Lompat ke isi

Leh: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambah konten perekonomian
k clean up
 
(10 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Leh''' adalah ibu kota [[Ladakh]], sebuah distrik semi-otonomi yang termasuk dalam teritori sengketa [[Jammu dan Kashmir|Jammu Kashmir]] di [[India]] bagian utara.
[[Berkas:View of Leh.jpg|jmpl|Pemandangan Kota Leh]]'''Leh''' adalah ibu kota [[Ladakh]], sebuah distrik semiotonom yang termasuk dalam wilayah sengketa [[Jammu dan Kashmir|Jammu Kashmir]] di [[India]] bagian utara. Di masa lalu, Leh dikenal dengan nama-nama yang berbeda, seperti ''Maryul'' dan ''Kha-chumpa''.<ref name=":1" />

== Kondisi Geografis ==
== Kondisi Geografis ==
[[Berkas:View of Leh.jpg|jmpl|Pemandangan Kota Leh ]]Leh berada pada ketinggian 3.500 m dpl dan terletak di antara [[pegunungan Himalaya]] dan [[Pegunungan Karakoram|Karakoram]]. Rentang suhu di kota Leh dan wilayah sekitarnya terbilang ekstrim, berkisar antara 38.7°C di musim panas hingga -27.9°C di musim dingin, dengan suhu rata-rata tahunan 7.3°C. Kondisi iklim di wilayah ini adalah dingin dan gersang.<ref>{{Cite journal|last=Chevuturi|first=A.|last2=Dimri|first2=A. P.|last3=Thayyen|first3=R. J.|date=2016-11-09|title=Climate change over Leh (Ladakh), India|url=http://dx.doi.org/10.1007/s00704-016-1989-1|journal=Theoretical and Applied Climatology|volume=131|issue=1-2|pages=531–545|doi=10.1007/s00704-016-1989-1|issn=0177-798X}}</ref>
Leh berada pada ketinggian 3.500 m dpl dan terletak di antara pegunungan [[Pegunungan Himalaya|Himalaya]] dan [[Pegunungan Karakoram|Karakoram]]. Rentang suhu di kota Leh dan wilayah sekitarnya terbilang ekstrem, berkisar antara 38,7&nbsp;°C di musim panas hingga -27,9&nbsp;°C di musim dingin, dengan suhu rata-rata tahunan 7,3&nbsp;°C. Kondisi iklim di wilayah ini adalah dingin dan gersang.<ref>{{Cite journal|last=Chevuturi|first=A.|last2=Dimri|first2=A. P.|last3=Thayyen|first3=R. J.|date=2016-11-09|title=Climate change over Leh (Ladakh), India|url=http://dx.doi.org/10.1007/s00704-016-1989-1|journal=Theoretical and Applied Climatology|volume=131|issue=1-2|pages=531–545|doi=10.1007/s00704-016-1989-1|issn=0177-798X}}</ref>

== Perekonomian ==
== Perekonomian ==
Pertanian adalah aktivitas ekonomi utama di Leh dan wilayah sekitarnya. Secara tradisi, penduduk Leh umumnya bekerja sebagai petani atau peternak. Tetapi seiring perkembangan zaman, hal ini perlahan berubah. Berdasarkan sensus pada tahun 2001, tercatat hanya sekitar 37,92% penduduk di wilayah ini bermata pencaharian sebagai petani.<ref name=":1" />
Karena lokasinya yang strategis, Leh sempat menjadi sentral ekonomi dalam rute perdagangan antara India, [[Tibet]] dan wilayah di [[Asia Tengah]] lainnya.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Goodall|first=Sarah K.|date=2004-08|title=Rural-to-urban Migration and Urbanization in Leh, Ladakh|url=http://dx.doi.org/10.1659/0276-4741(2004)024[0220:rmauil]2.0.co;2|journal=Mountain Research and Development|volume=24|issue=3|pages=220–227|doi=10.1659/0276-4741(2004)024[0220:rmauil]2.0.co;2|issn=0276-4741}}</ref> Namun, sengketa wilayah yang terjadi antara India dan [[Pakistan]] sejak 1947 serta India dan [[Tiongkok]] sejak 1962<ref>{{Cite web|title=Kashmir {{!}} History, People, & Conflict|url=https://www.britannica.com/place/Kashmir-region-Indian-subcontinent|website=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2020-12-06}}</ref> telah mengubah aktivitas ekonomi di kota ini secara signifikan, menjadikannya sangat bergantung pada impor komoditas dan subsidi dari pemerintah India.<ref name=":0" />


Karena lokasinya yang strategis, Leh sempat menjadi sentral ekonomi dalam rute perdagangan antara India, [[Tibet]] dan wilayah di [[Asia Tengah]] lainnya.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Goodall|first=Sarah K.|date=2004-08|title=Rural-to-urban Migration and Urbanization in Leh, Ladakh|url=http://dx.doi.org/10.1659/0276-4741(2004)024[0220:rmauil]2.0.co;2|journal=Mountain Research and Development|volume=24|issue=3|pages=220–227|doi=10.1659/0276-4741(2004)024[0220:rmauil]2.0.co;2|issn=0276-4741}}</ref> Namun, sengketa wilayah yang terjadi antara India dan [[Pakistan]] sejak 1947 serta India dan [[Tiongkok]] sejak 1962<ref>{{Cite web|title=Kashmir {{!}} History, People, & Conflict|url=https://www.britannica.com/place/Kashmir-region-Indian-subcontinent|website=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2020-12-06}}</ref> telah mengubah aktivitas ekonomi di kota ini secara signifikan; menjadikannya sangat bergantung pada impor komoditas dan subsidi dari pemerintah.<ref name=":0" />
Benturan geopolitik yang terjadi antara India, Pakistan dan Cina menyebabkan banyaknya pasukan militer yang ditempatkan di Leh dan sekitarnya. Hal ini kemudian berdampak pada pembangunan infrastruktur di wilayah ini. Jalan raya Srinagar-Leh dan Manali-Leh adalah sebagian contoh infrastruktur yang awalnya dibangun untuk kebutuhan militer dan lambat laun dibuka untuk kebutuhan publik.<ref>{{Cite journal|date=2019-09-01|title=Urbanisation and socio-ecological challenges in high mountain towns: Insights from Leh (Ladakh), India|url=https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0169204619305341|journal=Landscape and Urban Planning|language=en|volume=189|pages=189–199|doi=10.1016/j.landurbplan.2019.04.017|issn=0169-2046}}</ref> Kehadiran militer juga memungkinkan sektor pertanian, yang merupakan tulang punggung perekonomian di wilayah ini, terserap langsung.<ref name=":1" />


Sejak dibukanya Leh untuk turis pada tahun 1974, sektor pariwisata juga memiliki peranan penting dalam mendongkrak perekonomian setempat. Berkat keunikan lansekap dan kebudayaannya, Leh banyak menarik perhatian turis domestik dan internasional. Hal ini memungkinkan bisnis pariwisata di Leh berkembang. Pada tahun 2008, setidaknya terdapat 77 hotel dan 366 pondok penginapan di Leh.<ref name=":1">{{Cite web|date=2013-07-24|title=Wayback Machine|url=https://web.archive.org/web/20130724092852/http://leh.nic.in/pages/leh.pdf|website=web.archive.org|access-date=2020-12-06}}</ref>
Benturan geopolitik yang terjadi antara India, Pakistan dan Cina juga menyebabkan banyaknya pasukan militer yang ditempatkan di Leh dan sekitarnya. Hal ini kemudian memungkinkan percepatan pembangunan infrastruktur di wilayah ini. Jalan raya Srinagar-Leh dan Manali-Leh adalah sebagian contoh infrastruktur yang awalnya dibangun untuk kebutuhan militer dan lambat laun dibuka untuk kebutuhan publik.<ref>{{Cite journal|date=2019-09-01|title=Urbanisation and socio-ecological challenges in high mountain towns: Insights from Leh (Ladakh), India|url=https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0169204619305341|journal=Landscape and Urban Planning|language=en|volume=189|pages=189–199|doi=10.1016/j.landurbplan.2019.04.017|issn=0169-2046}}</ref> Kehadiran militer ini pada akhirnya membuka lapangan pekerjaan bagi warga setempat dan memungkinkan produk pertanian lokal terserap oleh kebutuhan pasukan militer.<ref name=":1" />[[Berkas:Leh Palace and Jama Masjid minarets.jpg|jmpl|Istana Leh dan Menara Jama Masjid]]Sejak dibukanya Leh untuk turis pada tahun 1974, sektor pariwisata juga memiliki peranan penting dalam mendongkrak perekonomian di kota ini. Berkat keunikan lanskap dan kebudayaannya, Leh banyak menarik perhatian turis domestik dan internasional. Hal ini mendorong pertumbuhan bisnis pariwisata lokal. Pada tahun 2008, tercatat terdapat 77 hotel dan 366 pondok penginapan di Leh.<ref name=":1">{{Cite web|date=2013-07-24|title=Wayback Machine|url=http://leh.nic.in/pages/leh.pdf|website=web.archive.org|access-date=2020-12-06|archive-date=2013-07-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20130724092852/http://leh.nic.in/pages/leh.pdf|dead-url=unfit}}</ref>


== Kebudayaan ==
== Kebudayaan ==
Mayoritas penduduk Leh menganut [[Agama Buddha di Tibet|Buddhisme Tibet]] dan [[Islam]], dan sebagian lainnya menganut [[Kristiani]] dan [[Agama Hindu|Hindu]]. Keragaman agama ini tercermin pada situs-situs budaya yang ada di pusat kota Leh. Di antaranya adalah Istana Leh dan kompleks kuil yang merupakan peninggalan kerajaan Buddhisme terdahulu, Masjid Jama serta Imambara Leh tempat ibadah para Muslim [[Sunni]] dan [[Syiah]] setempat.<ref>{{Cite journal|last=Smith|first=Sara H.|date=2013-07|title=“In the past, we ate from one plate”: Memory and the border in Leh, Ladakh|url=http://dx.doi.org/10.1016/j.polgeo.2013.03.001|journal=Political Geography|volume=35|pages=47–59|doi=10.1016/j.polgeo.2013.03.001|issn=0962-6298}}</ref>
[[Berkas:Leh Palace and Jama Masjid minarets.jpg|jmpl|Istana Leh dan Menara Jama Masjid]]
Mayoritas penduduk Leh menganut [[Agama Buddha di Tibet|Buddhisme Tibet]] dan [[Islam]]. Bahasa Ladakh biasa digunakan sebagai bahasa percakapan sehari-sehari.<ref name=":1" />


Bahasa Ladakh adalah bahasa utama yang digunakan penduduk Leh dalam percakapan sehari-sehari.<ref name=":1" />
== Referensi ==
== Referensi ==
<references />
<references />

Revisi terkini sejak 5 Januari 2023 23.37

Pemandangan Kota Leh

Leh adalah ibu kota Ladakh, sebuah distrik semiotonom yang termasuk dalam wilayah sengketa Jammu Kashmir di India bagian utara. Di masa lalu, Leh dikenal dengan nama-nama yang berbeda, seperti Maryul dan Kha-chumpa.[1]

Kondisi Geografis

[sunting | sunting sumber]

Leh berada pada ketinggian 3.500 m dpl dan terletak di antara pegunungan Himalaya dan Karakoram. Rentang suhu di kota Leh dan wilayah sekitarnya terbilang ekstrem, berkisar antara 38,7 °C di musim panas hingga -27,9 °C di musim dingin, dengan suhu rata-rata tahunan 7,3 °C. Kondisi iklim di wilayah ini adalah dingin dan gersang.[2]

Perekonomian

[sunting | sunting sumber]

Pertanian adalah aktivitas ekonomi utama di Leh dan wilayah sekitarnya. Secara tradisi, penduduk Leh umumnya bekerja sebagai petani atau peternak. Tetapi seiring perkembangan zaman, hal ini perlahan berubah. Berdasarkan sensus pada tahun 2001, tercatat hanya sekitar 37,92% penduduk di wilayah ini bermata pencaharian sebagai petani.[1]

Karena lokasinya yang strategis, Leh sempat menjadi sentral ekonomi dalam rute perdagangan antara India, Tibet dan wilayah di Asia Tengah lainnya.[3] Namun, sengketa wilayah yang terjadi antara India dan Pakistan sejak 1947 serta India dan Tiongkok sejak 1962[4] telah mengubah aktivitas ekonomi di kota ini secara signifikan; menjadikannya sangat bergantung pada impor komoditas dan subsidi dari pemerintah.[3]

Benturan geopolitik yang terjadi antara India, Pakistan dan Cina juga menyebabkan banyaknya pasukan militer yang ditempatkan di Leh dan sekitarnya. Hal ini kemudian memungkinkan percepatan pembangunan infrastruktur di wilayah ini. Jalan raya Srinagar-Leh dan Manali-Leh adalah sebagian contoh infrastruktur yang awalnya dibangun untuk kebutuhan militer dan lambat laun dibuka untuk kebutuhan publik.[5] Kehadiran militer ini pada akhirnya membuka lapangan pekerjaan bagi warga setempat dan memungkinkan produk pertanian lokal terserap oleh kebutuhan pasukan militer.[1]

Istana Leh dan Menara Jama Masjid

Sejak dibukanya Leh untuk turis pada tahun 1974, sektor pariwisata juga memiliki peranan penting dalam mendongkrak perekonomian di kota ini. Berkat keunikan lanskap dan kebudayaannya, Leh banyak menarik perhatian turis domestik dan internasional. Hal ini mendorong pertumbuhan bisnis pariwisata lokal. Pada tahun 2008, tercatat terdapat 77 hotel dan 366 pondok penginapan di Leh.[1]

Kebudayaan

[sunting | sunting sumber]

Mayoritas penduduk Leh menganut Buddhisme Tibet dan Islam, dan sebagian lainnya menganut Kristiani dan Hindu. Keragaman agama ini tercermin pada situs-situs budaya yang ada di pusat kota Leh. Di antaranya adalah Istana Leh dan kompleks kuil yang merupakan peninggalan kerajaan Buddhisme terdahulu, Masjid Jama serta Imambara Leh tempat ibadah para Muslim Sunni dan Syiah setempat.[6]

Bahasa Ladakh adalah bahasa utama yang digunakan penduduk Leh dalam percakapan sehari-sehari.[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e "Wayback Machine" (PDF). web.archive.org. 2013-07-24. Archived from the original on 2013-07-24. Diakses tanggal 2020-12-06. 
  2. ^ Chevuturi, A.; Dimri, A. P.; Thayyen, R. J. (2016-11-09). "Climate change over Leh (Ladakh), India". Theoretical and Applied Climatology. 131 (1-2): 531–545. doi:10.1007/s00704-016-1989-1. ISSN 0177-798X. 
  3. ^ a b Goodall, Sarah K. (2004-08). "Rural-to-urban Migration and Urbanization in Leh, Ladakh". Mountain Research and Development. 24 (3): 220–227. doi:10.1659/0276-4741(2004)024[0220:rmauil]2.0.co;2. ISSN 0276-4741. 
  4. ^ "Kashmir | History, People, & Conflict". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-06. 
  5. ^ "Urbanisation and socio-ecological challenges in high mountain towns: Insights from Leh (Ladakh), India". Landscape and Urban Planning (dalam bahasa Inggris). 189: 189–199. 2019-09-01. doi:10.1016/j.landurbplan.2019.04.017. ISSN 0169-2046. 
  6. ^ Smith, Sara H. (2013-07). ""In the past, we ate from one plate": Memory and the border in Leh, Ladakh". Political Geography. 35: 47–59. doi:10.1016/j.polgeo.2013.03.001. ISSN 0962-6298.