah Untung. Saat itu sang kyai datang lagi menolong. Untung lalu mencari istri dan anaknya dengan bercadar hitam untuk menutupi wajahnya yang rusak. Di sini muncul Wiro Sableng (Tony Hidayat), yang punya urusan sendiri. Waktu urusannya selesai, ia ikut campur dengan urusan Untung. Muka Bopeng sendiri sedang menunggu musuhnya yang juga bercadar hitam. Semua akhirnya bertemu di pulau tempat tinggal Muka Bopeng dan terjadi pertempuran berbagai pihak. Untung mati dengan kerisnya sendiri di tangan anaknya sendiri, yang tidak tahu siapa ayahnya. Ia hanya mengenal Muka Bopeng sebagai ayahnya. Sri Kemuning dan anaknya juga meninggal oleh keris itu. Maka terlaksanalah kutukan Empu Bharata.

Gambar sampul novel
  • Film ini berdasarkan novel serial Wiro Sableng ke-13 yang berjudul Kutukan Empu Bharata.
  • Dalam Surat Izin Produksi, film ini berjudul Kutukan Empu Bharata.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Mustika Sakti (1989)". film Indonesia.