Laktosa
Nama | |
---|---|
Nama IUPAC
β-D-galaktopiranosil-(1→4)-D-glukosa
| |
Nama lain
Gula susu
4-O-β-D-galaktopiranosilD-glukosa | |
Penanda | |
Model 3D (JSmol)
|
|
3DMet | {{{3DMet}}} |
ChEBI | |
ChEMBL | |
ChemSpider | |
Nomor EC | |
PubChem CID
|
|
Nomor RTECS | {{{value}}} |
UNII | |
CompTox Dashboard (EPA)
|
|
| |
| |
Sifat | |
C12H22O11 | |
Massa molar | 342,30 g/mol |
Penampilan | padatan putih |
Densitas | 1,525 g/cm3 |
Titik lebur | 202,8 °C[1] |
Titik didih | 668,9 °C[1] |
21,6 g/100 mL[2] | |
Termokimia | |
Entalpi pembakaran standar ΔcH |
5652 kJ/mol, 1351 kcal/mol, 16,5 kJ/g, 3,94 kcal/g |
Bahaya | |
Titik nyala | 357,8 °C[1] |
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |
verifikasi (apa ini ?) | |
Referensi | |
Laktosa atau gula susu adalah bentuk disakarida dari karbohidrat yang dapat dipecah menjadi bentuk lebih sederhana yaitu galaktosa dan glukosa. Laktosa ada di dalam kandungan susu, dan merupakan 2-8 persen bobot susu keseluruhan. Mempunyai rumus kimia C12H22O11.[3]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Laktosa ditemukan pada susu pada tahun 1619 oleh Fabriccio Bartoletti, dan diidentifikasi sebagai gula pada tahun 1780 oleh Carl Wilhelm Scheele.[4]
Struktur dan reaksi
[sunting | sunting sumber]Laktosa merupakan disakarida yang berasal dari kondensasi antara galaktosa dan glukosa, yang membentuk ikatan glikosida 1→4-β.[5] Nama sistematis laktosa adalah β-D-galaktopiranosil-(1→4)-D-glukosa.
Laktosa dihidrolisis akan membentuk glukosa dan galaktosa.[4]
Pencernaan laktosa
[sunting | sunting sumber]Mamalia yang baru dilahirkan disusui oleh induknya. Air susu ini kaya dengan laktosa. Untuk mencerna air susu digunakan enzim laktase. Enzim ini membelah molekul laktosa menjadi dua bagian: glukosa dan galaktosa, yang kemudian dapat diserap usus.
Pada kebanyakan mamalia produksi enzim pencernaan laktase ini berangsur-angsur menurun seiring dengan semakin bertambahnya umur. Ini juga terjadi pada manusia.Ketidakmampuan mencerna laktosa ini menyebabkan intoleransi laktosa. Orang yang mempunyai masalah intoleransi laktosa tidak boleh mengonsumsi produk makanan dan minuman yang mengandung laktosa.
Banyak orang yang tinggal di Eropa, Timur Tengah, India, dan sebagian Afrika Timur mempertahankan produksi laktase normal sampai masa dewasa. Di banyak daerah ini, susu dari mamalia seperti sapi, kambing, dan biri-biri digunakan sebagai sumber gizi. Karena itu di daerah-daerah tersebutlah gen untuk produksi laktase seumur hidup pertama kali berkembang. Gen toleransi laktosa telah berkembang secara terpisah di berbagai etnis.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c Anonymous. Sigma Aldrich. Lactose Product. http://www.sigmaaldrich.com/catalog/ProductDetail.do?lang=en&N4=17814%7CFLUKA&N5=SEARCH_CONCAT_PNO%7CBRAND_KEY&F=SPEC Diarsipkan 2011-07-16 di Wayback Machine. St. Louis MO.
- ^ Kelarutan laktosa dalam air adalah 18,9049 g pada suhu 25 °C, 25.1484 g pada suhu 40 °C dan 37,2149 g pada suhu 60 °C per 100 g campuran. Kelarutannya dalam etanol adalah 0,0111 g pada suhu 40 °C dan 0,0270 g pada suhu 60 °C per 100 g campuran.Machado, José J. B.; Coutinho, João A.; Macedo, Eugénia A. (2001), "Solid–liquid equilibrium of α-lactose in ethanol/water" (PDF), Fluid Phase Equilibria, 173 (1): 121–34, doi:10.1016/S0378-3812(00)00388-5. ds
- ^ PubChem. "beta-Lactose". pubchem.ncbi.nlm.nih.gov (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-01-31.
- ^ a b Linko, P (1982), "Lactose and Lactitol", dalam Birch, G.G. & Parker, K.J, Nutritive Sweeteners, London & New Jersey: Applied Science Publishers, hlm. 109–132, ISBN 0-85334-997-5
- ^ Liu, Shijie (2013). Bioprocess Engineering: Kinetics, Sustainability, and Reactor Design. Newnes. hlm. 56. ISBN 9780444595256.