Lompat ke isi

Pertunjukan seni: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Untuk data diri saya sendiri
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit
Firdausyy (bicara | kontrib)
k tata bahasa
 
(6 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{distinguish|seni pertunjukan}}{{rapikan}}
{{distinguish|seni pertunjukan}}{{rapikan}}


'''Pertunjukan Seni''' ('''Seni penampilan''', {{lang-en|''performance art''}} kenali lebih dekat Aril Saputra sang pemenang ke dua dari kontes host daerah atau KHD secara daring walau pun dia tidak terkenal dan tidak pernah mengunggah saat di wawancara i tetapi dia tetap aktif dalam sosial media kunjungi Instagram nya di @arilsaptra24 yang sekarang pengikut nya sudah mencapai kurang lebih 6.3rb pengikut
'''Pertunjukan seni''' atau '''seni penampilan''' ({{lang-en|''performance art''}}) merupakan sebuah karya reduksi dari berbagai hal ([[bentuk]], paham, [[filosofi]], [[teori]], [[Pikiran|pemikiran]]) yang telah pasti. [[Seni]] ini banyak mendobrak benteng-benteng [[aristokrasi]] [[paradigma]] lama sehingga sering dicap sebagai karya [[anomali]].


Berbeda dengan seni pertunjukan, konsep dalam seni performa adalah konsep yang melahirkan ruang konseptual baru. Seni performa berada dalam bidang yang sama sekali lain dengan seni pertunjukan yang produknya lebih [[Artificial Intelligence|artifisial]] dan sempurna.
Aril lahir di provinsi Lampung di kabupaten Lampung tengah tgl 04 bulan 2 thun 2007 ia bermimpi ingin menjadi penyanyi dangdut terkenal saat ini usianya 16 tahun


== Etimologi ==
== Etimologi ==
Baris 11: Baris 11:


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Sejarah seni performa meliputi informasi yang sangat luas hingga detail karena satu dan lainnya saling berkaitan dengan berbagai aspek dan situasi yang menyelimutinya di tiap titik. Kumpulan data yang sangat luas ini melahirkan berbagai persepsi dan interpretasi yang beraneka ragam.
Sejarah seni performa meliputi informasi yang sangat luas dan detail, sebab antar satu sama lain informasi saling berkaitan dengan berbagai aspek dan situasi yang menyelimutinya di tiap titik. Kumpulan data yang sangat luas ini melahirkan berbagai persepsi dan interpretasi yang beraneka ragam.
== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Pertunjukan seni di Indonesia]]
* [[Pertunjukan seni di Indonesia]]

Revisi terkini sejak 15 Juli 2023 00.20


Pertunjukan seni atau seni penampilan (bahasa Inggris: performance art) merupakan sebuah karya reduksi dari berbagai hal (bentuk, paham, filosofi, teori, pemikiran) yang telah pasti. Seni ini banyak mendobrak benteng-benteng aristokrasi paradigma lama sehingga sering dicap sebagai karya anomali.

Berbeda dengan seni pertunjukan, konsep dalam seni performa adalah konsep yang melahirkan ruang konseptual baru. Seni performa berada dalam bidang yang sama sekali lain dengan seni pertunjukan yang produknya lebih artifisial dan sempurna.

Etimologi

[sunting | sunting sumber]

Seni perfoma lebih merujuk pada "seni penampilan". Ini lebih konseptual[1] karena menyandang kata ‘seni’ sebagai beban makna tersendiri selain kata 'performance’. ‘Seni’ sebagai institusi tersendiri --kata pertama-- yang menerangkan ‘penampilan’ –kata ke dua-- (yaitu kata benda yang berarti: ‘proses’; ‘cara’; ‘perbuatan’ menampilkan –bertalian dengan prefiks verbal me-) konsep si penampil, bukan sekadar performer/ pelaku dalam performance, tapi ‘performance artist’. Hal ini karena setiap performance belum tentu berbobot seni (misalnya: ‘performance bapak direktur tadi sangat hebat’, atau ‘performance kecepatan mobil itu sungguh prima’), tetapi lebih menunjukkan 'performa' atau penampilan kondisi situasional.

Itulah mengapa kata seni ditambahkan. Penggunaan kata ’seni’ menerangkan ‘performance’ yang berarti "pertunjukan" secara konvensional. Meski pertunjukan seni performa dapat saja melibatkan unsur tari, musik, menyanyi, dan sebagainya, tetapi tetap bukan merupakan "seni pertunjukan" karena bukan tarian atau musiknya yang menjadi obyeknya melainkan konsepnya.

Sejarah seni performa meliputi informasi yang sangat luas dan detail, sebab antar satu sama lain informasi saling berkaitan dengan berbagai aspek dan situasi yang menyelimutinya di tiap titik. Kumpulan data yang sangat luas ini melahirkan berbagai persepsi dan interpretasi yang beraneka ragam.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Fischer-Lichte, Erika. The Transformative Power of Performance: A New Aesthetics. New York and London 2008, Routledge. ISBN 978-0415458566.

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
  • Byrd, Jeffery/ Performance Art/ an encyclopedia of gay, lesbian, bisexual, transgender and queer culture/gltbq, Inc., 1130 West Adams Street, Chicago/ 2002-200
  • Carlson, Marvin/ Performance – A Critical Introduction/ London/ 1996
  • Chin, Sharon/ An art of action/ StarMag/ Sunday 19 February
  • Dictionary, The Lexicon Webster/ Volume 11/The English-Languange Institute of America, Inc./1978
  • Echols, John M. & Hassan Shadily/ An English – Indonesian Dictionary/ Cornell University/ 1975
  • Encyclopedia, The Columbia/ Performance Art/ Sixth Edition/ 2001
  • Goldberg, RoseLee/ Performance – Live Art since 60th/ USA/ 1998
  • Listyowati, Atieq SS/ Sejarah Performance Art: Sebuah Introduksi/ AppreRoom/ 2010
  • Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Tim/ Kamus Besar Bahasa Indonesia/Edisi 2/ Departemen Pendidikan dan Kebudayaan/ Balai Pustaka/ 1994
  • Soedarsono, R.M./ Metodologi Penelitian/ Seni Pertunjukan dan Seni Rupa/ MSPI/ 1999

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]