Lompat ke isi

Al-Mu'tashim Billah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Amirobot (bicara | kontrib)
A154 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(41 revisi perantara oleh 29 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Noref-bio-tokohmuslim}}
{{Refimprove-bio-tokohmuslim}}
{{Infobox orang}}
'''Abu Ishaq al-Mu'tasim bin Harun''' (أبو إسحاق المعتصم بن هارون ʾAbū ʾIsḥāq al-Muʿtaṣim ibn Hārūn, [[794]] – [[5 Januari]] [[842]]) ialah [[Khalifah]] [[Bani Abbasiyah]] ([[833]] - 842). Ia menggantikan kerabatnya [[al-Ma'mun]].
'''Abu Ishaq al-Mu'tasim bin Harun''' (أبو إسحاق المعتصم بن هارون ʾAbū ʾIsḥāq al-Muʿtaṣim ibn Hārūn, [[794]] – [[5 Januari]] [[842]]) ialah [[Khalifah]] [[Bani Abbasiyah]] ([[833]] - 842). Ia menggantikan kerabatnya [[al-Ma'mun]].


''[[Ghilman]]'' (tunggal: ''ghulam'') diperkenalkan di negeri khilafah selama masa al-Mu'tasim. ''Ghilman'' ialah prajurit budak yang diambil sebagai anak-anak dari daerah yang ditaklukkan, dalam mengantisipasi sistem [[devshirme]] [[Ottoman]]. ''Ghilman'', secara pribadi hanya bertanggung jawab kepada khalifah, memberontak selama masa [[ar-Radi]].
''[[Ghilman]]'' (tunggal: ''ghulam'') diperkenalkan di negeri khilafah selama masa al-Mu'tasim. ''Ghilman'' ialah prajurit budak yang diambil sebagai anak-anak dari daerah yang ditaklukkan, dalam mengantisipasi sistem [[devshirme]] [[Ottoman]]. ''Ghilman'', secara pribadi hanya bertanggung jawab kepada khalifah, memberontak selama masa [[ar-Radi]].


''Ghilman'', bersama dengan ''syakiriyah'' yang telah diperkenalkan di masa [[al-Ma'mun]], telah mengganggu prajurit reguler Arab dari pasukan kholifah. ''Ghilman'' [[Turki]] dan [[Armenia]] membuat marah warga kota [[Baghdad]], memancing huru-hara pada [[836]]. Ibukota dipindahkan ke kota baru [[Samarrah]] kemudian di tahun itui, dan tetap di sana sampai [[892]] saat kembali ke Baghdad oleh [[al-Mu'tamid]].
''Ghilman'', bersama dengan ''syakiriyah'' yang telah diperkenalkan pada masa [[al-Ma'mun]], telah mengganggu prajurit reguler Arab dari pasukan kholifah. ''Ghilman'' [[Turki]] dan [[Armenia]] membuat marah warga kota [[Baghdad]], memancing huru-hara pada [[836]]. Ibu kota dipindahkan ke kota baru [[Samarrah]] kemudian pada tahun itui, dan tetap di sana sampai [[892]] saat kembali ke Baghdad oleh [[al-Mu'tamid]].


[[Kesultanan Tahiriah]], yang telah menonjol selama masa al-Ma'mun setelah provinsi militer [[Khurasan]] diakui [[Tahir bin Husain]], terus mengembangkan kekuasaan. Mereka menerima kegubernuran [[Samarqand]], [[Farghana]], dan [[Herat]]. Tak seperti kebanyakan provinsi di masa Khilafah Abbasiyah, yang secara dekat diperintah Baghdad dan Samarrah, provinsi yang di bawah kendali Tahiriah dibebaskan dari banyak fungsi upeti dan kesalahan. Kemerdekaan Tahiriah memberi andil besar terhadap turunnya supremasi Abbasiyah di timur.
[[Kesultanan Tahiriah]], yang telah menonjol selama masa al-Ma'mun setelah provinsi militer [[Khurasan]] diakui [[Thahir bin Husain|Tahir bin Husain]], terus mengembangkan kekuasaan. Mereka menerima kegubernuran [[Samarqand]], [[Ferghana|Farghana]], dan [[Herat]]. Tak seperti kebanyakan provinsi pada masa Khilafah Abbasiyah, yang secara dekat diperintah Baghdad dan Samarrah, provinsi yang di bawah kendali Tahiriah dibebaskan dari banyak fungsi upeti dan kesalahan. Kemerdekaan Tahiriah memberi andil besar terhadap turunnya supremasi Abbasiyah di timur.


Itu selama masa al-Mu'tasim bahwa kemunduran dalam Khilafah Abbasiyah mulai nyata. al-Mu'tasim harus menanggulangi [[Khurramiyyah]] di daerah [[Tabriz]]. Dipimpin oleh orang bid’ah [[Babak]], Khurramiyyah tak pernah secara penuh ditaklukkan, walau lambat laun hilang selama masa kholifah berikutnya.
Itu selama masa al-Mu'tasim bahwa kemunduran dalam Khilafah Abbasiyah mulai nyata. al-Mu'tasim harus menanggulangi [[Khurramiyyah]] di daerah [[Tabriz]]. Dipimpin oleh orang bid’ah [[Babak]], Khurramiyyah tak pernah secara penuh ditaklukkan, walau lambat laun hilang selama masa kholifah berikutnya.


Walaupun begitu, kekholifahan masih tetap tangguh dalam melindungi penduduknya. Pada tahun [[837]], al-Mu’tasim Billah menyahut seruan seorang budak [[muslimah]] yang meminta pertolongan karena diganggu dan dilecehkan oleh orang [[Romawi]], kainnya dikaitkan ke paku sehingga ketika berdiri, terlihatlah sebagian auratnya. Wanita itu lalu berteriak memanggil nama Khalifah Al-Mu'tashim billah dengan lafadz yang legendaris: waa mu'tashimaah!. Setelah mendapat laporan mengenai pelecehan ini, maka sang Khalifah pun menurunkan puluhan ribu pasukan untuk menyerbu kota [[Amoria]] dan melibas semua orang kafir yang ada di sana (30.000 prajurit [[Romawi]] terbunuh dan 30.000 yang lain ditawan). Seseorang meriwayatkan bahwa panjangnya barisan tentara ini tidak putus dari istana khalifah hingga kota Amoria, karena besarnya pasukan. Setelah menduduki kota tersebut, khalifah memanggil sang pelapor untuk ditunjukkan dimana rumah wanita tersebut, saat berjumpa dengannya ia mengucapkan "Wahai saudariku, apakah aku telah memenuhi seruanmu atasku ?". Dan sang budak wanita inipun dibebaskan oleh khalifah serta orang romawi yang melecehkannya dijadikan budak bagi wanita tersebut.
Walaupun begitu, kekholifahan masih tetap tangguh dalam melindungi penduduknya. Pada tahun [[837]], al-Mu’tasim Billah menyahut seruan seorang budak [[muslimah]] yang meminta pertolongan karena diganggu dan dilecehkan oleh orang [[Romawi]], kainnya dikaitkan ke paku sehingga ketika berdiri, terlihatlah sebagian auratnya. Wanita itu lalu berteriak memanggil nama Khalifah Al-Mu'tashim billah dengan lafadz yang legendaris: waa mu'tashimaah!. Setelah mendapat laporan mengenai pelecehan ini, maka sang Khalifah pun menurunkan puluhan ribu pasukan untuk menyerbu kota [[Penjarahan Amorion|Amoria]] dan melibas semua orang kafir yang ada di sana (30.000 prajurit [[Romawi]] terbunuh dan 30.000 yang lain ditawan). Seseorang meriwayatkan bahwa panjangnya barisan tentara ini tidak putus dari istana khalifah hingga kota Amoria, karena besarnya pasukan. Setelah menduduki kota tersebut, khalifah memanggil sang pelapor untuk ditunjukkan di mana rumah wanita tersebut, saat berjumpa dengannya ia mengucapkan "Wahai saudariku, apakah aku telah memenuhi seruanmu atasku ?". Dan sang budak wanita inipun dibebaskan oleh khalifah serta orang romawi yang melecehkannya dijadikan budak bagi wanita tersebut.
Matematikawan muslim terbesar [[al-Kindi]] dipekerjakan oleh al-Mu'tasim, dan mengajari putra kholifah. al-Kindi telah bertugas di ''Baitul Hikmah'', atau ''[[Rumah Kebijaksanaan]]''. Ia melanjutkan belajar [[geometri]] dan [[aljabar]] Yunani di bawah naungan kholifah.
Matematikawan muslim terbesar [[al-Kindi]] dipekerjakan oleh al-Mu'tasim, dan mengajari putra kholifah. al-Kindi telah bertugas di ''Baitul Hikmah'', atau ''[[Rumah Kebijaksanaan]]''. Ia melanjutkan belajar [[geometri]] dan [[aljabar]] Yunani di bawah naungan kholifah.


al-Mu'tasim Billah meninggal pada 842 dan digantikan putranya [[al-Watsiq]].
al-Mu'tasim Billah meninggal pada 842 dan digantikan putranya [[al-Watsiq]].

{{AbbasiyahFamilyTree}}

== Referensi ==
<references/>

== Pranala luar ==
{{commons|Category:Al-Mu'tasim}}


{{kotak mulai}}
{{kotak mulai}}
Baris 20: Baris 31:
{{s-aft|after=[[Al-Watsiq]]}}
{{s-aft|after=[[Al-Watsiq]]}}
{{kotak selesai}}
{{kotak selesai}}
{{Authority control}}
{{clear}}


{{Portal bar|Islam|Biografi|Sejarah}}
<br clear="all">
{{Bani Abbasiyah}}
{{Authority control}}

<!--anda dapat berkontribusi dalam pelacakan artikel biografi tokoh muslim di wikipedia dengan menambahkan templat ini pada halaman tokoh muslim yang belum terhimpun di dalam kategori pelacakan --Kategori:Semua artikel biografi tokoh muslim -- Lihat Templat:Lifetime-Tokoh-Muslim -->
{{Lifetime-Tokoh-Muslim
|sort = {{PAGENAME}}
|hari_lahir =
|tgl_lahir_h =
|tgl_lahir_m =
|bln_lahir_h =
|bln_lahir_m =
|thn_lahir_h =
|thn_lahir_m = 794
|tempat_lahir =
|status_hidup_wafat = WAFAT
|sebab_wafat =
|tempat_wafat =
|hari_wafat =
|tgl_wafat_h =
|tgl_wafat_m = 5
|bln_wafat_h =
|bln_wafat_m = Januari
|thn_wafat_h =
|thn_wafat_m = 842
|tempat_makam =
}}


[[Kategori:Kelahiran 794]]
[[Kategori:Kematian 842]]
[[Kategori:Khalifah Abbasiyah]]
[[Kategori:Khalifah Abbasiyah]]



[[ar:أبو إسحاق محمد المعتصم بالله]]
{{Dropbox-footer-stub||}}
[[de:Al-Mu'tasim bi-'llāh]]
{{Tokoh-Muslim-bio-stub}}
[[en:Al-Mu'tasim]]
{{Islam-bio-stub}}
[[es:Al-Mutasim]]
[[fa:ابواسحاق محمد المعتصم بالله]]
[[fr:Al-Mutasim (Abbasside)]]
[[ja:ムウタスィム]]
[[sk:Al-Mu’tasim]]
[[zh:穆塔希姆]]

Revisi terkini sejak 2 Mei 2023 14.02

Infobox orangAl-Mu'tashim Billah

Edit nilai pada Wikidata
Biografi
Kelahiran796 Edit nilai pada Wikidata
Khuld Palace (Kekhalifahan Abbasiyah) Edit nilai pada Wikidata
Kematian5 Januari 842 (Kalender Masehi Gregorius) Edit nilai pada Wikidata (45/46 tahun)
Samarra (Kekhalifahan Abbasiyah) Edit nilai pada Wikidata
Tempat pemakamanQ43033537 Terjemahkan Galat: Kedua parameter tahun harus terisi! Edit nilai pada Wikidata
8 Abbasid caliph (en) Terjemahkan
9 Agustus 833 – 5 Januari 842
← Ma'mun Ar-RasyidAl-Watsiq → Edit nilai pada Wikidata
Data pribadi
AgamaIslam Edit nilai pada Wikidata
Kegiatan
PekerjaanKhalifah Edit nilai pada Wikidata
Keluarga
KeluargaAbbasids (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
KekasihQaratis (en) Terjemahkan
Shuja al-Khwarazmi (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
AnakAl-Watsiq
 ( Qaratis (en) Terjemahkan)
Al-Mutawakkil
 ( Shuja al-Khwarazmi (en) Terjemahkan)
Al-Musta'in
 ( ) Edit nilai pada Wikidata
Orang tuaHarun Ar-Rasyid Edit nilai pada WikidataMaridah bint Shabib (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
SaudaraAl-Amin, Ma'mun Ar-Rasyid, Al-Qasim bin Harun Ar-Rasyid, Ahmed Al-Sabti (en) Terjemahkan dan Abu Issa bin Al-Rashid (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata

Abu Ishaq al-Mu'tasim bin Harun (أبو إسحاق المعتصم بن هارون ʾAbū ʾIsḥāq al-Muʿtaṣim ibn Hārūn, 7945 Januari 842) ialah Khalifah Bani Abbasiyah (833 - 842). Ia menggantikan kerabatnya al-Ma'mun.

Ghilman (tunggal: ghulam) diperkenalkan di negeri khilafah selama masa al-Mu'tasim. Ghilman ialah prajurit budak yang diambil sebagai anak-anak dari daerah yang ditaklukkan, dalam mengantisipasi sistem devshirme Ottoman. Ghilman, secara pribadi hanya bertanggung jawab kepada khalifah, memberontak selama masa ar-Radi.

Ghilman, bersama dengan syakiriyah yang telah diperkenalkan pada masa al-Ma'mun, telah mengganggu prajurit reguler Arab dari pasukan kholifah. Ghilman Turki dan Armenia membuat marah warga kota Baghdad, memancing huru-hara pada 836. Ibu kota dipindahkan ke kota baru Samarrah kemudian pada tahun itui, dan tetap di sana sampai 892 saat kembali ke Baghdad oleh al-Mu'tamid.

Kesultanan Tahiriah, yang telah menonjol selama masa al-Ma'mun setelah provinsi militer Khurasan diakui Tahir bin Husain, terus mengembangkan kekuasaan. Mereka menerima kegubernuran Samarqand, Farghana, dan Herat. Tak seperti kebanyakan provinsi pada masa Khilafah Abbasiyah, yang secara dekat diperintah Baghdad dan Samarrah, provinsi yang di bawah kendali Tahiriah dibebaskan dari banyak fungsi upeti dan kesalahan. Kemerdekaan Tahiriah memberi andil besar terhadap turunnya supremasi Abbasiyah di timur.

Itu selama masa al-Mu'tasim bahwa kemunduran dalam Khilafah Abbasiyah mulai nyata. al-Mu'tasim harus menanggulangi Khurramiyyah di daerah Tabriz. Dipimpin oleh orang bid’ah Babak, Khurramiyyah tak pernah secara penuh ditaklukkan, walau lambat laun hilang selama masa kholifah berikutnya.

Walaupun begitu, kekholifahan masih tetap tangguh dalam melindungi penduduknya. Pada tahun 837, al-Mu’tasim Billah menyahut seruan seorang budak muslimah yang meminta pertolongan karena diganggu dan dilecehkan oleh orang Romawi, kainnya dikaitkan ke paku sehingga ketika berdiri, terlihatlah sebagian auratnya. Wanita itu lalu berteriak memanggil nama Khalifah Al-Mu'tashim billah dengan lafadz yang legendaris: waa mu'tashimaah!. Setelah mendapat laporan mengenai pelecehan ini, maka sang Khalifah pun menurunkan puluhan ribu pasukan untuk menyerbu kota Amoria dan melibas semua orang kafir yang ada di sana (30.000 prajurit Romawi terbunuh dan 30.000 yang lain ditawan). Seseorang meriwayatkan bahwa panjangnya barisan tentara ini tidak putus dari istana khalifah hingga kota Amoria, karena besarnya pasukan. Setelah menduduki kota tersebut, khalifah memanggil sang pelapor untuk ditunjukkan di mana rumah wanita tersebut, saat berjumpa dengannya ia mengucapkan "Wahai saudariku, apakah aku telah memenuhi seruanmu atasku ?". Dan sang budak wanita inipun dibebaskan oleh khalifah serta orang romawi yang melecehkannya dijadikan budak bagi wanita tersebut.

Matematikawan muslim terbesar al-Kindi dipekerjakan oleh al-Mu'tasim, dan mengajari putra kholifah. al-Kindi telah bertugas di Baitul Hikmah, atau Rumah Kebijaksanaan. Ia melanjutkan belajar geometri dan aljabar Yunani di bawah naungan kholifah.

al-Mu'tasim Billah meninggal pada 842 dan digantikan putranya al-Watsiq.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Abbas
pendiri Bani Abbasiyah
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Ibnu Abbas
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Ali
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Muhammad
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Ibrahim
 
1. AS-SAFFAH
(k. 750-754)
 
 
 
 
 
2. AL-MANSUR
(k. 754-775
 
Musa
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
3. AL-MAHDI
(k. 775-785)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
5. AR-RASYID
(k. 786-809)
 
4. AL-HADI
(k. 785-786
 
Ibrahim al-Mubarak
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
6. AL-AMIN
(k. 809-813)
 
7. AL-MA'MUN
(k. 813-833)
 
8. AL-MU'TASIM
(k. 833-842
 
al-Qasim
 
al-Mu'taman
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
9. AL-WATSIQ
(k. 842-847)
 
 
 
 
 
10. AL-MUTAWAKKIL
(k. 847-861)
 
 
 
 
 
12. AL-MUSTA'IN
(k. 862-866)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
14. AL-MUHTADI
(k. 869-870)
 
13. AL-MU'TAZZ
(k. 866-869)
 
11. AL-MUNTASHIR
(k. 861-862)
 
al-Muwaffaq
 
15. AL-MU'TAMID
(k. 870-892)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
16. AL-MU'TADHID
(k. 892-902)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
17. AL-MUKTAFI
(k. 902-908)
 
 
 
 
 
18. AL-MUQTADIR
(k. 908-935)
 
 
 
 
 
19. AL-QAHIR
(k. 932-934)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
22. AL-MUSTAKFI
(k. 944-946)
 
20. AR-RADHI
(k. 934-940)
 
Ishaq
 
21. AL-MUTTAQI
(k. 940-944)
 
23. AL-MUTHI'
(k. 946-974)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
25. AL-QADIR
(k. 991-1031)
 
 
 
 
 
24. ATH-THA'I
(k. 974-991)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
26. AL-QA'IM
(k. 1031-1075)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
27. AL-MUQTADI
(k. 1075-1094)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
28. AL-MUSTAZHIR
(k. 1094-1118)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
29. AL-MUSTARSYID
(k. 1118-1135)
 
 
 
 
 
30. AL-MUQTAFI
(k. 1136-1160)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
30. AR-RASYID
(k. 1135-1136)
 
 
 
 
 
32. AL-MUSTANJID
(k. 1160-1170)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
33. AL-MUSTADHI'
(k. 1170-1180)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
34. AN-NASHIR
(k. 1180-1225)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
35. AZH-ZHAHIR
(k. 1225-1226)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
1. AL-MUSTANSHIR II
Berkuasa di Kairo
 
 
 
 
 
36. AL-MUSTANSHIR
(k. 1226-1242)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
37. AL-MUSTA'SHIM
(k. 1242-1258)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

[1] Catatan:

  • k. merupakan tahun kekuasaan
  • Angka, merupakan nomor urut seseorang menjadi khalifah.
  • Nama dengan huruf kapital merupakan khalifah yang berkuasa.


Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Imam As-Suyuthi (2006). Tarikh Khulafa' [Sejarah Para Penguasa Islam]. Jakarta: Al-Kautsar. ISBN 979-592-175-4. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Didahului oleh:
Al-Ma'mun
Khalifah Bani Abbasiyah
(833842)
Diteruskan oleh:
Al-Watsiq