Lompat ke isi

Tukdana, Indramayu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Blackman Jr. (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(18 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3: Baris 3:
|dati2=Kabupaten
|dati2=Kabupaten
|nama dati2=Indramayu
|nama dati2=Indramayu
|luas=45.88 km²
|luas=45.88 km²
|penduduk=55.170 jiwa (L: 27.543 P: 27.627)
|penduduk=55170
|Kelurahan=13
|Kelurahan=13
|nama camat= H. AK. BASUNI, SIP, MSI
|nama camat= Asep Afandy Djanwari
|kepadatan=1.186 jiwa/km²
|kepadatan=1.186 jiwa/km²
|provinsi=Jawa Barat
|provinsi=Jawa Barat
|peta=
|peta=
}}
}}
'''Tukdana''' nama lain [[Carakan]] [[Aksara Jawa]] [[꧋ꦡꦸꦑ꧀ꦝꦟ꧉]] adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Indramayu]] yang merupakan pemekaran dari Kecamatan [[Bangodua, Indramayu|Bangodua]], [[Provinsi]] [[Jawa Barat]], [[Indonesia]].
'''Tukdana''' ([[Carakan]]: ꧋ꦡꦸꦑ꧀ꦝꦟ꧉) adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Indramayu]] yang merupakan pemekaran dari Kecamatan [[Bangodua, Indramayu|Bangodua]], [[Provinsi]] [[Jawa Barat]], [[Indonesia]].


== Perbatasan ==
== Perbatasan ==
Baris 21: Baris 21:
}}
}}


== Data Umum ==
== Demografi ==
{|class="wikitable"
Jumlah penduduk: 55.170 jiwa (Laki-laki: 27.543, Perempuan: 27.627)<br />
|-
Jumlah Desa: 13<br />
! Jumlah penduduk !! Jumlah desa !! Jumlah RT !! Jumlah RW !! Jumlah KK
Jumlah RT: 159<br />
|-
Jumlah RW: 56<br />
|55.170 jiwa (Laki-laki: 27.543, Perempuan: 27.627)
Jumlah KK: 21.208
|13
|159
|56
|21.208
|}


== Penggunaan Lahan ==
== Pembagian administratif ==
Kecamatan Tukdana memiliki 13 [[desa]], berikut adalah daftar nama desa, luas wilayah dan nama kepala desa masing-masing.
Permukiman: 972.055 ha<br />
Sawah Irigasi: 617.024 ha<br />
Sawah Tadah hujan: 219.049 ha<br />
Ladang: 407,88 ha<br />
== Bahasa ==
* Suku jawa kuna (galuh jawa/kawi).
* Suku jawa kuna wetan (tengger & osing).
* Bahasa indonesia.

Bahasa tersebut adalah bahasa asli penduduk pribumi jawa kuna, diantaranya masih belum mengenal bahasa jawa tingkatan, anak tetapi bahasa tingkatan(krama) juga masih dilestarikan di sekolah (SMP,SMA & SMK) maupun masyarakat kabupaten indramayu.
Mengingat massa lalu dimana indramayu diambil alih oleh kesultanan mataram islam di abad 16. Hal ini menjadi bahasa jawa tingkatan (krama/jawa mataram) ikut mempengaruhi dan digunakan di indramayu, sangat wajib bagi penduduk jawa saat itu hingga saat ini.

Penggunaan bahasa sehari-hari :

[[Jawa]] & [[Indonesia]].


[[Aksara Jawa]] ꧊ꦲꦏ꧀ꦱꦫ​ꦗꦮ꧊
Artikel utama: Aksara Jawa
Aksara jawa berbeda dengan huruf Latin yang kita gunakan sekarang ini untuk menulis. Aksara jawa terdiri dari:

[[Aksara Carakan]] / ꦲꦏ꧀ꦱꦫ​ꦕꦫꦏꦤ꧀
. Aksara inti yang terdiri dari 20 suku kata ato biasa disebut Dentawiyanjana, yaitu: ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, pa, dha, ja, ya, nya, ma, ga, ba, tha, nga ;

[[Aksara Pasangan]] / ꦲꦏ꧀ꦱꦫ​ꦥꦱꦔꦤ꧀
. Bentuk mati (huruf) dari aksara inti, yaitu: h, n, c, r, k, d, t, s, w, l, p, dh, j, y, ny, m, g, b, th, ng ; pasangan

[[Aksara Swara]] / ꦲꦏ꧀ꦱꦫ​ꦱ꧀ꦮꦫ
. Biasanya untuk huruf awal penulisan nama kota ato nama orang yang dihormati yang diawali dengan huruf hidup, yaitu: A, I, U, E, O

[[Aksara Rekan]] / ꦲꦏ꧀ꦱꦫ​ꦉꦏꦤ꧀
. Untuk penulisan huruf-huruf yang berasal dari serapan bahasa asing, yaitu: kh, f, dz, gh, z

[[Aksara Murda]] / ꦲꦏ꧀ꦱꦫ​ꦩꦸꦂꦢ
. Biasanya untuk huruf awal penulisan nama kota ato nama orang yang dihormati, yaitu: Na, Ka, Ta, Sa, Pa, Nya, Ga, Ba

[[Aksara Wilangan]] / ꦲꦏ꧀ꦱꦫ​ꦮꦶꦭꦔꦤ꧀
. Untuk penulisan bilangan dalam bahasa Jawa, yaitu angka 1 s/d 10 dalam aksara Jawa.

Tanda Baca (Sandangan / ꦱꦤ꧀ꦢꦔꦤ꧀
). Merupakan tanda baca yang biasa digunakan, huruf hidup serta huruf mati yang biasa dipakai dalam bahasa sehari-hari, yaitu tanda: koma, titik, awal kamimat, dll. huruf: i, o, u, e. huruf mati: _r, _ng, _ra, _re, dll

[[Tembung]] ꧊ꦠꦼꦩ꧀ꦧꦸꦁ꧊
Tembung dalam bahasa Indonesia artinya kata. Artinya kumpulan wanda (sukukata) yang memiliki arti. Tembung yang memiliki satu suku kata (mung sakwanda) disebut Tembung wod. Tembung lingga (Kata dasar) adalah kalimat tembung yang belum berubah dari asalnya. Tembung andhahan (Kata jadian) adalah kalimat tembung yang sudah berubah dari asalnya, karena diberi Ater ater (Awalan),Seselan (Sisipan),Panambang (Akhiran).

Silah silahing tembung atau jenis kata (Gramar) dalam Bahasa Jawa ada 10 macam:

[[Tembung aran]] / ꦠꦼꦩ꧀ꦧꦸꦁ​ꦲꦫꦤ꧀
(kata benda). contoh: meja, kursi.
[[Tembung Kriya]] / ꦠꦼꦩ꧀ꦧꦸꦁ​ꦏꦿꦶꦪ꧊
(kata kerja) Contoh: turu, adus.
[[Tembung ganti]] / ꦠꦼꦩ꧀ꦧꦸꦁ​ꦒꦤ꧀ꦠꦶ
(kata ganti). Contoh: aku, kowe, bapak.
[[Tembung Wilangan]] / ꦠꦼꦩ꧀ꦧꦸꦁ​ꦮꦶꦭꦔꦤ꧀
(kata bilangan). Contoh: enem, telu, papat.
[[Tembung Kahanan]] / ꦠꦼꦩ꧀ꦧꦸꦁ​ꦏꦲꦤꦤ꧀
(kata sifat). Contoh: ayu, kuru, seneng.
[[Tembung Katrangan]] / ꦠꦼꦩ꧀ꦧꦸꦁ​ꦏꦠꦿꦔꦤ꧀
(kata keterangan). Contoh: ngesor, lor, tengah.
[[Tembung Pangguwuh]] / ꦠꦼꦩ꧀ꦧꦸꦁ​ꦥꦔ꧀ꦒꦸꦮꦸꦃ
(kata seru). Contoh: wah, aduh, ah, eh.
[[Tembung Sandhangan]] / ꦠꦼꦩ꧀ꦧꦸꦁ​ꦱꦟ꧀ꦝꦔꦤ꧀
(kata sandang). Contoh: Sang, Hyang, Raden.
[[Tembung Panyambung]] / ꦠꦼꦩ꧀ꦧꦸꦁ​ꦥꦚꦩ꧀ꦧꦸꦁ
(kata sambung). Contoh: lan, mulane, sarta.
[[Tembung Pangarep]] / ꦠꦼꦩ꧀ꦧꦸꦁ​ꦥꦔꦉꦥ꧀
(kata depan). Contoh: saka, ing, sing.
* Ater ater Seselan Panambang ꧊ꦲꦠꦼꦂꦲꦠꦼꦂꦱꦼꦱꦼꦭꦤ꧀ꦥꦤꦩ꧀ꦧꦁ꧊
Ater ater (Awalan),Seselan (Sisipan),Panambang (Akhiran).

* Ater ater ꧊ꦲꦠꦼꦂꦲꦠꦼꦂ꧊
Ater ater Hanuswara ꧊ꦲꦠꦼꦂꦲꦠꦼꦂꦲꦤꦸꦱ꧀ꦮꦫ꧊
m [m+bathik=mbathik]
n [n+tulis=nulis]
ng [ng+kethok=ngethok]
ny [ny+cuwil=nyuwil]
* Ater ater Tripurasa ꧊ꦲꦠꦼꦂꦲꦠꦼꦂꦠꦿꦶꦥꦸꦫꦰ꧊
dak [dak+pangan=dakpangak]
ko [ko+jupuk=kojupuk]
di [di+goreng=digoreng]
Ater ater liya ꧊ꦲꦠꦼꦂꦲꦠꦼꦂꦭꦶꦪ꧊
a [a+lungguh=alungguh]
ma [ma+lumpat=malumpat]
ka [ka+gawa=kagawa]
ke [ke+sandhung=kesandhung]
sa [sa+gegem=sagegem]
pa [pa+lilah=palilah]
pi [pi+tutur=pitutur]
pra [pra+tandha=pratandha]
tar [tar+buka=tarbuka]
kuma [kuma+wani=kumawani]
kami [kami+tuwa=kamituwa]
kapi [kapi+temen=kapitemen]
Seselan ꧊ꦱꦼꦱꦼꦭꦤ꧀
um [..um..+guyu=gumuyu]
in [..in..+carita=cinarita]
el [..el..+siwer=seliwer]
er [..er..+canthel=cranthel]
Panambang ꧊ꦥꦤꦩ꧀ꦧꦁ꧊
i [kandh+i=kandhani]
ake [jupuk+ake=jupukake]
ne [teka+ne=tekane]
e [omah+e=omahe]
ane [jaluk+ane=jalukane]
ke [kethok+ke=kethokke]
a [dudut+a=duduta]
na [gawa+na=gawakna]
ana [weneh+ana=wenehana]
ku [buku+ku=bukuku]
mu [klambi+mu=klambimu]
e [omah+e=omahe]
Homonim
Homonim yaiku tembung-tembung kata sama ucapannya sama penulisannya tetapi beda arti karena asal kata beda. Contoh:

Kula rade pandung panjenengan punika sinten? (pangling)
Rehning punika kathah pandung, mila kedah ngantos-atos. (maling)
Mengko yen ibu duka kepriye, mbak? (nesu/marah)
Bocah ditakoni kok mung duka bae, sebel aku! (embuh/tidak tahu)
Antonim
Antonim / Tembung kosok balen yaiku tembung kata yang memiliki arti berkebalikan dengan yang lain. Kata kata antonim antara lain: padhang-peteng, bungah-susah, gedhe-cilik, beja-cilaka, kasar-alus, lan sapiturute. Contoh:

Bab sugih mlarat iku sejatine jatahe dhewe-dhewe.
Kali ing Kalimantan kuwi tiga rendheng banyune ajeg gedhe.
Sinonim
Sinonim (nunggal misah) yaiku rong tembung dua kata atau lebih yang bentuk penulisannya beda, arti sama atau hampir sama, arti yang sama persis itu jarang. Contoh:

Bocah kuwi senenge randha kemul.
Bocah kuwi senenge tempe goreng diwenehi glepung.
Tawangmangu iku hawane pancen adhem banget.
Tawangmangu iku hawane pancen atis banget.
Homograf
Homograf yaiku tembung-tembung kata yang penulisannya beda artinya beda. Contoh:

Tiyang punika asring ngagem busana cemeng. cemeng = ireng
Aku yen sowan budhe arep nyuwun cemeng loro. cemeng = anak kucing
Yen duwe meri kudu dikandhangake. meri = anak bebek
Kowe ora perlu meri karo adhimu. meri = ewa, iri
Fungsi Kalimat
Di dalam bahasa Jawa, kalimat atau ukara bisa dibagi menjadi jejer, wasesa, lesan, geganep, dan panerang.

Dalam bahasa indonesia kita mengenal adanya struktur atau susunan kalimat, seperti subjek, predikat dan objek. Dalam bahasa Jawa pun juga memiliki hal yang sama akan tetapi bernama lain,

Jejer ꧊ꦗꦺꦗꦺꦂ꧊
= subjek
Wasesa ꧊ꦮꦱꦺꦰ꧊
= predikat
Lesan ꦭꦺꦱꦤ꧀
= objek
Geganep ꦒꦼꦒꦤꦼꦥ꧀
= pelengkap
Seperti halnya dalam Bahasa Indonesia, jejer dikenai pekerjaan dengan pola sama seperti bahasa Indonesia tidak seperti Bahasa Inggris yang dibolak balik.

Contoh kalimatnya: - Aku mangan. (Aku makan.) aku = jejer mangan = wasesa

- Aku mangan sega. (Aku makan nasi.) aku = jejer mangan = wasesa sega = objek

- Adhikku diwenehi sega pecel. (Adikku diberi nasi pecel.) adhikku = jejer diwenehi = wasesa sega pecel = geganep

Untuk bagian kalimat seperti keterangan (katrangan) sama saja seperti bahasa Indonesia.

Ukara ꧊ꦲꦸꦏꦫ꧊
Silah silahing ukara (Jenis-jenis Kalimat dlm Bhs. Jawa).

== Sejarah ==

* Wilayah indramayu timur dari :

Indramayu, Balongan, Juntinyuat, Kedokanbunder, Karangampel, Krangkeng, Sindang, Jatibarang, Sliyeg, Kertasemaya, Sukagumiwang, Losarang, Lelea (sebagian desa), Santigi (centigi), Celeng (Lohbener), Widasari, Bangoloro (Bangodua), Tukdana, Cikedung, Patrol, Arahan, Kandanghaur (sebagian desa) dan Sukra (kulonsakra).

Adalah masuk ke wilayah kerajaan Galuh purwa (jawa kuna) abad 1 Masehi.

Dimana ibukota indramayu timur abad 13 berada di Kerticala (tukdana) & Bondan (sukagumiwang).

Indramayu timur merdeka dari kerajaan galuh purwa (jawa kuna) abad 1408, dimana saat itu masyarakat indramayu timur sudah menganut agama mazhab-mazhab dalam islam kejawen (islam gundul) karena pengaruh bangsa pendatang dari palestina, mesir dan ottoman tury utsmani.

Pada abad ke 1414 di dirikannya masjid jawa kesultanan bondan (indramayu) oleh syekh datul kahfi. Masjid Bondan yang dibangun oleh penduduk lokal, arsitek asal rombongan mesir, kerajaan majahpahit dan sekaligus memerdekakan dari kerajaan galuh purwa (jawa kuna).

Abad 1427 masehi dipindah ke gunung jati akibat wilayah tersebut sering dilanda banjir oleh meluapnya sungai bengawan manukan (cimanuk), kesultanan bondan ini seringkali disebut oleh penduduk sunda kuna (cirebon selatan) disebut kesultanan bondan gunung jati.

Pada abad ke 16 indramayu timur dan cirebon utara direbut oleh kesultanan mataram islam demi kepentingan persatuan rakyat jawa untuk melawan bangsa portugi yang sudah menduduki batavia (betawi jakarta).

Wilayah indramayu timur setia kepada mataram dan dimerdekakan sekaligus dipecah menjadi 2 yaitu :
* Nagari Darma ayu (Indramayu)
* Nagari Caruban (Cirebon)
Kerajaan galuh ada 2 suku yaitu :
* Galuh Purwa (Jawa Kuna/purwa/kawi).
Pusat kerajaan yang berada di kaki gunung slamet.
Luas wilayah kerajaan galuh purwa (jawa kuna) :
Indramayu timur, Cirebon utara, Brebes, Tegal, Pemalang, Bumiayu, Purwokerto, Cilacap (sebagian wilayah), Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Pekalongan dan Kedu.
Dimana wilayah tersebut masuk ke kerajaan Galuh Purwa (jawa kuna).

* Raja Galuh
Kerajaan Raja galuh adalah kerajaan suku sunda kuna yang berpusat di Wilayah kabupaten Ciamis & Garut. Lahir pada abad ke 6 masehi.

Luas wilayah

Cilacap (sebagian wilayah), Tasikmalaya, kuningan selatan, Garut, Majalengka selatan, Sumedang dan Subang Selatan.

Suku sunda kuna belum mengenal bahasa sunda tingkatan, adapun sudah mengenak bahasa sunda tingkatan pada abad 15 masehi.






== Agama ==

* Sarana Ibadah
:Masjid: 20<br />
:Musholah: 179<br />
* Pemeluk Agama
:Islam: 47.268<br />
:Protestan: 6<br />
:Katolik: 2

== Kesehatan ==

* Sarana Kesehatan
:Jumlah Puskesmas: 2
:Jumlah Puskesmas Pembantu: 2
:Jumlah Polindes: 8
:Jumlah Posyandu: 75

* Petugas Medis
:Dokter: 6
:Perawat: 2
:Bidan: 25
:Non Perawat: 18

== Desa dan Kelurahan ==
Kecamatan Tukdana memiliki 13 [[Desa]], berikut adalah daftar nama desa, luas wilayah dan nama kepala desa masing-masing.
{|class="wikitable"
{|class="wikitable"
|-
|-
! N0. !! NAMA DESA !! LUAS WILAYAH ( km&sup2; ) !! NAMA KEPALA DESA
! N0. !! Desa !! Luas wilayah (km²) !! Kepala desa
|-
|-
| 1 || [[Bodas, Tukdana, Indramayu|Bodas]] || - ||Narwan
| 1 || [[Bodas, Tukdana, Indramayu|Bodas]] || - ||Narwan
Baris 268: Baris 43:
| 2 || [[Gadel, Tukdana, Indramayu|Gadel]] || - ||Tasma
| 2 || [[Gadel, Tukdana, Indramayu|Gadel]] || - ||Tasma
|-
|-
| 3 || [[Rancajawat, Tukdana, Indramayu|Rancajawat]] || - ||Mamet T Haryanto, Sos
| 3 || [[Rancajawat, Tukdana, Indramayu|Rancajawat]] || - ||Mamet T. Haryanto
|-
|-
| 4 || [[Cangko, Tukdana, Indramayu|Cangko]] || - ||Patkurohman
| 4 || [[Cangko, Tukdana, Indramayu|Cangko]] || - ||Patkurohman
Baris 274: Baris 49:
| 5 || [[Kerticala, Tukdana, Indramayu|Kerticala]] || - ||Satori
| 5 || [[Kerticala, Tukdana, Indramayu|Kerticala]] || - ||Satori
|-
|-
| 6 || [[Sukamulya, Tukdana, Indramayu|Sukamulya]] || - ||Husni Tambrin, SH
| 6 || [[Sukamulya, Tukdana, Indramayu|Sukamulya]] || - ||Husni Tambrin
|-
|-
| 7 || [[Sukadana, Tukdana, Indramayu|Sukadana]] || - ||H. Ino Norita
| 7 || [[Sukadana, Tukdana, Indramayu|Sukadana]] || - ||H. Ino Norita
Baris 288: Baris 63:
| 12 || [[Lajer, Tukdana, Indramayu|Lajer]] || - ||Sujono
| 12 || [[Lajer, Tukdana, Indramayu|Lajer]] || - ||Sujono
|-
|-
| 13 || [[Tukdana, Tukdana, Indramayu|Tukdana]] || - ||H. Susanto, SE
| 13 || [[Tukdana, Tukdana, Indramayu|Tukdana]] || - ||Hj. Neny Hastuti
|}
|}


{{Tukdana, Indramayu}}
{{Tukdana, Indramayu}}
{{Kabupaten Indramayu}}
{{Kabupaten Indramayu}}

{{Authority control}}



{{kecamatan-stub}}
{{kecamatan-stub}}

Revisi terkini sejak 3 Januari 2023 07.53

Tukdana
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenIndramayu
Pemerintahan
 • CamatAsep Afandy Djanwari
Populasi
 • Total55.170 jiwa
Kode Kemendagri32.12.30 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3212061 Edit nilai pada Wikidata
Luas45.88 km²

Tukdana (Carakan: ꧋ꦡꦸꦑ꧀ꦝꦟ꧉) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Indramayu yang merupakan pemekaran dari Kecamatan Bangodua, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.

Perbatasan

[sunting | sunting sumber]
Utara Kecamatan Bangodua
Timur Kecamatan Sukagumiwang
Selatan Kabupaten Majalengka
Barat Kecamatan Cikedung dan Kecamatan Lelea

Demografi

[sunting | sunting sumber]
Jumlah penduduk Jumlah desa Jumlah RT Jumlah RW Jumlah KK
55.170 jiwa (Laki-laki: 27.543, Perempuan: 27.627) 13 159 56 21.208

Pembagian administratif

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Tukdana memiliki 13 desa, berikut adalah daftar nama desa, luas wilayah dan nama kepala desa masing-masing.

N0. Desa Luas wilayah (km²) Kepala desa
1 Bodas - Narwan
2 Gadel - Tasma
3 Rancajawat - Mamet T. Haryanto
4 Cangko - Patkurohman
5 Kerticala - Satori
6 Sukamulya - Husni Tambrin
7 Sukadana - H. Ino Norita
8 Sukaperna - Khasanudin
9 Mekarsari - Kaslam
10 Pagedangan - Kadinah
11 Karangkerta - Kartana
12 Lajer - Sujono
13 Tukdana - Hj. Neny Hastuti