Lompat ke isi

Kekaisaran Toucouleur: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
k →‎Referensi: pembersihan kosmetika dasar
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4: Baris 4:
Umar Tall kembali dari perjalanan [[haji]] pada tahun 1836 dengan gelar El Hadj dan [[khalifah]] [[Tijaniyya]]. Setelah tinggal lama di [[Futa Tooro|Fouta-Toro]] ([[Senegal]]), ia pindah ke [[Dinguiraye]] ([[Guinea]]), yang menjadi tempat [[jihad]]nya tahun 1850.
Umar Tall kembali dari perjalanan [[haji]] pada tahun 1836 dengan gelar El Hadj dan [[khalifah]] [[Tijaniyya]]. Setelah tinggal lama di [[Futa Tooro|Fouta-Toro]] ([[Senegal]]), ia pindah ke [[Dinguiraye]] ([[Guinea]]), yang menjadi tempat [[jihad]]nya tahun 1850.


Setelah gagal dalam usahanya menyerang tentara kolonial [[Perancis]] tahun 1857 dalam [[Pengepungan Benteng Medina]], Umar Tall menyerang kerajaan-kerajaan [[Bambara]] dan berhasil - pertama [[Kaarta]] dan lalu [[Kekaisaran Bamana|Segou]]. Setelah kemenangan pada [[Pertempuran Segou]] tanggal [[10 Maret]] [[1861]], ia menjadikan [[Segou]] ibukota kekaisarannya. Umar Tall lalu gagal menguasai [[Timbuktu]] dan mundur ke Deguembéré. Pada tahun 1864, ia meninggal akibat ledakan pada persediaan bubuk mesiunya.
Setelah gagal dalam usahanya menyerang tentara kolonial [[Prancis]] tahun 1857 dalam [[Pengepungan Benteng Medina]], Umar Tall menyerang kerajaan-kerajaan [[Bambara]] dan berhasil - pertama [[Kaarta]] dan lalu [[Kekaisaran Bamana|Segou]]. Setelah kemenangan pada [[Pertempuran Segou]] tanggal [[10 Maret]] [[1861]], ia menjadikan [[Segou]] ibu kota kekaisarannya. Umar Tall lalu gagal menguasai [[Timbuktu]] dan mundur ke Deguembéré. Pada tahun 1864, ia meninggal akibat ledakan pada persediaan bubuk mesiunya.


Keponakannya [[Tidiani Tall]] meneruskannya dan menjadikan [[Bandiagara]] ibukota. Di Segou, Ahmadu Tall meneruskan kekuasaannya.
Keponakannya [[Tidiani Tall]] meneruskannya dan menjadikan [[Bandiagara]] ibu kota. Di Segou, Ahmadu Tall meneruskan kekuasaannya.


Pada tahun 1890, Perancis, bersekutu dengan Bambara, memasuki Ségou, dan Ahmadu melarikan diri ke [[Sokoto]] di [[Nigeria]], mengakhiri keberadaan kekaisaran ini.
Pada tahun 1890, Prancis, bersekutu dengan Bambara, memasuki Ségou, dan Ahmadu melarikan diri ke [[Sokoto]] di [[Nigeria]], mengakhiri keberadaan kekaisaran ini.


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 15: Baris 15:
* Roberts, Richard L. Warriors, Merchants. and Slaves: The State and the Economy in the Middle Niger Valley, 1700-1914. Stanford, 1987. ISBN 0-8047-1378-2
* Roberts, Richard L. Warriors, Merchants. and Slaves: The State and the Economy in the Middle Niger Valley, 1700-1914. Stanford, 1987. ISBN 0-8047-1378-2
* Klien, Martin. Slavery and Colonial Rule in French West Africa. Cambridge University Press, 1998. ISBN 0-521-59678-5
* Klien, Martin. Slavery and Colonial Rule in French West Africa. Cambridge University Press, 1998. ISBN 0-521-59678-5
{{Kerajaan-kerajaan Sahel}}

{{sejarah-stub}}


[[Kategori:Sejarah Mali]]
[[Kategori:Sejarah Mali]]
Baris 22: Baris 21:
[[Kategori:Kekaisaran]]
[[Kategori:Kekaisaran]]
[[Kategori:Bekas negara di Afrika]]
[[Kategori:Bekas negara di Afrika]]


{{sejarah-stub}}

Revisi terkini sejak 24 Februari 2023 08.30

Kekaisaran Toucouleur pada puncak kejayaannya, pada saat kematian El Hadj Umar Tall tahun 1864.

Kekaisaran Toucouleur (juga disbut negara Jihad Tijaniyya) didirikan pada abad ke-19 oleh El Hadj Umar Tall dari suku Toucouleur, di Mali.

Umar Tall kembali dari perjalanan haji pada tahun 1836 dengan gelar El Hadj dan khalifah Tijaniyya. Setelah tinggal lama di Fouta-Toro (Senegal), ia pindah ke Dinguiraye (Guinea), yang menjadi tempat jihadnya tahun 1850.

Setelah gagal dalam usahanya menyerang tentara kolonial Prancis tahun 1857 dalam Pengepungan Benteng Medina, Umar Tall menyerang kerajaan-kerajaan Bambara dan berhasil - pertama Kaarta dan lalu Segou. Setelah kemenangan pada Pertempuran Segou tanggal 10 Maret 1861, ia menjadikan Segou ibu kota kekaisarannya. Umar Tall lalu gagal menguasai Timbuktu dan mundur ke Deguembéré. Pada tahun 1864, ia meninggal akibat ledakan pada persediaan bubuk mesiunya.

Keponakannya Tidiani Tall meneruskannya dan menjadikan Bandiagara ibu kota. Di Segou, Ahmadu Tall meneruskan kekuasaannya.

Pada tahun 1890, Prancis, bersekutu dengan Bambara, memasuki Ségou, dan Ahmadu melarikan diri ke Sokoto di Nigeria, mengakhiri keberadaan kekaisaran ini.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  • B.O. Oloruntimeehin. The Segu Tukulor Empire. Humanities Press, New York (1972). ISBN 391002066
  • Davidson, Basil. Africa in History. New York: Simon & Schuster, 1995.
  • Roberts, Richard L. Warriors, Merchants. and Slaves: The State and the Economy in the Middle Niger Valley, 1700-1914. Stanford, 1987. ISBN 0-8047-1378-2
  • Klien, Martin. Slavery and Colonial Rule in French West Africa. Cambridge University Press, 1998. ISBN 0-521-59678-5