Lompat ke isi

Selat Lamakera: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
k →‎Referensi: clean up
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Selat Lamakera''' adalah selat yang memisahkan [[Pulau Lomblen]] di sebelah timur dan dua pulau di sebelah barat: [[Pulau Adonara]] dan [[Pulau Solor]]. Selat ini sekaligus merupakan batas antara [[Kabupaten Lembata]] dengan [[Kabupaten Flores Timur]].
{{kembangkan}}
[[Berkas:UvA-Artis 300.048 - Siboga - Lamakera op Solor.jpg|thumb|Lamakera di tahun 1904]]
'''Selat Lamakera''' adalah selat yang memisahkan [[Pulau Lomblen]] (di sebelah timur) dan dua pulau di sebelah barat: [[Pulau Adonara]] dan [[Pulau Solor]]. Selat ini sekaligus merupakan batas antara [[Kabupaten Lembata]] dengan [[Kabupaten Flores Timur]].


Berdasarkan riset dari [[Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi]], Selat Lamakera termasuk satu dari sepuluh Selat di wilayah perairan NTB & NTT yang diperkirakan memiliki arus laut cukup kuat sebesar 300 MW.<ref>[http://www.neraca.co.id/article/2021/potensi-listrik-arus-laut-nusa-tenggara-3000-mw-ntb-ntt-perlu-energi-terbarukan-untuk-listrik"Potensi Listrik Arus Laut Nusa Tenggara 3000 MW - NTB-NTT Perlu Energi Terbarukan untuk Listrik"]. ''neraca.co.id''. Diakses terakhir tanggal 21 Oktober 2018, jam 19:32 WITA.</ref>
Lamakera adalah nama lama sebuah desa yang ada di pulau Solor, kabupaten Flores Timur. Lamakera ada di paling ujung Timur pulau Solor dan perjalanan ke sana dapat ditempuh kurang lebih 3 jam dari pelabuhan di Larantuka. Kapal yang menuju Lamakera dari Larantuka berangkat satu kali sehari yang langsung, dan ada dua kapal lagi yang menuju pulau Solor namun merapat di dermaga lain, sehingga harus menyambung transportasi menggunakan ojek yang kurang lebih ditempuh dalam waktu 1 jam.

== Referensi ==
Sekarang desa Lamakera terbagi menjadi dua wilayah desa administratif yaitu desa Motonwutun dan desa Watobuku. Pekerjaan mereka yang utama, mungkin hampir seratus persen adalah nelayan. Orang Lamakera bilang, “kita tanam kayu jadinya batu.” Jadi satu-satunya yang diharapkan penduduk desa ini tentang pekerjaan adalah nelayan.
{{reflist}}
Lamakera terbangun dari 7 suku yang ada di sana dan bertumbuh sangat pesat menjadi masyarakat yang luar biasa besar, Penduduk yang tercatat di administrasi desa ada sekitar 2000 orang. Untuk tempat sekecil Lamakera dengan daerah yang tidak terlalu luas tentu saja pertumbuhan penduduk ini menjadikan Lamakera desa yang terlihat sangat padat

Ratusan tahun yang lalu, menurut yang tercatat di ingatan Pak Hamka, salah satu penutur asli sejarah Lamakera dan keturunan langsung pelaut pertama yang mendarat di sini, sudah sekitar 600-700 tahun, sekitar 8 atau 9 generasi, pekerjaan nenek moyang mereka adalah pencari ikan-ikan besar, paus dan pari manta.
{{Laut Indonesia}}
Mereka berburu ikan besar menggunakan kapal kayu dan tombak di daerah antara selat Solor dan Lembata. Kemampuan mereka ini merupakan kemampuan yang luar biasa dan menjadi kebanggaan mereka, karena tidak satu tempat pun di dunia ini melakukan ini
{{indo-geo-stub}}
{{Daftar laut}}


[[Kategori:Selat di Indonesia|Lamakera]]
[[Kategori:Selat di Indonesia|Lamakera]]


{{indo-geo-stub}}

Revisi per 24 Januari 2023 04.59

Selat Lamakera adalah selat yang memisahkan Pulau Lomblen di sebelah timur dan dua pulau di sebelah barat: Pulau Adonara dan Pulau Solor. Selat ini sekaligus merupakan batas antara Kabupaten Lembata dengan Kabupaten Flores Timur.

Berdasarkan riset dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Selat Lamakera termasuk satu dari sepuluh Selat di wilayah perairan NTB & NTT yang diperkirakan memiliki arus laut cukup kuat sebesar 300 MW.[1]

Referensi

  1. ^ "Potensi Listrik Arus Laut Nusa Tenggara 3000 MW - NTB-NTT Perlu Energi Terbarukan untuk Listrik". neraca.co.id. Diakses terakhir tanggal 21 Oktober 2018, jam 19:32 WITA.