Lompat ke isi

Kitin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot kosmetik perubahan
Marbletan (bicara | kontrib)
Haworth projection of chitin.svg
 
(35 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas: Chitin fixed.png|thumb|250px|Struktur molekul Kitin]]
[[Berkas:Haworth projection of chitin.svg|jmpl|250px|Struktur molekul Kitin]]
'''Kitin''' adalah [[polisakarida]] struktural yang digunakan untuk menyusun [[eksoskleton]] dari [[artropoda]] ([[serangga]], [[laba-laba]], [[krustase]], dan hewan-hewan lain sejenis). <ref name= "Campbell">
'''Kitin''' adalah [[polisakarida]] struktural yang digunakan untuk menyusun [[eksoskleton]] dari [[artropoda]] ([[serangga]], [[laba-laba]], [[krustasea]], dan hewan-hewan lain sejenis).<ref name="Campbell">
{{cite book
{{cite book
|last=Campbell
|last=Campbell
|first=NA |coauthors=Reece JB; Mitchell LG
|first=NA|coauthors=Reece JB; Mitchell LG
|title=Biologi
|title=Biologi
|edition= Edisi ke-5, Jilid 1, diterjemahkan oleh R. Lestari dkk.
|edition= Edisi ke-5, Jilid 1, diterjemahkan oleh R. Lestari dkk.
Baris 13: Baris 13:
</ref>
</ref>
Kitin tergolong homopolisakarida linear yang tersusun atas residu [[N-asetilglukosamin]] pada rantai beta dan memiliki monomer berupa molekul [[glukosa]] dengan cabang yang mengandung [[nitrogen]].
Kitin tergolong homopolisakarida linear yang tersusun atas residu [[N-asetilglukosamin]] pada rantai beta dan memiliki monomer berupa molekul [[glukosa]] dengan cabang yang mengandung [[nitrogen]].
<Ref name="Lehninger">{{cite book
<ref name="Lehninger">{{cite book
|last=Nelson
|last=Nelson
|first=DL |coauthors= Cox MM
|first=DL|coauthors= Cox MM
|title=Lehninger Principles of Biochemistry
|title=Lehninger Principles of Biochemistry
|edition= Fourth Edition
|edition= Fourth Edition
Baris 24: Baris 24:
}}
}}
</ref>
</ref>
Kitin murni mirip dengan kulit, namun akan mengeras ketika dilapisi dengan garam [[kalsium karbonat]].<ref name="Campbell"/> Kitin membentuk serat mirip [[selulosa]] yang tidak dapat dicerna oleh [[vertebrata]]. <ref name="Lehninger"/>
Kitin murni mirip dengan kulit, tetapi akan mengeras ketika dilapisi dengan garam [[kalsium karbonat]].<ref name="Campbell"/> Kitin membentuk serat mirip [[selulosa]] yang tidak dapat dicerna oleh [[vertebrata]].<ref name="Lehninger"/>


Kitin adalah [[polimer]] yang paling melimpah di laut. Sedangkan pada kelimpahan di muka bumi, kitin menempati posisi kedua setelah selulosa.<ref name= "Lehninger"/> Hal ini karena kitin dapat ditemukan di berbagai organisme [[eukariotik]] termasuk serangga, [[moluska]], krustase, [[fungi]], [[alga]], dan [[protista]]. <ref name>Durkin CA, Mock T, Armburst EV. 2009. Chitin in diatoms and its association with the cell wall. ''Eucaryotic Cell'' 8:1038-1050.</ref>
Kitin adalah [[polimer]] yang paling melimpah di laut. Sedangkan pada kelimpahan di muka bumi, kitin menempati posisi kedua setelah selulosa.<ref name="Lehninger"/> Hal ini karena kitin dapat ditemukan di berbagai organisme [[eukariotik]] termasuk serangga, [[moluska]], krustasea, [[fungi]], [[alga]], dan [[protista]].<ref>Durkin CA, Mock T, Armburst EV. 2009. Chitin in diatoms and its association with the cell wall. ''Eucaryotic Cell'' 8:1038-1050.</ref>


[[Berkas:S cerevisiae under DIC microscopy.jpg|thumb|250px| ''Saccharomyces cerevisiae'' (di bawah mikroskop DIC) memiliki dinding sel terbuat dari kitin]]
[[Berkas:S cerevisiae under DIC microscopy.jpg|jmpl|250px| ''Saccharomyces cerevisiae'' (di bawah mikroskop DIC) memiliki dinding sel terbuat dari kitin]]
== Kitin sebagai Polisakarida Struktural ==
== Kitin sebagai Polisakarida Struktural ==
=== Kitin pada Cendawan ===
=== Kitin pada Cendawan ===
Kitin adalah komponen struktural utama dinding sel [[khamir]] dan [[cendawan]] berfilamen.
Kitin adalah komponen struktural utama dinding sel [[khamir]] dan [[cendawan]] berfilamen.
<ref name="Hagen">{{cite journal |last=Hagen |first=S |coauthors= Marx F, Ram AF|year=2007|title=The antifungal protein AFP from ''Aspergillus giganteus'' inhibits chitin synthesis in sensitive fungi|journal=Appl Environ Microbiol|volume=8-73|issue=7|pages=2148-2134|url= http://aem.asm.org/cgi/reprint/73/7/2128?maxtoshow=&hits=10&RESULTFORMAT=&fulltext=The+Antifungal+Protein+AFP+from+Aspergillus+giganteus&searchid=1&FIRSTINDEX=0&resourcetype=HWCIT|format=pdf|doi=10.1128/AEM.02497-06}}</ref>
<ref name="Hagen">{{cite journal|last=Hagen|first=S|coauthors=Marx F, Ram AF|year=2007|title=The antifungal protein AFP from ''Aspergillus giganteus'' inhibits chitin synthesis in sensitive fungi|journal=Appl Environ Microbiol|volume=8-73|issue=7|pages=2148-2134|url=http://aem.asm.org/cgi/reprint/73/7/2128?maxtoshow=&hits=10&RESULTFORMAT=&fulltext=The+Antifungal+Protein+AFP+from+Aspergillus+giganteus&searchid=1&FIRSTINDEX=0&resourcetype=HWCIT|format=pdf|doi=10.1128/AEM.02497-06}}{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Jumlah kitin pada khamir dan cendawan berfilamen cukup jauh berbeda.<ref name="Hagen"/> Kitin pada khamir ''[[Saccharomyces cerevisiae]]'' mencapai 1-2% dari bobot kering dinding sel, sedangkan proporsi pada cendawan berfilamen bervariasi antara 10-30% dari bobot kering dinding sel. <ref name="Hagen"/>
Jumlah kitin pada khamir dan cendawan berfilamen cukup jauh berbeda.<ref name="Hagen"/> Kitin pada khamir ''[[Saccharomyces cerevisiae]]'' mencapai 1-2% dari bobot kering dinding sel, sedangkan proporsi pada cendawan berfilamen bervariasi antara 10-30% dari bobot kering dinding sel.<ref name="Hagen"/>


== Kitin sintase ==
== Kitin sintase ==
Baris 41: Baris 41:


== Kitosan ==
== Kitosan ==
Kitosan ({{lang-en|[[Chitosan]]}}), pertama kali ditemukan oleh Rouget pada 1859, adalah biopolimer polisakarida penting dan sangat melimpah.{{fact}} Kitosan dihasilkan oleh [[deasetilasi]] molekul basa N ([[nitrogen]]) parsial pada kitin, yang secara komersil diekstrak dari kulit [[udang]] dan [[kerang]].{{fact}} Deasetilasi tersebut berlangsung secara enzimatis dibantu oleh [[kitin deasetilase]] (EC 3.5.1.41).<ref name="Baker">
Kitosan ({{lang-en|[[Chitosan]]}}), pertama kali ditemukan oleh Rouget pada 1859, adalah biopolimer polisakarida penting dan sangat melimpah.{{fact}} Kitosan dihasilkan oleh [[deasetilasi]] molekul basa N ([[nitrogen]]) parsial pada kitin, yang secara komersial diekstrak dari kulit [[udang]] dan [[kerang]].{{fact}} Deasetilasi tersebut berlangsung secara enzimatis dibantu oleh [[kitin deasetilase]] (EC 3.5.1.41).<ref name="Baker">
{{cite journal |last=Baker |first=LG |coauthors= Specht CA, Donlin MJ|year=2007|title=Chitosan, the deacetylated form of chitin, is necessary for cell wall integrity in ''Cryptococcus neoformans''|journal="Eukaryotic Cell"|volume=6|issue=5|pages=855-867|url= |format=pdf|doi=10.1128/EC.00399-06}}</ref>
{{cite journal |last=Baker |first=LG |coauthors= Specht CA, Donlin MJ|year=2007|title=Chitosan, the deacetylated form of chitin, is necessary for cell wall integrity in ''Cryptococcus neoformans''|journal="Eukaryotic Cell"|volume=6|issue=5|pages=855-867|url= |format=pdf|doi=10.1128/EC.00399-06}}</ref>


Polimer kitosan dapat terbentuk dari berbagai tingkat deasetilasi.{{fact}} Kitosan secara alami ditemukan paada dinding sel fungi kelas ''[[Zygomycetes]]'' dan pada [[kutikula]] serangga.{{fact}}Informasi mengenai peran [[biologis]] kitosan didapat dari penelitian menggunakan model khamir ''[[Saccharomyces cerevisiae]]''.<ref name="Baker"/> <ref>Raafat D, von Bargen K, Haas A, Sahl HG. 2008. Insights into the mode of action of chitosan as an antibacterial compound. ''Appl Environ Microbiol'' 74:3764-3773</ref>
Polimer kitosan dapat terbentuk dari berbagai tingkat deasetilasi.{{fact}} Kitosan secara alami ditemukan paada dinding sel fungi kelas ''[[Zygomycetes]]'' dan pada [[kutikula]] serangga.{{fact}}Informasi mengenai peran [[biologis]] kitosan didapat dari penelitian menggunakan model khamir ''[[Saccharomyces cerevisiae]]''.<ref name="Baker"/><ref>Raafat D, von Bargen K, Haas A, Sahl HG. 2008. Insights into the mode of action of chitosan as an antibacterial compound. ''Appl Environ Microbiol'' 74:3764-3773</ref>


=== Produksi komersial dan kegunaan ===
=== Produksi komersial dan kegunaan ===
Kitosan diproduksi secara komersil dalam skala besar di berbagai belahan dunia, termasuk [[Jepang]], [[Amerika Utara]], [[Polandia]], [[Italia]], [[Rusia]], [[Norwegia]], dan [[India]].{{fact}} Banyaknya permintaan akan kitosan dipicu fakta akan keunikan karakteristik biologisnya seperti [[biodegradabilitas]], [[biokompabilitas]], dan tidak beracun, sehingga memungkinkan aplikasi di berbagai bidang.{{fact}} Meskipun sangat berlimpah di alam, namun pemanfaatan kitosan baru berkembang pada dua dekade terakhir.{{fact}} Kini kitosan banyak digunakan di bidang [[pangan]], [[farmasi]], [[medis]], [[tekstil]], [[pertanian]], dan industri lain misalnya [[purifikasi]] limbah.{{fact}}
Kitosan diproduksi secara komersial dalam skala besar di berbagai belahan dunia, termasuk [[Jepang]], [[Amerika Utara]], [[Polandia]], [[Italia]], [[Rusia]], [[Norwegia]], dan [[India]].{{fact}} Banyaknya permintaan akan kitosan dipicu fakta akan keunikan karakteristik biologisnya seperti [[biodegradabilitas]], [[biokompabilitas]], dan tidak beracun, sehingga memungkinkan aplikasi di berbagai bidang.{{fact}} Meskipun sangat berlimpah di alam, tetapi pemanfaatan kitosan baru berkembang pada dua dekade terakhir.{{fact}} Kini kitosan banyak digunakan di bidang [[pangan]], [[farmasi]], [[medis]], [[tekstil]], [[pertanian]], dan industri lain misalnya [[purifikasi]] limbah.{{fact}}
Beberapa tahun terakhir, kitosan menarik banyak perhatian karena menunjukkan aktivitas antimikrobial terhadap fungi, [[bakteri]], dan [[virus]].{{fact}} Aplikasi komersil dari aktivitas komersil kitosan antara lain penggunaan sebagai pengawet makanan, obat anti infeksi, dan tekstil bebas mikroba.{{fact}}
Beberapa tahun terakhir, kitosan menarik banyak perhatian karena menunjukkan aktivitas antimikrobial terhadap fungi, [[bakteri]], dan [[virus]].{{fact}} Aplikasi komersial dari aktivitas komersial kitosan antara lain penggunaan sebagai pengawet makanan, obat anti infeksi, dan tekstil bebas mikrob.{{fact}}


== Referensi ==
== Referensi ==


{{reflist}}
{{reflist}}

{{Karbohidrat}}
{{Taxonbar|from=Q161219}}


[[Kategori:Polisakarida]]
[[Kategori:Polisakarida]]
[[Kategori:Artropoda]]
[[Kategori:Arthropoda]]
[[Kategori:Fungi]]
[[Kategori:Fungi]]

[[ar:كيتين]]
[[be-x-old:Хіцін]]
[[bg:Хитин]]
[[ca:Quitina]]
[[cs:Chitin]]
[[da:Kitin]]
[[de:Chitin]]
[[el:Χιτίνη]]
[[en:Chitin]]
[[eo:Kitino]]
[[es:Quitina]]
[[fi:Kitiini]]
[[fr:Chitine]]
[[gl:Quitina]]
[[he:כיטין]]
[[hr:Hitin]]
[[ht:Kitin]]
[[hu:Kitin]]
[[io:Chitino]]
[[is:Kítín]]
[[it:Chitina]]
[[ja:キチン質]]
[[ko:키틴]]
[[la:Chitina]]
[[lt:Chitinas]]
[[nl:Chitine]]
[[no:Kitin]]
[[pl:Chityna]]
[[pt:Quitina]]
[[ru:Хитин]]
[[sh:Hitin]]
[[simple:Chitin]]
[[sk:Chitín]]
[[sl:Hitin]]
[[sr:Хитин]]
[[su:Kitin]]
[[sv:Kitin]]
[[tr:Kitin]]
[[uk:Хітин]]
[[zh:甲殼素]]

Revisi terkini sejak 28 Februari 2023 15.53

Struktur molekul Kitin

Kitin adalah polisakarida struktural yang digunakan untuk menyusun eksoskleton dari artropoda (serangga, laba-laba, krustasea, dan hewan-hewan lain sejenis).[1] Kitin tergolong homopolisakarida linear yang tersusun atas residu N-asetilglukosamin pada rantai beta dan memiliki monomer berupa molekul glukosa dengan cabang yang mengandung nitrogen. [2] Kitin murni mirip dengan kulit, tetapi akan mengeras ketika dilapisi dengan garam kalsium karbonat.[1] Kitin membentuk serat mirip selulosa yang tidak dapat dicerna oleh vertebrata.[2]

Kitin adalah polimer yang paling melimpah di laut. Sedangkan pada kelimpahan di muka bumi, kitin menempati posisi kedua setelah selulosa.[2] Hal ini karena kitin dapat ditemukan di berbagai organisme eukariotik termasuk serangga, moluska, krustasea, fungi, alga, dan protista.[3]

Saccharomyces cerevisiae (di bawah mikroskop DIC) memiliki dinding sel terbuat dari kitin

Kitin sebagai Polisakarida Struktural

[sunting | sunting sumber]

Kitin pada Cendawan

[sunting | sunting sumber]

Kitin adalah komponen struktural utama dinding sel khamir dan cendawan berfilamen. [4] Jumlah kitin pada khamir dan cendawan berfilamen cukup jauh berbeda.[4] Kitin pada khamir Saccharomyces cerevisiae mencapai 1-2% dari bobot kering dinding sel, sedangkan proporsi pada cendawan berfilamen bervariasi antara 10-30% dari bobot kering dinding sel.[4]

Kitin sintase

[sunting | sunting sumber]

Kitin sintase adalah gabungan berbagai enzim yang digunakan oleh semua organisme penghasil kitin untuk membentuk polimer dari rantai beta 1-4 N-asetilglukosamin.[butuh rujukan] Kemiripan enzim kitin sintase ini pada berbagai organisme menunjukkan adanya kesamaan nenek moyang organisme eukariotik.[butuh rujukan] Enzim kitin sintase terdapat di dalam membran sel dan persimpangan membran sehingga monomer N-asetilglukosamin dapat ditambahkan membentuk polimer sambil ditransportasikan melewati membran.[butuh rujukan] Analisis filogenetik menunjukkan bahwa kitin sintase menghasilkan kitin pada berbagai lokasi sel dan untuk berbagai fungsi.[butuh rujukan] Oleh karena itu, suatu organisme dapat memiliki beberapa jenis enzim kitin sintase.[butuh rujukan]

Kitosan (bahasa Inggris: Chitosan), pertama kali ditemukan oleh Rouget pada 1859, adalah biopolimer polisakarida penting dan sangat melimpah.[butuh rujukan] Kitosan dihasilkan oleh deasetilasi molekul basa N (nitrogen) parsial pada kitin, yang secara komersial diekstrak dari kulit udang dan kerang.[butuh rujukan] Deasetilasi tersebut berlangsung secara enzimatis dibantu oleh kitin deasetilase (EC 3.5.1.41).[5]

Polimer kitosan dapat terbentuk dari berbagai tingkat deasetilasi.[butuh rujukan] Kitosan secara alami ditemukan paada dinding sel fungi kelas Zygomycetes dan pada kutikula serangga.[butuh rujukan]Informasi mengenai peran biologis kitosan didapat dari penelitian menggunakan model khamir Saccharomyces cerevisiae.[5][6]

Produksi komersial dan kegunaan

[sunting | sunting sumber]

Kitosan diproduksi secara komersial dalam skala besar di berbagai belahan dunia, termasuk Jepang, Amerika Utara, Polandia, Italia, Rusia, Norwegia, dan India.[butuh rujukan] Banyaknya permintaan akan kitosan dipicu fakta akan keunikan karakteristik biologisnya seperti biodegradabilitas, biokompabilitas, dan tidak beracun, sehingga memungkinkan aplikasi di berbagai bidang.[butuh rujukan] Meskipun sangat berlimpah di alam, tetapi pemanfaatan kitosan baru berkembang pada dua dekade terakhir.[butuh rujukan] Kini kitosan banyak digunakan di bidang pangan, farmasi, medis, tekstil, pertanian, dan industri lain misalnya purifikasi limbah.[butuh rujukan] Beberapa tahun terakhir, kitosan menarik banyak perhatian karena menunjukkan aktivitas antimikrobial terhadap fungi, bakteri, dan virus.[butuh rujukan] Aplikasi komersial dari aktivitas komersial kitosan antara lain penggunaan sebagai pengawet makanan, obat anti infeksi, dan tekstil bebas mikrob.[butuh rujukan]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Campbell, NA. Biologi (edisi ke-Edisi ke-5, Jilid 1, diterjemahkan oleh R. Lestari dkk.). Jakarta: Erlangga. hlm. hlm. 69–70. ISBN 9796884682. 
  2. ^ a b c Nelson, DL (2004). Lehninger Principles of Biochemistry (edisi ke-Fourth Edition). New York: W.H. Publisher. hlm. hlm. 251. 
  3. ^ Durkin CA, Mock T, Armburst EV. 2009. Chitin in diatoms and its association with the cell wall. Eucaryotic Cell 8:1038-1050.
  4. ^ a b c Hagen, S (2007). "The antifungal protein AFP from Aspergillus giganteus inhibits chitin synthesis in sensitive fungi" (pdf). Appl Environ Microbiol. 8–73 (7): 2148–2134. doi:10.1128/AEM.02497-06.  [pranala nonaktif permanen]
  5. ^ a b Baker, LG (2007). "Chitosan, the deacetylated form of chitin, is necessary for cell wall integrity in Cryptococcus neoformans". "Eukaryotic Cell" (pdf). 6 (5): 855–867. doi:10.1128/EC.00399-06. 
  6. ^ Raafat D, von Bargen K, Haas A, Sahl HG. 2008. Insights into the mode of action of chitosan as an antibacterial compound. Appl Environ Microbiol 74:3764-3773