Lompat ke isi

Pulau Jeju: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k r2.7.2+) (bot Mengubah: ar:مقاطعة جيجو
(32 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{infobox korea|
{{infobox korea
nama=Jeju|
|nama = Jeju
peta=[[Berkas:Map jeju.png|200px|Letak Jeju]]|
|peta = [[Berkas:Map jeju.png|200px|Letak Jeju]]
rr=Jeju Teukbyeol Jachi-do|
|rr = Jeju Teukbyeol Jachi-do
mr=Cheju T'ŭkpyŏl Chach'ido|
|mr = Cheju T'ŭkpyŏl Chach'ido
hangul=제주특별자치도|
|hangul = 제주특별자치도
hanja=濟州特別自治道|
|hanja = 濟州特別自治道
tahun=2004|
|tahun = 2004
luas=1 845,55|
|luas = 1845,55
penduduk=560 000|
|penduduk = 560 000
kepadatan=|
|kepadatan =
ISO_3166-2=|
|ISO_3166-2 =
divs=2 ''si''|
|divs = 2 ''si''
URL=http://www.cyber.jeju.go.kr/
|URL = http://www.cyber.jeju.go.kr/
}}
}}
{{Infobox World Heritage Site
{{Infobox World Heritage Site
| WHS = Jeju, Pulau Vulkanik dan Tabung Lava
|WHS = Jeju, Pulau Vulkanik dan Tabung Lava
| Image = [[Berkas:Jeju-island.jpg|290px]]
|Image = [[Berkas:Jeju-island.jpg|290px]]
| State Party = {{ROK}}
|State Party = {{ROK}}
| Type = Alam
|Type = Alam
| Criteria = vii,viii
|Criteria = vii,viii
|ID = 1264
|ID = 1264
| Region = [[Daftar Situs Warisan Dunia di Asia dan Oseania|Asia Pasifik]]
|Region = [[Daftar Situs Warisan Dunia di Asia dan Oseania|Asia Pasifik]]
| Year = 2007
|Year = 2007
| Session = ke-27
|Session = ke-27
| Link = http://whc.unesco.org/en/list/1264
|Link = http://whc.unesco.org/en/list/1264
}}
}}


'''Pulau Jeju''' ('''Jeju-do''') adalah [[pulau]] terbesar di [[Korea]] dan terletak di sebelah selatan [[Semenanjung Korea]]. Pulau Jeju adalah satu-satunya provinsi berotonomi khusus Korea Selatan.
'''Pulau Jeju''' ('''Jeju-do''') adalah [[pulau]] terbesar di [[Korea]] dan terletak di sebelah selatan [[Semenanjung Korea]]. Pulau Jeju adalah satu-satunya provinsi berotonomi khusus [[Korea Selatan]]


Terletak di Selat Korea, sebelah barat daya Provinsi [[Jeolla Selatan]], yang dahulunya merupakan satu provinsi sebelum terbagi pada tahun 1946. Ibukota Jeju adalah [[Kota Jeju]] (Jeju-si).
Terletak di Selat Korea, sebelah barat daya Provinsi [[Jeolla Selatan]], yang dahulunya merupakan satu provinsi sebelum terbagi pada tahun 1946. Ibu kota Jeju adalah [[Kota Jeju]] (Jeju-si).


Topografi Pulau Jeju terbentuk sekitar 2 juta tahun lalu oleh aktivitas [[vulkanis]]. Di tengah-tengah pulau muncul Hallasan (Gunung Halla), gunung tertinggi di seluruh Korea (1.950 m). Pulau ini bercuaca hangat sepanjang tahun dan pada musim dingin jarang turun salju, sehingga tanaman-tanaman yang tumbuh di daerah subtropis bisa bertahan hidup.
Topografi Pulau Jeju terbentuk sekitar 2 juta tahun lalu oleh aktivitas [[vulkanis]]. Di tengah-tengah pulau muncul [[Gunung Halla|Hallasan]] (Gunung Halla), gunung tertinggi di seluruh Korea (1.950 m). Pulau ini bercuaca hangat sepanjang tahun dan pada musim dingin jarang turun salju, sehingga tanaman-tanaman yang tumbuh di daerah subtropis bisa bertahan hidup.


Pulau Jeju dijuluki ''Samdado'', "Pulau yang Berlimpah dengan Tiga Hal" yaitu, ''[[bebatuan]]'', ''[[wanita]]'' dan ''[[angin]]]''. Karena memiliki keindahan [[alam]] dan [[kebudayaan]] yang unik, Pulau Jeju adalah salah satu objek wisata paling terkenal di Korea. Dalam catatan sejarah, Jeju disebut dalam berbagai nama, mulai dari '''Doi''', '''Dongyeongju''', '''Juho''', '''Tammora''', '''Seomna''', '''Tangna''' atau '''Tamra'''.
Pulau Jeju dijuluki ''Samdado'', "Pulau yang Berlimpah dengan Tiga Hal" yaitu, ''[[bebatuan]]'', ''[[wanita]]'' dan ''[[angin]]''. Karena memiliki keindahan [[alam]] dan [[kebudayaan]] yang unik, Pulau Jeju adalah salah satu objek wisata paling terkenal di Korea. Dalam catatan sejarah, Jeju disebut dalam berbagai nama, mulai dari '''Doi''', '''Dongyeongju''', '''Juho''', '''Tammora''', '''Seomna''', '''Tangna''' atau '''Tamra'''.


Kota pelabuhan terdekat Jeju dengan daratan utama Korea adalah [[Mokpo]], propinsi Jeolla Selatan. Panjang garis pantai 253 km, luas keseluruhan 1.825 km². Suhu di Jeju dapat bervariasi, mulai dari tropis sampai subtriopis. Suhu rata-rata per tahunnya adalah 14,6° C dan 4,7° di [[musim dingin]]. Keanekaragaman [[flora]] yang tumbuh di Jeju sangat berbeda dengan yang ada di Semenanjung Korea. Karena iklimnya yang baik, pulau ini ditumbuhi lebih dari 1.700 jenis tanaman, sehingga Jeju dijuluki sebagai "Pulau Botani" karena kekayaan floranya.
Kota pelabuhan terdekat Jeju dengan daratan utama Korea adalah [[Mokpo]], provinsi Jeolla Selatan. Panjang garis pantai 253 km, luas keseluruhan 1.825 km². Suhu di Jeju dapat bervariasi, mulai dari tropis sampai subtropis. Suhu rata-rata per tahunnya adalah 14,6 °C dan 4,7° di [[musim dingin]]. Keanekaragaman [[flora]] yang tumbuh di Jeju sangat berbeda dengan yang ada di Semenanjung Korea. Karena iklimnya yang baik, pulau ini ditumbuhi lebih dari 1.700 jenis tanaman, sehingga Jeju dijuluki sebagai "Pulau Botani" karena kekayaan floranya.


Selama berabad-abad, penduduk Pulau Jeju dijuluki sebagai ''yukgoyeok'' ("enam jenis pekerja keras") yang merujuk kepada warga yang mengerjakan berbagai [[pekerjaan]] sulit dan berat untuk hidup, seperti mencari [[abalon]] dan [[kerang]] dengan cara menyelam ke dasar [[laut]], membangun pelabuhan, beternak, membuat kapal dan bertani. Seringkali mereka diperas demi membayar upeti kepada penguasa di ibukota. Bencana alam seperti kekeringan dan angin topan juga sering mengakibatkan gagal panen dan kelaparan yang memakan banyak korban jiwa.
Selama berabad-abad, penduduk Pulau Jeju dijuluki sebagai ''yukgoyeok'' (enam jenis pekerja keras) yang merujuk kepada warga yang mengerjakan berbagai [[pekerjaan]] sulit dan berat untuk hidup, seperti mencari [[abalon]] dan [[kerang]] dengan cara menyelam ke dasar [[laut]], membangun pelabuhan, beternak, membuat kapal dan bertani. Seringkali mereka diperas demi membayar upeti kepada penguasa di ibu kota. Bencana alam seperti kekeringan dan angin topan juga sering mengakibatkan gagal panen dan kelaparan yang memakan banyak korban jiwa.


Peristiwa paling kelam dalam sejarah rakyat Jeju adalah insiden berdarah pada periode pembentukan [[Republik Korea]] pada tahun 1948 sampai periode Perang [[Korea]] (1950-1953) dimana banyak warganya dibantai karena dianggap sebagai sarang pemberontak atau pengikut [[komunis]]. Karena mengalami kehidupan yang keras oleh tekanan penguasa, warga Jeju dikenal sebagai orang-orang yang tabah dan mampu bertahan dalam situasi yang sulit. Rakyat Jeju menyatakan tentang kehidupan mereka dengan ungkapan:{{Cquote|Kebahagiaan itu kecil seperti butir pasir, sementara kesedihan itu sebesar batu karang}}
Peristiwa paling kelam dalam sejarah rakyat Jeju adalah insiden berdarah pada periode pembentukan [[Republik Korea]] pada tahun 1948 sampai periode Perang [[Korea]] (1950-1953) di mana banyak warganya dibantai karena dianggap sebagai sarang pemberontak atau pengikut [[komunis]]. Karena mengalami kehidupan yang keras oleh tekanan penguasa, warga Jeju dikenal sebagai orang-orang yang tabah dan mampu bertahan dalam situasi yang sulit. Rakyat Jeju menyatakan tentang kehidupan mereka dengan ungkapan:{{Cquote|Kebahagiaan itu kecil seperti butir pasir, sementara kesedihan itu sebesar batu karang}}


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Menurut catatan sejarah Cina kuno, [[San Guo Zhi]], pada abad ke-3 Masehi, Pulau Jeju adalah sebuah kerajaan independen yang bernama ''Tamra''. Pada saat itu Tamra sudah menjalin hubungan dagang dengan [[Samhan|Tiga Negara Han]] di [[Semenanjung Korea]]. Dari abad ke-5 sampai 9, Tamra juga menjalin hubungan dagang dengan kerajaan [[Goguryeo]], [[Silla]], [[Dinasti Tang]] dan [[Jepang]]. Tahun 1105, Tamra diserap dalam teritori [[Dinasti Goryeo]] pada masa pemerintahan [[Gojong dari Goryeo|Raja Gojong]] (bertahta 1215-1259) dan namanya diganti menjadi Jeju ("daerah"). Dengan masuknya Jeju dalam teritori Goryeo, sumber daya alam Jeju diperas demi memberi upeti kepada istana sehingga beberapa kali rakyat Jeju melakukan pemberontakan. Pada tahun 1270, ''Tiga Polisi Elit'' ([[Sambyeolcho]]) dibantu oleh rakyat Jeju memberontak pada pemerintahan setempat dan penguasa [[Mongol]], namun berhasil dipatahkan.
Menurut catatan sejarah Cina kuno, [[San Guo Zhi]], pada abad ke-3 Masehi, Pulau Jeju adalah sebuah kerajaan independen yang bernama ''Tamra''. Pada saat itu Tamra sudah menjalin hubungan dagang dengan [[Samhan|Tiga Negara Han]] di [[Semenanjung Korea]]. Dari abad ke-5 sampai 9, Tamra juga menjalin hubungan dagang dengan kerajaan [[Goguryeo]], [[Silla]], [[Dinasti Tang]] dan [[Jepang]]. Tahun 1105, Tamra diserap dalam teritori [[Dinasti Goryeo]] pada masa pemerintahan [[Gojong dari Goryeo|Raja Gojong]] (bertahta 1215-1259) dan namanya diganti menjadi Jeju ("daerah"). Dengan masuknya Jeju dalam teritori Goryeo, sumber daya alam Jeju diperas demi memberi upeti kepada istana sehingga beberapa kali rakyat Jeju melakukan pemberontakan. Pada tahun 1270, ''Tiga Polisi Elit'' ([[Sambyeolcho]]) dibantu oleh rakyat Jeju memberontak pada pemerintahan setempat dan penguasa [[Mongol]], namun berhasil dipatahkan.


Para penguasa Mongol memilih Jeju sebagai pangkalan untuk menyerbu ke [[Jepang]]. Di pulau ini mereka menternakkan kuda, membuat kapal perang dan mendirikan kuil Buddha bernama [[Beobhwasa]]. Pada periode [[Dinasti Joseon]] (1392-1910), kaum penguasa memandang Jeju sebagai daerah perbatasan. Rakyat di daratan utama umumnya menganggap Jeju sebagai tempat asing dimana narapidana dibuang atau diasingkan. Pada abad ke-17, [[Injo dari Joseon|Raja Injo]] bahkan membuat peraturan bahwa rakyat Jeju dilarang pergi ke daratan utama. Peraturan ini bertahan hampir 200 tahun sampai dihapuskannya di abad ke-19. Akibatnya, rakyat Jeju sangat terisolasi dari dunia luar.
Para penguasa Mongol memilih Jeju sebagai pangkalan untuk menyerbu ke [[Jepang]]. Di pulau ini mereka menternakkan kuda, membuat kapal perang dan mendirikan kuil Buddha bernama [[Beobhwasa]]. Pada periode [[Dinasti Joseon]] (1392-1910), kaum penguasa memandang Jeju sebagai daerah perbatasan. Rakyat di daratan utama umumnya menganggap Jeju sebagai tempat asing di mana narapidana dibuang atau diasingkan. Pada abad ke-17, [[Injo dari Joseon|Raja Injo]] bahkan membuat peraturan bahwa rakyat Jeju dilarang pergi ke daratan utama. Peraturan ini bertahan hampir 200 tahun sampai dihapuskannya pada abad ke-19. Akibatnya, rakyat Jeju sangat terisolasi dari dunia luar.


Pada saat penjajahan Jepang, rakyat Jeju menderita kelaparan dan kemiskinan. Banyak di antara mereka pindah ke [[Osaka]] pada tahun 1923. Selama periode penjajahan, warga Jeju berpartisipasi dalam perlawanan terhadap kolonialisme. Perlawanan terbesar terjadi antara tahun 1931-1932 di desa-desa nelayan di [[Kecamatan Gujwa]] dan [[Kecamatan Seongsan|Seongsan]] oleh para penyelam wanita ([[haenyeo]]). Pergerakan ini adalah perlawanan terbesar yang pernah dilakukan oleh wanita di Korea. Namun gerakan ini tidak menemui hasil. Setelah penjajahan berakhir, Pulau Jeju berada di bawah pengawasan [[militer]] [[Amerika Serikat]]. Pada peringatan [[Pergerakan 1 Maret 1919]] tahun 1947, terjadi insiden berdarah yang disebabkan oleh penembakan polisi. Warga Jeju merespon insiden itu dengan mengadakan [[demonstrasi]] besar-besaran namun diredam oleh militer Amerika Serikat dengan penangkapan dan pembantaian.
Pada saat penjajahan Jepang, rakyat Jeju menderita kelaparan dan kemiskinan. Banyak di antara mereka pindah ke [[Osaka]] pada tahun 1923. Selama periode penjajahan, warga Jeju berpartisipasi dalam perlawanan terhadap kolonialisme. Perlawanan terbesar terjadi antara tahun 1931-1932 di desa-desa nelayan di [[Kecamatan Gujwa]] dan [[Kecamatan Seongsan|Seongsan]] oleh para penyelam wanita ([[haenyeo]]). Pergerakan ini adalah perlawanan terbesar yang pernah dilakukan oleh wanita di Korea. Namun gerakan ini tidak menemui hasil. Setelah penjajahan berakhir, Pulau Jeju berada di bawah pengawasan [[militer]] [[Amerika Serikat]]. Pada peringatan [[Pergerakan 1 Maret 1919]] tahun 1947, terjadi insiden berdarah yang disebabkan oleh penembakan polisi. Warga Jeju merespon insiden itu dengan mengadakan [[demonstrasi]] besar-besaran namun diredam oleh militer Amerika Serikat dengan penangkapan dan pembantaian.


Insiden ini memicu resistensi warga Jeju, terutama dari kaum [[pemuda]] yang mulai memberontak dan membangun pertahanan di kaki [[Gunung Halla]]. Kelompok ini menolak pembentukan [[Republik Korea]] yang dijadwalkan tanggal 10 Mei 1948. Pada tanggal 3 April 1948 mereka menyerang 11 pos polisi di seluruh pulau. Peristiwa ini menandai dimulainya [[Insiden Tiga April]] di Pulau Jeju. Setelah penyerangan tersebut, militer Amerika Serikat turun tangan dibantu tentara nasional dalam upaya pembersihan terhadap para pemberontak yang dianggap sebagai simpatisan komunis dengan cara membakar desa-desa di kawasan pegunungan. Upaya pembersihan berlanjut menjadi genosida mulai bulan Agustus 1948 sampai tahun 1949 yang membunuh ribuan orang.
Insiden ini memicu resistensi warga Jeju, terutama dari kaum [[pemuda]] yang mulai memberontak dan membangun pertahanan di kaki [[Gunung Halla]]. Kelompok ini menolak pembentukan [[Republik Korea]] yang dijadwalkan tanggal 10 Mei 1948. Pada tanggal 3 April 1948 mereka menyerang 11 pos polisi di seluruh pulau. Peristiwa ini menandai dimulainya [[Insiden Tiga April]] di Pulau Jeju. Setelah penyerangan tersebut, militer Amerika Serikat turun tangan dibantu tentara nasional dalam upaya pembersihan terhadap para pemberontak yang dianggap sebagai simpatisan komunis dengan cara membakar desa-desa di kawasan pegunungan. Upaya pembersihan berlanjut menjadi genosida mulai bulan Agustus 1948 sampai tahun 1949 yang membunuh ribuan orang.


== Objek wisata ==
== Objek wisata ==
[[Berkas:Hallasan-2005 07 22 - 1.jpg|thumb|right|[[Gunung Halla]]]]
[[Berkas:Hallasan-2005 07 22 - 1.jpg|jmpl|ka|[[Gunung Halla]]]]
[[Berkas:Jeongbang 1 Jeju Island 제주도.jpg|thumb|right|[[Air Terjun Jeongbang]]]]
[[Berkas:Jeongbang 1 Jeju Island 제주도.jpg|jmpl|ka|[[Air Terjun Jeongbang]]]]
[[Berkas:Korea-Jeju-Cheonjiyeon Waterfall-01.jpg|thumb|right|[[Air Terjun Cheonjiyeon]]]]
[[Berkas:Korea-Jeju-Cheonjiyeon Waterfall-01.jpg|jmpl|ka|[[Air Terjun Cheonjiyeon]]]]
[[Berkas:Korean abalone porridge-Jeonbokjuk-01A.jpg|thumb|right|[[Jeonbokjuk]], masakan khas Jeju.]]
[[Berkas:Korean abalone porridge-Jeonbokjuk-01A.jpg|jmpl|ka|[[Jeonbokjuk]], masakan khas Jeju.]]
*[[Seongsan Ilchulbong]] atau ''Puncak Matahari Terbit'' adalah kawah [[gunung berapi]] yang memiliki luas 99.000 m² dan tinggi 182 m di sebelah timur Jeju.
* [[Seongsan Ilchulbong]] atau ''Puncak Matahari Terbit'' adalah kawah [[gunung berapi]] yang memiliki luas 99.000 m² dan tinggi 182 m di sebelah timur Jeju.
*''Mokseokwon'' ("Taman Batu dan Kayu"), terletak 4 km di selatan [[Kota Jeju]] adalah [[taman]] yang memiliki kumpulan batu-batuan berbentuk unik dan akar-akar pohon tua yang sudah mati. Karena keunikannya, taman ini dijadikan sebagai monumen regional Jeju nomor 25.
* ''Mokseokwon'' ("Taman Batu dan Kayu"), terletak 4 km di selatan [[Kota Jeju]] adalah [[taman]] yang memiliki kumpulan batu-batuan berbentuk unik dan akar-akar pohon tua yang sudah mati. Karena keunikannya, taman ini dijadikan sebagai monumen regional Jeju nomor 25.
*''Halla Arboretum'' (Kebon Raya Halla), tempat pelestarian sebanyak 506 jenis [[pohon]], 90 spesies [[herbal]]. Terletak di sebelah barat Puncak Namjosun, selatan Kota Jeju.
* ''Halla Arboretum'' (Kebon Raya Halla), tempat pelestarian sebanyak 506 jenis [[pohon]], 90 spesies [[herbal]]. Terletak di sebelah barat Puncak Namjosun, selatan Kota Jeju.
*''Manjanggul'' (Gua Manjang), gua yang terbentuk dari aktivitas gunung berapi. Terletak di Desa Donggimnyeong, Kecamatan Gujwa, [[Kabupaten Jeju Utara]], 30 km timur Kota Jeju. Dikenal akan stalaktit-stalaktit sepanjang 70 cm dan batu-batu dari lahar yang sudah membeku.
* ''Manjanggul'' (Gua Manjang), gua yang terbentuk dari aktivitas gunung berapi. Terletak di Desa Donggimnyeong, Kecamatan Gujwa, [[Kabupaten Jeju Utara]], 30 km timur Kota Jeju. Dikenal akan stalaktit-stalaktit sepanjang 70 cm dan batu-batu dari lahar yang sudah membeku.
*''Kebon Raya Yeomiji'', kebon raya terluas di Asia (12.210 m²). Mengkoleksi berbagai jenis tanaman [[anggrek]] tropis, dilengkapi dengan [[observatorium]], institut ekologi. Di luarnya terdapat replika taman-taman terkenal.
* ''Kebon Raya Yeomiji'', kebon raya terluas di Asia (12.210 m²). Mengkoleksi berbagai jenis tanaman [[anggrek]] tropis, dilengkapi dengan [[observatorium]], institut ekologi. Di luarnya terdapat replika taman-taman terkenal.
*''Gelanggang Pacuan Kuda Jeju'', didirikan oleh Asosiasi Pacuan Kuda Korea untuk mengembangkan olahraga [[berkuda]] di Jeju. Pacuan kuda diadakan seminggu sekali tiap hari Sabtu di tempat ini.
* ''Gelanggang Pacuan Kuda Jeju'', didirikan oleh Asosiasi Pacuan Kuda Korea untuk mengembangkan olahraga [[berkuda]] di Jeju. Pacuan kuda diadakan seminggu sekali tiap hari Sabtu di tempat ini.
*''Gunung Sanbang'' (Sanbang-san), terletak di Kabupaten Jeju Selatan
* ''Gunung Sanbang'' (Sanbang-san), terletak di Kabupaten Jeju Selatan
*''Institut Seni Bonsai'' (Bunjae Artpia), terletak di Desa Jeoji, Kec. Hangyeong, Kab. Jeju Utara. Didirikan tahun 1992, adalah tempat pemeliharaan [[bonsai]] khas Korea.
* ''Institut Seni Bonsai'' (Bunjae Artpia), terletak di Desa Jeoji, Kec. Hangyeong, Kab. Jeju Utara. Didirikan tahun 1992, adalah tempat pemeliharaan [[bonsai]] khas Korea.
*''Air Terjun Cheonjeyeon'', terletak sebelah barat kota [[Seogwipo]], Kab. Jeju Selatan. Terdiri dari tiga tingkat. Dilengkapi [[jembatan]] dan paviliun.
* ''Air Terjun Cheonjeyeon'', terletak sebelah barat kota [[Seogwipo]], Kab. Jeju Selatan. Terdiri dari tiga tingkat. Dilengkapi [[jembatan]] dan paviliun.
*''Air Terjun Jeongbang'', terletak 1,5 km di tenggara kota Seogwipo, salah satu dari 3 [[air terjun]] utama di Jeju. Air terjun Jeongbang langsung bermuara ke laut dan dianggap sebagai salah satu tempat yang pernah dikunjungi oleh ''Seo Bok'' ([[Xu Fu]];徐福), utusan Kaisar [[Qin Shi Huang]] (berkuasa 259 SM-210 SM) dalam perjalanan mencari [[obat panjang umur]]. Di dinding dekat air terjun terdapat ukiran yang bertuliskan "徐市過此" ("Seobul gwa cha") yang menandakan kunjungan Seobul.
* ''Air Terjun Jeongbang'', terletak 1,5 km di tenggara kota Seogwipo, salah satu dari 3 [[air terjun]] utama di Jeju. Air terjun Jeongbang langsung bermuara ke laut dan dianggap sebagai salah satu tempat yang pernah dikunjungi oleh ''Seo Bok'' ([[Xu Fu]];徐福), utusan Kaisar [[Qin Shi Huang]] (berkuasa 259 SM-210 SM) dalam perjalanan mencari [[obat panjang umur]]. Di dinding dekat air terjun terdapat ukiran yang bertuliskan "徐市過此" ("Seobul gwa cha") yang menandakan kunjungan Seobul.
*''Oedolgae'' atau "Batu Kesepian" adalah [[batu karang]] setinggi 20 meter yang menonjol di pantai selatan kota Seogwipo.
* ''Oedolgae'' atau "Batu Kesepian" adalah [[batu karang]] setinggi 20 meter yang menonjol di pantai selatan kota Seogwipo.
*''Taman Hallim'', di dalamnya termasuk Gua Hyeopjae dan Ssangyong. Taman Hallim dilengkapi dengan kebon raya dan fasilitas rekreasi.
* ''Taman Hallim'', di dalamnya termasuk Gua Hyeopjae dan Ssangyong. Taman Hallim dilengkapi dengan kebon raya dan fasilitas rekreasi.
*''Yongduam'', bermakna "Batu Kepala Naga", dikarenakan bentuknya mirip kepala naga yang muncul dari air laut. Terletak di wilayah Kota Jeju.
* ''Yongduam'', bermakna "Batu Kepala Naga", dikarenakan bentuknya mirip kepala naga yang muncul dari air laut. Terletak di wilayah Kota Jeju.
*''Kawah Sangumburi'', salah satu dari tiga kawah utama di Jeju. Kawasan yang menjadi tempat konservasi [[flora]], sebanyak 420 jenis spesies tanaman iklim subtropis, sedang dan alpen.
* ''Kawah Sangumburi'', salah satu dari tiga kawah utama di Jeju. Kawasan yang menjadi tempat konservasi [[flora]], sebanyak 420 jenis spesies tanaman iklim subtropis, sedang dan alpen.
*''Chisatgae,'' kumpulan bebatuan yang membentuk persegi panjang di sepanjang pantai di Desa Daepo, antara Seogwipo dan [[Jungmun]].
* ''Chisatgae,'' kumpulan bebatuan yang membentuk persegi panjang di sepanjang pantai di Desa Daepo, antara Seogwipo dan [[Jungmun]].
*''Kampung Seongeup'', kampung tradisional yang mempertahankan gaya hidup khas rakyat Jeju. Terletak sebelah barat daya Seongsan, Jeju bagian timur.
* ''Kampung Seongeup'', kampung tradisional yang mempertahankan gaya hidup khas rakyat Jeju. Terletak sebelah barat daya Seongsan, Jeju bagian timur.


== Kuliner ==
== Kuliner ==
Baris 76: Baris 76:


== Provinsi kembar ==
== Provinsi kembar ==
Jeju memiliki provinsi atau negara bagian kembar yang juga merupakan pulau, yaitu: [[Provinsi Hainan|Hainan]] ([[Republik Rakyat Cina]]), [[Hawaii]] ([[Amerika Serikat]]), [[Oblast Sakhalin|Sakhalin]] ([[Russia]]), dan [[Bali]] ([[Indonesia]]).
Jeju memiliki provinsi atau negara bagian kembar yang juga merupakan pulau, yaitu: [[Provinsi Hainan|Hainan]] ([[Republik Rakyat Tiongkok]]), [[Prefektur Okinawa]] ([[Jepang]]), [[Hawaii]] ([[Amerika Serikat]]), [[Oblast Sakhalin|Sakhalin]] ([[Russia]]), dan [[Bali]] ([[Indonesia]]).


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
*[[Haenyeo]]
* [[Haenyeo]]
*[[Jeju Chilmeoridang Yeongdeunggut]]
* [[Jeju Chilmeoridang Yeongdeunggut]]
*[[Peristiwa Jeju]]
* [[Peristiwa Jeju]]


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 89: Baris 89:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{wikivoyage|Jeju}}
* {{ko}} {{en}} {{ja}} {{zh}} [http://cyber.jeju.go.kr/ Situs resmi]
{{wikitravel|Jeju}}
{{Commonscat|Jeju}}
* {{ko}} {{en}} {{ja}} {{zh}} [http://cyber.jeju.go.kr/ Situs resmi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080119115651/http://cyber.jeju.go.kr/ |date=2008-01-19 }}
* {{en}} [http://dmoz.org/Regional/Asia/South_Korea/Jeju/ Open Directory kategori]
* {{en}} [http://dmoz.org/Regional/Asia/South_Korea/Jeju/ Open Directory kategori] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20061019002025/http://dmoz.org/Regional/Asia/South_Korea/Jeju/ |date=2006-10-19 }}
* {{en}} [http://wiki.galbijim.com/Jeju-do Halaman Galbijim Wiki tentang Jeju]
* {{en}} [http://wiki.galbijim.com/Jeju-do Halaman Galbijim Wiki tentang Jeju]
* {{OSM relation|2398560}}
{{Situs Warisan Dunia di Korea Selatan}}
{{Situs Warisan Dunia di Korea Selatan}}
{{Korea Selatan}}
{{Korea Selatan}}
Baris 98: Baris 100:
{{Pulau Korea}}
{{Pulau Korea}}
{{Tujuh Keajaiban Alam Dunia}}
{{Tujuh Keajaiban Alam Dunia}}
{{Authority control}}


[[Kategori:Provinsi di Korea Selatan]]
[[Kategori:Provinsi di Korea Selatan]]
[[Kategori:Pulau di Korea Selatan]]
[[Kategori:Pulau di Korea Selatan|Jeju]]
[[Kategori:Tempat wisata]]
[[Kategori:Tempat wisata di Korea Selatan]]

[[ace:Jeju]]
[[ar:مقاطعة جيجو]]
[[bg:Чеджу-до]]
[[bn:জেজু দ্বীপ]]
[[ca:Jeju-do]]
[[cs:Čedžu]]
[[cv:Чеджу (утрав)]]
[[da:Jeju-do]]
[[de:Jeju-do]]
[[en:Jeju Province]]
[[eo:Jeju-do]]
[[es:Jeju]]
[[et:Cheju provints]]
[[eu:Jeju]]
[[fa:ججو-دو]]
[[fi:Jeju]]
[[fr:Jeju-do]]
[[gl:Jeju]]
[[he:ג'ג'ו]]
[[hr:Jeju]]
[[hu:Csedzsu-sziget]]
[[ia:Jeju-do]]
[[io:Jeju insulo]]
[[it:Jeju-do]]
[[ja:済州特別自治道]]
[[jv:Jejudo]]
[[ko:제주특별자치도]]
[[lt:Čedžu]]
[[ms:Jeju (wilayah)]]
[[nl:Jeju-do]]
[[no:Jeju]]
[[pl:Czedżu (prowincja)]]
[[pnb:جیجو جزیرہ]]
[[pt:Jeju]]
[[ro:Insula Jeju]]
[[ru:Чеджудо]]
[[sco:Jeju-do]]
[[simple:Jeju-do]]
[[sr:Чеџу]]
[[sv:Jeju]]
[[sw:Jeju-do]]
[[th:เกาะเชจู]]
[[uk:Провінція Чеджу]]
[[vi:Jeju (tỉnh)]]
[[war:Jeju-do]]
[[wuu:济州特别自治道]]
[[zh:濟州特別自治道]]
[[zh-classical:濟州]]

Revisi per 27 Desember 2022 04.28

Infotaula de geografia políticaPulau Jeju
pulau Edit nilai pada Wikidata
제주도 (ko) Edit nilai pada Wikidata

Tempat
Edit nilai pada Wikidata
Negara berdaulatKorea Selatan
Special self-governing province and state of South Korea (en) TerjemahkanJeju Edit nilai pada Wikidata

NegaraKorea Selatan Edit nilai pada Wikidata
Ibu kotaKota Jeju Edit nilai pada Wikidata
Penduduk
Keseluruhan583.284 Edit nilai pada Wikidata
Geografi
Luas wilayah1.848 km² Edit nilai pada Wikidata[convert: unit tak dikenal]
Pengukuran31 km Edit nilai pada Wikidata (Amplada) × 73 km Edit nilai pada Wikidata  (Llargada) km
Berada di atau dekat dengan perairanSamudra Pasifik Edit nilai pada Wikidata
Ketinggian1.950 m Edit nilai pada Wikidata
Titik tertinggiGunung Halla Edit nilai pada Wikidata  (1.947,06 m Edit nilai pada Wikidata)
Jeju, Pulau Vulkanik dan Tabung Lava
Situs Warisan Dunia UNESCO
Berkas:Jeju-island.jpg
KriteriaAlam: vii,viii
Nomor identifikasi1264
Pengukuhan2007 (ke-27)

Pulau Jeju (Jeju-do) adalah pulau terbesar di Korea dan terletak di sebelah selatan Semenanjung Korea. Pulau Jeju adalah satu-satunya provinsi berotonomi khusus Korea Selatan

Terletak di Selat Korea, sebelah barat daya Provinsi Jeolla Selatan, yang dahulunya merupakan satu provinsi sebelum terbagi pada tahun 1946. Ibu kota Jeju adalah Kota Jeju (Jeju-si).

Topografi Pulau Jeju terbentuk sekitar 2 juta tahun lalu oleh aktivitas vulkanis. Di tengah-tengah pulau muncul Hallasan (Gunung Halla), gunung tertinggi di seluruh Korea (1.950 m). Pulau ini bercuaca hangat sepanjang tahun dan pada musim dingin jarang turun salju, sehingga tanaman-tanaman yang tumbuh di daerah subtropis bisa bertahan hidup.

Pulau Jeju dijuluki Samdado, "Pulau yang Berlimpah dengan Tiga Hal" yaitu, bebatuan, wanita dan angin. Karena memiliki keindahan alam dan kebudayaan yang unik, Pulau Jeju adalah salah satu objek wisata paling terkenal di Korea. Dalam catatan sejarah, Jeju disebut dalam berbagai nama, mulai dari Doi, Dongyeongju, Juho, Tammora, Seomna, Tangna atau Tamra.

Kota pelabuhan terdekat Jeju dengan daratan utama Korea adalah Mokpo, provinsi Jeolla Selatan. Panjang garis pantai 253 km, luas keseluruhan 1.825 km². Suhu di Jeju dapat bervariasi, mulai dari tropis sampai subtropis. Suhu rata-rata per tahunnya adalah 14,6 °C dan 4,7° di musim dingin. Keanekaragaman flora yang tumbuh di Jeju sangat berbeda dengan yang ada di Semenanjung Korea. Karena iklimnya yang baik, pulau ini ditumbuhi lebih dari 1.700 jenis tanaman, sehingga Jeju dijuluki sebagai "Pulau Botani" karena kekayaan floranya.

Selama berabad-abad, penduduk Pulau Jeju dijuluki sebagai yukgoyeok (enam jenis pekerja keras) yang merujuk kepada warga yang mengerjakan berbagai pekerjaan sulit dan berat untuk hidup, seperti mencari abalon dan kerang dengan cara menyelam ke dasar laut, membangun pelabuhan, beternak, membuat kapal dan bertani. Seringkali mereka diperas demi membayar upeti kepada penguasa di ibu kota. Bencana alam seperti kekeringan dan angin topan juga sering mengakibatkan gagal panen dan kelaparan yang memakan banyak korban jiwa.

Peristiwa paling kelam dalam sejarah rakyat Jeju adalah insiden berdarah pada periode pembentukan Republik Korea pada tahun 1948 sampai periode Perang Korea (1950-1953) di mana banyak warganya dibantai karena dianggap sebagai sarang pemberontak atau pengikut komunis. Karena mengalami kehidupan yang keras oleh tekanan penguasa, warga Jeju dikenal sebagai orang-orang yang tabah dan mampu bertahan dalam situasi yang sulit. Rakyat Jeju menyatakan tentang kehidupan mereka dengan ungkapan:

Kebahagiaan itu kecil seperti butir pasir, sementara kesedihan itu sebesar batu karang

Sejarah

Menurut catatan sejarah Cina kuno, San Guo Zhi, pada abad ke-3 Masehi, Pulau Jeju adalah sebuah kerajaan independen yang bernama Tamra. Pada saat itu Tamra sudah menjalin hubungan dagang dengan Tiga Negara Han di Semenanjung Korea. Dari abad ke-5 sampai 9, Tamra juga menjalin hubungan dagang dengan kerajaan Goguryeo, Silla, Dinasti Tang dan Jepang. Tahun 1105, Tamra diserap dalam teritori Dinasti Goryeo pada masa pemerintahan Raja Gojong (bertahta 1215-1259) dan namanya diganti menjadi Jeju ("daerah"). Dengan masuknya Jeju dalam teritori Goryeo, sumber daya alam Jeju diperas demi memberi upeti kepada istana sehingga beberapa kali rakyat Jeju melakukan pemberontakan. Pada tahun 1270, Tiga Polisi Elit (Sambyeolcho) dibantu oleh rakyat Jeju memberontak pada pemerintahan setempat dan penguasa Mongol, namun berhasil dipatahkan.

Para penguasa Mongol memilih Jeju sebagai pangkalan untuk menyerbu ke Jepang. Di pulau ini mereka menternakkan kuda, membuat kapal perang dan mendirikan kuil Buddha bernama Beobhwasa. Pada periode Dinasti Joseon (1392-1910), kaum penguasa memandang Jeju sebagai daerah perbatasan. Rakyat di daratan utama umumnya menganggap Jeju sebagai tempat asing di mana narapidana dibuang atau diasingkan. Pada abad ke-17, Raja Injo bahkan membuat peraturan bahwa rakyat Jeju dilarang pergi ke daratan utama. Peraturan ini bertahan hampir 200 tahun sampai dihapuskannya pada abad ke-19. Akibatnya, rakyat Jeju sangat terisolasi dari dunia luar.

Pada saat penjajahan Jepang, rakyat Jeju menderita kelaparan dan kemiskinan. Banyak di antara mereka pindah ke Osaka pada tahun 1923. Selama periode penjajahan, warga Jeju berpartisipasi dalam perlawanan terhadap kolonialisme. Perlawanan terbesar terjadi antara tahun 1931-1932 di desa-desa nelayan di Kecamatan Gujwa dan Seongsan oleh para penyelam wanita (haenyeo). Pergerakan ini adalah perlawanan terbesar yang pernah dilakukan oleh wanita di Korea. Namun gerakan ini tidak menemui hasil. Setelah penjajahan berakhir, Pulau Jeju berada di bawah pengawasan militer Amerika Serikat. Pada peringatan Pergerakan 1 Maret 1919 tahun 1947, terjadi insiden berdarah yang disebabkan oleh penembakan polisi. Warga Jeju merespon insiden itu dengan mengadakan demonstrasi besar-besaran namun diredam oleh militer Amerika Serikat dengan penangkapan dan pembantaian.

Insiden ini memicu resistensi warga Jeju, terutama dari kaum pemuda yang mulai memberontak dan membangun pertahanan di kaki Gunung Halla. Kelompok ini menolak pembentukan Republik Korea yang dijadwalkan tanggal 10 Mei 1948. Pada tanggal 3 April 1948 mereka menyerang 11 pos polisi di seluruh pulau. Peristiwa ini menandai dimulainya Insiden Tiga April di Pulau Jeju. Setelah penyerangan tersebut, militer Amerika Serikat turun tangan dibantu tentara nasional dalam upaya pembersihan terhadap para pemberontak yang dianggap sebagai simpatisan komunis dengan cara membakar desa-desa di kawasan pegunungan. Upaya pembersihan berlanjut menjadi genosida mulai bulan Agustus 1948 sampai tahun 1949 yang membunuh ribuan orang.

Objek wisata

Gunung Halla
Air Terjun Jeongbang
Air Terjun Cheonjiyeon
Jeonbokjuk, masakan khas Jeju.
  • Seongsan Ilchulbong atau Puncak Matahari Terbit adalah kawah gunung berapi yang memiliki luas 99.000 m² dan tinggi 182 m di sebelah timur Jeju.
  • Mokseokwon ("Taman Batu dan Kayu"), terletak 4 km di selatan Kota Jeju adalah taman yang memiliki kumpulan batu-batuan berbentuk unik dan akar-akar pohon tua yang sudah mati. Karena keunikannya, taman ini dijadikan sebagai monumen regional Jeju nomor 25.
  • Halla Arboretum (Kebon Raya Halla), tempat pelestarian sebanyak 506 jenis pohon, 90 spesies herbal. Terletak di sebelah barat Puncak Namjosun, selatan Kota Jeju.
  • Manjanggul (Gua Manjang), gua yang terbentuk dari aktivitas gunung berapi. Terletak di Desa Donggimnyeong, Kecamatan Gujwa, Kabupaten Jeju Utara, 30 km timur Kota Jeju. Dikenal akan stalaktit-stalaktit sepanjang 70 cm dan batu-batu dari lahar yang sudah membeku.
  • Kebon Raya Yeomiji, kebon raya terluas di Asia (12.210 m²). Mengkoleksi berbagai jenis tanaman anggrek tropis, dilengkapi dengan observatorium, institut ekologi. Di luarnya terdapat replika taman-taman terkenal.
  • Gelanggang Pacuan Kuda Jeju, didirikan oleh Asosiasi Pacuan Kuda Korea untuk mengembangkan olahraga berkuda di Jeju. Pacuan kuda diadakan seminggu sekali tiap hari Sabtu di tempat ini.
  • Gunung Sanbang (Sanbang-san), terletak di Kabupaten Jeju Selatan
  • Institut Seni Bonsai (Bunjae Artpia), terletak di Desa Jeoji, Kec. Hangyeong, Kab. Jeju Utara. Didirikan tahun 1992, adalah tempat pemeliharaan bonsai khas Korea.
  • Air Terjun Cheonjeyeon, terletak sebelah barat kota Seogwipo, Kab. Jeju Selatan. Terdiri dari tiga tingkat. Dilengkapi jembatan dan paviliun.
  • Air Terjun Jeongbang, terletak 1,5 km di tenggara kota Seogwipo, salah satu dari 3 air terjun utama di Jeju. Air terjun Jeongbang langsung bermuara ke laut dan dianggap sebagai salah satu tempat yang pernah dikunjungi oleh Seo Bok (Xu Fu;徐福), utusan Kaisar Qin Shi Huang (berkuasa 259 SM-210 SM) dalam perjalanan mencari obat panjang umur. Di dinding dekat air terjun terdapat ukiran yang bertuliskan "徐市過此" ("Seobul gwa cha") yang menandakan kunjungan Seobul.
  • Oedolgae atau "Batu Kesepian" adalah batu karang setinggi 20 meter yang menonjol di pantai selatan kota Seogwipo.
  • Taman Hallim, di dalamnya termasuk Gua Hyeopjae dan Ssangyong. Taman Hallim dilengkapi dengan kebon raya dan fasilitas rekreasi.
  • Yongduam, bermakna "Batu Kepala Naga", dikarenakan bentuknya mirip kepala naga yang muncul dari air laut. Terletak di wilayah Kota Jeju.
  • Kawah Sangumburi, salah satu dari tiga kawah utama di Jeju. Kawasan yang menjadi tempat konservasi flora, sebanyak 420 jenis spesies tanaman iklim subtropis, sedang dan alpen.
  • Chisatgae, kumpulan bebatuan yang membentuk persegi panjang di sepanjang pantai di Desa Daepo, antara Seogwipo dan Jungmun.
  • Kampung Seongeup, kampung tradisional yang mempertahankan gaya hidup khas rakyat Jeju. Terletak sebelah barat daya Seongsan, Jeju bagian timur.

Kuliner

Kuliner rakyat Jeju sangat berbeda dengan yang ada di daratan utama. Mereka banyak bekerja sebagai nelayan sehingga bahan makanannya kebanyakan adalah hasil dari laut. Orang Jeju gemar mengkonsumsi makanan segar seperti ikan mentah. Hasil utama lain adalah rumput laut, abalon dan buah-buahan. Salah satu masakan Jeju yang paling terkenal adalah Jeonbokjuk, bubur abalon.

Provinsi kembar

Jeju memiliki provinsi atau negara bagian kembar yang juga merupakan pulau, yaitu: Hainan (Republik Rakyat Tiongkok), Prefektur Okinawa (Jepang), Hawaii (Amerika Serikat), Sakhalin (Russia), dan Bali (Indonesia).

Lihat pula

Referensi

  • Cheju Consolidation Vote. Korea Times, 28 Juli 2005. Diambil pada tanggal 29 Juli 2005.
  • Jeju Free International City Development Center website. Diambil pada tanggal 1 August 2005.
  • Jeju Thermal P/P. Korea Midland Power website. Diambil pada tanggal 29 Juli 2005.

Pranala luar