Selat Bali

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Selat Bali
Laut Selat Bali
Jenis perairanSelat
Aliran masuk utamaSamudra Hindia
Aliran keluar utamaLaut Jawa
Terletak di negaraIndonesia
Lebar maksimal82 km (51 mi)
Kedalaman rata-rata−50 m (−160 ft)
KepulauanSunda besar
Peta

Selat Bali adalah selat yang memisahkan antara Pulau Jawa (di sebelah Timur) dengan Pulau Bali (di sebelah Barat). Selat Bali dihubungkan dengan layanan kapal ferry dengan Pelabuhan Gilimanuk (di Bali) dan Pelabuhan Ketapang (di Jawa). Dalam jangka panjang, selat ini rencananya akan dibangun jembatan yang menghubungkan kedua pulau tersebut.

Pelabuhan[sunting | sunting sumber]

Maket Pelabuhan Marina Banyuwangi

Di Selat ini terdapat rute kapal feri Ketapang-Gilimanuk yang dikelola PT ASDP Indonesia Ferry.

Pelabuhan Ketapang[sunting | sunting sumber]

Pelabuhan Ketapang adalah sebuah pelabuhan feri di Desa Ketapang, Kalipuro Kabupaten Banyuwangi.

Pelabuhan Gilimanuk[sunting | sunting sumber]

Pelabuhan Gilimanuk adalah sebuah pelabuhan feri di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali.

Pelabuhan Marina Banyuwangi[sunting | sunting sumber]

Dirut PT Pelindo III, Djarwo Surjanto mengatakan, proyek pelabuhan wisata ini akan dibangun di lahan seluas 44,2 hektar di Pantai Boom. Pelabuhan Marina di Pantai Boom ini nanti, akan terintegrasi dengan Pelabuhan Benoa di Bali dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur dan ke depannya juga akan terhubung dengan lokasi lain yang memiliki potensi lebih besar ataupun potensial, seperti misalnya Karimun Jawa yang terkenal juga dengan wisata pantainya serta Lombok dan Tenau Kupang.[1]

Namun, proyek ini menimbulkan kendala seperti pembebasan lahan dan penggusuran penduduk yang mendiami wilayah Pantai Boom Ditengah gencarnya kegiatan sosialisasi yang dilakukan PT Pelindo Property Indonesia (PPI), PT Pelindo III Tanjung Wangi Banyuwangi dan PT Kereta Api Indonesia (KAI), yang dinyatakan berakhir secara sepihak, Senin (21/11/2016) lalu, ternyata tidak mampu mendengar jerit tangis puluhan warga RT01/RW01 Lingkungan Krajan Kelurahan Kampung Mandar, Banyuwangi, yang telah puluhan tahun mendiami kawasan ini.[2] Warga lalu berinisiatif mengirim surat ke Komnas HAM untuk mempertahankan hak mereka.[3]

Pelabuhan Ikan Muncar[sunting | sunting sumber]

Pelabuhan rakyat ini berada di Muncar, Banyuwangi. Kawasan ini juga menjadi salah satu pusat pengalengan ikan terbesar setelah Bagansiapiapi di Rokan Hilir, Riau.

Potensi[sunting | sunting sumber]

Pantai Watudodol
Kapal Rafelia II yang tenggelam 4 Maret 2016

Pantai[sunting | sunting sumber]

Beberapa pantai di selat bali di sisi Pulau Jawa (Banyuwangi) seperti Pantai Watudodol, Pantai Boom, Pantai Cacalan, Pantai Solong, Pantai Cemara, Pulau Santen, Pantai Sobo, Pantai Kampe, Rumah Apung Bangsring, Pantai Blimbingsari, Pantai Muncar, Tanjung Sembulungan dan lainnya. Sedangkan di sisi Bali ada Pulau Menjangan dan Pantai Gilimanuk.

Bawah Air[sunting | sunting sumber]

Selat Bali memiliki pemandangan bawah air yang cukup indah. Oleh karena itu terdapat titik-titik dimana pemandangan tersebut bisa dinikmati seperti di Bangsring Underwater (Bunder) di Desa Bangsring, Pulau Tabuhan dan Pulau Menjangan (bagian dari Taman Nasional Bali Barat).[4]

Insiden[sunting | sunting sumber]

Di wilayah ini pernah beberapa kali terjadi insiden kapal karam ataupun tenggelam seperti Kapal Kaltimas III pada 19 April 1994, KMP Trisilia Pratama pada 29 Agustus 1995, KMP Citra Mandala Bhakti pada 7 Juli 2010 dan KMP Rafelia II pada 4 Maret 2016.

Galeri[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]