Lompat ke isi

Sempati: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
PL05 Faradisa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k Silsilah: pembersihan kosmetika dasar
 
(7 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{untuk|artikel mengenai maskapai penerbangan Indonesia|Sempati Air}}
{{untuk|artikel mengenai maskapai penerbangan Indonesia|Sempati Air}}
[[Berkas:Sampati's Find.jpg|280px|jmpl|ka|Sempati bertemu dengan para [[wanara]], ilustrasi oleh Balasaheb Pandit Pant Pratinidhi (1916).]]
Dalam [[mitologi Hindu]], '''Sempati''' ([[bahasa Sanskerta|Sanskerta]]: सम्पाति, ''Sampāti'') adalah nama [[burung]] raksasa, saudara [[Jatayu]], putera Sang [[Garuda]], kakak burung [[Aruna]]. Pada masa mudanya, Jatayu dan Sempati berlomba-lomba untuk mencapai [[matahari]]. Pada waktu mereka hampir mencapai matahari, Jatayu hampir terbakar hangus. Untuk melindungi Jatayu, Sempati membentangkan sayapnya dari kemarahan matahari. Jatayu selamat namun sayap Sempati terbakar sampai habis.
Dalam [[mitologi Hindu]], '''Sempati''' {{Sanskerta|सम्पाति|Sampāti}} adalah nama [[burung]] raksasa, saudara [[Jatayu]], putera Sang [[Garuda]], kakak burung [[Aruna]]. Pada masa mudanya, Jatayu dan Sempati berlomba-lomba untuk mencapai [[matahari]]. Pada waktu mereka hampir mencapai matahari, Jatayu hampir terbakar hangus. Untuk melindungi Jatayu, Sempati membentangkan sayapnya dari kemarahan matahari. Jatayu selamat namun sayap Sempati terbakar sampai habis.


Semenjak kehilangan sayapnya, Sempati selalu diam di tempat yang sama sambil menunggu mangsa, hingga akhirnya [[Hanoman]] dan para [[wanara]] dari [[Kerajaan Kiskenda]] bertemu dengannya. Dengan penglihatannya yang sangat tajam, Sempati menceritakan keadaan Dewi [[Sita]] di Alengka. Atas petunjuk Sempati, [[Hanoman]] dan para wanara tahu bahwa Sita masih hidup dan ditawan di [[Kerajaan Alengka]]. Setelah membantu para wanara, bulu-bulu muda mulai tumbuh pada kedua sayap Sempati. Hal itu terjadi karena ia memperoleh anugerah bahwa ia akan mendapatkan sayapnya kembali apabila ia menolong [[Rama]].
Semenjak kehilangan sayapnya, Sempati selalu diam di tempat yang sama sambil menunggu mangsa, hingga akhirnya [[Hanoman]] dan para [[wanara]] dari [[Kerajaan Kiskenda]] bertemu dengannya. Dengan penglihatannya yang sangat tajam, Sempati menceritakan keadaan Dewi [[Sita]] di Alengka. Atas petunjuk Sempati, [[Hanoman]] dan para wanara tahu bahwa Sita masih hidup dan ditawan di [[Kerajaan Alengka]]. Setelah membantu para wanara, bulu-bulu muda mulai tumbuh pada kedua sayap Sempati. Hal itu terjadi karena ia memperoleh anugerah bahwa ia akan mendapatkan sayapnya kembali apabila ia menolong [[Rama]].
Baris 6: Baris 7:
== Silsilah ==
== Silsilah ==
{{GarudaFamilytree}}
{{GarudaFamilytree}}



{{ramayana}}
{{ramayana}}

{{ramayana-stub}}


[[Kategori:Tokoh Ramayana]]
[[Kategori:Tokoh Ramayana]]
[[Kategori:Burung mitologis]]
[[Kategori:Makhluk dalam mitologi Hindu]]



[[en:Sampati]]
{{ramayana-stub}}
[[hi:सम्पाती]]
[[ja:サムパーティ]]
[[jv:Sempati]]
[[pl:Sampati]]
[[ru:Сампати]]
[[sa:सम्पातिः]]
[[ta:சம்பாதி]]
[[te:సంపాతి]]

Revisi terkini sejak 9 Februari 2023 01.34

Sempati bertemu dengan para wanara, ilustrasi oleh Balasaheb Pandit Pant Pratinidhi (1916).

Dalam mitologi Hindu, Sempati (Dewanagari: सम्पाति; ,IASTSampāti, सम्पाति) adalah nama burung raksasa, saudara Jatayu, putera Sang Garuda, kakak burung Aruna. Pada masa mudanya, Jatayu dan Sempati berlomba-lomba untuk mencapai matahari. Pada waktu mereka hampir mencapai matahari, Jatayu hampir terbakar hangus. Untuk melindungi Jatayu, Sempati membentangkan sayapnya dari kemarahan matahari. Jatayu selamat namun sayap Sempati terbakar sampai habis.

Semenjak kehilangan sayapnya, Sempati selalu diam di tempat yang sama sambil menunggu mangsa, hingga akhirnya Hanoman dan para wanara dari Kerajaan Kiskenda bertemu dengannya. Dengan penglihatannya yang sangat tajam, Sempati menceritakan keadaan Dewi Sita di Alengka. Atas petunjuk Sempati, Hanoman dan para wanara tahu bahwa Sita masih hidup dan ditawan di Kerajaan Alengka. Setelah membantu para wanara, bulu-bulu muda mulai tumbuh pada kedua sayap Sempati. Hal itu terjadi karena ia memperoleh anugerah bahwa ia akan mendapatkan sayapnya kembali apabila ia menolong Rama.

 
 
 
Winata
 
 
 
 
 
Kasyapa
 
 
 
 
 
Kadru
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Syeni
 
Aruna
 
Garuda
 
Unati
 
Nāga
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Sempati
 
Jatayu
 
 
 
Sumuka