Lompat ke isi

Kelenteng Tien Kok Sie: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Cun Cun (bicara | kontrib)
Cun Cun (bicara | kontrib)
+ infobox
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox religious building
[[File:印尼中爪哇省梭羅市鎮國寺(2023年6月23日).jpg|thumb|right|Tien Kok Sie, Surakarta, 2023]]
| name = Tien Kok Sie
| native_name = 梭羅鎮國寺 (So-lô Tìn-kok-sī)
| native_name_lang = 鎮國寺
| image = File:印尼中爪哇省梭羅市鎮國寺(2023年6月23日).jpg
| image_size = 250px
| alt =
| caption = Tien Kok Sie, Surakarta, 2023
| map_type =
| map_size =
| map_alt =
| map_relief =
| map_caption =
| location = Jl. RE Martadinata No.12, Sudiroprajan, Kec. Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah
| latitude =
| longitude =
| coordinates_region =
| coordinates_format =
| coordinates_display =
| coordinates_footnotes =
| religious_affiliation = [[Tridharma]]
| deity = [[Guan Yin]]
| rite =
| sect =
| tradition =
| festival = <!-- or | festivals = -->
| cercle =
| sector =
| municipality =
| district =
| territory =
| prefecture =
| state =
| province = [[Jawa Tengah]]
| region =
| country =
| administration =
| consecration_year =
| organisational_status = <!-- or | organizational_status = -->
| functional_status =
| heritage_designation =
| ownership =
| governing_body =
| leadership =
| bhattaraka =
| patron =
| website =
| architect =
| architecture_type = Tionghoa
| architecture_style = [[Arsitektur Minnan|Minnan]]
| founded_by =
| creator =
| funded_by =
| general_contractor =
| established = 1745
| groundbreaking =
| year_completed =
| construction_cost =
| date_demolished = <!-- or | date_destroyed = -->
| facade_direction =
| capacity =
| length =
| width =
| width_nave =
| interior_area =
| height_max =
| dome_quantity =
| dome_height_outer =
| dome_height_inner =
| dome_dia_outer =
| dome_dia_inner =
| minaret_quantity =
| minaret_height =
| spire_quantity =
| spire_height =
| site_area =
| temple_quantity =
| monument_quantity =
| shrine_quantity =
| inscriptions =
| materials =
| elevation_m = <!-- or | elevation_ft = -->
| elevation_footnotes =
| nrhp =
| designated =
| added =
| refnum =
| footnotes =
}}
'''Kelenteng Tien Kok Sie''' adalah salah satu [[kelenteng]] yang ada di [[Kota Surakarta]], [[Provinsi]] [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Pada 3 Mei 2013, [[Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia|Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan]] menetapkan Kelenteng Tien Kok Sie sebagai salah satu [[Daftar cagar budaya di Indonesia|cagar budaya Indonesia]]. Nomor registrasinya adalah CB.1269 dengan surat keputusan [[Daftar Wali Kota Surakarta|Wali Kota Surakarta]] nomor 646/1-R/1/2013. Kegunaan kelenteng ini sebagai [[Wihara|vihara]]. Pemakaiannya adalah sebagai [[tempat ibadah]] bagi tiga [[agama]] yaitu agama [[Agama Konghucu|Konghucu]], [[Agama Buddha|agama Budha]], dan [[Taoisme]]. Letak Kelenteng Tien Kok Sie berada di bagian selatan dari [[Pasar Gede Harjonagoro|Pasar Gede Hardjonagoro]]. Kelenteng Tien Kok sie didirikan pada 1745 oleh [[masyarakat]] [[Tionghoa]] yang bertempat tinggal di kompleks [[pecinan]] [[Pasar Gede Harjonagoro|Pasar Gede]]. Status kepemilikan tanahnya belum jelas karena lokasinya menempati tanah milik [[Keraton Surakarta Hadiningrat|Keraton Kasunanan Surakarta]]. Nama Kelenteng Tien Kok Sie diubah menjadi Vihara Alokiteswara setelah masa [[pemerintah]]an [[presiden Indonesia]] yang keempat, [[Abdurrahman Wahid]]. Penggantian nama mengikuti kebijakan tentang penetapan agama Konghucu sebagai salah satu agama yang diakui secara resmi di Indonesia.<ref>{{Cite web|title=Klenteng Tien Kok Sie - Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya|url=http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2014102300099/klenteng-tien-kok-sie|website=cagarbudaya.kemdikbud.go.id|access-date=13 Juli 2021|archive-date=2021-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20210713004829/http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2014102300099/klenteng-tien-kok-sie|dead-url=yes}}</ref> [[Gaya arsitektur]] yang diterapkan ialah [[arsitektur Tiongkok]]. Ciri khasnya adalah adanya ornamen yang diukir pada pintu dan jendela. Pembangunan Kelenteng Tien Kok Sie merupakan hasil [[akulturasi]] antara [[budaya Tionghoa]] dan [[budaya Jawa]] di Surakarta melalui jalur agama dan perdagangan.<ref>{{Cite web|last=Rusdiyana|first=Novita|date=2017-05-12|title=Klenteng Tien Kok Sie, Akulturasi Budaya Cina dan Jawa|url=https://surakarta.go.id/?p=4943|website=Pemerintah Kota Surakarta|access-date=13 Juli 2021}}</ref>
'''Kelenteng Tien Kok Sie''' adalah salah satu [[kelenteng]] yang ada di [[Kota Surakarta]], [[Provinsi]] [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Pada 3 Mei 2013, [[Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia|Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan]] menetapkan Kelenteng Tien Kok Sie sebagai salah satu [[Daftar cagar budaya di Indonesia|cagar budaya Indonesia]]. Nomor registrasinya adalah CB.1269 dengan surat keputusan [[Daftar Wali Kota Surakarta|Wali Kota Surakarta]] nomor 646/1-R/1/2013. Kegunaan kelenteng ini sebagai [[Wihara|vihara]]. Pemakaiannya adalah sebagai [[tempat ibadah]] bagi tiga [[agama]] yaitu agama [[Agama Konghucu|Konghucu]], [[Agama Buddha|agama Budha]], dan [[Taoisme]]. Letak Kelenteng Tien Kok Sie berada di bagian selatan dari [[Pasar Gede Harjonagoro|Pasar Gede Hardjonagoro]]. Kelenteng Tien Kok sie didirikan pada 1745 oleh [[masyarakat]] [[Tionghoa]] yang bertempat tinggal di kompleks [[pecinan]] [[Pasar Gede Harjonagoro|Pasar Gede]]. Status kepemilikan tanahnya belum jelas karena lokasinya menempati tanah milik [[Keraton Surakarta Hadiningrat|Keraton Kasunanan Surakarta]]. Nama Kelenteng Tien Kok Sie diubah menjadi Vihara Alokiteswara setelah masa [[pemerintah]]an [[presiden Indonesia]] yang keempat, [[Abdurrahman Wahid]]. Penggantian nama mengikuti kebijakan tentang penetapan agama Konghucu sebagai salah satu agama yang diakui secara resmi di Indonesia.<ref>{{Cite web|title=Klenteng Tien Kok Sie - Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya|url=http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2014102300099/klenteng-tien-kok-sie|website=cagarbudaya.kemdikbud.go.id|access-date=13 Juli 2021|archive-date=2021-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20210713004829/http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2014102300099/klenteng-tien-kok-sie|dead-url=yes}}</ref> [[Gaya arsitektur]] yang diterapkan ialah [[arsitektur Tiongkok]]. Ciri khasnya adalah adanya ornamen yang diukir pada pintu dan jendela. Pembangunan Kelenteng Tien Kok Sie merupakan hasil [[akulturasi]] antara [[budaya Tionghoa]] dan [[budaya Jawa]] di Surakarta melalui jalur agama dan perdagangan.<ref>{{Cite web|last=Rusdiyana|first=Novita|date=2017-05-12|title=Klenteng Tien Kok Sie, Akulturasi Budaya Cina dan Jawa|url=https://surakarta.go.id/?p=4943|website=Pemerintah Kota Surakarta|access-date=13 Juli 2021}}</ref>



Revisi per 24 Juni 2023 12.57

Tien Kok Sie
梭羅鎮國寺 (So-lô Tìn-kok-sī)
Tien Kok Sie, Surakarta, 2023
Agama
AfiliasiTridharma
ProvinsiJawa Tengah
DewaGuan Yin
Lokasi
LokasiJl. RE Martadinata No.12, Sudiroprajan, Kec. Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Arsitektur
TipeTionghoa
Gaya arsitekturMinnan
Didirikan1745

Kelenteng Tien Kok Sie adalah salah satu kelenteng yang ada di Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Pada 3 Mei 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Kelenteng Tien Kok Sie sebagai salah satu cagar budaya Indonesia. Nomor registrasinya adalah CB.1269 dengan surat keputusan Wali Kota Surakarta nomor 646/1-R/1/2013. Kegunaan kelenteng ini sebagai vihara. Pemakaiannya adalah sebagai tempat ibadah bagi tiga agama yaitu agama Konghucu, agama Budha, dan Taoisme. Letak Kelenteng Tien Kok Sie berada di bagian selatan dari Pasar Gede Hardjonagoro. Kelenteng Tien Kok sie didirikan pada 1745 oleh masyarakat Tionghoa yang bertempat tinggal di kompleks pecinan Pasar Gede. Status kepemilikan tanahnya belum jelas karena lokasinya menempati tanah milik Keraton Kasunanan Surakarta. Nama Kelenteng Tien Kok Sie diubah menjadi Vihara Alokiteswara setelah masa pemerintahan presiden Indonesia yang keempat, Abdurrahman Wahid. Penggantian nama mengikuti kebijakan tentang penetapan agama Konghucu sebagai salah satu agama yang diakui secara resmi di Indonesia.[1] Gaya arsitektur yang diterapkan ialah arsitektur Tiongkok. Ciri khasnya adalah adanya ornamen yang diukir pada pintu dan jendela. Pembangunan Kelenteng Tien Kok Sie merupakan hasil akulturasi antara budaya Tionghoa dan budaya Jawa di Surakarta melalui jalur agama dan perdagangan.[2]

Referensi

  1. ^ "Klenteng Tien Kok Sie - Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya". cagarbudaya.kemdikbud.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-13. Diakses tanggal 13 Juli 2021. 
  2. ^ Rusdiyana, Novita (2017-05-12). "Klenteng Tien Kok Sie, Akulturasi Budaya Cina dan Jawa". Pemerintah Kota Surakarta. Diakses tanggal 13 Juli 2021.