Lompat ke isi

Kebudayaan Yahudi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 9 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q548478
k →‎top: pembersihan kosmetika dasar
Tag: AWB Pengembalian manual
 
(5 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Jew}}
{{terjemah|Inggris}}
'''Kebudayaan Yahudi''' atau secara rinci '''Kebudayaan Sekular Yahudi''' mencakup beberapa fenomena yang berkaitan; dan terutama ini merupakan kebudayaan komunitas-komunitas sekular [[bangsa Yahudi]]. Namun hal ini bisa pula mencakup andil para individu yang merasa Yahudi, atau bahkan budaya mereka kaum Yahudi religius yang sedang berada pada daerah kebudayaan yang secara umum tidak dihubungkan dengan agama.
'''Kebudayaan Yahudi''' atau secara rinci '''Kebudayaan Sekuler Yahudi''' mencakup beberapa fenomena yang berkaitan; dan terutama ini merupakan kebudayaan komunitas-komunitas sekuler [[bangsa Yahudi]]. Namun hal ini bisa pula mencakup andil para individu yang merasa tergolong sebagai [[orang Yahudi]], atau bahkan budaya kaum Yahudi religius yang sedang berada pada daerah kebudayaan yang secara umum tidak dihubungkan dengan agama.


Kata sekular di atas ini, dengan ini tidak merujuk kepada jenis kaum Yahudi namun kepada jenis kebudayaan tertentu. Misalkan, kaum Yahudi Ortodoks yang taat kepada ajaran agamanya yang menulis kesusastraan dan musik atau membuat film dengan tema non-religius, berperan serta dalam kebudayaan sekular Yahudi, meskipun mereka sendiri tidak sekular.
Kata sekuler di atas tidak merujuk kepada jenis kaum Yahudi namun kepada jenis kebudayaan tertentu. Misalkan, kaum [[Yahudi Ortodoks]] yang taat kepada ajaran agamanya yang menulis kesusastraan dan musik atau membuat film dengan tema non-religius, berperan serta dalam kebudayaan sekuler Yahudi, meskipun mereka sendiri tidak sekuler.


Namun biar bagaimanapun, [[Judaisme]] membimbing para pengikutnya tidak hanya dalam kepercayaan saja namun juga dalam kehidupan sehari-sehari sehingga bisa disebut sebagai "cara hidup" (''way of life'') yang membuatnya sulit untuk membuat garis pemisah yang jelas antara Judaisme dan kebudayaan Yahudi. Selain itu, tidak semua individu dari semua fenomena kebudayaan bisa dengan mudah diperikan baik sebagai "sekular" maupun "religius".<!--
Namun biar bagaimanapun, [[Yudaisme]] membimbing para pengikutnya tidak hanya dalam kepercayaan saja namun juga dalam kehidupan sehari-sehari sehingga bisa disebut sebagai "cara hidup" (''way of life'') yang membuatnya sulit untuk membuat garis pemisah yang jelas antara Yudaisme dan kebudayaan Yahudi. Selain itu, tidak semua individu dari semua fenomena kebudayaan bisa dengan mudah diperikan baik sebagai "sekuler" maupun "religius".
Pada banyak tempat dan waktu, misalnya pada masa Helenik kuno, di Eropa sebelum dan sesudah Pencerahan, dan dalam masa kontemporer di [[Amerika Serikat]] dan Israel, fenomena budaya telah berkembang dengan nuansa yang khas Yahudi tanpa harus bersifat agamawi secara khusus. Sejumlah faktornya muncul dari dalam Yudaisme, yang lain dari interaksi orang Yahudi dengan bangsa-bangsa lain di sekitar mereka; juga lainnya dari dinamika sosial dan budaya di dalam suatu komunitas, bukan dari agama sendiri.
In many times and places, such as in the ancient Hellenic world, in Europe before and after the Enlightenment, and in the contemporary United States and Israel, cultural phenomena have developed that are in some sense characteristically Jewish without being at all specifically religious. Some factors in this come from within Judaism, others from the interaction of Jews with others around them, and others from the inner social and cultural dynamics of the community, as opposed to religion itself.-->
{{budaya-stub}}


[[Kategori:Yahudi]]
[[Kategori:Yahudi]]


{{budaya-stub}}

Revisi terkini sejak 12 Februari 2023 11.15

Kebudayaan Yahudi atau secara rinci Kebudayaan Sekuler Yahudi mencakup beberapa fenomena yang berkaitan; dan terutama ini merupakan kebudayaan komunitas-komunitas sekuler bangsa Yahudi. Namun hal ini bisa pula mencakup andil para individu yang merasa tergolong sebagai orang Yahudi, atau bahkan budaya kaum Yahudi religius yang sedang berada pada daerah kebudayaan yang secara umum tidak dihubungkan dengan agama.

Kata sekuler di atas tidak merujuk kepada jenis kaum Yahudi namun kepada jenis kebudayaan tertentu. Misalkan, kaum Yahudi Ortodoks yang taat kepada ajaran agamanya yang menulis kesusastraan dan musik atau membuat film dengan tema non-religius, berperan serta dalam kebudayaan sekuler Yahudi, meskipun mereka sendiri tidak sekuler.

Namun biar bagaimanapun, Yudaisme membimbing para pengikutnya tidak hanya dalam kepercayaan saja namun juga dalam kehidupan sehari-sehari sehingga bisa disebut sebagai "cara hidup" (way of life) yang membuatnya sulit untuk membuat garis pemisah yang jelas antara Yudaisme dan kebudayaan Yahudi. Selain itu, tidak semua individu dari semua fenomena kebudayaan bisa dengan mudah diperikan baik sebagai "sekuler" maupun "religius". Pada banyak tempat dan waktu, misalnya pada masa Helenik kuno, di Eropa sebelum dan sesudah Pencerahan, dan dalam masa kontemporer di Amerika Serikat dan Israel, fenomena budaya telah berkembang dengan nuansa yang khas Yahudi tanpa harus bersifat agamawi secara khusus. Sejumlah faktornya muncul dari dalam Yudaisme, yang lain dari interaksi orang Yahudi dengan bangsa-bangsa lain di sekitar mereka; juga lainnya dari dinamika sosial dan budaya di dalam suatu komunitas, bukan dari agama sendiri.