Lompat ke isi

Zona Hijau (Bagdad): Perbedaan antara revisi

Koordinat: 33°18′27″N 44°23′25″E / 33.307577°N 44.390259°E / 33.307577; 44.390259
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kategori
k clean up
 
(8 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3: Baris 3:


[[Berkas:Baghdad_-_airport_and_green_zone.jpg|ka|jmpl|350x350px|Peta Zona Hijau di Bagdad]]
[[Berkas:Baghdad_-_airport_and_green_zone.jpg|ka|jmpl|350x350px|Peta Zona Hijau di Bagdad]]
'''Zona Hijau''' ([[Bahasa Arab]]: {{Lang|ar|المنطقة الخضراء}}, ''al-minṭaqah al-ḫaḍrā'') adalah julukan yang diberikan untuk '''Zona Internasional Bagdad'''. Zona ini seluas {{Convert|10|km2|sqmi|sp=us}} di [[Karkh|distrik Karkh]], [[Bagdad]], [[Irak]]. Zona ini merupakan pusat pemerintahan dari [[Pemerintahan Koalisi Sementara (Irak)|Pemerintahan Koalisi Sementara]] selama pendudukan Irak setelah invasi yang dipimpin Amerika tahun 2003 dan tetap menjadi pusat dari organisasi internasional di Bagdad. Nama resminya ketika masa [[Pemerintahan Sementara Irak]] adalah ''Zona Internasional'', namun ''Zona Hijau'' tetap menjadu istilah yang umum digunakan. Berbeda dengan ''[[Zona Merah (Irak)|Zona Merah]]'' yang berada di luar Zona Hijau, yang merupakan wilayah tak terlindungi tanpa pos militer. Kedua istilah ini berasal dari sebutan militer.
'''Zona Hijau''' ([[Bahasa Arab]]: {{Lang|ar|المنطقة الخضراء}}, ''al-minṭaqah al-ḫaḍrā'') adalah julukan yang diberikan untuk '''Zona Internasional Bagdad'''. Zona ini seluas {{Convert|10|km2|sqmi|sp=us}} di [[Karkh|distrik Karkh]], [[Bagdad]], [[Irak]]. Zona ini merupakan pusat pemerintahan dari [[Pemerintahan Koalisi Sementara (Irak)|Pemerintahan Koalisi Sementara]] selama pendudukan Irak setelah invasi yang dipimpin Amerika tahun 2003 dan tetap menjadi pusat dari organisasi internasional di Bagdad. Nama resminya ketika masa [[Pemerintahan Sementara Irak]] adalah ''Zona Internasional'', tetapi ''Zona Hijau'' tetap menjadu istilah yang umum digunakan. Berbeda dengan ''[[Zona Merah (Irak)|Zona Merah]]'' yang berada di luar Zona Hijau, yang merupakan wilayah tak terlindungi tanpa pos militer. Kedua istilah ini berasal dari sebutan militer.


== Sebelum invasi ==
== Sebelum invasi ==
Zona Hijau dulunya merupakan zona yang dilindungi di pusat ibu kota Irak yang menjadi markas dari pemerintahan Irak. Zona ini merupakan pusat administratif [[Partai Ba'ath]].<ref>Allawi, Ali (2007). </ref> Zona ini awalnya tidak dirancang untuk menjadi tempat tinggal pejabat pemerintaha, namun pada akhirnya zona ini menjadi lokasi dari sejumlah pangkalan militer, kantor pemerintah, kementerian, istana kepresidenan yang dihuni oleh [[Saddam Hussein]] dan keluarganya.<ref>Johnson, Chalmers (2006). </ref> Gedung yang terbesar adalah [[Istana Republik]] yang merupakan tempat Saddam Hussein menjalankan pemerintahan. {{Butuh rujukan|date=August 2009}}
Zona Hijau dulunya merupakan zona yang dilindungi di pusat ibu kota Irak yang menjadi markas dari pemerintahan Irak. Zona ini merupakan pusat administratif [[Partai Ba'ath]].<ref>Allawi, Ali (2007).</ref> Zona ini awalnya tidak dirancang untuk menjadi tempat tinggal pejabat pemerintaha, tetapi pada akhirnya zona ini menjadi lokasi dari sejumlah pangkalan militer, kantor pemerintah, kementerian, istana kepresidenan yang dihuni oleh [[Saddam Hussein]] dan keluarganya.<ref>Johnson, Chalmers (2006).</ref> Gedung yang terbesar adalah [[Istana Republik]] yang merupakan tempat Saddam Hussein menjalankan pemerintahan.


== Setelah invasi ==
== Setelah invasi ==
Zona ini direbut oleh pasukan militer Amerika Serikat pada April 2003 ketika pertempuran besar selama upaya pendudukan Bagdad. Selama itu, Saddam dan banyak pejabat tinggi dievakuasi dari zona tersebut untuk mengantisipasi pemboman udara oleh pasukan AS. Sebagian besar penduduk yang tersisa melarikan diri karena pasukan AS menutup ibu kota Irak dan takut ditangkap oleh pasukan Koalisi.<ref>Langewiesche, William (November 2004). </ref> Beberapa penduduk asli yang tidak melarikan diri tetap tinggal di daerah tersebut namun banyak juga yang menjadi penghuni liar yang disebut "Apartemen 215".<ref name="dab">Dabrowska, Karen; Hann, Geoff (2008). </ref>
Zona ini direbut oleh pasukan militer Amerika Serikat pada April 2003 ketika pertempuran besar selama upaya pendudukan Bagdad. Selama itu, Saddam dan banyak pejabat tinggi dievakuasi dari zona tersebut untuk mengantisipasi pemboman udara oleh pasukan AS. Sebagian besar penduduk yang tersisa melarikan diri karena pasukan AS menutup ibu kota Irak dan takut ditangkap oleh pasukan Koalisi.<ref>Langewiesche, William (November 2004).</ref> Beberapa penduduk asli yang tidak melarikan diri tetap tinggal di daerah tersebut namun banyak juga yang menjadi penghuni liar yang disebut "Apartemen 215".<ref name="dab">Dabrowska, Karen; Hann, Geoff (2008).</ref>


Serangan udara Koalisi pada pertempuran membuat sebagian besar bangunan di pusat kota Bagdad ditelantarkan. Pemerintahan Koalisi Sementara yang datang setelah invasi memutuskan bahwa zona hijau ideal untuk digunakan sebagai markas. [[Jay Garner]], kepala tim rekonstruksi, mendirikan markasnya di bekas [[Istana Republik]]; gedung lain digunakan oleh pejabat pemerintah dan kontraktor swasta. Akhirnya sekitar lima ribu pejabat dan kontraktor sipil menetap di daerah tersebut.
Serangan udara Koalisi pada pertempuran membuat sebagian besar bangunan di pusat kota Bagdad ditelantarkan. Pemerintahan Koalisi Sementara yang datang setelah invasi memutuskan bahwa zona hijau ideal untuk digunakan sebagai markas. [[Jay Garner]], kepala tim rekonstruksi, mendirikan markasnya di bekas [[Istana Republik]]; gedung lain digunakan oleh pejabat pemerintah dan kontraktor swasta. Akhirnya sekitar lima ribu pejabat dan kontraktor sipil menetap di daerah tersebut.


Bangunan yang ditinggalkan tidak hanya menarik perhatian pasukan Koalisi, tetapi juga untuk tunawisma Irak.<ref name="dab">Dabrowska, Karen; Hann, Geoff (2008). </ref> Orang-orang tersebut bukanlah yang kehilangan rumah karena konflik, tetapi sebagian besar merupakan masyarakat miskin perkotaan yang tunawisma sejak awal atau hidup di [[Kawasan kumuh|daerah kumuh]] sebelum perang dan menganggap pindah ke rumah terlantar di zona tersebut sebagai peningkatan standar hidup mereka. Mereka merasa karena mereka bukanlah Ba'athis, mereka punya hak yang sama untuk menempati rumah sama seperti Pemerintah Koalisi. Terdapat sekitar lima ribu warga Irak yang tinggal di Zona Hijau.<ref>Filkins, Dexter (2009). </ref>
Bangunan yang ditinggalkan tidak hanya menarik perhatian pasukan Koalisi, tetapi juga untuk tunawisma Irak.<ref name="dab"/> Orang-orang tersebut bukanlah yang kehilangan rumah karena konflik, tetapi sebagian besar merupakan masyarakat miskin perkotaan yang tunawisma sejak awal atau hidup di [[Kawasan kumuh|daerah kumuh]] sebelum perang dan menganggap pindah ke rumah terlantar di zona tersebut sebagai peningkatan standar hidup mereka. Mereka merasa karena mereka bukanlah Ba'athis, mereka punya hak yang sama untuk menempati rumah sama seperti Pemerintah Koalisi. Terdapat sekitar lima ribu warga Irak yang tinggal di Zona Hijau.<ref>Filkins, Dexter (2009).</ref>


Gerbang masuk Zona Hijau dikendalikan oleh pasukan Amerika yang terdiri dari beberapa pos-pos pemeriksaan. Mereka biasanya satu batalion tentara. Selain itu, satu batalion tentara koalisi dari [[Georgia|Republik Georgia]] juga berjaga di pos pemeriksaan.<ref>Nordland, Rod; Williams, Timothy (July 28, 2009). </ref>
Gerbang masuk Zona Hijau dikendalikan oleh pasukan Amerika yang terdiri dari beberapa pos-pos pemeriksaan. Mereka biasanya satu batalion tentara. Selain itu, satu batalion tentara koalisi dari [[Georgia|Republik Georgia]] juga berjaga di pos pemeriksaan.<ref>Nordland, Rod; Williams, Timothy (July 28, 2009).</ref>


Zona Hijau dikelilingi seluruhnya oleh beton tinggi dan pagar [[kawat berduri]] dengan akses masuk hanya melalui beberapa titik tertentu, semua dikendalikan oleh pasukan Koalisi.<ref name="gs">[http://www.globalsecurity.org/military/world/iraq/baghdad-green-zone.htm Baghdad Green Zone]. </ref> Dengan tingkat keamanan ini, Zona Hijau menjadi wilayah paling aman di Baghdad,<ref name="gs">[http://www.globalsecurity.org/military/world/iraq/baghdad-green-zone.htm Baghdad Green Zone]. </ref> dan terkadang dijuluki sebagai "gelembung".<ref>Lipman, Jana (2008). </ref> Sisi selatan dan timur dari zona ini dilindungi oleh [[Sungai Tigris]] &#x2013; satu-satunya pintu masuk ke Zona Hijau dari sisi ini adalah Jembatan Arbataash Tamuz (14 Juli) (dinamai dengan tanggal rezim Saddam yang berkuasa.)<ref>Holihan, Michael (2007). </ref>
Zona Hijau dikelilingi seluruhnya oleh beton tinggi dan pagar [[kawat berduri]] dengan akses masuk hanya melalui beberapa titik tertentu, semua dikendalikan oleh pasukan Koalisi.<ref name="gs">[http://www.globalsecurity.org/military/world/iraq/baghdad-green-zone.htm Baghdad Green Zone].</ref> Dengan tingkat keamanan ini, Zona Hijau menjadi wilayah paling aman di Baghdad,<ref name="gs"/> dan terkadang dijuluki sebagai "gelembung".<ref>Lipman, Jana (2008).</ref> Sisi selatan dan timur dari zona ini dilindungi oleh [[Sungai Tigris]] satu-satunya pintu masuk ke Zona Hijau dari sisi ini adalah Jembatan Arbataash Tamuz (14 Juli) (dinamai dengan tanggal rezim Saddam yang berkuasa.)<ref>Holihan, Michael (2007).</ref>


Zona Hijau sering dibombardir oleh pemberontak dengan [[mortir]] dan [[roket]], meskipun serangan ini hanya sedikit menyebabkan korban. Pada Oktober 2004 zona ini terkena [[serangan bunuh diri]], yang menghancurkan bazaar dan Kafe Zona Hijau. Pada 12 April 2007, sebuah bom meledak di kantin Parlemen Irak, menewaskan [[Mohammed Awad|Muhammad Awad]] (anggota Front Dialog Nasional Sunni) dan melukai 22 orang, termasuk wakil presiden. Zona Hijau dibombardir dengan roket dan mortir hampir setiap hari dari Paskah tahun 2008 sampai 5 Mei 2008, menyebabkan banyak korban sipil dan militer; Seperti yang dinyatakan USA Today Article <ref>{{Cite news|url=http://www.usatoday.com/news/world/iraq/2008-05-01-iraqrockets_N.htm|title=Mortars, rockets raise Baghdad tensions|last=Stone|first=Andrea|date=May 2, 2008|work=USA Today|access-date=May 4, 2010}}</ref>
Zona Hijau sering dibombardir oleh pemberontak dengan [[mortir]] dan [[roket]], meskipun serangan ini hanya sedikit menyebabkan korban. Pada Oktober 2004 zona ini terkena [[serangan bunuh diri]], yang menghancurkan bazaar dan Kafe Zona Hijau. Pada 12 April 2007, sebuah bom meledak di kantin Parlemen Irak, menewaskan [[Mohammed Awad|Muhammad Awad]] (anggota Front Dialog Nasional Sunni) dan melukai 22 orang, termasuk wakil presiden. Zona Hijau dibombardir dengan roket dan mortir hampir setiap hari dari Paskah tahun 2008 sampai 5 Mei 2008, menyebabkan banyak korban sipil dan militer; Seperti yang dinyatakan USA Today Article <ref>{{Cite news|url=http://www.usatoday.com/news/world/iraq/2008-05-01-iraqrockets_N.htm|title=Mortars, rockets raise Baghdad tensions|last=Stone|first=Andrea|date=May 2, 2008|work=USA Today|access-date=May 4, 2010}}</ref>
"Persentase tertinggi dari roket dan mortir yang ditembakan berasal dari [[Kota Sadr]].
"Persentase tertinggi dari roket dan mortir yang ditembakan berasal dari [[Kota Sadr]].


Sejak penyerahan kekuasaan kepada Irak, banyak fasilitas di Zona Hijau yang dijadikan kantor pemerintah baru Irak. Zona ini masih menjadi markas [[perusahaan militer swasta]], dan [[kedutaan besar]]  [[Amerika Serikat|AS]], [[Britania Raya|Inggris]], [[Australia]] dan [[Mesir]]. [[Kedutaan Besar Amerika Serikat di Bagdad|Kedutaan Besar AS]] terletak di bagian selatan dari Zona Hijau yang menghadap ke Sungai Tigris.
Sejak penyerahan kekuasaan kepada Irak, banyak fasilitas di Zona Hijau yang dijadikan kantor pemerintah baru Irak. Zona ini masih menjadi markas [[perusahaan militer swasta]], dan [[kedutaan besar]] [[Amerika Serikat|AS]], [[Britania Raya|Inggris]], [[Australia]] dan [[Mesir]]. [[Kedutaan Besar Amerika Serikat di Bagdad|Kedutaan Besar AS]] terletak di bagian selatan dari Zona Hijau yang menghadap ke Sungai Tigris.


Pada 1 Januari 2009, kontrol penuh dari Zona Internasional (atau "Zona Hijau") diserahkan kepada pasukan keamanan Irak.<ref>{{Cite news|url=http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2008/12/31/AR2008123103121.html?hpid=topnews|title=At Midnight, U.S. Leaves Republican Palace, Green Zone to Iraqis|last=Londoño, Ernesto|date=January 1, 2009|publisher=''[[The Washington Post]]''|access-date=2009-08-23}}</ref>
Pada 1 Januari 2009, kontrol penuh dari Zona Internasional (atau "Zona Hijau") diserahkan kepada pasukan keamanan Irak.<ref>{{Cite news|url=http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2008/12/31/AR2008123103121.html?hpid=topnews|title=At Midnight, U.S. Leaves Republican Palace, Green Zone to Iraqis|last=Londoño, Ernesto|date=January 1, 2009|publisher=''[[The Washington Post]]''|access-date=2009-08-23}}</ref>
Baris 31: Baris 31:
* [[Hotel Al-Rashid]]
* [[Hotel Al-Rashid]]
* Gerbang Pembunuh
* Gerbang Pembunuh
* Kubah Emas 
* Kubah Emas
* [[Pemerintahan Koalisi Sementara (Irak)|Pemerintahan Koalisi Sementara]]
* [[Pemerintahan Koalisi Sementara (Irak)|Pemerintahan Koalisi Sementara]]
* [[Kedutaan Besar Amerika Serikat di Bagdad]]
* [[Kedutaan Besar Amerika Serikat di Bagdad]]
Baris 40: Baris 40:
* [[Monumen Tentara Tak Dikenal]]
* [[Monumen Tentara Tak Dikenal]]
* [[Istana Republik]]
* [[Istana Republik]]
* [[Partai Ba'ath Sosialis Arab – Wilayah Irak|Markas Partai Ba'ath]] yang belum selesai (Lokasi persidangan [[Saddam Hussein]])
* [[Partai Ba'ath Sosialis Arab – Wilayah Irak|Markas Partai Ba'ath]] yang belum selesai (Lokasi persidangan [[Saddam Hussein]])


== Galeri ==
== Galeri ==
Baris 63: Baris 63:
* Interview (Transcript): {{Cite web|url=http://www.shadewhile.com/152/|title=The Nature of the Beast: Interview with a Contractor|date=July 31, 2012|editor-last=Johnson, Nicholas ("Nick")|website=Shadewhile.com}}
* Interview (Transcript): {{Cite web|url=http://www.shadewhile.com/152/|title=The Nature of the Beast: Interview with a Contractor|date=July 31, 2012|editor-last=Johnson, Nicholas ("Nick")|website=Shadewhile.com}}
* Interview (Transcript): {{Cite news|url=http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/discussion/2006/08/28/DI2006082800508.html|title=Live Q&As: ''Imperial Life in the Emerald City: Inside Iraq's Green Zone''|last=Rajiv Chandrasekaran|date=September 18, 2006|work=Washington Post}}
* Interview (Transcript): {{Cite news|url=http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/discussion/2006/08/28/DI2006082800508.html|title=Live Q&As: ''Imperial Life in the Emerald City: Inside Iraq's Green Zone''|last=Rajiv Chandrasekaran|date=September 18, 2006|work=Washington Post}}
* Interview (Video): {{Cite web|url=http://www.scribemedia.org/2006/12/20/imperial-life/|title=''Washington Post'''s Rajiv Chandrasekaran discusses life in the Green Zone along with his book, ''Imperial Life in the Emerald City''|date=December 20, 2006|website=ScribeMedia.Org}}
* Interview (Video): {{Cite web|url=http://www.scribemedia.org/2006/12/20/imperial-life/|title=''Washington Post'''s Rajiv Chandrasekaran discusses life in the Green Zone along with his book, ''Imperial Life in the Emerald City''|date=December 20, 2006|website=ScribeMedia.Org|access-date=2016-11-17|archive-date=2007-01-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20070102001310/http://www.scribemedia.org/2006/12/20/imperial-life/|dead-url=yes}}
* {{Wikivoyage-inline}}
* {{Wikivoyage-inline}}

[[Kategori:Bagdad]]
[[Kategori:Bagdad]]
[[Kategori:Bulan Asia Wikipedia]]

Revisi terkini sejak 1 Februari 2023 18.14

33°18′27″N 44°23′25″E / 33.307577°N 44.390259°E / 33.307577; 44.390259

Peta Zona Hijau di Bagdad

Zona Hijau (Bahasa Arab: المنطقة الخضراء, al-minṭaqah al-ḫaḍrā) adalah julukan yang diberikan untuk Zona Internasional Bagdad. Zona ini seluas 10 kilometer persegi (3,9 sq mi) di distrik Karkh, Bagdad, Irak. Zona ini merupakan pusat pemerintahan dari Pemerintahan Koalisi Sementara selama pendudukan Irak setelah invasi yang dipimpin Amerika tahun 2003 dan tetap menjadi pusat dari organisasi internasional di Bagdad. Nama resminya ketika masa Pemerintahan Sementara Irak adalah Zona Internasional, tetapi Zona Hijau tetap menjadu istilah yang umum digunakan. Berbeda dengan Zona Merah yang berada di luar Zona Hijau, yang merupakan wilayah tak terlindungi tanpa pos militer. Kedua istilah ini berasal dari sebutan militer.

Sebelum invasi

[sunting | sunting sumber]

Zona Hijau dulunya merupakan zona yang dilindungi di pusat ibu kota Irak yang menjadi markas dari pemerintahan Irak. Zona ini merupakan pusat administratif Partai Ba'ath.[1] Zona ini awalnya tidak dirancang untuk menjadi tempat tinggal pejabat pemerintaha, tetapi pada akhirnya zona ini menjadi lokasi dari sejumlah pangkalan militer, kantor pemerintah, kementerian, istana kepresidenan yang dihuni oleh Saddam Hussein dan keluarganya.[2] Gedung yang terbesar adalah Istana Republik yang merupakan tempat Saddam Hussein menjalankan pemerintahan.

Setelah invasi

[sunting | sunting sumber]

Zona ini direbut oleh pasukan militer Amerika Serikat pada April 2003 ketika pertempuran besar selama upaya pendudukan Bagdad. Selama itu, Saddam dan banyak pejabat tinggi dievakuasi dari zona tersebut untuk mengantisipasi pemboman udara oleh pasukan AS. Sebagian besar penduduk yang tersisa melarikan diri karena pasukan AS menutup ibu kota Irak dan takut ditangkap oleh pasukan Koalisi.[3] Beberapa penduduk asli yang tidak melarikan diri tetap tinggal di daerah tersebut namun banyak juga yang menjadi penghuni liar yang disebut "Apartemen 215".[4]

Serangan udara Koalisi pada pertempuran membuat sebagian besar bangunan di pusat kota Bagdad ditelantarkan. Pemerintahan Koalisi Sementara yang datang setelah invasi memutuskan bahwa zona hijau ideal untuk digunakan sebagai markas. Jay Garner, kepala tim rekonstruksi, mendirikan markasnya di bekas Istana Republik; gedung lain digunakan oleh pejabat pemerintah dan kontraktor swasta. Akhirnya sekitar lima ribu pejabat dan kontraktor sipil menetap di daerah tersebut.

Bangunan yang ditinggalkan tidak hanya menarik perhatian pasukan Koalisi, tetapi juga untuk tunawisma Irak.[4] Orang-orang tersebut bukanlah yang kehilangan rumah karena konflik, tetapi sebagian besar merupakan masyarakat miskin perkotaan yang tunawisma sejak awal atau hidup di daerah kumuh sebelum perang dan menganggap pindah ke rumah terlantar di zona tersebut sebagai peningkatan standar hidup mereka. Mereka merasa karena mereka bukanlah Ba'athis, mereka punya hak yang sama untuk menempati rumah sama seperti Pemerintah Koalisi. Terdapat sekitar lima ribu warga Irak yang tinggal di Zona Hijau.[5]

Gerbang masuk Zona Hijau dikendalikan oleh pasukan Amerika yang terdiri dari beberapa pos-pos pemeriksaan. Mereka biasanya satu batalion tentara. Selain itu, satu batalion tentara koalisi dari Republik Georgia juga berjaga di pos pemeriksaan.[6]

Zona Hijau dikelilingi seluruhnya oleh beton tinggi dan pagar kawat berduri dengan akses masuk hanya melalui beberapa titik tertentu, semua dikendalikan oleh pasukan Koalisi.[7] Dengan tingkat keamanan ini, Zona Hijau menjadi wilayah paling aman di Baghdad,[7] dan terkadang dijuluki sebagai "gelembung".[8] Sisi selatan dan timur dari zona ini dilindungi oleh Sungai Tigris – satu-satunya pintu masuk ke Zona Hijau dari sisi ini adalah Jembatan Arbataash Tamuz (14 Juli) (dinamai dengan tanggal rezim Saddam yang berkuasa.)[9]

Zona Hijau sering dibombardir oleh pemberontak dengan mortir dan roket, meskipun serangan ini hanya sedikit menyebabkan korban. Pada Oktober 2004 zona ini terkena serangan bunuh diri, yang menghancurkan bazaar dan Kafe Zona Hijau. Pada 12 April 2007, sebuah bom meledak di kantin Parlemen Irak, menewaskan Muhammad Awad (anggota Front Dialog Nasional Sunni) dan melukai 22 orang, termasuk wakil presiden. Zona Hijau dibombardir dengan roket dan mortir hampir setiap hari dari Paskah tahun 2008 sampai 5 Mei 2008, menyebabkan banyak korban sipil dan militer; Seperti yang dinyatakan USA Today Article [10] "Persentase tertinggi dari roket dan mortir yang ditembakan berasal dari Kota Sadr.

Sejak penyerahan kekuasaan kepada Irak, banyak fasilitas di Zona Hijau yang dijadikan kantor pemerintah baru Irak. Zona ini masih menjadi markas perusahaan militer swasta, dan kedutaan besar AS, Inggris, Australia dan Mesir. Kedutaan Besar AS terletak di bagian selatan dari Zona Hijau yang menghadap ke Sungai Tigris.

Pada 1 Januari 2009, kontrol penuh dari Zona Internasional (atau "Zona Hijau") diserahkan kepada pasukan keamanan Irak.[11]

Pada 4 Oktober 2015, zona ini dibuka untuk umum dengan batasan-batasan tertentu.[12]

Tempat terkenal di Zona Hijau

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Allawi, Ali (2007).
  2. ^ Johnson, Chalmers (2006).
  3. ^ Langewiesche, William (November 2004).
  4. ^ a b Dabrowska, Karen; Hann, Geoff (2008).
  5. ^ Filkins, Dexter (2009).
  6. ^ Nordland, Rod; Williams, Timothy (July 28, 2009).
  7. ^ a b Baghdad Green Zone.
  8. ^ Lipman, Jana (2008).
  9. ^ Holihan, Michael (2007).
  10. ^ Stone, Andrea (May 2, 2008). "Mortars, rockets raise Baghdad tensions". USA Today. Diakses tanggal May 4, 2010. 
  11. ^ Londoño, Ernesto (January 1, 2009). "At Midnight, U.S. Leaves Republican Palace, Green Zone to Iraqis". The Washington Post. Diakses tanggal 2009-08-23. 
  12. ^ "Baghdad's heavily-fortified Green Zone opens to public". BBC News. October 4, 2015. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]