Lompat ke isi

Azrul Ananda: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 11: Baris 11:
| birth_name =
| birth_name =
| birth_date = {{birth date and age|1977|7|4}}
| birth_date = {{birth date and age|1977|7|4}}
| birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Samarinda]], [[Kalimantan Timur]], [[Indonesia]]
| birth_place = [[Samarinda]], [[Kalimantan Timur]], Indonesia
| disappeared_date =
| disappeared_date =
| disappeared_place =
| disappeared_place =
Baris 23: Baris 23:
| monuments =
| monuments =
| residence =
| residence =
| nationality = {{flagcountry|Indonesia}}
| nationality = [[Indonesia]]
| other_names = Ulik
| other_names = Ulik
| ethnicity =
| ethnicity =
Baris 58: Baris 58:
| criminal_status =
| criminal_status =
| spouse = Ivo Ananda (k. 2005)
| spouse = Ivo Ananda (k. 2005)
| children = 3<!-- Hanya nama Anak yang secara notable TERKENAL atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia -->
| children = Ayrton Senninha Ananda{{br}}Alesi Maxine Ananda{{br}}Andretti Amidala Ananda
| parents = [[Dahlan Iskan]] dan Nafsiah Sabri
| parents = [[Dahlan Iskan]] dan Nafsiah Sabri
| relatives = Isna Fitriana Iskan (adik)
| relatives = <!-- Hanya nama tokoh yang secara notable TERKENAL atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia -->
| callsign =
| callsign =
| awards =
| awards =

Revisi terkini sejak 24 Desember 2022 13.00

Azrul Ananda
Lahir4 Juli 1977 (umur 47)
Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Nama lainUlik
AlmamaterUniversitas Negeri California
PekerjaanCEO, Pengusaha, Jurnalis
Dikenal atasPresiden Persebaya
CEO Jawa Pos Group
Suami/istriIvo Ananda (k. 2005)
Anak3
Orang tuaDahlan Iskan dan Nafsiah Sabri
Situs webhappywednesday.id

Azrul Ananda (lahir 4 Juli 1977) adalah pengusaha Indonesia. Ia adalah Presiden Persatuan Sepak bola Surabaya (Persebaya) sejak 2017. Sebelumnya, Azrul yang akrab dipanggil Ulik adalah CEO dari Grup Jawa Pos atau Jawa Pos News Network (JPNN) dari tahun 2011, menggantikan CEO sebelumnya, Dahlan Iskan yang merupakan ayahnya sendiri.

Kehidupan awal

[sunting | sunting sumber]

Azrul lahir di Samarinda, Kalimantan Timur pada 4 Juli 1977. Ia adalah anak dari wartawan, pengusaha dan mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan dan istrinya Nafsiah Sabri. Ia lalu berpindah ke Surabaya, Jawa Timur pada masa SD dan SMP, karena ayahnya saat itu menjadi kepala biro Majalah Tempo dan lalu ditunjuk untuk mengurusi Jawa Pos.[1] Di masa inilah ia pernah bermain bulu tangkis dalam naungan PB Djarum dan dilatih oleh Njoo Kiem Bie. Ia berhenti karena setelah masuk SMP 12, ia tidak dapat berlatih lagi karena masuk sore, dan ekstrakurikuler bulu tangkis di SMP nya sudah penuh.[2] Setelah menamatkan SMP, Azrul mengikuti beasiswa EF ke Amerika Serikat. Di sana ia bersekolah di Ellinwood, Kansas dan tinggal bersama John Mohn, pemilik surat kabar lokal Ellinwood Leader, pekerjaan yang kebetulan sama dengan ayah Azrul di Indonesia.[3] Setelah itu, Azrul berkuliah di Universitas Negeri California Sacramento mengambil studi International Marketing. Ia lulus pada tahun 1999.[4][5]

Selepas menjalani pendidikan di Amerika Serikat, Azrul kembali ke Indonesia dan menjadi wartawan. Awalnya, permintaan masuk ke Jawa Pos ditolak oleh ayahnya, sehingga ia berencana bergabung dengan salah satu kompetitor Jawa Pos yaitu Kompas. Akhirnya, Azrul diterima masuk ke Jawa Pos.[4] Awal kariernya di Jawa Pos, ia memegang rubrik DetEksi, yang membahas gaya hidup remaja. Dari sana ia berinovasi mengadakan DetEksi Basketball League (DBL) pada tahun 2004 dan program lainnya seperti DetEksi Mading Championsip (lalu berubah menjadi DetEksi Convention). Selain itu, ia juga membuat rubrik For Her yang berisi tentang wanita.[6] Azrul lalu mengemban posisi Redaktur desk olahraga. Pada tahun 2005, ia menjadi Pimpinan Redaksi. Dan pada tahun 2007, ia menempati posisi Kepala Pemasaran Produksi.[4] Sejak, 2011 ia menggantikan ayahnya menjadi CEO Grup Jawa Pos dan mendapat penghargaan World Young Reader Prize pada tahun 2011, bersaing dengan surat kabar-surat kabar internasional seperti Wall Street Journal, Chicago Tribune dan Yomiuri Shimbun (Jepang).

Persebaya

[sunting | sunting sumber]

Pada 7 November 2017, PT Jawa Pos Sportainment (JPS) mengakuisisi saham PT Persebaya Indonesia sebesar 70 persen, sedangkan sisanya dimiliki oleh Koperasi Surya Abadi Persebaya. Hal ini membuat Azrul menempati posisi sebagai Presiden Persebaya, menggantikan Cholid Goromah.[7] Sebelumnya, ia sempat menolak penawaran ini 2 kali hingga ia kemudian mau menjadi presiden klub seperti yang pernah dilakukan ayahnya dulu pada dekade 1980-an dan 1990-an.[8]

Prestasinya adalah menjadikan Persebaya juara Liga 2 pada tahun 2017, dan sekaligus menjadikan Persebaya naik kasta Liga 1, setelah Persebaya tidak pernah berkompetisi di kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia ini sejak terdegradasi pada 2010.[7][9] Mulai 2018, PT JPS tidak lagi menjadi pemilik Persebaya karena keluarga Dahlan Iskan melepas sahamnya di Jawa Pos. Setelah itu saham yang dimiliki PT JPS akan dialihkan ke perusahaan keluarga.[10][11]

Pada 2020, ia sempat ditawari untuk ikut menjadi kontestan mendampingi Machfud Arifin yang diusung Partai NasDem dalam Pemilihan umum Wali Kota Surabaya 2020. Namun ia menolak karena masih ingin berkiprah menjadi Presiden Persebaya.[12][13] Akhirnya Machfud Arifin dipasangkan oleh Mujiaman Sukirno, yang merupakan Direktur PDAM Surya Sembada Surabaya.

Kehidupan pribadi

[sunting | sunting sumber]

Azrul menikah dengan Ivo Ananda pada 27 Januari 2005 dan dikaruniai 3 anak yaitu Ayrton Senninha Ananda, Alesi Maxine Ananda, dan Andretti Amidala Ananda.[14]

Azrul hobi berolahraga. salah satunya ia menekuni bersepeda, pernah memiliki klub sepeda bernama School of Suffering.[6][7] Ia juga memiliki kafe dengan konsep sepeda bernama Wdnsdy Cafe yang terletak di Surabaya Town Square.[15][16] Selain itu, ia juga memiliki merk sepatu dan pakaian olahraga bernama AZA.[17]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Akhir Dahlan di Jawa Pos diakses 1 Oktober 2020
  2. ^ Ananda, Azrul (13 September 2019). "Catatan Azrul Ananda: KPAI dan Djarum, Sebuah Warning". Diakses tanggal 1 Oktober 2020 – via matamaduranews.com. 
  3. ^ Iskan, Dahlan (7 Februari 2019). "Ultah". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-25. Diakses tanggal 1 Oktober 2020. 
  4. ^ a b c Profil Azrul Ananda di merdeka.com diakses 1 Oktober 2020
  5. ^ Azrul Ananda - mainbasket.com
  6. ^ a b Kosyu, Dior Asning. "Kisah Anak Dahlan Iskan yang Kini Menjadi Raja Media Cetak". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-01. Diakses tanggal 1 Oktober 2020. 
  7. ^ a b c Berkenalan dengan Azrul Ananda, Direktur Baru Persebaya diakses 1 Oktober 2020
  8. ^ Nurikhsani, Gregah (17 Juni 2020). "Azrul Ananda Bercerita Awalnya Tidak Tertarik Mengelola Persebaya". Diakses tanggal 1 Oktober 2020. 
  9. ^ Wany, Aditya (9 April 2019). "Rekam Jejak Persebaya: dari Degradasi, Dualisme, hingga ke Final Piala Presiden 2019". Diakses tanggal 1 Oktober 2020 – via bola.com. 
  10. ^ Komentar Azrul Terkait “Hilangnya” Jawa Pos dari Persebaya diakses 1 Oktober 2020
  11. ^ Hardjanti, Annisa (16 Januari 2018). "Jelang Laga Liga 1 2018, Jawa Pos Malah Resmi 'Ceraikan' Persebaya?". Diakses tanggal 1 Oktober 2020 – via indosport.com. 
  12. ^ Rahayu, Suci (29 Juli 2020). "Azrul Ananda Curhat soal Pencalonannya sebagai Wakil Wali Kota Surabaya". Diakses tanggal 1 Oktober 2020 – via kompas.com. 
  13. ^ Ginanjar, Dhimas (27 Januari 2020). "Azrul Ananda Tegaskan Tak Maju Jadi Calon Wakil Wali Kota Surabaya". Diakses tanggal 1 Oktober 2020 – via jawapos.com. 
  14. ^ Mulyaningtyas, Dyah (10 September 2019). "6 Potret Azrul Ananda Presiden Persebaya Bareng Keluarga, Harmonis Banget". Diakses tanggal 1 Oktober 2020 – via liputan6.com. 
  15. ^ Buka di Surabaya, Cycling Café Pertama di Indonesia diakses 1 Oktober 2020
  16. ^ Ada Apa di Wdnsdy Café, Kafe Cycling Pertama Indonesia? diakses 1 Oktober 2020
  17. ^ Marzuki, M. Bahrul (13 Agustus 2019). "AZA Brand Asli Indonesia, Siap Bersaing dengan Nike dan Adidas?". Diakses tanggal 1 Oktober 2020. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]